(JUDUL SEMENTARA)
KELOMPOK VI :
MAHASARASWATI DENPASAR
2022
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………I
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 2
C. Tujuan ……………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Filsafat……………………………………………………………3
B. Mengapa Pancasila dikatakan Sebagai Filsafat……………………………4
C. Filsafat Sebagai Ilmu………………………………………………………5
D. Filsafat Sebagai Pandangan Hidup…………………………………………6
E. Contoh-contoh Kasus dalam Kedokteran Gigi……………………………..7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat merupakan asas dan pedoman yang
melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut.Sebagai suatu dasar filsafat
Negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila
Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Hal tersebut penting mengingat
peraturan perundang undangan yang mengatur organisasi negara, mekanisme
penyelenggaraan negara, hubungan warga negara dengan Negara yang semua itu harus sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.Sebagaimana kita ketahui bahwa Pancasila sebagai dasar negara
yang autentik termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.Dalam memahami konsep, hakikat,
dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, atau dasar filsafat negara
Republik Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Tentunya sebagai manusia memerlukan kebutuhan mendasar salah satunya adalah ilmu
pengetahuan.Karena tingkat pendidikan manusia berpengaruh terhadap persepsinya tentang
rasionalitas dan pemikiran dengan kesadaran moral yang penuh rasa tanggung jawab dan
kemandirian, maka kematangan diri manusia menjadi landasan dalam pengembangan
pengetahuan dan kesadaran filsafat dalam akal budinya.Terdapat hubungan timbal balik
antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada
pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu
dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar bahan yang berupa fakta-fakta
yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafat yang tepat sehingga sejalan dengan
pengetahuan ilmiah. Interaksi antara filsafat dan ilmu-ilmu khusus juga menyangkut suatu
tujuan yang lebih jauh dari filsafat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang telah di jelaskan di atas maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi Filsafat
Secara etimologis filsafat berasal dari Bahasa Yunani,yakni “philein” yang artinya
“cinta” dan “Sophos” yang artinya “hikmah”, “kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi secara
harfiah “filsafat” mengandung makna cinta kebijaksanaan. Dan nampaknya hal ini sesuai
dengan sejarah timbulnya ilmu pengetahuan yang sebelumnya dibawah naungan filsafat.
Namun demikian jika kita membahas pengertian filsafat dalam hubungannya dengan lingkup
bahasannya maka mencakup banyak bidang Bahasa antara lain tentang
manusia,alam,pengetahuan,etika,logika dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, maka muncul pula filsafat yang berkaitan dengan bidang-bidang ilmu
tertentu antara lain filsafat politik, sosial,hukum,Bahasa,ilmu pengetahuan,agama dan bidang-
bidang ilmu lainnya.
Kata filsafat untuk pertama kali digunakan oleh Phythagoras (582-496 SM). Dia adalah
seorang ahli piker dan pelopor matematika yang menganggap bahwa intisari dan hakikat dari
semesta ini adalah bilangan. Namun demikian, banyaknya pengertian filsafat sebagaimana
yang diketahui sekarang ini adalah bilangan. Namun demikian, banyaknya pengertian filsafat
sebagaimana yang diketahui sekarang ini adalah sebanyak tafsiran para filsuf itu sendiri. Ada
tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu:
A. Keheranan, sebagaian filsuf berpendapat bahwa adanya kata heran merupakan asal
dari filsafat. Rasa heran itu akan mendorong untuk menyelidiki
B. Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang akan menuntun
pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk menemukan titik pangkal yang
kemudian tidak diasingkan lagi.
C. Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa
dirinya sangat kecil dan lemah terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya,
Kemudian muncul kesadaran akan keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada
sesuatu yang tidak terbatas.
Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti proses dan filsafat
dalam arti produk. Selain itu ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai ilmu dan filsafat
sebagai pandangan hidup. Di samping itu, dikenal pula filsafat dalam arti teoritis dan filsafat
dalam arti praktis.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan
hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal itu berarti Pancasila mempunyai fungsi dan peranan
sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa
Indonesia dimanapun mereka berada.
