Anda di halaman 1dari 5

ULANGAN AKHIR SEMESTER

Nama : Mochammad Rizky Restu Anugrah


NIM : 1204070066
Jurusan/Kelas : Manajemen Haji dan Umrah/3B
Mata Kuliah : Filsafat Islam

1. A. proses masuknya filsafat Yunani ke dalam dunia islam


Filsafat masuk ke dalam Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum Muslimin
pada abad ke-8 Masehi atau abad ke-2 Hijriah di Suriah, Mesopotamia, Persia, dan
Mesir. Para filsuf Muslim di zaman klasik Islam dikenal sangat menghargai pemikiran
dari tradisi filsafat Yunani sejauh tidak bertentangan dengan ajaran pokok Islam.
Mulanya, filsuf-filsuf muslim klasik menggali karya filsafat Yunani seperti Plato,
Aristoteles, Pitagoras, Demokritos dan Plotinus, yang kemudian disesuaikan dengan
ajaran atau syari’ah Islam. Pada akhirnya, para filsuf Muslim membangun satu corak
filsafat baru yang kini dikenal sebagai filsafat Islam. Dan karena dihasilkan dalam zaman
klasik Islam, maka filsafat mereka sering disebut dengan filsafat klasik Islam.
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim.
Berkembangnya ilmu filsafat di dunia Islam ini pada akhirnya telah melahirkan sejumlah
filsuf terkenal dari kalangan Muslim. Mereka antara lain Al-Kindi, Ar-Razi, Al-Farabi,
Ibnu Maskawaih, Ibnu Sina, Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail, dan Ibnu Rusyd.
B. jelaskan hubungan filsafat islam, tasawuf dan ushul fiqih
Filsafat Islam dan Tasawuf
Tasawuf berasal dari kata sufi yakni sejenis kain wol kasar yang terbuat dari bulu yang
dipakai oleh orang-orang yang sederhana, namun berhati suci dan mulia. Menurut Al-
‘Iraqi, tasawuf dalam Islam baik yang suni maupun yang falsafi termasuk dalam ruang
lingkup filsafat Islam secara umum. Menurutnya, hal ini disebabkan kaum sufi
mempergunakan logika dalam mempelajari al-hulul, wahdat al-wujud, al-baqa’ dan al-
fana’. Akan tetapi, kedua disiplin ilmu ini terdapat perbedaan-perbedaan sebagai berikut:
 Filsafat memandang dengan mata akal dan mengikuti metode argumentasi dan logika.
Sementara Tasawuf menempuh jalan mujahadah (Pengekangan hawa nafsu)
dan Musyahadah (pandangan batin), jadi kaum filosof adalah prmilik argumentasi dan
kaum sufi pemilik intuisi dan perasaan batin.
 Objek Filsafat membahas segala yang ada (al-maujudat), baik fisika maupun metafisika,
termasuk di dalamnya Allah SWT, alam dan manusia yang meliputi tingkah laku, akhlak,
dan politik. Sementara objek tasawuf pada dasarnya mengenal Allah, baik dengan jalan
ibadah maupun dengan jalan ilham dan intuisi.
 Adanya saling kritikantara kaum sufi dan kaum Filosof Islam, seperti kritik Al-Ghazali
terhadap Filsafat dan kritik Ibnu Rusyd terhadap tasawuf. Ia mengatakan bahwa metode
penalaran intelektual dan ada dugaan bahwa makrifat kepada Allah akan hakikat-hakikat
wujud lain adalah sesuatu yang dijatuhkan ke dalam jiwa manusia ketika yang
bersangkutan bersih dari rintangan-rintangan hawa nafsu.
Jelas bahwa tasawuf Islam secara umum dapat dikelompokkan dalam ruang lingkup
Filsafat Islam. Adapun letak perbedaan antara keduanya hanya dari sisi objek dan
metodenya.

