Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT PENDIDIKAN

“HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN,


AGAMA DAN KEBUDAYAAN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 02
1.ABDUL LATHIF (15045057)
2.ANDIKA RAHMAN (15045044)
3.AULIA RUSDA (15045046)
4.ZULFIKAR (15045043)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2016

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada allah swt,karena rahmad dan hidayahnya ,penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tentang “Hubungan Filsafat dengan filsafat pendidikan agama
dan kebudayaan”.
Adapun tujuan dari makalah ini secara khusus ditunjukan bagi para pembaca yang ingin
mengetahui apa sebenarnya yang di jelaskan dalam Hubungan Filsafat dengan filsafat
pendidikan, agama dan kebudayaan”.
Penyusun telah berupaya untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik,namun apabila
terdapat kekurangan dalam penyusunan maupun isi,maka dari itu penyusun mohon kritikan
dan saran yang konstruktif dari pembaca sehingga apa yang diharapkan dapat terpenuhi
dengan baik

Padang,13 Januari 2017

Penyusun

2
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………….......…….4
1.1 Latar Belakang ………………………………….……………...............……4
1.2 Tujuan ……………………………………………….……………............…4
BAB II Pembahasan………………………...............................................…….........5
Hubungan Filsafat dengan filsafat pendidikan agama ….................................………5
2.1 Hubungan dengan agama …………………………………......................….5
2.2 Hubungan dengan pendidika……………………………........................…..5
2.3 Hubungan dengan kebudayaan ……………………….......................……...6
BAB III Kesimpulan ……………………………………………………..…………9
3.1 Penutup …………………………………………………………...............….9
Daftar pustaka ……………………………………………………......................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang dihadapi manusia,
sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama merupakan pernyataan
pengharapan manusia dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena ada jalan hidup yang
benar yang perlu ditemukan.Menusia menjadi penganutnya yang setia terhadap agama karena
manurut keyakinannya agama telah memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi hidupnya
yang tidak mungkin dapat diuji dengan pengalaman maupun oleh akal seperti halnya menguji
kebenaran sains dan filsafat karena agama lebih banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.
Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya itulah makanya agama dikatakan
pengkajian filsafat.
pendidikan dan pembelajaran yang harus dilakukan harus mengacu pada
pembentukan kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai-nilai aqidah dan spritual
kegamaan yaitu menurut ajaran agama islam Filsafat mencoba merumuskan citra tentang
manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra
tersebut.Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, berbagai
macam kekuatan harus dihadapi seperti kekuatan alam dan kekuatan lainManusia merupakan
makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan.

2.1 TUJUAN
Untuk mengetahui hubungan filsafat baik dari agama,pendidikan maupun kebudayaan, dan
dengan adanya hubungan filsafat dengan agama , Agama menjadi suatu lembaga yang
bersemangat untuk memperoleh kehidupan yang baik dan merenungkannya sebagai suatu
tuntutan. agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang dihadapi manusia,
sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan.Supaya dapat memahami penerapan
dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan. Dan memberikan pengetahuan/
pendidikan atau pemahaman yang lebih mendalam memahami apa kaitan hubunganfilsafat
dengan kebudayaan

4
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan Filsafat dengan filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.

2.1 Hubungan Filsafat dengan Agama


Menurut Hocking (1946), agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang
dihadapi manusia, sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Banyak yang
mengatakan bahwa agama adalah filsafat.
Filsafat dari kebanyakan orang filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan
refleksi dengan manusia. Karena keduanya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila
tidak ada tiga alat dan tenaaga utama yang berada dalam diri manusia. Tiga alat dan tenaga
utama manusia adalah pikir,rasa dan keyakinan sehingga manusia dapat mencapai
kebahagiaan bagi dirinya. Filsafat dan agama baru dapat di rasakan faedahnya dalam
kehidupan manusia apabila merefleksi dalam diri manusia.
Menurut Prof. Nasroen SR ” Filsafat yang sejati haruslah berdasarkan kepada agama. Apabila
filsafat tidak berdasarkan kepada agama dan hanya berdasarkan atas akal fikiran saja,maka
filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif karena yang memberikan pandangan
dan putusan adalah akal pikiran sedangkan kesanggupan akal
pikiran itu terbatas,sehingga filsafat tidak akan sanggup memberi kepuasan bagi manusia
terutama dalam tingkat pemahamannya terhadap yang gaib “
Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya, itulah makanya agama dikatakan
pengkajian filsafat.. Pandangan filsafat menurut agama islam tertuang semuanya pada Al-
qur’an yang dijadikan sebagai pegangan dan pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman.
Karena dia yakin bahwa semuanya. Baik hidup, mati, kapan, dan dimanapun ia berada adalah
kekuasaan dan kehendak yang maha kuasa yaitu Allah SWT.
Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh sikap
dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang terdalam
mengenai hakikat manusia dan dunia Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan
agama diantaranya :
setiap orang diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan
usaha-usaha pendidikan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara
agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar
dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan prinsip dan
keyakinan.
2.2 Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Pandangan filsafat pendidikan sama pernaannya dengan landasan filosofis yang menjiwai
seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan
terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan
masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut

