Pada dasarnya filsafat merupakan akar dari segala ilmu, yang dimana
penulis mendefinisikan ini atas dasar bahwasannya segala ilmu pastinya tidak
serta merta ada langsung di muka bumi ini tanpa ada proses berpikir yang
mendasari terbentuknya suatu bidang ilmu tersebut. Salah satu contohnya yaitu
karya Newton yang berjudul Prinsip Matematika Filosofi yang dibuat sekitar abad
ke-17 yang kelak pada abad ke-19 diklasifikasikan menjadi materi fisika. 2 Dari
sebuah contoh tersebut dapat kita ketahui bahwasannya filsafat merupakan cikal
bakal terbentuknya sebuah bidang ilmu yang dimana dimulai dari proses berfikir
seseorang penggagas bidang ilmu baru tersebut.
Sejak abad ke-17 hingga saat ini filsafat telah dikaji secara mendalam
hingga terbentuklah sistem paradigma filsafat baru yang membuat bidang filsafat
dapat dibedakan dari segala aspek pemikiran. Hingga pada abad ini banyak filsuf
modern yang sangat berkontribusi dalam segala bidang keilmuan dan pengabdian
pada masyarakat seperti menjadi profesor, peneliti, dan penulis. Namun dari
mereka juga ada yang mempelajari dan berkontribusi pada bidang keilmuan
1
A.C. Grayling, Philosophy 1: A Guide through the Subject (Oxford University Press,
1998), p. 1: "The aim of philosophical inquiry is to gain insight into questions about
knowledge, truth, reason, reality, meaning, mind, and value.
2
Shapin, Steven (1 January 1998). The Scientific Revolution (edisi ke-1st). University Of
Chicago Press
hukum, jurnalisme, politik, agama, sains, bisnis, dan segala bidang kesenian serta
hiburan.3
Filsafat Agama
3
"Why Study Philosophy? An Unofficial "Daily Nous"
Affiliate". www.whystudyphilosophy.com. Diakses tanggal 2016-05-02
4
http://consc.net/taxonomy.html, A Taxonomy of Philosophy
5
Encyclopædia Britannica: Theology; Relationship of theology to the history of religions
and philosophy; Relationship to philosophy.
Filsafat Islam merupakan ebuah kajian sistematis terstruktur mengenai
kehidupan, alam semesta, etika, moralitas, pengetahuan, pemikiran dan gagasan
politik yang dilakukan dalam dunia Islam dan berhubungan dengan ajaran ajaran
Islam. Terdapat dua istilah yang berkaitan dengan definisi filsafat atau disebut
dengan falsafah yang merujuk pada kajian filosofi, ilmu pengetahuan dan logika
berpikir. Dan kalam yang secara makna harfiah bermakna berbicara hal ini
merujuk pada konsepsi teologi keagamaan (Islam).
Alur berpikir ini juga berlaku bagi seorang Da’i atau pendakwah karena
dengan pola pikir yang luas seorang Da’i dapat dengan mudah menyampaikan
dakwahnya sekaligus mempermudah mad’u untuk menerima materi dakwah yang
ia sampaikan. Maka dengan itu juga dibutuhkannya pola pikir kompleks mendasar
yaitu paradigma berpikir filsosfis yang dimana Da’i dituntut mengetahui asal
muasal materi dakwah yang ingin ia sampaikan. Dengan begini Da’i bisa dengan
mudah menguasai materi dan dapat menjawab apa yang ditanyakan oleh mad’u.
6
Islamic/Arabic peripatetic school
Fungsi filsafat tidak hanya sebatas pola pikir saja namun dapat membentuk
karakter seseorang dalam bergaul karena dengan kita berpikir kritis dan mendalam
maka kita dapat mengerti dan memilih memilah masukan masukan dari lawan
bicara kita. Oleh karena itu berfikir yang filosofis sangat dibutuhkan bagi
makhluk sosial.
