MATA KULIAH:KEWIRAUSAHAAN
DI SUSUN OLEH:
1.BADRUL HUDA
2.PRAMONO
Alhamdulillahirobil ‘alamin
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt ,karenaberkat rahmat dan
ridhonya kita masih diberikan kesehatan dan dapat beraktivitas sehari hari .
makalah ini dibuat untuk membantu mahasiswa sekaligus melengkapi referensi
pengembangan keilmuan dan pengetahuan sehingga mahasiswa dapat memahami
tujuan dan kegunaan pembelajaran mata kuliah filsafat umum.
Wasalamualaikum Wr Wb
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Waktu terus berjalan, pendidikan pun terus berkembang bersama hiruk
pikuk hidup dan kehidupan insan. Problem-problem pendidikan pun
bermunculan begitu cepat secepat cendawan tumbuh di musim hujan. Ilmu
pendidikan bertanggungjawab untuk memecahkan problem-problem tersebut,
untuk itu tidaklah ringan tanggung jawab yang diembannya karena begitu
kompleks problem-problem yang ada di dunia pendidikan. Tak jarang
persoalan ilmu pendidikan harus di pecahkan pihak lain. Manakala problem
pendidikan memasuki lingkaran yang substansial atau filosofis kiranya ilmu
pendidikan menyerahkan garapan itu pada filsafat pendidikan. Filsafat
pendidikan akan menjawab secara filosofis atas pertanyaan filosofis yang
muncul dari belahan dunia pendidikan. Ontologi, epistemologi dan aksiologi
akan menjadi piranti meneropong belantara yang penuh pohon problem
pendidikan, yang terus tumbuh dari waktu ke waktu, dan tak pernah habis,
kemudian filsafat pendidikan menatanya rapi dan komprehensip. Lebih dari itu
filsafat pendidikan menjadi landasan pemikiran pendidikan yang melahirkan
rumusan dasar-dasar atau azas-azas pendidikan. Filsafat pendidikan juga
memberi arah perjalanan kemajuan pendidikan dan sekaligus mengoreksi
kekurangannya guna mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah munculnya filsafat?
2. Jelaskan dorongan filsafat Yunani terhadap filsafat pendidika?
3. Bagaimana perkembangan metodologi filsafat pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa yunani kuno, philos artinya cinta dan
shopia artinya kearifan atau kebijakan. Filsafat berarti cinta yang mendalam
terhadap kearifan atau kebijakan. Dan dapat pula diartikan sebagai sikap atau
pandangan seseorang yang memikirkan segala sesuatunya secara mendalam
dan melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Menurut Harold titus, dalam arti sempit filsafat diartikan sebagai sains yang
berkaitan dengan metodologi, dan dalam arti luas filsafat mencoba
mengintegrasikan pengetahuan manusia yang berbeda-beda dan menjadikan
suatu pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup, dan makna
hidup.
Menurut istilah, filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian.
Menurut socrates, filsafat adalah suatu cara berfikir yang radikal dan
menyeluruh atau berfikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.
Berfilsafat adalah berfikir radikal atau berfikir sampai radik-nya (akarnya)
menyeluruh dan mendasar hal yang sekecil-kecilnya pun tidak akan luput dari
pengamatan kefilsafatan. Pernyataan apapun dan betapa pun sederhananya
tidak diterima begitu saja oleh filsafat tanpa pengujian yang seksama.
Muhammad Noor Syam (1986) merumuskan pengertian filsafat dari dua
sisi. Pertama, filsafat sebagai aktivitas berfikir murni, atau kegiatan akal
manusia dalam usaha mengerti secara mendalam mengenai segala sesuatu.
Pengertian filsafat disini ialah berfilsafat. Kedua, filsafat sebagai produk
kegiatan berfikir murni. Jadi merupakan suatu wujud ilmu sebagai hasil
pemikiran dan penyelidikan berfilsafat, sehingga merupakan suatu bentuk
perbendaharaan yang terorganisasi, memiliki sistematika tertentu filsafat juga
diartikan satu bentuk ajaran tentang sesuatu atau tentang segala sesuatu sebagai
satu ideology.
Filsafat adalah cinta akan kebajikan. Barang siapa mempelajari filsafat
diharapkan dapat mengetahui adanya mutiara-mutiara yang cemerlang dan
mengunakan mereka sebagai pedoman dan pegangan untuk hidup bijaksana.
Menurut Harold titus, dalam arti sempit filsafat diartikan sebagai sains yang
berkaitan dengan metodologi, dan dalam arti luas filsafat mencoba
mengintegrasikan pengetahuan manusia yang berbeda beda dan menjadikan
suatu pandangan yang komprehensif tentang segala sesuatu.
Filasafat adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka
kepada hikmah dan kebijaksanaan. Jadi orang yang berfilsafat adalah orang
yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana.
Perubahan dalam suatu masyarakat. Baik, perubahan dalam adat dan kebiasaan
serta sejarah biasanya dimulai dengan adanya sekelompok orang yang yakin
akan suatu nilai ideal atau yang tertarik oleh pandangan hidup yang lain.
Dengan demikian, pemikiran filosofis berbeda dengan pemikiran yang
lain. Pemikiran yang bersifat filosofis setidak-nya memiliki ciri-ciri yang jelas
antara lain, tertuju pada upaya untuk mengadakan pemeriksaan dan penemuan.
Disamping itu, berfikir filosofis adalah berfikir radikal dan menggunakan
kemampuan yang optimal dari akal budi manusia.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang
luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
3
Alwasilah, 2008:125,127 Filsafat bahasa dan pendidikan
Metode-metode tersebut tidak selalu pas/relevan dan dapat
digunakan disetiap obyek kajian. Untuk itu penggunaan metode harus
mempertimbangkan relevansi bahan yang menjadi obyek pengkajian,
penemuan atau pengembangan pendidikan, sehingga akan
menghasilkan kesimpulan yang benar dan tidak bisa.
.
DAFTAR PUSTAKA