1. Pendekatan Hermeneutika
Hermeneutika adalah ilmu atau teori tentang penafsiran teks/nash. Dalam studi
Islam, hermeneutika digunakan untuk menafsirkan nash keagamaan seperti Al-
Qur'an dan Hadits dengan mempertimbangkan relasi antara teks, pengarang, dan
pembaca.
2. Pendekatan Teologi-Filosofis
pendekatan ini bermula dari kemunculan pemikiran rasional di kalangan Mu'tazilah
yang menggunakan metodologi filsafat Yunani dalam membahas doktrin-doktrin
pokok keislaman. Pada masa kontemporer, pendekatan ini banyak digunakan oleh
para orientalis Barat.
3. Pendekatan Tafsir Falsafi
Tafsir falsafi adalah penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an berdasarkan pendekatan
filosofis, baik yang berusaha menyintesissaikan teori filsafat dengan ayat Al-Qur'an
maupun yang menolak teori filsafat yang dianggap bertentangan dengan Al-Qur'an.
Kemunculannya dipengaruhi oleh masuknya filsafat Hellenisme ke dunia Islam.
Tokoh-tokoh Penting Dalam Filsafat Islam :
1. Al-Kindi
Al-Kindi adalah Seorang filosof islam yang lahir pada tahun 801 M
dan wafat pada tahun 873 M.
Al-Kindi dilahirkan di Kufah sekitar tahun 185 H (801 M).
Dalam hal pendidikan Al-Kindi pindah dari Kufah ke Basrah, sebuah
pusat study bahasa dan teologi islam. Dan ia pernah menetap di
Baghdad, ibukota kerajaan bani Abbas pusat intelektual pada masa itu.
Ia sangat tekun mempelajari berbagai disiplin ilmu.
beliau menguasai ilmu astronomi, ilmu ukur, ilmu seni musik,
meteorologi, optika, kedokteran, matematika, filsafat, dan politik.
Penguasaannya terhadap filsafat dan ilmu lainnya telah menempatkan
ia menjadi orang Islam pertama yang berkebangsaan Arab dalam
jajaran filosof terkemuka.
Pemikiran AlKindi ada 3 yaitu
1. Pemaduan Filsafat
Al-Farabi mempertemukan pemikiran bebebrapa alairan filsafat yang
berkembang pada masa lalu, yaitu Plato, Aristoteles, dan Plotinus. Al-
Farabi mendasarkan pemikirannya pada gagasan Plato dan Aristoteles
dalam masalah moralitas dan politik, dan Plotinus dalam matematika.
Arsitoteles percaya bahwa ide bukanlah intisari, namun Plato
berpendapat bahwa ide adalah inti dari segala sesuatu. Untuk
mempertemukan dua filsafat yang berbeda, seperti Plato dan Aritoteles
dalam hal pemikiran, Al-Farabi menggunakan interpretasi batin. Secara
khusus, menggunakan ta`wil ketika menemukan ide-ide yang
bertentangan antara dua filosofi. Menurut al-Farabi, Aristoteles
sebenarnya mengakui adanya alam spiritual yang ada diluar alam
tersebut. Oleh karena itu kedua filososf mengakui kehadiran ide dalam
hakikat Tuhan.
2. Filsafat Jiwa
Al-Farabi juga dipengaruhi oleh Plato, Aristoteles, dan Plotinus
dalam pemikirannya. Jiwa bukanlah sesuatau yang bersifat
jasmani, melainkan sesuatu yang bersifat rohani, ia muncul
setelah tubuh jasmani dan tidak berpindah dari satu tubuh
ketubuh lainnya. Kesatuan jiwa dan raga merupakan kesatuan
yang kebetulan, artinya kedua mempunyai wujud yang berbeda,
dan matinya jasmani tidak berarti matinya jiwa. Jiwa manusia
disebut al-nafsh al-natiqhah yang berasal dari alam Tuhan,
sedangkan jasad baik bentuk, rupa, proporsi, dan geraknya
berasal dari alam al-Khalq.
3. Filsafat Politik
Pemikiran politik filosof al-Farabi sangat dipengaruhi oleh
pemikiran Plato yang menyamakan politik dengan setiap bagian
tubuh manusia yang mempunyai fungsi masing-masing. Bagian
terpenting adri tubuh manusia adalah kepala. Otak mengontrol
semua tindakan manusia, dan jantung mengontrol fungsi otak.
Demikian juga dengan negara .
Menurut al-Farabi, yang terpenting dalam suatu
negara adalah :
2. Tasawuf
Tasawuf, menurut ibnu Sina tidak dimulai dengan zuhud, beribadah dan
meninggalkan keduniaan sebagaimana yang dilakukan orang-orang sufi
sebelumnya.