5
Ilmu pengetahuan lebih menekankan kepada pengalaman keindahan dari pada penggunaan
pemikiran sebagai dari pada pengalaman. Menurut Plato hubungan filsafat dengan filsafat
pendidikan adalah :
1. Ilmu pengetahuan lahir dari persamaan dan perbedaan filsafat, sedangkan filsafat
adalah ibu dan ilmu pendidikan.
2. Ilmu pengetahuan lebih bersifat analisis, sedangkan filsafat bersifat sinopsis.
3. Ilmu pengetahuan mengemukakan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya, sedangkan
filsafat selain menekankan pada keadaan sebenarnya dan objek juga bagaimana
seharusnya objek itu.
4. Ilmu pengetahuan memulai sesuatu dengan memakai asumsi-asumsi sedangkan
filsafat memeriksa dan meragukan segala asumsi.
5. Ilmu pengetahuan di warnai oleh penggunaan metode eksperimen, terkontrol cara
kerjanya, sedangkan filsafat menggunakan ilmu pengetahuan.
Perbedaan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan
objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendidikan atau pemahaman yang lebih
mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam
3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan dan
mengkoordinasikannya
4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan
Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat
pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau
pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan
kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Sedangkan
filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakekatnya jawab dari pertanyaan-pertanyaan
yang timbul dalam lapangan pendidikan dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya
adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.
2.3 Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan
Pengertian kebudayaan dari beberapa ahli :
1. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
2. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh
anggota masyarakat lainnya.
3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
milik dari manusia dengan belajar
4. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia

6
5. Dr .hendry s. lucas dalam buku “a short history of civilazation menyatakan kebudayaan
suatu cara umum bagamana manusia hidup berpikir dan bertindak.
Pada dasar nya kebudayaan adalah semua ciptaan manusia yang berlangsung dalam
kehidupan dan dijelaskan bahwa ilmu merupakan unsur kebudayaan. Pendidikan dan
kebudayaan adalah suatu hubungan antara proses dengan isi yaitu pendidikan adalah proses
pengoperan kebudayaan dalam arti membudayakan manusia fungsi pendidikan adalah
mengolah kebudayaan itu menjadi sikap bernilai tingkah laku bahkan menjadi kepribadian
anak didik.
Pendidikan tidak hanya proses mengoper kebudayaan. Sebab hubungan pendidikan dengan
kebudayaan adalah juga hubungan nilai demokrasi maka prinsip kebebasan self respect
individualitas selt realisasi akan selalu di utamakan
Fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai tujuan yang lebih utama yaitu
untuk membina kepribadian manusia agar lebih kreatif dan produktif yakni mampu
menciptakan kebudayaan
Pendidikan mempunyai fungsi rangkap untuk kebudayaan :
 Menciptakan yang belum ada melalui pembinaan manusia yang kreatif
 Mengoperkan kebudayaan yang sudah ada kepada generasi demi generasi dalam
rangka proses sosialisasi pribadi manusia
Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya
nasional,mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan pranata
sosial dalam menunjang proses pengembangan dan pembangunan nasional serta melestarikan
nilai-nilai luhur budaya bangsa. Merencanakan kegairahan masyarakat untuk menumbuhkan
kreaktivitas ke arah pembaharuan dalam usaha pendidikan yang tanpa kepribadian bangsa.
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat
mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia hidup dan tergantung apa
kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan memberikan aturan bagi manusia dalam
mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Oleh karena itu, dengan adanya
filsafat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan menimbulkan teknologi
yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap alam lingkungannya.
Sehingga kebudayaan memiliki peran :
1. suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. pembeda manusia dengan binatang
5. petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
6. pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat,
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
7. sebagai modal dasar pembangunan

7
Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber
pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayan
kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungan di dalamnya.

8
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
Filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflesif dengan manusia artinya
keduanya tidak ada alat penggerak dan tenaga utama di dalam diri manusia, yang dikatakan
alat dan penggerak tenaga utama pada diri manusia adalah akal, pikiran, rasa, dan
kenyakinan. Dengan alat ini manusia akan mencapai kebahagiaan bagi dirinya. Agama dapat
menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi manusia dalam menempuh hidupnya
dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan. Mana kala manusia
menghadapi masalah yang rumit dan berat, maka timbulah kesadaranya, bahwa manusia
merupakan makhluk yang tidak berdaya untuk mengatasinya dan timbulnya kepercayaan dan
keyakinan.
suatu hubungan antara proses dengan isi yaitu pendidikan adalah proses pengoperan
kebudayaan dalam arti membudayakan manusia fungsi pendidikan adalah mengolah
kebudayaan itu menjadi sikap bernilai tingkah laku bahkan menjadi kepribadian anak didik.
hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan adalah :
1. Ilmu pengetahuan lahir dari persamaan dan perbedaan filsafat, sedangkan filsafat
adalah ibu dan ilmu pendidikan.
2. Ilmu pengetahuan lebih bersifat analisis, sedangkan filsafat bersifat sinopsis.
1. Ilmu pengetahuan mengemukakan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya, sedangkan
filsafat selain menekankan pada keadaan sebenarnya dan objek juga bagaimana
seharusnya objek itu.
2. Ilmu pengetahuan memulai sesuatu dengan memakai asumsi-asumsi sedangkan
filsafat memeriksa dan meragukan segala asumsi.
3. Ilmu pengetahuan di warnai oleh penggunaan metode eksperimen, terkontrol cara
kerjanya, sedangkan filsafat menggunakan ilmu pengetahuan.
Hubungan pendidikan dengan kebudayaan adalah juga hubungan nilai demokrasi. Dimana
fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai tujuan yang lebih utama yaitu
untuk membina kepribadian manusia agar lebih kreatif dan produktif yakni mampu
menciptakan kebudayaan.

9
Daftar pustaka
Zen, Zelhendri. (2011). Filsafat Pendidikan.Padang:UNP.
Sadulloh, U. 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan. CV Alfabeta, Bandung.
Wakhudin dan Trisnahada. Filsafat Naturalisme. (Makalah) Bandung: PPS-UPI Bandung
https://assyifadelya.wordpress.com/2012/11/22/makalah-hubungan-filsafat-dengan-filsafat-
pendidikan-agama-dan-kebudayaan/

10

Anda mungkin juga menyukai