Anda di halaman 1dari 5

Midel Tes DOSEN PENGAMPU

Pengantar Filsafat Lisa Liana M.Pd

Nama : Ahmad Shafary Azmy


NIM : 220101010538
Lokal : 22-E

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022
Soal

1. Jelaskan skematika/mind map berikut, mencakup:


a. Definisi;
b. Keterkaitan satu dengan yang lainnya;
c. Contoh-contoh praktis dalam keseharian.
2. Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh ciri-ciri berfikir filosofis?
3. Sebutkan karakteristik perkembangan pemikiran filsafat dari masa klasik hingga kekinian dan
jelaskan masing-masing karakter tersebut?
4. Jelaskan secara singkat-padat pemahaman Anda seputar problem/cabang filsafat (ontologi,
epistemologi, dan aksiologi), berikan contoh-contoh praktis kajian masing-masing problem/cabang
filsafat tersebut?

Jawaban

1.) Filsafat atau Falsafah diartikan sebagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu
cara berpikir yang mengupas sesutu se-dalam-dalamnya. 
Falsafah menanyakan segala sesuatu dari kegiatan berpikir kita dari awal hingga akhir
misalnya dinyatakan oleh Socrates, bahwa tugas falsafah yang sebenarnya bukanlah menjawab
pertanyaan namun mempersoalkan jawab yang diberikan. Kemajuan manusia dalam berfalsfah
bukan saja diukur dari jawabn yang diberikan namun juga dari pertanyaan yang diajukannya.
Menurut arti kata filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia). Berdasarkan arti kata ini
memiliki macam-macam definisi filsafat yang telah tersusun. 1
Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan. Filsafat berbeda dengan pengetahuan biasa
yang dimiliki orang berdasarkan atas pengalaman hidup. Pengalaman hidup ini belum menjadi
filsafat dalam arti teknis. Filsafat berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya. Mengapa? Filsafat
memiliki obyeknya sendiri. 
Pengertian filsafat secara luas adalah
1. Usaha spekulaif manusia yang sangat rasional, sistematik, konseptual untuk memperoleh
pengetahuan selengkap mungkin berdasarkan kaidah ilmiah 
2. Ikhtiar untuk menentukan batas pengetahuan secara koheren dan menyeluruh 
3. Wacana tempat berlangsungnya penelusuran kritis terhadap berbagai pernyataan dan asumsi
yang umumnya merupakan dasar suatu pengetahuan 
4. Dapat dipandang sebagai suatu tubuh pengetahuan yang memperlihatkan apa yang dilihat dan
juga dikatakan.  2
Keterkaitan antara ilmu filsafat dan ilmu logika yaitu logika sebagai dasar filsafat dan
sebagai sarana ilmu yang merupakan jembatan penghubung anatara filsafat dan ilmu. Logika juga
merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu
membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa
khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti
1
udibyo, Lies, dkk. 2014. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Deepublish. 1-9. 
2
Nasution, Ahmad Taufik. 2016. Filsafat Ilmu: Hakikat Mencari Kebenaran. Yogyakarta: Deepublish. hlm: 1-10. 
perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin
ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
Contoh Praktis dalam Keseharian yaitu Saya tinggal di sebuah asrama di mana pimpinan
asrama dan para penghuni lainnya sangat baik dan ramah. Sebagai orang asing tentu saya selalu
memegang prinsip: Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

2.) Secara etimologi arti filosofi adalah cinta kebijaksanaan, sedangkan orangnya atau pelaku yang
yang mendalami ilmu filosofi disebut dengan filosof. Orang yang pertama kali memakai kata filsafat,
falsafah, atau filosofi adalah filosof yang berasal dari Yunani yaitu Phytagoras (582-496 SM).
berpikir filsofis, memiliki karakteristik tersendiri yang dapat dibedakan dari bidang ilmu lain, yakni
: Radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya hingga sampai pada hakekat atau subtansi yang
dipikirkan
Dalam pengertian ini, filsafat adalah model berpikir yaitu model berpikir logis dan runtut.
Maksudnya, filsfat membantu untuk pencapaian kesimpulan terbaik yang didukung oleh pemikiran
dan argumen yang jelas.
Mengkaji filsafat dari sisi objek penelitian dan model berpikir logis-rasional membantu kita untuk
menempatkan pengertian filsafat dalam jaringan lebih luas yang merangkum sejarah dan
kepedualian si tokoh dengan tentunya pertimbangan yang juga logis. Namun, apakah yang
dimaksud dengan filsfat itu

