Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ISTILAH DAN KONSEP FILSAFAT ILMU SOSIAL

Disusun Oleh:

Nama: Alfi nur halim saidi :200100310812

: Lusiana :200100311812

: Mei dayunika :200100310112

: Titin :200100313312

: Finsensius deki :200100311612

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN IL MU POLITIK

UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG

2022/2223
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalamkehidupan sehari-hari.Bagi penulis sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat ilmu sosial merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana upaya untuk mencari sebuah
kebenaran dengan mengunakan akal budi mengenai hakekat ilmu sosial, sebab-sebab munculnya, asal
usul ilmu dengan cara-cara yang sistematis, koheren dengan metode tertentu. Yang mana dalam sebuah
ilmu itu terdapat permasalahan-permasalahan yang harus dicari kebenaranya. Salah satu pembahasan
dalam ilmu sosiologi ada yang disebut dengan  perilaku sosial yang mana dapat dikupas dengan cara
pandang filsafat ilmu sosial. Dalam sebuah masyarakat perilaku sosial sudah mendarah daging dan
bahkan perilaku tersebut ialah warisan turun temurun dari nenek moyang, namun kebenaran dari
perilaku tersebut masih ada yang diragukan sehingga perlu dicari kebenarannya yang sesuai dengan akal
budi. Perilaku sosial dalam kajian sosiologi dapat disesuaikan dengan teori kebenaran yang ada pada
kajian filsafat ilmu yakni teori tentang kebenaran yang pertama yaitu teori korespondensi atau the
corespondence theory of truth, yang akan dibahas dalam makalah ini.

A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian filsafat ?
2. Apa pengertian filsafat ilmu sosial?
3. Teori teori apa saja yang mendukung ilmu filsafat dan sosial?
4. Fakta apa saja yang menjadi kepercayaan, kebenaran dan pengetahuan dalam ilmu filsafat
sosial?
5. Apa saja definisi ilmu filsafat sosial?
6. Apa saja kepercayaan dan kebenaran dalam filsafat ilmu sosial?
B. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian filsafat ilmu sosial

Istilah “filsafat” ini sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani, yakni “philosophia”, yang mana
merupakan gabungan dari kata “philo” dan “sophia”. Philo berarti ‘cinta dalam arti yang luas’,
sementara sophia berarti ‘kebijakan atau pandai’. Jadi, dapat disebut bahwa filsafat ini adalah
keinginan untuk mencapai cita pada kebijakan. Filsafat ilmu sosial adalah sebuah ilmu yang
mempelajari mengenai bagaimana upaya dalam mencari sebuah kebenaran menggunakan akal
dan budi mengenai hakikat ilmu sosial itu sendiri, mengenai sebab-sebab munculnya, mengenai
asal mula ilmu dengan cara yang sistematis, koheren dengan metode tertentu.

Banyak ahli yang mendefinisikan apa itu filsafat. Poedjawijatna berpendapat bahwa
filsafat adalah sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab secara sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu yang berdasarkan pikiran belaka. Lalu menurut Hasbullah Bakry, filsafat memiliki
definisi berupa sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam, mulai
dari ketuhanan, alam semesta, hingga manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia. Kemudian ada juga
tokoh filsafat terkenal, Plato, yang mendefinisikan filsafat adalah pengetahuan yang berminat
untuk mencapai pada kebenaran asli. Filsafat dikembang kan oleh bangsa yunani diberbagai
kota. Masyarakat yunani mengembangkan filsafat dikarena kan adanya beberapa faktor yakni
pertama, adanya perubahan pada masyarakat yunani pada abad ke-6 SM yakni dari masyarakat
agraris menjadi masyarakat yang hidup dari sektor perdagangan internasional yang berdampak
muncul puluhan kota yang mandiri contohnya athena. Kedua, kondisi tersebut mendukung
perkembangan rasionalitas yang baru karena ada kemakmuran sehingga mencptakan iklim yang
kondusip bagi manusia untuk berpikir lebih baik guna mencari jawaban atas masalah yang
terjadi. Ketiga, berkembangnya bentuk kenegaraan demokratis sehingga orang bisa berpikir lebih
bebas dalam menganalisis atau mencari tau jawaban atas masalah yang dihadapi maupun yang
menarik baginya. Maka dari pada itu, kata filsafat dilihat dari segi etimologis, terminologis,
filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat sebagai ilmu.