Filsafat Dakwah
Dalam tradisi filsafat Islam, para filsuf Muslim lebih cenderung mengkaji
hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan, manusia, penciptaan alam, metafisika,
logika, dan etika. Oleh karena itu dalam beberapa literatur filsafat Islam tidak
dikenal istilah filsafat Dakwah. Filsafat dakwah menjadi berkembang menjadi
kajian dan pengetahuan tersendiri setelah keilmuan dakwah tersistematisir dan
diakui keberadaannyapada pertengahan abad ke-20 M. Pengakuan dakwah sebagai
ilmu bukan hanya pertimbangan atas berdirinya Fakultas Dakwah di Mesir
ataupun di Indonesia. Tetapi karena kegiatan dakwah merupakan fenomena sosial
yang dapat dipelajari dan dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan.7
Kata dakwah adalah sebuah tata-nama dari kata yang berasal dari bahasa
Arab. “Da’wah”. Kata kerjanya da’â yang berarti memanggil, mengundang atau
mengajak. Isim fa’il (pelaku)-nya adalah dâ’i yang berarti pendakwah, pelaku
dakwah. Didalam kamus Al-Munjid fî al-Lughah wa al-A’lâm disebutkan makna
dâ’i sebagai orang yang memanggil (mengajak) manusia kepada agamanya atau
[ CITATION Fil21 \l 1057 ] mazhabnya. Merujuk pada Ahmad Warson Munawir, kata
da’â mempunyai beberapa makna antara lain memanggil, mengundang, minta
tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong,
menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan meratapi.8 Dalam al-
Qur’an asal kata dakwah dalam berbagai bentuknya (fi’il dan isim), terulang
dalam Al-Qur'an sebanyak 211 kali.9
7
Dr. Abdul Basit,M.Ag. “Filsafat Dakwah”, 2013, hal. 13
8
Moh. Ali Aziz, 2004. Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana), hal. 6
9
Muhammad Fu'ad 'abdu al-baqi, Al mu'jam, Almufahras li alfazsh al-qur'an Dar
alma'rifah, Beirut, 1992, hal. 326
Definisi dakwah menurut para ahli dan pakar-pakar dakwah dari berbagai
literatur adalah:
Dari berbagai penjelasan para ahli dan pakar-pakar dakwah diatas dapat
kita simpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan mengajak manusia kembali kejalan
kebajikan dan meninggalkan kemungkaran baik untuk orang Islam maupun non-
Islam, hal ini dilakukan agar manusia mendapatkan kehidupan yang bahagia baik
di dunia maupun nanti dialam akhirat. Setelah kita mengetahui makna dari
dakwah secara etimologis dan terminologis maka dapat dikatakan bahwa dakwah
membawa misi persuasif bukan represif, karena sifatnya hanyalah panggilan dan
seruan bukan paksaan.
10
Aboebakar Atjeh, 1971, Beberapa Tjatatan Mengenai Da'wah Islam Untuk Perguruan
Tinggi Islam (Semarang: Ramadhani), hal. 6.
sehingga orang yang didakwahi dapat menjadi manusia-manusia yang baik dalam
arti beriman, berakhlak mulia seperti yang diajarkan oleh Islam. 11 Sedangkan
menurut Sukriyanto dalam bukunya mengatakan bahwa filsafat dakwah
merupakan relasi dan aktualisasi imani manusia dengan agama Islam, Allah dan
alam (lingkungan dunia),12
Membahas objek filsafat dakwah berarti kita membahas fokus yang akan
menjadi kajian dalam filsafat dakwah. Kajian filsafat dakwah tidak jauh mengkaji
tentang Tuhan, manusia, lingkungan, dan ajaran islam. Pembahasan Tuhan
menjadi fokus dalam kajian filsafat dakwah dikarenakan Tuhan menurunkan
ajaran melalui Rasul yang merupakan ajaran kebenaran. Karenanya Tuhan perlu
dikenal agar kita dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran yang
telah disampaikan Tuhan melalui Rasul. Selain itu menjadikan manusia dapat
mengabdi dan berterima kasih kepada-Nya.
11
Ki Musa A. Machfoeld, 2004, Filsafat Dakwah (Jakarta: PT Bulan Bintang), hal. xv.
