Anda di halaman 1dari 5

1. Apa pengertian filsafat?

Jawab: Filsafat terdiri dari kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti
kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta
kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Pengertian filsafat
terus berkembang dari masa ke masa. Pada awalnya filsafat diartikan sebagai cinta pada
kebijaksanaan, juga berarti sebagai kerja seseorang yang berusaha menjadi orang yang
bijak. Pada fase ini, pengertian filsafat masih sangat umum. Segala usaha dalam mencari
kebenaran dinamakan filsafat, begitu pula hasil usaha tersebut. Namun pada
perkembangan selanjutnya menujukkan bahwa pengertian filsafat mulai menyempit, yaitu
lebih menekankan pada latihan berpikir untuk memenuhi kesenangan intelektual.
2. Apa objek kajian dari filsafat?
Jawab: Filsafat membicarakan hal-hal yang ada dan yang meungkin ada, yaitu alam,
manusia, dan Tuhan.
3. Bagaimana cara berpikir seorang filosof?
Jawab: Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam
sampai hakikat, atau berpikir secara global, atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut
pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Hal tersebut harus memenuhi
persyaratan di antaranya harus sistematis (setiap unsur saling berkaitan satu sama lain
secara teratur dalam suatu keseluruhan), konsepsional (upaya untuk menyusun suatu
bagan yang terkonsepsi/ jelas), koheren/runtut (setiap unsur tidak mengandung uraian yang
saling bertentangan), rasional (logis), sinoptik (melihat hal-hal secara menyeluruh), dan
harus mengarah kepada pendangan dunia.
4. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan ilmu?
Jawab: Ilmu memberikan filsafat sejumlah bahan-bahan deskriptif dan faktual serta esensial
bagi pemikiran filsafat. Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-
ide yang bertentangan dengan pengetahuan yang ilmiah. Filsafat merangkum pengetahuan
yang terpotong-potong dari berbagai ilmu, kemudian mengaturnya dalam pandangan hidup
yang lebih sempurna dan terpadu.
5. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan agama?
Jawab: Hal-hal yang terdapat dalam agama seperti Tuhan, kebajikan, baik dan buruk, surga
dan neraka, dan lainnya, juga diselidiki pula oleh filsafat. Karena objek penyelidikan filsafat
adalah segala yang ada dan yang mungkin ada.
6. Apa perbedaan antara filsafat dan ilmu?
Jawab: Ilmu lebih menekankan kebenaran yang bersifat logis dan objektif. Filsafat bersifat
radikal dan subjektif. Ilmu bisa berjalan mengadakan penelitian, selama objeknya bisa
diindera, dianalisis dan dieksperimen, maka berhentilah ilmu sampai disitu. Sedangkan
filsafat justru mulai bekerja ketika ilmu sudah tidak dapat berbicara apa-apa tentang suatu
objek.
7. Apa perbedaan antara filsafat dan agama?
Jawab: filsafat berdasarkan pada otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan
terhadap kenyataan dan pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia.
Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu.
8. Apa persamaan antara filsafat dan ilmu?
Jawab: Filsafat dan ilmu pengetahuan kedua-duanya menggunakan metode pemikiran
reflektif dalam usaha untuk menghadapi fakta-fakta dunia dan kehidupan. Keduanya
menunjukkan sikap kritik, dengan pikiran terbuka dan kemauan yang tidak memihak, untuk
mengetahui hakikat sebenarnya. Ilmu dan filsafat tertarik terhadap pengetahuan yang
terorganisir dan tersusun secara sistematis.
9. Apa persamaan antara filsafat dan agama?
Jawab: Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni mencapai kebenaran yang sejati.
10. Bagaimanakah yang dikatakan dengan filsafat yang sejati?
Jawab: Menurut pandangan seorang tokoh, filsafat yang sejati haruslah berdasarkan pada
agama. Apabila filsafat tidak berdasar pada agama, maka filsafat tersebut tidak akan
memuat kebenaran objektif. Sementara kesanggupan akal itu terbatas, sehingga tidak akan
sanggup memberi kepuasan bagi manusia, terutama dalam rangka pemahamannya
terhadap hal yang gaib.