Filsafat Islam dan Ushul Fiqih


Ushul Fiqih adalah ilmu pengetahuan tentang kaidah dan bahasa yang dijadikan acuan
dalam menetapkan hukum syari’at mengenai perbuatan manusia berdasarkan dalil-dalil
secara detail. Dengan ringkas kata, ushul fiqih adalah ilmu tentang dasar-dasar hukum
dalam islam. Selain itu , ilmu Ushul Fiqih dalam menetapkan hukum syari’at juga
menggunakan pemikiran filosofis, bahkan cenderung mengikuti ilmu logika dengan cara,
memberikan definisi-definisi terlebih dahulu.
Dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat Alquran yang berkenaan dengan hukum
diperlukan ijtihad. Ijtihad adalah salah satu usaha untuk mengeluarkan ketentuan hukum
dengan mempergunakan akal fikiran. Karena pentingnya, ijtihad ini dimasukkan menjadi
sumber ketiga dari hukum Islam setelah Alquran dan hadits sebagai landasan dasar
berpegang pada ijtihad ialah hadits Nabi Muhammad Saw.
Disamping ijtihad, dikenal pula istilah al-ra’y, yang biasa diterjemahkan dengan akal
atau pikiran. Dalam istilah hukum al-ra’y adalah bersandar dan bergantung semata pada
pendapat akal dalam menentukan hukum syari’at ketika nash hukumnya dalam Alquran
dan hadits. Inilah dipakai sebagian ulama fiqih dalam menetapkan hukum.
Disamping ijtihad dan al-ra’y dikenal pula istilah al-qiyas atau analogi yang mengandung
arti mengukur sesuatu dengan ukuran tertentu. Sementara itu, dalam istilah Ushul Fiqih
berarti menyamakan hukum sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan hukum
sesuatu yang lain yang ada nash hukumnya atas dasar persamaan ‘illat (sebab). Dalam
menentukan persamaan ini diperlukan pemikiran, seperti haramnya khamar, minuman
keras yang yang dibuat dari bahan anggur atas dasar ‘illat (sebab) memabukkan. Adapun
minuman keras lain, sekalipun dibuat dari bahan yang berbeda dari khamar karena
memabukkan, atas dasar qiyas atau analogi, maka hukumnya haram. Haramnya minuman
keras selain khamar yang tidak ada nash hukumnya disamakan dengan haramnya khamar
yang ada nash hukumnya dalam Alquran.
Berdasarkan argumentasi di atas itulah, maka Ushul Fiqih dimasukkan ke dalam ruang
lingkup Filsafat Islam. Namun secara spesifik, antara kedua disiplin ilmu ini terdapat
perbedaan-perbedaan. Ushul Fiqih secara khusus adalah ilmu syariat yang berdiri atas
dasar agama, sedangkan objeknya menetapkan dalil bagi hukum dan menetapkan hukum
bagi dalil.

C. wayu memandu ra’yu dalam kajian filsafat islam


Dalam kajian filsafat Islam, ra’yu merupakan jalan bagi umat Islam untuk merumuskan
hukum dari isu-isu kontemporer yang tidak ditemukan dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
Dengan menegaskan Al-Qur'an dan Hadits sebagai bukti keabsahan hasil ra'yu, manusia
memiliki akal yang mampu berpikir komprehensif. Namun, perlu ditekankan bahwa ada
perbedaan antara sebab dan raju dalam maknanya. Kecerdasan adalah subjek (alat/peserta
untuk berpikir), dan ra'yu adalah hasil/objek dari proses berpikir, yang bertujuan untuk
menemukan kebenaran/pemecahan hukum yang tidak ada dalam Al-Qur'an dan Hadist.
D. filsafat islam dan filsafat arab
 Filsafat Islam adalah pemikiran yang sistematis, menyeluruh dan universal tentang segala
sesuatu berdasarkan ajaran Islam. Filsafat Islam adalah filsafat yang dipandu oleh Al-
Qur'an, mencari jawaban atas pertanyaan dasar berdasarkan wahyu Allah. Selain itu,
filsafat Islam adalah filsafat yang semua ulamanya beragama Islam. Ada banyak
perbedaan utama antara filsafat Islam dan filsafat lainnya. Pertama, meskipun para filosof
Muslim klasik asli mendalami tulisan-tulisan filsafat Yunani, khususnya Aristoteles dan
Plotinus, namun kemudian diadaptasi ke dalam ajaran Islam. Kedua, Islam itu
monoteistik. Oleh karena itu, jika kita masih “mencari Tuhan” dalam filsafat lain, maka
dalam filsafat Islam, Tuhan telah “ditemukan”.
 Dalam filsafat Arab, predikat bahasa Arab diberikan dalam ilmu ini karena bahasa yang
digunakan dalam pengungkapannya adalah bahasa Arab. Sejarah Arab lebih tua dari
sejarah Islam. Islam lahir di kalangan orang Arab dan disebarkan oleh orang Arab,
sehingga semua budaya yang dipengaruhi oleh bangsa ini harus dijuluki "Arab",
termasuk filosofinya. Sehingga dapat dijelaskan bahwa Filsafat Arab adalah ilmu filsafat,
bahasa dan asal usulnya berasal dari bahasa Arab, dan masyarakatnya juga berasal dari
orang Arab.