12
Sukriyanto, “Filsafat Dakwah”, Dalam Andy Dermawan (Ed.), Metodologi Ilmu
Dakwah, (Yogyakarta: LESFI, 2002), hal. 2.
13
Syukriadi Sambas, Sembilan …, hal. 8.
1. Memberikan landasan dan sekaligus menggerakkan proses dakwah Islam
yang bersumber pada alQur’an dan as-Sunnah secara objektif-
proporsional.
2. Melakukan kritik dan koreksi proses dakwah Islam dan sekaligus
mengevaluasinya.
3. Menegakkan kebenaran dan keadilan di atas dasar tauhidullah dan tauhid
risalah.
4. Mensyukuri nikmat akal dengan menerangkannya sesuai fungsi
peruntukkannya.
5. Upaya penyempurnaan jiwa manusia baik dari sudut teoritis maupun
praktis.
Kesimpulan
16
[ CITATION Atj71 \l 1057 ]
adanya perbedaan perkembangan teknologi informasi di era internet , hal ini
disebabkan karena teknologi informasi telah membuka mata dunia terhadap dunia
baru, interaksi baru dan jaringan baru. Global tanpa batas.
Filsafat dakwah adalah ilmu yang mengkaji dakwah secara kritis dan
menyeluruh (tujuan dakwah, mengapa diperlukan proses penyampaian dan
transformasi ajaran), doktrin dan nilai-nilai Islam dan untuk mengubahnya.
keyakinan, sikap dan perilaku khas orang Islam) dan bereaksi terhadap dakwah
yang dipimpin oleh para da'i dan misionaris, agar mereka yang dikhotbahkan
menjadi orang-orang yang baik dalam arti iman, berakhlak mulia seperti yang
diajarkan oleh Islam. Atau dalam tafsir lain, dikatakan bahwa dari tafsir di atas,
falsafah dakwah dapat dipahami sebagai suatu kajian yang utuh dan lengkap dari
entri dakwah yang bersifat all-inclusive.
17
Ilyas Ismail-Prio Hotman, Filsafat …, hal. 4-5.
3. Pengetahuan murni tentang proses internalisasi, transmisi, transformasi dan
penyebaran Islam di sepanjang zaman. . Analisis logis, radikal, objektif dan
profesional dengan membahas istilah Dakwah Islam, baik dari sudut pandang
teoritis maupun praktis.
DAFTAR PUSTAKA
A.C., G. (1998). The aim of philosophical inquiry is to gain insight into questions
about knowledge, truth, reason, reality, meaning, mind, and value.
Oxford: Oxford University Press.
Alo, L. (2005). Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Atjeh, A. (1971). Beberapa Tjatatan Mengenai Da'wah Islam Untuk Perguruan
Tinggi Islam. Semarang: Ramadhani.
Azis, M. (2004). Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.
Basit, A. (2013). Filsafat Dakwah. Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Britannica, E. (t.thn.). Theology; Relationship of theology to the history of
religions and philosophy; Relationship to philosophy.
Filsafat Dakwah (Draft Naskah Buku). (diakses pada 8 Desember 2021).
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2941/Filsafat
%20Dakwah%20%28Draft%20Naskah%20Buku%29.pdf?
sequence=1&isAllowed=y.
Fu'ad, M. (1992). 'abdu al-baqi, Al mu'jam, Almufahras li alfazsh al-qur'an Dar
alma'rifah. Beirut.
Hasjmi, A. (1995). Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Machfoeld, M. (2004). Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya.
Jakarta: Bulan Bintang.
Sambas, S. (1999). Sembilan Pasal Pokok-Pokok Filsafat Dakwah. Bandung: KP
Hadid.
Shapin, S. (1998). The Scientific Revolution (edisi ke-1st). University Of Chicago
Press.
Shihab, M. (2007). Tafsir al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.
Sukriyanto. (2002). Filsafat Dakwah. Yogyakarta: LESFI.
Why Study Philosophy? An Unofficial "Daily Nous" Affiliate. (Diakses 15
Desember 2021).