11. Apa kegunaan mempelajari filsafat?
Jawab: Dengan belajar filsafat diharapkan akan dapat menambah
pengetahuan, mengajarkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan sesuai dengan
kedudukan sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan untuk
diaplikasikan dalam kehidupan, serta menjadikan manusia yang susila. Dengan filsafat,
manusia dibekali suatu kebijaksanaan yang di dalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang
sangat diperlukan umat manusia.
12. Jelaskan sejarah lahirnya filsafat!
Jawab: Sejarah kelahiran filsafat tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan yang muncul pada masa peadaban kuno (masa Yunani). Masyarakat Yunani
ketika itu mempercayai adanya mitos. Kepercayaan yang bersifat formalitas seperti itu
ditentang oleh Homerus melalui karya-karyanya. Akibatnya masyarakat lebih kritis dan
rasional. Kemudian muncullah para pemikir yang kepercayaannya bersifat rasional. Dalam
kepercayaan ini memungkinkan manusia mengembangkan potensi dan budayanya dengan
bebas, sekaligus dapat mengembangkan pemikirannya untuk memecahkan berbagai
misteri kehidupan dengan akal pikiran.
13. Apa perbedaan antara filsafat Yunani Kuno dengan Yunani Klasik?
Jawab: Periode Yunani Kuno mengarahkan pemikirannya pada apa yang diamati di
sekitarnya, yaitu alam semesta. Periode Yunani Kuno lazim disebut periode filsafat alam.
Sementara filsafat Yunani Klasik pokok permasalahannya tidak lagi alam, melainkan
manusia. Mereka memusatkan perhatian pemikirannya kepada manusia.
14. Apa ciri-ciri pemikiran filsafat barat abad pertengahan?
Jawab: cara berfilsafat dipimpin oleh gereja, berfilsafat di dalam lingkungan ajaran
Aristoteles, dan berfilsafat dengan pertolongan Agustinus, dan lain-lain.
15. Mengapa filsafat barat abad pertengahan dikatakan sebagai abad gelap?
Jawab: Karena masa ini penuh dengan dominasi gereja. Para ahli pikir tidak memiliki
kebebasan berpikir. Apabila ada pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan ajaran
gereja, maka orang yang bersangkutan akan mendapat hukuman yang berat.
16. Bagaimanakah filsafat pada masa patristik?
Jawab: Pada masa ini, filsafat menjadi bahan perdebatan antara pemimpin-pemimpin
gereja. Di antara mereka ada yang menerima filsafat Yunani, namun ada pula yang
menolaknya. Orang-orang yang menerima filsafat Yunani menuduh orang-orang yang
menolak filsafat Yunani itu munafik. Namun mereka menyangkal, sehingga muncullah para
pembela iman Kristen dari filsafat Yunani.
17. Bagaimanakah filsafat pada masa skolastik?
Jawab: Pada masa ini telah banyak diupayakan pengembangan ilmu pengetahuan di
sekolah-sekolah. Hal itu terus berkembang seiring berjalannya waktu, hingga munculnya
universitas-universitas dan ordo-ordo yang menyelenggarakan atau memajukan ilmu
pengetahuan.
18. Apa yang menyebabkan filsafat skolastik dapat berkembang ?
Jawab: Pertama faktor religius, karena dapat mempengaruhi corak pemikiran filsafatnya.
Kedua, faktor ilmu pengetahuan. Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran.
19. Sebukan faktor-faktor yang menyebabkan masa skolastik mencapai puncaknya!
Jawab: Pertama, adanya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Sina sejak abad
ke-12 hingga abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuam yang luas. Kedua,
berdirinya Universitas Almameter di Prancis yang merupakan gabungan dari beberapa
sekolah. Almameter inilah sebagai awal berdirinya universitas-universitas lainnya. Ketiga,
berdirinya ordo-ordo yang muncul karena banyaknya perhatian terhadap ilmu pengetahuan,
sehingga akan berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian di mana kebanyakan tokoh-
tokohnya memegang peran di bidang filsafat dan teologi.