2. A. apa persamaan dan perbedaan Filosof dan teolog dalam filsafat islam?
Teologi dan filsafat tampaknya memiliki kesamaan, yaitu penggunaan akal untuk
menguraikan narasi yang mereka kemukakan sebagai argumen logis untuk pemikiran
mereka. Teologi dan filsafat sebenarnya menggunakan silogisme dalam cara berpikirnya,
suatu metode penarikan kesimpulan atau pengetahuan berdasarkan premis, premis mayor,
dan premis minor. Namun, ada perbedaan di antara keduanya.
Dalam ilmu filsafat, pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai premis mayor harus
berupa premis mayor yang nyata, suatu bilangan prima yang benar, pasti, dan
meyakinkan setelah dilakukan pengujian rasional. Dalam teologi, premis-premis mayor
dapat diambil dari hal-hal yang diterima secara umum oleh masyarakat, atau dari hal-hal
yang bersumber dari dan meyakini doktrin-doktrin agama.

B. apakah terdapat dasar-dasar filosofis dalam kitab suci al-quran?


Kata filsafat tidak ditemukan dalam Al-Qur'an sendiri, karena Al-Qur'an diilhami dari
bahasa Arab dan filsafat berasal dari Yunani. Al-Qur'an hanya menyebutkan banyak kata-
kata bijak, yang memiliki akar yang sama dengan esensi Allah al-Hakim (Maha
Kebijaksanaan). Jika “Qur’an” itu khusus untuk wahyu para nabi dan rasul, maka hikmah
yang terkandung di dalam “Qur’an” itu akan diberikan kepada siapa saja yang
diinginkannya (lihat “Al-Qur’an”: 269), asalkan manusia mau dan mampu
mengoptimalkannya. penggunaan Al-Qur'an. Contoh bagaimana seseorang harus
menggunakan akalnya untuk memahami adalah bagaimana memahami kitab muhkamat
(kitab yang jelas maknanya) dan kitab mutashabihat (kitab yang sulit dipahami) (lihat Al-
Qur'an Ali Imran: 7). Kitab muhkamat mungkin mudah untuk dipahami, tetapi kitab suci
mutashabihat mengharuskan pembaca untuk menjelaskan, menjelaskan atau menjelaskan,
yang membutuhkan pemahaman yang mendalam atau pemikiran filosofis.

3. A. pemikiran filsafat ibnu Rusyd


Ibnu Rusyd meyakini bahwa pemikiran filosofis dalam islam adalah sah dan bahkan
mungkin wajib bagi Sebagian kalangan. Dai juga percaya bahwa jika teks-teks al-quran
dan hadis dapat diinterpretsikan secaa tersirat atau kiasan jika teks tersebut terlihat
bertentangan dengan kesimpulan yang ditarik melalui akal dan filsafat, mereka data
ditafsirkan secara implisit atau kiasan.

B. pemikiran filsafat ibnu Thufail


Filosofi kontemplasi Ibn Thufail tidak didasarkan pada kenaikan misterius, tetapi pada
model yang menggabungkan intuisi dengan eksplorasi akal. Hal ini terlihat dalam kisah
Hay, di mana pikiran seseorang tanpa pendidikan eksternal adalah perkembangan
bertahap dan berkelanjutan.

C. pemikiran filsafat Al-Ghazali


Allah menciptakan manusia di muka bumi ini sebagai khalifah (pemimpin) dan sebagai
mahluk yang memiliki kedudukan yang terbaik dibanding mahluk lainnya. al-Ghazali
memberikan pandangan atau pengertian tentang esensi manusia, beliau mengatakan
bahwa manusia merupakan mahluk hidup yang tersusun dari empat dimensi yang dalam
kerja atau fungsinya atau fungsi saling berkesinambungan satu sama lainnya. keempat
dimensi tersebut adalah hati, ruh, nafsu, dan akal. Ada banyak ungkapan atau kalam
Allah yang menjelaskan tentang kesempurnaan manusia, diantaranya sebagai mahluk
yang diciptakan terbaik dari lainnya (akhsani taqwim) atau sebagai insan kamil, dan
nama-nama lainnya.
Al-Ghazali menjelaskan bahwa kedudukan akal dalam pandangan agama sebagai hal
yang memiliki kaitan yang bersifat komplementer, seperti halnya antara mata dan cahaya,
karena mata tidak mungkin dapat melihat bila tanpa ada cahaya, begitupun akal akan
mendapatkan hidayah kecuali dengan syara’. Pola ini memiliki kesimpulan bahwa akal
pasti membutuhkan syara’ dan syara’ membutuhkan akal. Dari uraian diatas tentang
dimensi-dimensi yang ada dalam diri manusia, bisa disimpulkan, bahwa manusia akan
menjadi insan kamil, jika dimensi-dimensi yang ada pada diri manusia tersebut benar-
benar dikerjakan dengan lurus dan seimbang.

