1
terdapat kaitan yang sangat erat.Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan
masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.Formula tentang
hakekat dan martabat manusia serta masyarakat terutama di Indonesia dilandasi oleh filsafat
yagn dianut bangsa Indonesia dilandasi oleh fislafat yang dianut bangsa Indonesia yaitu
Pancasila.Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan mengenai wujud manusia dan
masyarakat yang dianggap baik, sumber dari agama sumber yang menadi pangkal serta
muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Plato hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan adalah :
1. Ilmu pengetahuan lahir dari persamaan dan perbedaan filsafat, sedangkan filsafat
adalah ibu dan ilmu pendidikan.
2. Ilmu pengetahuan lebih bersifat analisis, sedangkan filsafat bersifat sinopsis.
3. Ilmu pengetahuan mengemukakan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya,
sedangkan filsafat selain menekankan pada keadaan sebenarnya dan objek juga
bagaimana seharusnya objek itu.
4. Ilmu pengetahuan memulai sesuatu dengan memakai asumsi-asumsi sedangkan
filsafat memeriksa dan meragukan segala asumsi.
5. Ilmu pengetahuan di warnai oleh penggunaan metode eksperimen, terkontrol cara
kerjanya, sedangkan filsafat menggunakan ilmu pengetahuan.
Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seoran guru sebagai pendidik diharapkan dan
mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan menunjukkan dirinya pada masalah
pendidikan padaumumnya serta bagaimana masalah itu mengganggu pada penyekolhan yang
menyangkut masalah perumusan tujuan kurikulum, organisasi sekolah dan sebagainya.Dan
para pendidik juga mengaharapkan dari ahli filsafat pendidkan suatu klasifikasi dari uraian
lebih lanjut dari konsep, argumen dirinya literatur pendidikan terutam adalam kotraversi
pendidikan sistem-sistem, pengajuan kopetensi minimal dan kesamaan kesepakatan
pendidikan.
2
kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dankearifan.Sedangkan
filsafat pendidikan merupakan ilmu yang padahakekat nya dijawab dari pertanyaa-
pertanyaan yang timbul dalam lapangan pendidikan.Oleh karenabersifat filosofis, dengan
sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis
terhadap lapangan pendidikan.
3
sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang
terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia.
Ada beberapa hal yang penting dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan yang
menciptakan semua yang ada dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan manusia,
adanya kebajikan, sifat buruk dan baik dan lain sebagainya,juga diselidiki oleh filsafat
karena itu merupakan atau mungkin ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan
pada wahtu atau firman-firman Allah, sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan pada
pikiran belaka, agama telah mengaskan bahwa agama itu untuk orang-orang yang berakal
dan berilmu pengetahuan.
Agama dan pendidikan merupakan dua hal yang saling berhubungan dan saling
berkaitan, maksudnya adalah didalam agama ada aturan-aturan yang harus dipatuhi
sedangkan dalam pendidikan juga ada aturan yang harus dipatuhi dan semua aturan baik
agama maupun pendidikan dijalankan dan diterapkan oleh manusia.
Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya adalah setiap
orang diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan usaha-
usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan
insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan perinsip dan keyakinan.
4
kepribadian bangsa.
Pengertian kebudayaan dari beberapa ahli :
1. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadan dan kemampuan yang
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
2. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajri
dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan
diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
milik dari manusia dengan belajar
4. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hiup yang dicptakan oleh
manusia
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarkat, berbagai
macam kekuatan harus dihadapi seperti kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia
dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun materil.Manusia
merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan
kebudayaan.
Begitu pula manusia hidup dan tergantung apa kebudayaan sebagai hasil ciptaanya.
Kebudayaan memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan
teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan pendidikan yang akan
mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar dia tidak punah dan terjaga
untuk selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya filsafat, kita dapat mengetahui tentang
hasil karya manusia yang akan menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama
dalam melindungi manusia terhadap alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki
peransebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dengan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam
pergaulan
5
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimnaa seharusnya bertindak,
berbuat,menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan orang lain
7. Sebagai modal dasar pembangunan
Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayan yang
bersumber pada masyarakat itu sendiri.Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau
kebudayan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakt
terhadap lingkungan di dalamnya.
6
induknya dan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai cabangnya. Cabang ini terus
berkembang membentuk ilmu-ilmu baru yang juga melahirkan sub-sub ilmu yang sifatnya
lebih khusus.
Tiap-tiap cabang lalu memisahkan diri dari batang induknya, yaitu filsafat ilmu yang
kemudian berkembang sesuai metodologinya masing-masing. Walaupun cabangcabang ilmu
pengetahuan ini berbeda, akan tetapi mereka tetap berhubungan satu sama lain karena
berasal dari satu batang induk yang sama.