20. Bagaimana sejarah dan perkembangan filsafat India?
Jawab: Filsafat India berkembang dan menjadi satu dengan agama, sehingga pemikiran
filsafatnya bersifat religius. Filsafat India terbagi menjadi lima zaman, yaitu:
• Zaman Weda, diisi oleh peradaban bangsa Arya. Pada saat itu baru muncul benih
pemikiran filsafat yang berupa mantera-mantera, pujian keagamaan yang terdapat dalam
sastra Brahmana dan Upanishad.
• Zaman Wiracarita, diisi oleh perkembangan sistem pemikiran filsafat yang berupa
Upanishad. Ide pemikiran filsafat tersebut muncul berupa tulisan-tulisan tentang
kepahlawanan dan tentang hubungan antara manusia dan dewa.
• Zaman Sastra Sutra, diisi oleh semakin banyaknya bahan-bahan pemikiran filsafat
(sutra), ditandai dengan lahirnya tokoh-tokoh seperti Sankara, Ramanuja, Madhwa, dan lain
sebagainya.
• Zaman Kemunduran, diisi oleh pemikiran filsafat yang hanya menirukan pemikiran
filsafat yang lampau, disebabkan karena pertemuan antara kebudayaan Barat dengan
pemikiran India sehingga menimbulkan reaksi hebat dari para pemikir India.
• Zaman Pembaharuan, diisi oleh kebangkitan pemikiran filsafat India yang dipelopori
oleh Ram Mohan Ray, seorang pembaru yang mendapat pendidikan di Barat.
21. Apa yang melatarbelakangi munculnya filsafat Tiongkok?
Jawab: Banyak aspek yang melatarbelakangi pemikiran filsafat Tiongkok, seperti aspek-
aspek geografis, ekonomi, sikap terhadap alam, sistem kekerabatan dan lainnya. Dalam
tradisi Tiongkok, jenis pekerjaan yang mendapat tempat terhormat adalah menuntut ilmu
(belajar) dan mengolah tanah (bertani). Jenis pekerjaan ini mempengaruhi sikap mereka
terhadap alam dan pandangan hidupnya. Keadaan rakyat Tiongkok yang agraris ini
berpengaruh pada metode filsafatnya.
22. Bagaimana sejarah lahirnya filsafat Islam?
Jawab: Bangsa Arab yang dulunya hidup mengembara mulai terikat dengan dengan
birokrasi setelah proses urbanisasi. Setelah mendapatkan kemapanan, mereka mengalami
proses akulturasi penguasaan ilmu yang mencapai puncaknya dengan didirikannya
lembaga pengajaran, penerjemahan, dan perpustakaan. Misalnya pada masa Khalifah Al
Ma’mun dan Khalifah Hakam, banyak dilakukan penerjemahan buku-buku filsafat Yunani.
23. Bagaimana pandangan ulama Islam terhadap pemikiran filsafat Islam?
Jawab: Dari sekian banyak ulama Islam, ada yang berkeberatan terhadap pemikiran filsafat
Islam, tetapi ada juga yang menyetujuinya. Ulama yang berkeberatan terhadap pemikiran
filsafat berpendapat bahwa adanya pemikiran filsafat dianggapnya sebagai bid’ah dan
menyesatkan. Sementara ulama yang tidak berkeberatan berpendapat bahwa pemikiran
filsafat sangat membantu dalam menjelaskan isi dan kandungan Al Quran dengan
penjelasan yang dapat diterima oleh akal pikir manusia.
