Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Materi Minggu Kedua Kelas sesi Senin, jam 7.00-8.

40 WIB
Kelompok 02
1.ABDUL LATHIF
2.ANDIKA RAHMAN
3.AULIA RUSDA
4.ZULVIKAR

Hubungan Filsafat dengan filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.


2.1 Hubungan Filsafat dengan Agama
Hubungan filsafat dengan agama itu tidak ada, namun bisa di hubungkan antara satu
dengan yang lainnya.
2.2 Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Pandangan filsafat pendidikan sama pernaannya dengan landasan filosofis yang menjiwai
seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan
terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan
masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut
Ilmu pengetahuan lebih menekankan kepada pengalaman keindahan dari pada penggunaan
pemikiran sebagai dari pada pengalaman. Menurut Plato hubungan filsafat dengan filsafat
pendidikan adalah :
1. Ilmu pengetahuan lahir dari persamaan dan perbedaan filsafat, sedangkan filsafat
adalah ibu dan ilmu pendidikan.
2. Ilmu pengetahuan lebih bersifat analisis, sedangkan filsafat bersifat sinopsis.
3. Ilmu pengetahuan mengemukakan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya, sedangkan
filsafat selain menekankan pada keadaan sebenarnya dan objek juga bagaimana
seharusnya objek itu.
4. Ilmu pengetahuan memulai sesuatu dengan memakai asumsi-asumsi sedangkan
filsafat memeriksa dan meragukan segala asumsi.
5. Ilmu pengetahuan di warnai oleh penggunaan metode eksperimen, terkontrol cara
kerjanya, sedangkan filsafat menggunakan ilmu pengetahuan.
Perbedaan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan
objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendidikan atau pemahaman yang lebih
mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam
3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan dan
mengkoordinasikannya
4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan
Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat
pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau
pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan
kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Sedangkan
filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakekatnya jawab dari pertanyaan-pertanyaan
yang timbul dalam lapangan pendidikan dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya
adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.
2.3 Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan
Pengertian kebudayaan dari beberapa ahli :
1. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
2. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh
anggota masyarakat lainnya.
3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
milik dari manusia dengan belajar
4. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia
5. Dr .hendry s. lucas dalam buku “a short history of civilazation menyatakan kebudayaan
suatu cara umum bagamana manusia hidup berpikir dan bertindak.
Sehingga kebudayaan memiliki peran :
1. suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. pembeda manusia dengan binatang
5. petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
6. pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat,
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
7. sebagai modal dasar pembangunan
Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber
pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayan
kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungan di dalamnya.
Apabila dibandingkan defenisi kebudayaan dan defenisi filsafat, bertemu dalam hal berfikir.
Filsafat ialah cara atau metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada setiap
jiwa, sedangkaan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang termaniferstasi pada
cipta, rasa, dan karsa sikap hidup dan pandangan hidup (Gazalba). Dengan demikian, jelaslah
filsafat mengendalikan cara berfikir kebudayaan. Di balik kebudayaan ditemukan filsafat.
Perbedaan kebudayaan dikembalikan kepada perbedaan filsafat.

Anda mungkin juga menyukai