Ia memulai tasawuf dengan akal yang dibantu oleh hati.
Dengan kebersihan hati dan pancaran akal, lalu akal akan menerima ma’rifah dari
al-fa’al.
Mengenai bersatunya Tuhan dan manusia atau bertempatnya Tuhan dihati diri
manusia tidak diterima oleh ibnu Sina, karena manusia tidak bisa langsung kepada
Tuhannya, tetapi melalui prantara untuk menjaga kesucian Tuhan.
Ia berpendapat bahwa puncak kebahagiaan itu tidak tercapai, kecuali hubungan
manusia dengan Tuhan.
Berikut Hasil karya Ibnu Sina :
As Syifa ( buku tentang penyembuhan ).
Nafar ( ringkasan dari buku As Syifa ).
Qanun ( buku ilmu kedokteran ).
Sadidiyya ( buku ilmu kedokteran ).
El Musiqa ( buku tentang musik ).
El Mantiq ( buku Abul Hasan Sahli ).
Qamus el Arabi ( buku filsafat ).
Uyun Ul Hikmah ( buku filsafat ).
Danesh Nameh ( buku filsafat ).
Mujiz Kabir wa Shaghir ( dasar ilmu logika ).
Hikmah el Masyriqiyyin ( falsafah timur ).
Al Inshaf ( buku keadilan sejati ).
Al Hudud ( memuat istilah dalam ilmu filsafat ).
Al Isyarat wa Tanbiehat ( peringatan mengenai prinsip ketuhanan dan
kegamaan ).
An Najah ( buku tentang kebahagiaan jiwa ).
4. Al-Razy
Nama lengkap Al Razi adalah Abu Bakar
Muhammad Ibnu Zakaria Ibnu Yahya Al-Razi, ynag
dikenal di dunia Barat sebagai Rahzes, ialah seorang
ilmuwan Iran yang hidup pada tahun 864-960.
Beliau lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H/ 865
M dan wafat pada tahun 313 H/925 M.
Al-Razi mempelajari filsafat, matematika dan sastra
sejak muda. Di bidang kedokteran, ia belajar
dibawah bimbingan Hunain bin Ishaq di Baghdad.
Setelah kembali ke teheran, ia ditugaskan di sebuah
rumahsakit di Rayy. beliau juga menjabat sebagai
direktur Rumah sakit Muktadari di Baghdad.
Filsafat & pemikiran Al-Razy:
Al Razi memiliki banyak pemikiran filsafat yaitu Lima kekal/ qodim :
1. Al-Baary Ta`ala (Allah Ta`ala), menurutnya Allah itu kekal karena Dia-lah yang
menciptakan alam ini dari bahan yang ada dan tidak mungkin dia menciptakan alam ini
dari ketiadaan (creatio ex nihilo ).
2. Al-Nafs Al-Kulliyyat (jiwa universal), menurutnya jiwa merupakan sesuatu yang
kekal selain Allah, akan tetapi kekekalannya tidak sama dengan kekekalan Allah.
3. Al-Haayula Al-Uula (materi pertama), disebut juga materi mutlak yang tidak lain
adalah atom-atom yang tidak bisa lagi dibagi, dan menurutnya mengenai materi
pertama, bahwasanya ia juga kekal karena diciptakan oleh Pencipta yang kekal.
4. Al-Makaan Al Muthlaq (tempat/ ruang absolute), sebelumnya berpendapat bahwa
materi bersifat kekal dan kerana materi ini menempati ruang, maka al-Makaan Al
Muthlaq juga kekal. Ruang dalam pandangannya dibedakan menjadi dua kategori,
yakni ruang partikular yang terbatas dengan sesuatu wujud yang menempatinya, dan
ruang universal yang tidak terikat dengan maujud dan tidak terbatas.
5. Al-Zamaan al-Muthlaq (masa absolut), pada dua kategori yakni : waktu yang
absolute/mutlak yang bersifat qadiim dan substansi yang bergerak atau yang mengalir
(jauhar yajri), dan waktu mashur yaitu waktu yang berlandaskan pada pergerakan
planet-planet, perjalanan bintang-bintang, dan mentari.
Hasil karya Al-Razi sebagai
berikut :
At Thibb Al Ruhani
Al Shirath Al Dawlah
Amarah Al Iqbal Al Dawlah
Kitab Al Ladzdzah
Maqalah Fi Ma Ba`d Al Thabi`iyyah
Al Shukuk `ala Proclus.
5. Ibnu Maskawaih
Ibnu Maskawaih adalah seorang cendikiawan
muslim yang fokus pada bidang filsafat akhlak.