24. Apa kekurangan dan kelebihan dari pemikiran filsafat Yunani?
Jawab: Kelebihannya, filsafat Yunani terbukti dapat membangun peradaban manusia,
seperti bangsa-bangsa di negara-negara Barat yang sistem pemikirannya bersumber pada
pemikiran filsafat Yunani. Tetapi pada akhirnya, manusia yang merupakan produk dari
pemikiran filsafat Yunani akan menjadi manusia yang individualistis. Karena sifat
individualistis dan materialistis yang akalnya dari pemikiran Yunani tidak terdapat warna
yang transendental atau yang immanent, tetapi pemikiran Yunani hanya diwarnai oleh
warna mitologi dan rasio. Suatu pandangan hidup atau pemikiran yang berasaskan
individualisme akan melahirkan manusia-manusia yang berpola dangkal dalam lingkup
pergaulan sosial. Sementara itu, pandangan hidup yang berasaskan materialisme akan
melahirkan manusia-manusia yang berpola pada penyimpangan nilai-nilai moral dalam
lingkup sosial.
25. Bagaimana latar belakang terbentuknya filsafat Indonesia?
Jawab: Pandangan hidup yang sesuai dengan manusia Indonesia adalah pandangan hidup
yang berasal dari akar hikmat yang terkandung dalam khasanah budaya Indonesia. Budaya
tersebut merupakan esensi filsafat bangsa Indonesia karena merupakan hasil
perkembangan rohaniah dan intelektual bangsa. Negara Republik Indonesia terdiri dari
banyak pulau, beragam adat istiadat, dan beratus suku dan bahasa. Meskipun beragam,
namun semuanya mempunyai suatu kesamaan hakikat yang akan memunculkan suatu
rumusan pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Filsafat Pancasila. Di dalamnya
terkandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan kepribadian dan kebudayaan bangsa
Indonesia.
26. Bagaimanakah aliran pemikiran rasionalisme yang dipelopori oleh Rene Descartes?
Jawab: Aliran ini mengatakan bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah
akal. Hanya pengetahuan yang diperoleh lewat akallah yang memenuhi syarat yang dituntut
oleh semua ilmu pengetahuan ilmiah. Dengan akal dapat diperoleh kebenaran dengan
metode deduktif, seperti yang dicontohkan dalam ilmu pasti.
27. Apa latar belakang munculnya rasionalisme?
Jawab: Adanya keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional
(skolastik), yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu menangani hasil-hasil ilmu
pengetahuan yang dihadapi. Apa yang ditanam Aristoteles dalam ilmu pemikiran saat itu
juga masih dipengaruhi oleh khayalan-khayalan.
28. Bagaimana latar belakang kemunculan pemikiran empirisme?
Jawab: Karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan yang dapat dirasakan manfaatnya,
pandangan orang terhadap filsafat mulai merosot. Filsafat dianggap tidak berguna lagi bagi
kehidupan. Kemudian muncul anggapan bahwa pengetahuan yang bemanfaat, pasti, dan
benar, hanya diperoleh lewat indra (empiri), dan empirilah satu-satunya sumber
pengetahuan.
29. Bagaimanakah aliran pemikiran Kritisisme?
Jawab: Metode berpikir yang digunakan adalah metode kritis. Kant, seorang ahli pikir
Jerman, mengakui peranan akal dan keharusan empiri. Walaupun semua pengetahuan
bersumber pada akal, tetapi adanya pengertian timbul dari benda. Ibarat burung terbang
harus mempunyai sayap (rasio) dan udara (empiri).
30. Bagaimana latar belakang kemunculan pemikiran kritisisme?
Jawab: Pada abad ke-18, seorang ahli pikir mencoba menyelesaikan pertentangan antara
rasionalisme dengan empirisme. Manusia melihat adanya kemajuan ilmu pengetahuan
telah mencapai hasil yang menggembirakan. Di sisi lain, jalannya filsafat tersendat-sendat.
Untuk itu diperlukan upaya agar filsafat dapat berkembang sejajar dengan ilmu
pengetahuan alam

Anda mungkin juga menyukai