1. Obyek Filsafat
Filsafat merupakan kegiatan pemikiran yang tinggi dan murni (tidak terikat langsung
dengan suatu obyek). Yang mendalam dan daya pikir subyek manusia dalam memahami
segala sesuatu untuk mencari kebenaran. Berpikir aktif dalam mencari kebenaran adalah
potensi dan fungsi kepribadian manusia. Ajaran filsafat merupakan hasil pemikiran yang
sedalam-dalamnya tentang kesemestaan, secara mendasar (fundamental dan hakiki) . Filsafat
sebagai hasil pemikiran pemikir (filsuf) merupakan suatu ajaran atau system nilai, baik
berwujud pandangan hidup (filsafat hidup) maupun sebagai ideologi yang dianut suatu
masyarakat atau bangsa dan negara. Filsafat demikian, telah tumbuh dan berkembang
menjadi suatu tata nilai yang melembaga sebagai suatu paham (isme) seperti kapitalisme,
komunisme, fasisrne dan sebagainya yang cukup mempengaruhi kehidupan bangsa dan
negara modern.
Filsafat sebagai kegiatan olah pikir manusia menyelidik obyek yang tidak terbatas yang
ditinjau dari sudut isi atau substansinya dapat dibedakan menjadi :
Suatu obyek material tertentu dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
Oleh karena itu, terdapat berbagai macam sudut pandang filsafat yang merupakan cabang-
cabang filsafat. Adapum cabang-cabang filsafat yang pokok adalah :
2. Aliran-aliran Filsafat
Aliran-aliran utama filsafat yang ada sejak dahulu hingga sekarang adalah sebagai berikut:
Van Peursen mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat,
sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut (Peursen 1985).
Dahulu seorang filsuf memiliki pengetahuan yang luas sehingga beberapa ilmu di pahaminya
karena pada waktu itu jumlah atau volume pengetahuan belum sebanyak zaman kini. Sebagai
contoh, Plato adalah filsuf yang mampu di bidang politik kenegaraan, kosmologi,filsafat
manusia, filsafat keindahan dan juga pendidikan. Aristoteles adalah filsuf yang ahli dalam
masalah epistemologi, etika dan ketahuan. Plotinos bahkan ahli disemua cabang filsafat
kecuali filsafat politik.
Sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman ilmu mulai terpisah dari induknya
yaitu filsafat. Ilmu mulai berkembang dan mengalami diferensiasi/pemisahan sehingga
spesifikasinya semakin terperinci bahwa suatu cabang ilmu pada 23 tahun yang lalu
diperkirakan berkembang mnejadi lebih dari 650 rating disiplin ilmu (Suriasumatri, 1986).
Kini terbukti bahwa Filsafat Yunani Kuno yang tadinya satu kesatuan kemudian menjadi
terpecah-pecah. Ilmu-ilmu cabang dengan metodologinya sendiri sendiri secara intens.
lepasnya ilmu cabang dari “batang filsafat” diawali oleh ilmu-ilmu alam atau fisika
(Wibisono, 1997). Hal ini terjadi pada abad ke-17, maka mulailah terjadi terpisahan antara
filsafat dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa sebelum abad
ke-17 tersebut ilmu pengetahuan adalah indentik dengan filsafat.
