Abstrak:
Pedoman umat Islam yang menjadi petunjuk (hudan) utama bagi manusia adalah
Alquran. Dalam Alquran Allah Swt. banyak memerintahkan manusia untuk selalu
menggunakan akal pikirannya (berpikir, berfilsafat). Dalam Alquran juga terdapat
banyak ayat yang memberikan dorongan kepada manusia untuk selalu
menggunakan dan senantiasa mengembangkan pikiran dan hatinya. Alquran
banyak mendorong manusia untuk memikirkan penciptaan langit, bumi, manusia,
alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan sebagainya. Alquran sangat mencela
orang-orang yang bersikap taqlid dan jumud kepada warisan para leluhurnya
sehingga mereka enggan menggunakan akalnya untuk memikirkan kebenaran dan
berpikir bebas guna mencapai kebenaran. Perintah Allah terkait dengan perintah
untuk menggunakan akal pikiran ini, sejalan dengan filsafat yang menggunakan
akal. Dengan demikian, sangat bisa dipahami bahwa Alquran sesungguhnya
menyuruh manusia untuk berfilsafat. Bahkan, Alquran telah menginspirasi bagi
lahirnya filsafat. Karena itu, sangat bisa dipahami banyak lahir dari umat Islam
para pemikir (Filosof) yang terkenal terutama pada masa klasik seperti; al-Razi
Ibn Rushd, alGhazali, dan lain-lain
Kata kunci: al-qur'an, sumber tekstual, filsafat Islam
A. Pendahuluan
Sumber hukum dalam agama Islam yang paling utama dan pokok
dalam menetapkan hukum dan memecah masalah dalam mencari suatu
jawaban adalah al-Qur’an dan al-Hadis. Sebagai sumber paling utama dalam
Islam, alQur`an merupakan sumber pokok dalam berbagai hukum Islam. Al-
Qur’an sebagai sumber hukum isinya merupakan susunan hukum yang sudah
lengkap. Selain itu juga al-Qur`an memberikan tuntunan bagi manusia
mengenai apa-apa yang seharusnya ia perbuat dan ia tinggalkan dalam
kehidupan kesehariannya. Sedangkan al-Hadis merupakan sumber hukum yang
kedua setelah al-Qur’an. Disamping sebagai sumber ajaran Islam yang secara
langsung terkait dengan keharusan mentaati Rasulullah Saw, juga karena
fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al-Qur’an
mujmal, mutlak, dan sebagainya.
ARTIKEL: Studi Al-Qur’an dan Al-Hadis
Dr. H. Turmudi Abror, M.Pd.
UNIVERSITAS ISLAM TRIBATI KEDIRI
1
ARTIKEL: Studi Al-Qur’an dan Al-Hadis
Dr. H. Turmudi Abror, M.Pd.
UNIVERSITAS ISLAM TRIBATI KEDIRI
pernah dikemukakan dengan bahasa yang lugas oleh seseorang yang baru
diperkenalkan dengan Islam pada masa Rasulullah saw 'Jika langit, bumi,
dan segala isinya diciptakan oleh Allah swt., lantas siapa yang menciptakan
Allah swt sendiri?", tanyanya Dengan peristiwa tersebut, kita bisa
menyimpulkan bahwa Islam memang mendorong manusia untuk
menggunakan akalnya dalam batas-batasnya secara metodis dan
bertanggung-jawab. Peristiwa itu juga menunjukkan bahwa kebebasan
berpikir rasional harus dibatasi oleh kebenaran-kebenaran yang sudah
diberikan oleh al-Qur'an, seperti tentang petsoalan sangat penting itu, yaitu
ketuhanan
Dalam keadaan di mana argumen rasional seperti itu, kita dihadapkan
pada pilihan percaya atau tidak dengan adanya tuhan. Para filosof yang
beragama, tetmasuk filosof Islam, dalam hal ini telah melakukan pilihan
untuk percaya dengan adanya tuhan. Atau dengan ungkapan lain, yang
mereka terapkan bukanlah pemikiran spekulatif murni yang mengasumsikan
kebebasan akal tanpa batas, melainkan spekulasi akal yang masih
memperhitungkan kebenaran kitab suci yang jelas menunjukkan adanya
tuhan. Di kalangan filosof Islam, al-Qur'an dan hadist adalah sumber
kebenatan yang harus diterima, termasuk tentang adanya tuhan.
2. Peran al-Quran dan hadist dalam Perkembangan Filsafat Islam
Akal dengan contoh di atas tampak begitu lemah untuk secara
mandiri tanpa naungan wahyu untuk membuktikan adanya tuhan, Kenyataan
ini menyebabkan kalangan filosof Islam menganggap akal teoritis (al-'aql/
an-nazhari) dalam konsep Aristoteles tidak harus diterapkan atas dasar
kebebasan absolut, melainkan harus "diislamisasi" (islamized). Konsep
seperti ditemukan, misalnya, pada konsep 'aql dalam filsafat Mulla Shadra
ketika menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an yang memuat kata 'aql dalam bentuk
tuunannya, seperti ta'qillun dan ya’qilun (misalnya: Qs. al-Baqarah/ 2: 44
dan 164). Begitu juga, konsep 'aql seperti itu juga kita temukan dalam
bagian 'aql dalam koleksi hadits Syi'ah oleh al-kulayni Ushal al- kafi. Upaya
islamisasi konsep-konsep Yunani rersebut juga terlihat pada pengalih
ARTIKEL: Studi Al-Qur’an dan Al-Hadis
Dr. H. Turmudi Abror, M.Pd.
UNIVERSITAS ISLAM TRIBATI KEDIRI
DAFTAR PUSTAKA
.
Basit Abdul. Filsafat Dakwah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012
Abdi, Muhammad Iwan Materi dalam Filsafat Pendidikan Islam Al
riwayah Jurnal Kependidikan, 2018
Adenan Buku Ajar Filsafat Islam Jurasan Pemikiran Politik Islam jurnal
studi Islam, 2015
CA, Van Peursen orientasi di Alam Filafat. Jakarta: Gramdia, 2010
Fkhry, Majid. Sejarah Filsafat Islam Sebuah Peta Kronologis Bandung :
Mizan 2002
Al-Qattan. Manna Khalil. Studi Ilmu Qur’an Bogor Literasi Antar Nusa,
2015
Sulisyanto Pengantar Filsafat Dakwah Yogyakarta : Teras, 2006