Di susun oleh :
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA :
1. FITRA RAMADANI (18129014)
2. ELMASI TRI OKTAVIANI (18129248)
3. EDELWEISSA FADHILLA (18129169)
4. BUNGA FEBRIA MUKHTAR (18129054)
SEKSI:
18 BB 03
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. FARIDA. S,M.SI
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalah dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan. Akan tetapi kami berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................
B. Rumusan masalah...................................................................
C. Tujuan penulisan.............................................................
II. PEMBAHASAN
III. PENUTUP
KESIMPULAN................................................................
DAFTAR RUJUKAN
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup:
1. Terus menurunya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun, khususnya di kota-kota besar
Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan
kepadatan makhluk hidup.
Bertolak dari definisi”Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya”maka kita dapat mengambil sudut pandang ekologi untuk
membahas kajian manusia dan lingkungan dengan sokong oleh segi kepentingan manusia
,yaitu oleh manusia untuk manusia.
2. Lingkungan hidup manusia.
Manusia hidup,tumbuh,dan berkembang dalam lingkungan alam dan sosial-budayanya.
Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni,suatu unit atu
satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten
terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan factor lingkungan yang mempengaruhi
makhluk-makhluk hidup diantaranya:
Tanah.
- Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer.
- Air.
Cahaya
Suhu atau temperature.
Sedangkan komponen biotic di antaranya adalah:
Produsen.
Konsumen.
Pengurai .
Selain itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor Selain itu di dalam lingkungan terdapat
faktor-faktori berikut ini:
Rantai makanan.
Habitat,
Populasi.
Komunikasi.
Biosfer
D. SUMBER ALAM
Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:
Sumber alam yang dapat di perbaharui(renewable resources)atau di sebut pula sumber-
sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk
hidup,hutan,hewan-hewan ,dan tumbuhan-tumbuhan.
Sumber alam yang tidak di perbaharui(nonrenewable resources) atau di sebut pula sebagai
golongan sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah
tanah,air,bahan-bahan galian,mineral,dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,misalkan tumbuhan dapat
berkembang biak dengan biji atau spora,dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya
dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut di katakan sebagai
sumber daya alam yang masih dapat di perbaharui.lain halnya dengan sumber daya alam
abiotik yang tidak dapat memperbahrui dirinya .Bila sumber minyak,batu bara atau bahan-
bahan lainnya telah habis di gunakan manusia,maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Sumber alam biotik dapat terus di gunakan atau di manfa’atkan oleh manusia,bila
manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan siklus
hidup sumber alam tersebut,dan di usahakan jangan sampai sumber alam itu musnah.Sebab,
sekali suatu jenis species di bumi musnah,jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat
muncul kembali.seyogianya manusia menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik
secara tepat dan bertanggung jawab.
Vulkanisme letusan; vulkanisme pada magma yang bersifat basa dan kental. Memiliki
karakteristik letusan yang kuat dan umumnya menghasilkan material piroklastik serta
membentuk gunung api terjal.
Vulkanisme lelehan; vulkanisme pada magma asam dan bersifat encer, dimana
vulkanisme ini memiliki letusan yang lemah. Vulkanisme jenis ini akan membentuk
gunung api jenis perisai.
Vulkanisme campuran; vulkanisme pada magma intermediate, umumnya membentuk
gunung api strato.
b. Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal
maupun vertical. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas
epirogenesa dan orogenesa.
1. Epirogenese
Epirogenese adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical
akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta
meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenese dibagi menjadi dua sebagai berikut :
1. Epirogenese positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami kenaikan.
2. Epirogenese negative, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami penurunan.
2. Orogenese
Orogenese adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical
akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara cepat seperti
meliputi wilayah yang sempit. Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.
Samlawi, Fakih dan Bunyamin Maftuh. 1999. Konsep Dasar IPS. Bandung: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
http://maskapache.wordpress.com/2010/08/24/tektonisme-vulkanisme-dan-seisme-gempa/
(diakses 7 maret 2012)