Pengertian filsafat secara luas adalah


1. Usaha spekulaif manusia yang sangat rasional, sistematik, konseptual untuk memperoleh
pengetahuan selengkap mungkin berdasarkan kaidah ilmiah 
2. Ikhtiar untuk menentukan batas pengetahuan secara koheren dan menyeluruh 
3. Wacana tempat berlangsungnya penelusuran kritis terhadap berbagai pernyataan dan
asumsi yang umumnya merupakan dasar suatu pengetahuan 
4. Dapat dipandang sebagai suatu tubuh pengetahuan yang memperlihatkan apa yang dilihat
dan juga dikatakan.  
Ciri-Ciri Berfilsafat
Sedangkan ciri-ciri dari seorang berpikir filsafat menurut Ali Mundhofir adalah
1. Radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya hingga sampai pada hakekat atau subtansi
yang dipikirkan
2. Universal, artinya pemikiran secara luas.
3. Konseptual, artinya generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia.
4. Koheren atau konsisten, artinya runtut dan tidak mengandung kontradiksi.
5. Sistematis, artinya uraian yang saling berhubungan secara teratur.
6. Komprhensif, artinya mencakup atau menyeluruh.
7. Bebas, artinya tidak memiliki batasan dalam berpikir dan tidak terikat dengan prasangka-
pransngka sosial, historis, kultural bahkan religius.3

Contoh ciri ciri orang berfikir filosofis:


3
Harun Nasution, Falsafat Agama (Cet. VIII; Jakarta: Bulan Bintang, 1991).
contoh berpikir secara filsafat: Radikal adalah berpikir sampai ke akar persoalan. Contoh: dalam
sebuah rapat penetapan peraturan baru di koperasi, sering terjadi perbedaan pendapat, untuk
mendapat keputusan akhir harus berpikir sampai ke akarnya mengenai tujuan apa yang harus akan
tujuan itu.

3.) Zaman Yunani Kuno (6 SM- 6 M)


Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian karena pada
periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-pertanyaan
tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan mitos
belaka. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta yang sifatnya mutlak, yang berada di
belakang segala sesuatu yang serba berubah.

Zaman Pertengahan (6 M- 16 M)
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat tidak berlanjut,
yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi para filosof dalam
berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang, karena semuanya
diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-
pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof tersebut dianggap
murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati.

Zaman Renaisans (14 M-16 M)


Renaisans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang seni lukis, patung,
arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman renaisans terkenal
dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir.
Pada zaman ini, manusia mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan diri
dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membatasi manusia dalam mengemukakan
kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan. Proses melahirkan kembali ini terjadi pada abad ke-15
dan 16. Dan, yang melahirkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi kuno ini adalah orang-
orang yang biasa disebut kaum humanis.
Renainssans dianggap sebagai masa peralihan dari Abad Pertengahan ke zaman Modern. Dengan
demikian, ia memiliki unsur-unsur abad pertengahan dan modern, unsur-unsur keagamaan dan
profance, otoriter dan individualistis. Tetapi ini semua tak berarti pengingkaran bahwa Renaisans
umumnya dianggap sebagai suatu titik peralihan di dalam sejaeah kebudayaan barat.

Zaman Modern (17 M- 20 M)


Setelah zaman renaisans yaitu zaman pencerahan atau zaman modern. Zaman Pencerahan (Inggris:
Enlightenment) berlangsung dari abad ke-17 hingga ke-20 M. Di zaman ini terdapat peristiwa
penting, yaitu revolusi di Inggris dan Perancis. Orang-orang yang hidup di zaman ini memiliki
keyakinan bahwa mereka mempunyai masa depan yang cerah dan bercahaya berkat rasio mereka
sendiri.
Sebelumnya, orang lebih suka berpaut pada otoritas lain di luar dirinya, seperti otoritas gereja,
kitab suci, para ahli, dan negara. Oleh karena itu, semboyan zaman pencerahan adalah Sapere aude
(beranilah berpikir sendiri). Dengan semboyan itu, manusia di zaman pencerahan semakin
bersemangat untuk menemukan hal-hal baru. Mereka memanfaatkan akal mereka semaksimal
mungkin untuk menggapai perubahan, kemajuan, pertumbuhan, pembangunan, peradaban,
reformasi, bahkan revolusi.4

4
https://www.darus.id/2020/06/sejarah-perkembangan-filsafat-dari-yunani-hingga-modern.html
4.) Pengertian ontologi yaitu apa yang sdh ada. Contoh yang berbentuk materi yaitu udara, udara
itu tidak terlihat tapi bisa dirasakan, seperti bernafas tanpa adanya udara kita tidak bisa bernafas
itu maksud nya apa yang sdh ada cuma tidak terlihat tetapi bisa dirasakan

Pengertian epistemologi yaitu cara mendapatkan maksudnya cara kita mendapatkan kepercayaan
nya seperti contoh tadi udara, jadi kita mendapatkan kepercayaan bahwa udara itu ada karena kita
merasakan nya tanpa udara kita tidak bisa bernafas.

Pengertian aksiologi yaitu manfaat maksudnya adalah bagaimana cara kita memanfaat kn apa yng
sdh diciptakan Allah Swt. contoh nya seperti menjaga kesehatan, menjauhi asap rokok, pembakaran
lahan yang mengakibatkan udara yang tidak sehat,

Anda mungkin juga menyukai