Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

OLEH :
M. SUTIYONO ADUROH

1417041192

NUNUK NAZRIAH

1417041186

NI NENGAH LELY ANDRIANI

1417041185

LUH MORIN KARISMA DEWI

1417041198

PUTU KARSIKA UTAMA

1417041190

GEDE MANGKU

1417041189

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah Pendidikan Pancasila yang berjudul Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat yang bertujuan untuk mengetahui pengertian filsafat, filsafat
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, pancasila sebagai sistem
filsafat yang memiliki nilai subyektif dan obyektif.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada guru pembimbing mata kuliah
pendidikan pancasila yang telah menuntun kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran membangun dari para pembaca akan kami terima
dengan senang hati.
Semoga para pembaca dapat memanfaatkan makalah ini sebagai penambah
pengetahuan mengenai filsafat pancasila dan negara serta demi kemajuan
bersama.

Singaraja, 22 September 2014

Kelompok Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Filsafat.......................................................................................3
2.2. Pengertian Pancasila sebagai Sistem Filsafat..............................................3
2.3. Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia...................6
2.4. Makna dan Implikasi Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
dan Dasar Filsafat Negara...........................................................................6
2.5. Hubungan antara Kedudukan Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa dan Dasar Filsafat Negara..............................................................9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...............................................................................................10
3.2. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan masyarakat dunia yang semakin cepat secara langsung
ataupun tidak langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di
dunia.Gelombang besar kekuatan internasional dan transnasional melalui
globalisasi telah mengancam bahkan menguasai eksistensi negara - negara
kebangsaan, termasuk Indonesia.Akibat yang langsung terlihat adalah terjadinya
pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan kebangsaan karena adanya perbenturan
kepentingan antara nasionalisme dan internasionalisme. Permasalahan kebangsaan
dan kenegaraan di Indonesia menjadi semakin kompleks dan rumit manakala
ancaman internasional yang terjadi di satu sisi pada sisi yang lain muncul masalah
internal yaitu maraknya tuntutan rakyat yang secara objektif mengalami suatu
kehidupan yang jauh dari kesejahteraan dan keadilan sosial.
Paradoks antara kekuasaan global dengan kekuasaan nasional ditambah
konflik internal seperti gambaran di atas, mengakibatkan suatu tarik menarik
kepentingan yang secara langsung mengancam jati diri bangsa.Nilai-nilai baru
yang masuk baik secara sujektif maupun objektif, serta terjadinya pergeseran nilai
di tengah masyarakat yang pada akhirnya mengancam prinsip - prinsip hidup
berbangsa masyarakat Indonesia. Prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak
dasar ( The founding fathers ) Negara Indonesia yang kemudian diabstraksikan
menjadi suatu prinsip dasar filsafat bernegara, itulah pancasila. Dengan
pemahaman demikian, maka pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia
saat ini mengalami ancaman dengan munculnya nilai - nilai baru dari luar dan
pergeseran nilai-nilai yang terjadi.
Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat suatu bangsa,
senantiasa memiliki suatu pandangan hidup atau filsafat hidup masing masing
yang berbeda dengan bangsa lain didunia.Inilah yang disebut sebagai local genius
(kecerdasan/kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan local)
bangsa. Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan
pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain. Ketika para pendiri
Negara Indonesia menyiapkan berdirinya Negara Indonesia merdeka, mereka
sadar sepenuhnya untuk menjawab suatu pertanyaan yang fundamental di atas

dasar apakah negara Indonesia merdeka ini didirikan ? jawaban atas pertanyaan
mendasar ini akan selalu menjadi dasar dan tolak ukur utama bangsa ini mengIndonesia. Dengan kata lain, jati diri bangsa selalu bertolak ukur pada nilai - nilai
pancasila sebagai filsafat bangsa. Pancasila yang terdiri atas lima sila pada
hakikatnya merupakan sistem filsafat. Pemahaman demikian memerlukan
pengkajian lebih lanjut menyangkut aspek ontology, epistemology dan aksiologi
dari kelima sila pancasila.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apakah pengertian filsafat ?
2. Apakah pengertian pancasila sebagai sistem filsafat ?
3. Bagaimana filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia ?
4. Apakah makna dan implikasi kedudukan pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa dan dasar filsafat negara ?
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mnegetahui pengertian filsafat.
2. Untuk memahami pengertian pancasila sebagai sistem filsafat.
3. Untuk memahami filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia.
4. Untuk mengetahui makna dan implikasi kedudukan pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat negara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Filsafat


Kata filsafat itu sendiri berasal dari bahasa yunani/philosofia artinya cinta
kearifan. Pada awalnya memang filsafat adalah kecintaan atau pencarian akan
5

kearifan.dalam perkembangan selanjutnya, Grolierv academic Ensiclopedia


menyatakan bahwa makna filsafat mencakup juga antara lain sebagai berikut.1
1. Study tentang kebenaran atau prinsip - prinsip yang menjadi dasar
2.
3.
4.
5.

pengetahuan, ada dan realitas.


