Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN, AGAMA,

KEBUDAYAAN DAN ILMU

A. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan


Filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa merupakan
asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa, termasuk
aspek pendidikan. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan
objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau pemahaman yang lebih
mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam.
3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus,
mempersatukan dan mengkoordinasikannya lapangan filsafat mungkin sama dengan
lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut pandangannya berlainan.
Hubungan antar filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia
menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai media nya untuk menyusun
proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan, dan menerangkan nilai-nilai dan
tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) hubungan fungsional antara filsafat dan teori
pendidikan adalah:
1. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan.
2. Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki relevansi
dengan kehidupan yang nyata.
3. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan.
Pandangan filsafat pendidikan sama peranannya dengan landasan filosofis yang
menjiwai seluruh kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan

1
terdapat kaitan yang sangat erat.Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan
masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.Formula tentang
hakekat dan martabat manusia serta masyarakat terutama di Indonesia dilandasi oleh filsafat
yagn dianut bangsa Indonesia dilandasi oleh fislafat yang dianut bangsa Indonesia yaitu
Pancasila.Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan mengenai wujud manusia dan
masyarakat yang dianggap baik, sumber dari agama sumber yang menadi pangkal serta
muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Plato hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan adalah :

1. Ilmu pengetahuan lahir dari persamaan dan perbedaan filsafat, sedangkan filsafat
adalah ibu dan ilmu pendidikan.
2. Ilmu pengetahuan lebih bersifat analisis, sedangkan filsafat bersifat sinopsis.
3. Ilmu pengetahuan mengemukakan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya,
sedangkan filsafat selain menekankan pada keadaan sebenarnya dan objek juga
bagaimana seharusnya objek itu.
4. Ilmu pengetahuan memulai sesuatu dengan memakai asumsi-asumsi sedangkan
filsafat memeriksa dan meragukan segala asumsi.
5. Ilmu pengetahuan di warnai oleh penggunaan metode eksperimen, terkontrol cara
kerjanya, sedangkan filsafat menggunakan ilmu pengetahuan.

Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seoran guru sebagai pendidik diharapkan dan
mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan menunjukkan dirinya pada masalah
pendidikan padaumumnya serta bagaimana masalah itu mengganggu pada penyekolhan yang
menyangkut masalah perumusan tujuan kurikulum, organisasi sekolah dan sebagainya.Dan
para pendidik juga mengaharapkan dari ahli filsafat pendidkan suatu klasifikasi dari uraian
lebih lanjut dari konsep, argumen dirinya literatur pendidikan terutam adalam kotraversi
pendidikan sistem-sistem, pengajuan kopetensi minimal dan kesamaan kesepakatan
pendidikan.

Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat


pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau
pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan

2
kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dankearifan.Sedangkan
filsafat pendidikan merupakan ilmu yang padahakekat nya dijawab dari pertanyaa-
pertanyaan yang timbul dalam lapangan pendidikan.Oleh karenabersifat filosofis, dengan
sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis
terhadap lapangan pendidikan.

B. Hubungan Filsafat dengan Agama


Menurut Hocking (1946), agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang
dihadapi manusia, sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama
merupakan pernyataan pengharapan manusia dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena
ada jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan.Agama merupakan sesuatu yang ada,
karena keberadaanya itulah makanya agama dikatakan pengkajian filsafat.
Landasan agama atau tauhid merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dunia dan menjadi bekal di
akhirat nanti. Pandangan filsafat menurut agama islam tertung semuanya pada Al-qur’an
yang dijadikan seabgaipegangan dan pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman. Baik
hidup, mati, kapan, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak yang maha
kuasa yaitu Allah SWT.
Menurut Prof. Nasroen SR ” Filsafat yang sejati haruslah berdasarkan kepada agama.
Apabila filsafat tidak berdasarkan kepada agama dan hanya berdasarkan atas akal fikiran
saja,maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif karena yang memberikan-
pandangan dan putusan adalah akal pikiran sedangkan kesanggupan akal pikiran itu
terbatas,sehingga filsafat tidak akan sanggup memberi kepuasan bagi manusia terutama
dalam tingkat pemahamannya terhadap yang gaib “.
Filsafat dari kebanyakan orang, filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait
dan refleksi dengan manusia.Karena keduanya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila
tidak ada tiga alat dan tenaaga utama yang berada dalam diri manusia. Tiga alat dan tenaga
utama manusia adalah pikir,rasa dan keyakinan sehingga manusia dapat mencapai
kebahagiaan bagi dirinya. Filsafat dan agama baru dapat di rasakan faedahnya dalam
kehidupan manusia apabila merefleksi dalam diri manusia.
Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh

