Anda di halaman 1dari 6

IHRAM

• Kelompok 3
• 1. Agnia Nurul Fitri 1204070002
• 2. Bayu Aprianto Pamunggaran 1204070023
• 3. Faruq Sura Prangga 1204070037
• 4. Fathimah Az Zahra 1204070038
Pengertian Ihram
Pengertian Ihram secara Harfiah Ihram merupakan
keadaan di mana seseorang sudah meniatkan hatinya
untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh.
Ihram tidak bisa dilakukan sembarangan, karena niat
ini harus datang dari dalam hati bahwa kamu ingin
melakukan ibadah umroh atau haji dengan sungguh-
sungguh.Ihram harus dilakukan sebelum pergi ke
miqat dan diakhiri dengan tahallul (kegiatan
mencukur rambut, minimal 3 helai).
Ketika seseorang sudah melakukan ihram, maka ia
harus mengikuti peraturan dan ketentuan yang
berlaku ketika sedang pergi umroh atau naik haji.
1. Terdapat beberapa sunnah umum yang
harus diikuti dalam ihram seperti :
-Mandi agar badan tetap bersih ketika
melakukan ibadah.
-Membersihkan diri dari segala macam kotoran
Sunnah -Memotong kumis jika sudah panjang agar

Umum dalam tetap rapi dan


-Menggunakan wewangian sebelum ihram.
Ihram 2. Setelah niat ihram sudah dilakukan, kamu
tidak boleh lagi menggunakan parfum atau
minyak wangi.
Beberapa larangan tersebut, yaitu:

1. Menggunakan pakaian yang ada


Pantangan jahitannya

dalam ihram 2.Menutup kepala (untuk pria) dan muka


(untuk perempuan)
3. Menikah dan bersetubuh

4.Mengucapkan kata-kata kotor

5.Membunuh makhluk hidup (binatang


dan tumbuhan)
6.Memotong kuku atau rambut selain
pada saat tahallul
Pakaian khusus
saat ihram
Terdapat ketentuan khusus untuk pakaian yang boleh digunakan. Pakaian ihram pria dan wanita
disunahkan berwarna putih. Perbedaannya terletak di jenis pakaian yang digunakan.

1. Jamaah pria ketika ihram wajib menggunakan dua lembar kain yang tidak memiliki jahitan untuk
menutupi bagian bawah (bagian yang masuk ke dalam aurat) dan juga untuk diselendangkan.
2. Sedangkan, wanita ketika ihram wajib menutup semua bagian badannya kecuali muka dan telapak
tangan.
3. Penggunaan kain putih ini melambangkan kesucian dan pelepasan jamaah dari segala hal yang
duniawi, dan juga melambangkan bahwa semua umat Allah terlihat sama di mata-Nya.
•1. Disunnahkan untuk mandi sebelum ihram bagi laki-laki dan
perempuan, baik dalam keadaaan suci atau haidh, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Jabir Radhiyallahu ‘anhu Beliau
berkata:‫بِ ْي‬.َ‫ َنأ‬...‫ْس ُم َح َّم َد ْب‬ ٍ ‫ ْن ُتعُ َمي‬...‫ ْس َما ُء ِب‬.َ‫ت‬ ْ ‫تَ ْينَا َذا‬.َ‫ َحتَّىأ‬.ُ‫ َخ َرجْ نَا َم َعه‬...‫َف‬
‫ َولَ َد ْ أ‬...‫ل ُحلَ ْيفَ ِة َف‬..‫ا‬
‫حْ ِر ِم ْي‬.‫ا‬.‫ ٍب َو‬.‫ثَ ْو‬...‫ ْستَ ْثفِ ِر ْي ِب‬.‫ا‬.‫غتَ ِسلِ ْي َو‬.
ْ ‫ ا‬:‫ل‬..‫ َا‬..‫ُع ؟ َق‬. َ‫ْفصْ ن‬ .َ‫ي َ أ‬.‫ َك‬...‫هللا‬ِ ‫َلى َرس ُْو ِل‬..‫تإ‬ ِ ْ َ‫أَرْ َسل‬...‫ ْك ٍر َف‬...‫َب‬
).‫ مسلم‬.‫ه‬.‫ا‬.‫“ (رو‬Lalu kami keluar bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Tatkala sampai di Dzul Hulaifah, Asma binti ‘Umais

Tata Cara
melahirkan Muhammad bin Abi Bakr. Maka ia (Asma)
mengutus (seseorang untuk bertemu) kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam (dan bertanya): ‘Apa yang aku
kerjakan?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
‘Mandilah dan beristitsfarlah [2], dan berihramlah’.” [Riwayat
Muslim (2941) 8/404, Abu Dawud no. 1905 dan 1909, dan Ibnu

Ihram
Majah no. 3074.]
•2. Disunnahkan untuk memakai minyak wangi ketika ihram,
sebagaimana dikatakan oleh ‘Aisyah Radhiyallahu anha :‫ ْن ُت‬.‫ُك‬
ِ َ ‫طُ ْو‬..‫ ْن َي‬.َ‫ب َْلأ‬..‫ َق‬.‫ ِحلَِّ ِه‬. ِ‫ ل‬.‫ َو‬.‫حْ ِر َم‬..‫ ْن ُي‬.َ‫ب َْلا‬..‫ َق‬.‫ ِم ِه‬.‫حْ َرا‬.‫لنَّبِ َّي ِإل‬..‫طَي ُِّبا‬.ُ‫ أ‬. “Aku
‫لبَي ِْت‬..‫ ْا‬...‫فب‬
memakaikan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam wangi-wangian
untuk ihramnya sebelum berihram, dan ketika halalnya sebelum
thawaf di Ka’bah”.[HR Bukhâri no.1539, dan Muslim no.
1189]. Dalam pemakaian minyak wangi ini hanya
diperbolehkan pada anggota badan, dan bukan pada pakaian
ihramnya.

Anda mungkin juga menyukai