Sistem aliran filsafat.
Evaluasi kritis terhadap dokrin aliran filsafat.
Study tentang prinsip-prinsip dari suatu cabang pengetahuan.
Prinsip -prinsip yang menjdi pedoman dalam masalah -masalah praktis.

Kalau setiap manusia mempunyai pandangan hidup, maka bangsa pun


mempunyai pandangan hidup. Menurut definisi filsafat itu, manusia mempunyai
lima jenis pengenalan, yaitu mengenal diri sendiri, mengenal alam diluar diri
sendiri, mengenal alam ghaib, mengenal tujuan ada dan hidup manusia itu dan
mengenal cara mencapai wujud manusia itu. Pengenalan itu dilakukan melalui
pikiran, prasaan dan keyakinan.Jadi pertama-tama filsafat itu harus dipahami,
untuk

selanjutnya

diterima

dan

dimiliki,

sehingga

timbul

niat

untuk

melaksanakannya.

2.2. Pengertian Pancasila sebagai Sistem Filsafat


Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling
berhubungan untuk satu tujuan tertentu dan saling berkualifikasi yang tidak
terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu
bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki fungsi serta
tugas masing-masing.
Faktor timbulnya keinginan manusia untuk berfilsafat adalah :

Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya kata heran


merupakan asal dari filsafat. Rasa heran itu akan mendorong
untuk menyelidiki dan mempelajari.

1Ketut Rindjin, Pendidikan Pancasila ( Bali: Universitas Pendidikan Ganesha , 2009 ), Halaman 222

Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang


akan menuntun pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk
menemukan titik pangkal yang kemudian tidak disangsikan lagi.

Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia


menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama bila
dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Kemudian muncul kesadaran
akan keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tdak
terbatas.

Intisari Pancasila Sebagai Sistem Filsafat :


Makna dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat adalah dasar mutlak dalam
berpikir dan tentunya dengan saling mengaitkan antara sila yang satu dengan
lainnya.Dan kesemua sila-sila tersebut saling mencakup, bukan hanya di nilai satu
persatu. Semua unsur (5 sila) tersebut memiliki fungsi/makna dan tugas masing masing memiliki tujuan tertentu.2
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat memiliki beberapa nilai yaitu Nilai
Obyektif dan Subyektif.
Nilai-nilai Sistem Filsafat Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Rumusan dari sila-sila pancasila menunjukkan adanya sifat-sifat yang
umum, universal dan abstrak. Karena pada hakikatnya pancasila adalah
nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang. Artinya
keberlakuannya sejak jaman dahulu, masa kini dan juga untuk masa yang
akan dating, untuk bangsa Indonesia boleh jadi untuk negara lain yang
secara eksplisit tampak dalm adat istiadat, kebudayaan, tata hidup
kenegaraaan dan tata hidup beragama.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi
syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga
2http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_pancasila/bab2-pancasila_sebagai_sistem_filsafat.pdf

merupakan suatu sumber hokum positif di Indonesia. Oleh karena itu


hierarki suatu tertib hokum di Indonesia berkedudukan sebagai tertib
hukum tertinggi. Maka secara objektif tidak dapat diubah secara hokum,
sehingga

melekat

pada

kelangsungan

hidup

negara.

Sebagai

konsekwensinya jikalau nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaa


UUD 45 itu diubah maka sama halnya dengan membubarkan Negara
proklamasi 17 Agustus 1945.
Sedangkan Nilai-nilai Sistem Filsafat Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai yang
terdapat dalam pancasila merupakan hasil dari pemikiran, panilaian, dan
refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Ideologi pancasila berbeda
dengan ideologi-ideologi lain karena isi pancasila diambil dari nilai
budaya bangsa dan religi yang telah melekat erat, sehingga jiwa pancasila
adalah jiwa bangsa Indonesia sendiri, sedangkan ideologi lain seperti
liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya merupakan hasil dari
pemikiran filsafat orang.
2. Nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk
mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi
cermin jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran,
keadilan, kebaikan dan kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia, karena bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam
perjalanannya akan selaras dengan nilai-nilai pancasila.
Dalam kehidupan bernegara, nilai dasar Pancasila harus tampak dalam
produk peraturan perundangan yang berlaku, dengan kata lain, peraturan
perundangan harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