Sinonim yang paling akrat dalam bahasa Yunani adalah epistemi. Untuk lebih memahami
pengertian ilmu (science) di bahwa ini akan dikemukakan beberapa pengertian:
1. Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut meride-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-
gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu (Depdikpud 1989)
2. Aristoteles memandang ilmu sebegai pengetahuan demostratif tentang sebab-sebab
hal (Bagus 1996)
3. Ilmu merupakan alat untuk mewujudkan tujuan politis secara efektif dan alammiah
(Suriasumatri 1986)
4. Dalam beberapa akmus berbahasa inggris antara lain mendeskripsikan bahwa Ilmu
adalah pengetahuan yang diatur dalam suatu sistem yang terutama diperoleh dengan
pengamatan dan pengujian fakta ( An English Reader s Dictionary); Ilmu adalah
pengetahuan Sistematis yang diperoleh dengan eksperimen observasi studi" (webster s
Super new School and office Dictionary),(Suharsaputra 2004)
5. Uhar megutip pendapat dari tiga orang ilmuwan berikut ini, Ilmu adalah deskripsi
fakta dan pengalaman yang lengkap dan konsistendalam istilah yang paling
sederhana" (kerl Pearson) Sains adalah pengetahuan sistematisasi yang berasal dari
pengamatan, studi, dan eksperimen yang dilakukan untuk menentukan sifat atau
prinsip dari apa yang sedang dipelajari" (Ashley Montagu); Ilmu pengetahuan adalah
sistem pengetahuan manusia tentang alam masyarakat dan pemikiran. Ini
mencerminkan dunia dalam konsep, kategori dan hukum kebenaran dan kebenaran
yang diverifikasi oleh pengalaman praktis (V. Avanasyesv). (Suharsapurtra 2004).
Dilihat dari segi katanya filsafat ilmu dapat dimaknai sebagai filsafat yang berkaitan
dengan atau tentang ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan secara
umum, ini dikarenakan ilmu itu sendiri merupakan suatu bentuk pengetahuan dengan
karakteristik khusus, namun demikian untuk memahami secara lebih khusus apa yang
dimaksud dengan filsafat ilmu, maka diperlukan pembatasan yang dapat menggambarkan dan
memberi makna khusus tentang istilah tersebut.
Para ahli telah banyak mengemukakan definisi/pengertian filsafat ilmu dengan sudut
pandangnya masing-masing, dan setiap sudut pandang tersebut amat penting guna
pemahaman yang komprehensif tentang makna filsafat ilmu, berikut ini akan dikemukakan
beberapa definisi filsafat ilmu:
- Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang mencoba dilakukan untuk Ilmu apa yang
dilakukan filsafat secara umum untuk keseluruhan pengalaman manusia (Peter Caws).
- Filsafat ilmu pengetahuan attemt, pertama, untuk menjelaskan unsur-unsur yang
terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah-prosedur observasional, pola argumen,
metode representasi dan perhitungan, presuposisi metafisik, dan sebagainya, dan
kemudian untuk mengevaluasi alasan validitasnya dari sudut pandang logika formal,
metodologi praktis anf metafisika (Steven R. Toulmin).
- Filsafat ilmu mempertanyakan dan mengevaluasi metode pemikiran ilmiah dan
mencoba menentukan nilai dan signifikansi perusahaan ilmiah secara keseluruhan (L.
White Beck)
- Filsafat ilmu bahwa disiplin filsafat yang merupakan kajian sistematis tentang hakikat
ilmu pengetahuan, terutama tentang metode-metodenya, konsep dan praanggapannya,
dan tempatnya dalam skema umum disiplin intelektual (A.C. Benyamin)
- Filsafat ilmu studi tentang logika batin teori-teori ilmiah, dan hubungan antara
eksperimen dan teori, yaitu metode ilmiah (Michael V. Berry). (Suharsaputra, 2004)
1) Pandangan hidup atau filsafat hidup menolong mendidik,membangun diri sendiri dengan
berpikir lebih mendalam dan memberi isi kepada hidup kita sendiri.
2) Pandangan hidup atau filsafat hidup memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk
melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pandangan hidup memberikan pandangan yang luas membendung egoisme dan
egosentrisme.
4) Pandangan hidup memberikan dasar-dasar baik untuk hidup diri sendiri maupun untuk
kepentingan ilmu-ilmu pengetahuan.
