Oleh :
Rangga aditya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga kami dapat
menyusu makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Filsafat” Dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat
Indonesia khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak
ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penulis
BAB I
Pendahuluan
I. Latar belakang
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang menyokong
negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang ambing oleh
persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi
manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak
membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati
bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara,
namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Indonesia pun tak terlepas dari hal itu,
dimana Indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan
karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah indonesia menunjukan bahwa Pancasila
adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia
serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk mencapai
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masingmasing
sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan
ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita
sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan
hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya
tinggi. Melalui makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam berpikir lebih kritis
mengenai arti Pancasila.
III. Tujuan
Pembahasan
A. PENGERTIAN FILSAFAT
1. Secara etimologis
Kata filsafat berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa
Inggris, yaitu philosophy, sedangkan dalam bahasa Yunani philen atau philos dan sofien
atau sophi.Philos artinya cinta, sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan.Dengan
demikian, filsafat dapat diartikan cinta.
B. Metode Filsafat
Ada tiga metode berpikir yang digunakan untuk memecahkan problema-problema
filsafat, yaitu: metode deduksi, induksi dan dialektika. (Ali Maksum, 2011 : 15)
1. Metode Deduktif
Suatu metode berpikir dimana kesimpulan ditarik dari prinsip-prinsip umum dan
kemudian diterapkan kepada semua yang bersifat khusus
2. Metode Induksi
Suatu metode berpikir dimana suatu kesimpulan ditarik dari prinsip khusus
kemudian diterapkan kepada sesuatu yang bersifat umum.
3. Metode Dialektik
Suatu cara berpikir dimana suatu kesimpulan diperoleh melalui tiga jenjang
penalaran: tesis, antitesis dan sintesis. Metode ini berusaha untuk mengembangkan suatu
contoh argument yang didalamnya terjalin implikasi bermacam-macam proses (sikap)
yang saling mempengaruhi argumen tersebut akan menunjukkan bahwa tiap proses tidak
menyajikan pemahaman yang sempurna tentang kebenaran. Dengan demikian, timbulah
pandangan dan alternatif yang baru.Pada setiap tahap dari dialektik ini kita memasuki
lebih dalam pada problema asli.Dan dengan demikian ada demikian ada kemungkinan
untuk mendekati kebenaran.
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu sistem filsafat.
Pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem), dan
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
1. Memberi jawaban atas pernyataan yang bersifat fundamental atau mendasar dalam kehidupan
bernegara. Segala aspek yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat bangsa tersebut dan
yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dari negara bersangkutan. Oleh karena itu, fungsi
Pancasila sebagai filsafat dalam kehidupan bernegara, haruslah memberikan jawaban yang
mendasar tentang hakikat kehidupan bernegara. Hal yang fundamental dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, susunan politik atau sistem politik dari negara, bentuk negara, susunan
perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini Pancasila yang
dikaji dari sudut fungsinya telah mampu memberikan jawabannya.
2. Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi tentang hakikat
negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar Negara kita ada lima dasar dimana setap silanya
berkaitan dengan sila yang lain dan merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terbagi dan tidak
terpisahkan. Saling memberikan arah dan sebagai dasar kepada sila yang lainnya. Tujuan negara
akan selalu kita temukan dalam setiap konstitusi negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu
sama dan bahkan ada kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan disatu negara
dengan negara lain. Bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu ialah Pancasila dan sekaligus
menjadi dasar berdirinya negara ini.
3. Pancasila sebagi filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari berbagai
ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat akan terlihaat jelas, kalau di negara itu
sudah berjalan keteraturan kehidupan bernegara.
Penutup
I. Kesimpulan
filsafat adalah cinta akankebijakan. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu
kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila
yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang
mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
II. Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar ikut peduli
dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat, filsafat pancasila, dan pancasila
sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala
ilmu pengetahuan.