a. Pengertian filsafat secara etimologis

Kata filsafat berasal dari bahasa yunani yang merupakan kata mejemuk pilosopia atau pilosopos.
Kata tersebut terdiri dari dua kata yakni pilos (philein) dan sophia. Kata philos bearti (cinta)
sedangkan shoapina atau sopaos berarti pengetahuan, keberaran hikmat atau kebijaksanaan
(wisdom). jadi secara etimologi filsafat berarti cinta akan pengetahuan, kebenaran atau
kebijaksanaan. Makna cinta yang seluas-luasnya mengandung arti keinginan secara mendalam
atau bahkan keseharusan luar biasa untuk mendapatkan atau kebijaksanan. Makna cinta yang
seluas luas nya mengandung arti keinginan secara mendalam, atau bahkan kehausan luar biasa
untuk mendapatkan pengetahuan atau kebijaksanaan sampai ke akar-akarnya atau pada taraf
yang radikal. Suhartono(2005:50-51) kata cinta(philos) dan kebijaksana(shopia) bisa bermakana
tersus-menerus menyatu dangan pengetahuan yang mengandung nilai-nilai kebenaran, kebaikan
dan keindahan guna mewujudkan kebijaksaan dalam kehidapan bermasyarakat dan bernegara.
Gagasan ini terkait dengan sasaran orang berfilsafat yakni mencari pengetahuian, aneka gagasan
ide, atau konsep yang berdasarkan k semuaannya berfungsi berpikir teoritis praktis bagi
kehidupan masyarakat dan bernegara(Budianto, 2005). kata filsafat juga terdapat dalam bahasa
arab yakni falsafa atau falsafat. Selain itu ada juga dari negara india yang memakai kata dharsana
yang bermakna, memperhatikan,merenungkan, memahami diteruskan dengan konteplasi,
kemudian membentuk persepsi untuk memberi kesimpulan, visi dan keyakinan(pandid 2005. 2).
berfilsafat akan terkait dengan kegiatan merenung atau kontenflatif guna mendapatkan
kesimpulan yang benara, secara etimologi kata filsafat dalam bahasa yunani, maupun bahasa
arab

Begitu juga dari india(dharsana) yakni pada intinya memiliki makna yang sama aktifitas
berfikir kontenplatif guna mendapatkan kebenaran yang hakiki dalam konteks menjadikan
manusia yang bijaksana.

b. Pengertian filsafat secara etimologis

Pemahaman pengertian filsafat secara etimologis sangat bermakna tergantung pada sudut
pandang orang yang melihatnya. Contohnya pengertian filsafat secara terminologi dari
poedjawiatna(1982) yang mengemukakan filsafat adalah ilmu yanng mencari sebab yang
sedalam-dalam nya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.

c. Pengertian filsafat secara pandangan hidup

Seseorang yang bijaksana harus memiliki panutan atas suatu filsafat(woodhouse 2000).
hal ini berarti bahwa dia memiliki suatu pandangan seperangkan pedoman hidup atau
nilai-nilai yang meresapinya dalam kehidupan bermasyarakat dsn bernegara guna
mewujudkan tujuan hidup yang di idealkan. Pemaknaan filsafat dapat di terima
perkenaan filsafat sebagai hasil olah pikir yang kritis introgatif, dan reflektif memang
berwujud ide, gagasan atau teori dalam konteks pemaknaan akan apa yang ada
dikekinian, dikelampauan, dan sekaligus juga mimpi-mimpi masa depan. Gagasan ini
dapat ditunjukan pada pancasila yang menurut pendapat ismail (1999) pancasila adalah
refleksi kritis pada pendiri republik terhadap dinamika sejarah dan kondisi sosial,
ekonomi,budaya dan politis masyrakat indonesia yang terjajah yang bercorak multi
kultural tampa mengabaikan gagasan lain yang berkembang pada lingkungan global
misalnya nasinallism, kapalialisme,sosiallisme,marixme, islam dan lain-lain. Cointoh lain
dalam filsafat adalah upanisad dalam agama hindu yang berkaitan pada kajian relatif
tentang ketuhanan (rahman) yang transendal dan beerimanensi didalam makrosmos dan
mikrokosmo (manusia), yankni berwujud roh kehidupan (atman),(tatib),1994:zainer 2004
gagasan ini melahirkan filsafat tattwam

Anda mungkin juga menyukai