3
sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang
terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia.
Ada beberapa hal yang penting dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan yang
menciptakan semua yang ada dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan manusia,
adanya kebajikan, sifat buruk dan baik dan lain sebagainya,juga diselidiki oleh filsafat
karena itu merupakan atau mungkin ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan
pada wahtu atau firman-firman Allah, sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan pada
pikiran belaka, agama telah mengaskan bahwa agama itu untuk orang-orang yang berakal
dan berilmu pengetahuan.
Agama dan pendidikan merupakan dua hal yang saling berhubungan dan saling
berkaitan, maksudnya adalah didalam agama ada aturan-aturan yang harus dipatuhi
sedangkan dalam pendidikan juga ada aturan yang harus dipatuhi dan semua aturan baik
agama maupun pendidikan dijalankan dan diterapkan oleh manusia.
Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya adalah setiap
orang diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan usaha-
usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan
insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan perinsip dan keyakinan.

C. Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan


Pada dasar nya kebudayaan adalah semua ciptaan manusia yang berlangsung dalam
kehidupan dan dijelaskan bahwa ilmu merupakan unsur kebudayaan. Pendidikan dan
kebudayaan adalah suatu hubungan antara proses dengan isi yaitu pendidikan adalah proses
pengoperan kebudayaan dalam arti membudayakan manusia. Fungsi pendidikan adalah
mengolah kebudayaan itu menjadi sikap bernilai tingkah laku bahkan menjadi kepribadian
anak didik.
Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya
nasional mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan
pranata sosial dalam menunjang proses pengembangan danpembangunan nasional serta
melestarikan nilai-nilai luruh budaya bangsa. Merencanakan kegairahan masyarakat untuk
menumbuhkan kreativitas ke arah pembaharuan dalam usaha pendidikan yang tanpa

4
kepribadian bangsa.
Pengertian kebudayaan dari beberapa ahli :
1. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadan dan kemampuan yang
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
2. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajri
dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan
diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
milik dari manusia dengan belajar
4. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hiup yang dicptakan oleh
manusia
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarkat, berbagai
macam kekuatan harus dihadapi seperti kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia
dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun materil.Manusia
merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan
kebudayaan.
Begitu pula manusia hidup dan tergantung apa kebudayaan sebagai hasil ciptaanya.
Kebudayaan memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan
teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan pendidikan yang akan
mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar dia tidak punah dan terjaga
untuk selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya filsafat, kita dapat mengetahui tentang
hasil karya manusia yang akan menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama
dalam melindungi manusia terhadap alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki
peransebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dengan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam
pergaulan

5
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimnaa seharusnya bertindak,
berbuat,menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan orang lain
7. Sebagai modal dasar pembangunan
Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayan yang
bersumber pada masyarakat itu sendiri.Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau
kebudayan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakt
terhadap lingkungan di dalamnya.

D. Hubungan filsafat dengan Ilmu


Menurut Cambridge-Dictionary 1995,Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan
yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistem, metode untuk berkembang
serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ;
1. Metode ilmiah untuk mencapai tujuanpraktis ilmu pengetahuan terapan.
2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Menurut Wikipedia, Teknologi
adalah pengembangan dan aplikasi dari alat,mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
Filsafat dan IPTEK adalah dua hal yang saling berhubungan. Secara historis, kelahiran
ilmu pengetahuan berawal dari filsafat, begitu juga sebaliknya filsafat ilmu juga semakin
berkembang seiring dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini,
pemikiran manusia juga mengalami perkembangan linear, dahulu masyarakat Yunani kuno
mendasari pemikiran mereka dengan mitos, kemudian berkembang menjadi lebih rasional
dengan pahamteologi mereka, pemikiran inipun terus berkembang sampai melahirkan
science dan teknologi yang dapat dirasakan manfaatnya sampai sekarang.
Awalnya ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu dianggap sebagai sesuatu yang identik,
dalam artian ilmu pengetahuan merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi mengenai
ilmu juga bergantung pada sistem filsafat yang dianut pada saat itu. Setelah abad ke-17,
sejalan dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka mulailah
terjadi pemisahan antara filsafat ilmu dan IPTEK. Pemisahan ini dapat dianalogikan sebagai
sebuah pohon yang terus berkembang, dimana filsafat ilmu berperan sebagai batang

6
induknya dan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai cabangnya. Cabang ini terus
berkembang membentuk ilmu-ilmu baru yang juga melahirkan sub-sub ilmu yang sifatnya
lebih khusus.
Tiap-tiap cabang lalu memisahkan diri dari batang induknya, yaitu filsafat ilmu yang
kemudian berkembang sesuai metodologinya masing-masing. Walaupun cabangcabang ilmu
pengetahuan ini berbeda, akan tetapi mereka tetap berhubungan satu sama lain karena
berasal dari satu batang induk yang sama.

Anda mungkin juga menyukai