Dengan memperhatikan manfaat dari pandangan hidup tersebut, maka orang yang memiliki
pandangan hidup yang luas dan tinggi, terdapat ciri-ciri sebagai berikut:
pancasila sebagai filsafat memiliki pandangan, nilai, dan pemikiran yang bisa menjadi
substansi dan isi pembentukan ideologi pancasila. secara singkat, filsafat pancasila dapat di
artikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dengan
tujuan untuk mendapatkan pokok pokok pengertian yang mendasar dan mencakup
keseluruhan. pancasila dapat dikatakan sebagai filsafat karena pancasila merupakan hasil
permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father indonesia, yang
dituangkan dalam suatu sistem.
Menurut Fowler (1964) sistem adalah: Compler whole, set of connected things or parts,
organized body ofmaterial or immaterial thingsfl.
Menurut Webster's New American Dictionary, sistem adalah: combination of parts into
whole, as the bodily system, the digestive system, a railroad system, the solar system
Hornby (1973) mengartikan sistem sebagai: (1) Group of things or Parts working
together in a regular relation such as: the nervous system, the digestive system, the raiway
system. (2) Ordered set of ideas, theories, principles etc. a system of philosophy; a system of
government ..... ".
menurut aristoteles, ontologi adalah ilmu yang mempelajari dan menyelidiki hakikat
tentang keberadaan atau eksistensi yang artinya disamakan dengan metafisika. adapun
masalah ontologis yaitu : apakah hakikat sesuatu itu?, apakah realitas yang tampak ini
merupakan realitas yang wujudnya sebagai benda?, dan seterusnya. bidang ontologi
menyelidiki tentang makna ayng ada (eksistensi, dan keberadaan). manusia, benda, alam
semesta (cosmology), metafisika. secara ontologis, pemeriksaan pancasila sebagai filsafat
bertujuan untuk mengetahui hakikat dasar dari sila sila pancasila. pancasila memiliki lima
sila, setiap sila merupakan asas yang berpegang teguh satu sama lain,
subjek utama pendukung nilai-nilai pancasila adalah manusianya itu sendiri. Hal
tersebut dapat dijelaskan bahwa yang berketuhan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, yang bersatu, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial, yang pada
hakikatnya adalah manusia. sedangkan manusia sebagai unsur pendukung utama nilai nilai
pancasila secara ontologis memiliki hal yang mutlak, terdiri atas susunan kodrat, raga dan
jiwa, jasmani dan rohani. sifat kodrat manusia adalah mahluk individu dan sosial serta
sebagai mahluk pribadi dan mahluk ciptaan tuhan yang maha esa. maka sila pertama
pancasila mendasari sila sila berikutnya
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai
ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Mengapa pancasila dikatakan
sebagai filsafat? Hal itu dikarenakan pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu
xiii sistem yang tepat. Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila ini memberikan pengetahuan
dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat pancasila.
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai
kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan
kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia. Filsafat pancasila kemudian dikembangkan
oleh Soekarno sejak 1955 sampai kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno
selalu menyatakan bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari
budaya dan tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India , Barat , Arab.
Aksiologi pancasila memiliki arti bahwa kita membahas tentang filsafat dari nilai nilai
Pancasila. istilah aksiologi berasal dari kata yunani “axios” yang memiliki arti nilai, manfaat,
dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik.
Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu
nilai. Nilai berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat, baik, berharga. Dalam kajian
filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai
«keberhargaan» atau «kebaikan» . Nilai itu sesuatu yang berguna, nilai juga mengandung
harapan akan sesuatu yang diinginkan, nilai adalah suatu kemampuan yang dipercayai yang
ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia, nilai itu suatu sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu obyek.
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai
ideologi kolektif seluruh bangsa Indonesia. Mengapa pancasila dikatakan sebagai filsafat? Hal
itu dikarenakan pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan
oleh para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu xiii sistem yang tepat.
Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasionl tentang pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-
pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat
karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the
founding fathers Indonesia, yang di tuangkan dalam suatu system .
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai
kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan
kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia. Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh
Soekarno sejak 1955 sampai kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu
menyatakan bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan
tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India , Barat , Arab.