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad Ibnu
muhammad Ibnu Maskawaih.
Beliau dilahirkan di Iran pada tahun 330 H/932 M,
dan meninggal pada tahun 421 H/ 1030 M.
Dia adalah orang yang paling berjasa dalam
mengkaji akhlak secara ilmiah.
Sebelum masuk Islam Ibnu Maskawaih merupakan
pemeluk agama Magi/Majusi yakni percaya kepada
bintang-bintang.
Filsafat dan Pemikiran Ibnu
Maskawaih ada 3 yaitu :
1. Konsep Tentang Tuhan
Tuhan menurut Ibnu Maskawaih adalah zat yang tidak berjisim, Azali, dan Pencipta,
tidak terbagi-bagi dan tidak mengandung kejamakan dan tidak satupun yang setara
dengan-Nya.
Menurut Ibnu Maskawaih, Tuhan adalah zat yang jelas atau tidak jelas. Jelas karena
Tuhan memiliki sifat yang haq (benar), sedangkan tidak jelas berarti karena kelemahan
akalnya manusia untuk menangkap keberadaan Tuhan serta banyaknya kendala
kebendaan yang menutupinya.
2. Konsep Tentang Akhlak
Menurut Ibnu Maskawaih Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan suatu perbuatan-perbuatan tanpa memikirkan pertimbangan terlebih
dahulu.
Sikap mental terbagi menjadi dua yaitu mental/akhlak yang berasal dari watak dan
yang berasal dari latihan dan kebiasaan. Akhlak yang berasal dari watak biasanya akan
menghasilkan akhlak yang jelek, sedangkan akhlak yang berasal dari latihan atau
kebiasaan akan menghasilkan akhlak yang baik. Olek karena itu Ibnu Maskawaih
menekankan pentingnya pendidikan akhlak pada masa kanak-kanak.
3. Konsep Tentang Manusia
Menurut Ibnu Maskawaih manusia memiliki tiga daya yang saling
berhubungan satu sama lain yaitu
1. daya nafsu (al-nafs al-bahimiyyat) sebagai daya yang paling
rendah;
2. daya berani (al-nafs asl-sabu`iyyat) sebagai daya pertengahan
3. daya berpikir ( al-nafs al nathiqah) sebagai daya yang plaing tinggi.
Sama halnya dengan Al Razi, Ibnu Maskawaih juga memadukan
pemikiran dari Plato, Aristoteles, dan Phytagoras, Galen, dan filosof
lain. Manusia memiliki jiwa yang bersifat kekal dan tidak hancur
dengan kematian jasad. Jiwa berbeda dengan jasad.
Ibnu Maskawaih mengemukakan argumennya mengenai perbedaan
jiwa dengan jasad, yaitu :
Indera sebagai penerima suatu rangsangan.
Kelemahan fisik yang disebabkan usia tua tidak mempengaruhi
kekuatan mental.
Jiwa memahami proporsi-proporsi tertentu yang tidak berhubungan
dengan data-data interview.
karya tulisan Ibnu Maskawaih adalah sebagai berikut :
1. Al-Fauz al-Akbar, Al-Fauz al-asghar, Tajaarib al-Umaan (sebuah sejarah
tentang banjir besar yang ditulis pada tahun 369H/979M).
2. Uns al-Fariid ( yakni koleksi anekdot, syair, peribahasa, dan kata-kata
hikmah).
3. Tartiib al-Sa`adat (akhlak dan politik).
4. al-Jamii`, al-syiyaab, on the Simple Drugs (tentang kedokteran).
5. On the Composition of the Bajats (tentang kedokteran).
6. Kitaab al-Ashribah (tentang minuman).
7. Tahziib al-Akhlak ( tentang akhlak).
8. Risaalat fi al-Lazza wa al-Aalam fi jauhar al-Nasf.
9. Ajwibaat wa as`ilat fi al-Nafs wa al-`aql.
10. Al-Jawaab fi As`ilat fi al-Nafs al-`Aql.
11. Al-jawaab fi al-Masaa`il al-salas.
12. Risaalat fi jawaab fi Su`al ali Ibnu Muhammad Abuu Hayyan al-Shufi fi
Haqiiqat al-`aql.
13. Tharthat al-Nafs.
6. Ibnu Ruysd
Ibnu Rusyd atau dikenal dengan Averroes adalah seorang filosof dari Spanyol
(dulu bernama Andalusia).
Nama asli Ibnu Rusyd adalah Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin
Muhammad bin Ruysd ,
lahir di Cordova Andalus pada tahun 510 H/1126 M. 15 tahun setelah wafatnya
al-Ghazali.