4. Hal apa yang menjadikan perbedaan mendasar antara tradisi keilmuan barat
(eropa) dengan tradisi keilmuan timur (islam). Coba anda ulas tiga hal tersebut
secara singkat dan rinci !
Dari tradisi keilmuan timur terdapat intelektual yang signifikan dalam khazanah keilmuan
klasik Islam. Dalam kasus Islam, teori mengenai tradisi keilmuan dapat menggiring pada
pemikiran sirkular, karena Islam klasik belum memiliki aktivitas pengetahuan yang dapat
dikategorikan sebagai aktivitas keilmuan ilmiah. Namun aktivitas intelektual atau
keilmuan dalam hal ini dapat saja disebut sebagai bagian dari tradisi ilmiah. Dalam hal
ini tradisi keilmuan dalam Islam sebenarnya lebih bermakna sebagai kesadaran dan
aktivitas intelektual yang tumbuh di dunia Islam. Tradisi keilmuan biasanya
dikembangkan oleh individu atau sekelompok sarjana, ulama ataupun komunitas ilmuan
dengan beragam aktivitas pencarian pengetahuan berdasarkan separangkat nilai budaya
dan norma yang telah disepakati.
Sedangkan tradisi keilmuan Barat mempelajari berbagai teori dan metode ilmiah
kontemporer dalam beragam disiplin keilmuan. Peran sosial meningkat dengan menolak
berbagai bentuk Anarkisme dan membangkitkan kembali tradisi ilmiah Yunani Kuno
melalui tradisi keilmuan Islam. filosof yang menolak sistem pengetahuan tradisional
melalui slogan aku berpikir maka aku ada (cagito ergo sum), ia menformulasikan prinsip
rasio sebagai satu-satunya cara untuk mengukur validitas ilmu.Slogan ini pula yang
‚menyelamatkan‛ peradaban Barat dari belenggu dogmatik yang selama ini mengekang
kebebasan ilmiah, hingga tradisi keilmuan Barat terbangun dengan pasti.

5. Para orientalis menyimpulkan bahwa “No philosophy in islam and kalam is the
stepsister born by the seme nother” . Apa maksud pernyataan ini dan bagimana anda
menyangkal pendapat ini. Jelaskan argumentasi anda secara logis?
Pernyataan di atas berarti para orientalis setuju bahwa genetika filsafat Islam harus
ditelusuri kembali ke Yunani, karena menurut mereka, filsafat tidak berakar pada tradisi
intelektual Islam. Dunia tanpa filsafat ini “karena masyarakat Islam pada abad pertama
tidak tahu apa-apa tentang metode atau sistem. Filsafat Islam hanyalah eklektisisme yang
berkaitan dengan terjemahan karya-karya Yunani, sehingga penelitian sejarahnya lebih
merupakan asimilasi daripada asal-usul.
Untuk membantah pernyataan di atas, beberapa orientalis percaya bahwa Ushul Fiqh
memainkan peran penting dalam kelahiran filsafat Islam. Pandangan ini benar karena
kaidah-kaidah yang terdapat dalam Ushul Fiqh menggunakan akal/akal. Dikatakan bahwa
ilmu ushul fiqh merupakan salah satu ilmu rasional (al-Ulum al-'Aqliyah). Al-'Ulwani
mengatakan bahwa Mustafa'Abdu al-Razaq menekankan urgensi ilmu ini dan
menyatakan bahwa peneliti filsafat Islam harus mempelajari al-Ijtihad bi al-'Ra'yi karena
ini adalah penelitian Wajar pertama yang dilakukan oleh umat Islam untuk menghasilkan
mazhab, aliran fiqh, dan ilmu ushul fiqh. 'Abd al-Raziq mengingatkan dan
mengungkapkan rasionalitas metodologi ilmiah ini, disertai dengan argumen rasional dan
historis

Anda mungkin juga menyukai