PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila dan Filsafat.
2. Untuk memahami pengertian dari Pancasila sebagai sistem filsafat.
3. Untuk mengetahui objek dari filsafat Pancasila.
4. Untuk memahami Pancasila melalui pendekatan dasar Ontologis,
Epistemologis, serta Aksiologis.
1.4 Manfaat
Diharapkan dengan tersusunnya makalah ini, seluruh masyarakat khususnya
kaum muda dapat memahami bagaimana arti penting dari Pancasila sebagai
sistem filsafat. Juga diharapkan dapat menjadi motivasi agar lebih mencintai dasar
negaranya, sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila pada kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Pancasila
a) Secara etimologis
‘Pancasila’ berasal dari bahasa sansekerta. Adapun bahasa rakyat biasa
adalah bahasa prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta
‘Pancasila’ memiliki dua makna:
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“syiila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yan baik, yang
penting atau senonoh”
Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah
istilah “Panca Syila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna “berbatu
sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memilik 5 unsur”. Adapun “Panca
Syiila” dengan vokal i panjang bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.
b) Secara terminologis
Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara. Pasca
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan
sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah
merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945.
Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI,
naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai berikut:
Kemudian, seluruh nilai-nilai Pancasila tersebut menjadi dasar rangka dan jiwa
bagi bangsa Indonesia. Hal ini berarti bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara harus dijabarkan dan bersumberkan pada nilai-nilai Pancasila. seperti
bentuk negara, sifat negara, tujuan negara, tugas/kewajiban negara dan warga
negara, sistem hukum negara, moral negara, serta segala aspek
penyelenggaraan negara lainnya.
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat
atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa dan negara Indonesia. Dan Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan
karena memiliki logika, metode dan sistem.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang
kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki
hakekatnya tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima sila-silanya
tersebut. Adapun yang mendasari Pancasila adalah dasar Ontologist (Hakikat
Manusia), dasar Epistemologis (Pengetahuan), dasar Aksiologis
(Pengamalan Nilai-Nilainya)