2.3. Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia


Filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan
kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.Pancasila
memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa
membedakan suku atau ras. Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
dan negara: Yang dimaksud adalah bahwa semua aturan kehidupan hukum
kegiatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berpedoman pada pancasila.
Karena pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum bangsa dan
negara republik indonesia. Orang yang berfikir kefilsafatan ialah orang yang tidak
meremehkan terhadap orang yang lebih rendah derajatnya dan tidak
menyepelekan masalah yang kecil dan selalu berfikiran positif, kritis, dan bersifat
arif bijaksana, universal dan selalu optimis.
Manusia pada hakikatnya kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk
tuhan yang maha esa, maka sesuai dengan sila pertama pancasila juga mengakui
kebenaran wahyu yang bersifat mutlak sebagai tingkatan kebenaran yang
tertinggi.
Selain itu dalam sila ke 2, ke 3, ke 4 dan ke 5, maka epistimologis ( hakikat dan
sistem pengetahuan ) pancasila juga mengakui kebenaran konsensus terutama
dalam kaitannya dengan hakikat sifat kodrat manusia makhluk individu dan
sosial.

2.4. Makna dan Implikasi Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan
Dasar Filsafat Negara
1) Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai sistem nilai budaya telah bersemi dan tumbuh seiring dan
sejalan dengan pertumbuhan bangsa Indonesia. Bangsa sebagai suatu totalitas
mempunyai jiwa dan pandangan hidup mengenai wujud kehidupan yang dicitacitakan. Sistem nilai budaya itu menjadi dasar dan memberikan arah serta
pedoman terhadap prilaku pribadi dan bangsa dalam perjalanan hidupnya. Dengan
lain perkataan menjadi kultur normatif terhadap prilaku sehari-hari, sehingga
tercermin dalam perbuatan dan tindak-tanduk sebagai pengewanjatahan kontak
9

manusia terhadap lingkungan alam, sosial, maupun adikuasa. Kedudukan


pancasila sebagai sistem nilai budaya, sebagai pandangan hidup merupakan
filsafat implisit. Dengan lain perkataan baru merupakan way of lifebangsa
Indonesia.
Hasil musyawarah yang menyepakati pancasila sebagai dasar negara
merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia. Disini pancasila telah merupakan
filsafat sistematis.Pandangan hidup yang kesatuan yang bulat dan menurut alur
pikir yang logis. Dengan lain perkataan, apa yang tadinya bersifat implisit telah
dibuat menjadi eksplisit, sehingga bisa dipelajari dan dikaji secara luas. Cara yang
paling tepat untuk menunjukkan dan meneruskan nilai-nilai adalah dengan
kenyatan-kenyataan.Ini berarti Pancasila harus dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari.3
Demi untuk memelihara kelestarian, keampuhan dan kesaktian pancasila,
maka perlu secara nyata dan terus menerus melakukan usaha penghayatan dan
pengalaman nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga
negara, setiap penyelenggaraan negara serta setiap insan yang ada di lembaga
kenegaraan dan kemasyarakatan di seluruh tanah air. Untuk itu diperlukan adanya
pedoman yang dapat dijadikan penuntun dan pegangan terhadap sikap dan tingkah
laku bagi setiap manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang
dilakukan oleh bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan
kebutuhan - kebutuhan bangsa kita sendiri. Suatu contoh pembangunan yang
barang kali baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu

baik atau

memuaskan bagi bangsa lain.


2) Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara
Dari uraian didepan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pancasila telah ada
sebelum Indonesia merdeka.Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan. Keesokaan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkanlah Undang-Undang 1945 termasuk pembukaan UUD 1945 yang
3Drs. CST. Kansil SH., Pancasila Dan UUD 45 (Jakarta : P.T Pradnya Paramita ,
1985 ), halaman 262

10

didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi
nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataaan pancasila telah menjadi bahasa
Indonesia dan merupakan istilah umum.4 Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
telah mengesahkan pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar
filsafat negara. Pengesahan ini telah menempatkan pancasila sebagai kaidah
pokok negara (staatsfundamentalnorm).Kaidah pokok negara ini menurut
Prof.Dr.Notonagoro mengandung beberapa unsur mutlak sebagai berikut.
1.

Dalam hal terjadinya :

a) Ditentukan oleh pembentukan negara.


b) Terjelma dalam suatu bentuk pernyataan lahir (ijab-kabul) sebagai
penjelma kehendak pembentuk negara untuk menjadikan hal-hal tertentu
sebagai dasar-dasar negara yang dibentuk.
2. Dalam hal isinya :
a) Membuat dasar-dasar negara yang dibentuk ,atas dasar cita-cita kerohanian
apa (asas kerohanian negara),atas dasar cita-cita politik negara apa (asas
politik negara) dan untuk cita-cita negara apa (tujuan negara) negaranya
dibentuk dan diselenggarakan.
b) Memuat ketentuan diadakannya

undang-undang

dasar

negara,jadi

merupakan sebab berada ,sumber hukum dari pada undang-undang dasar


negara(Notonagoro,1974:16).
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dapat dibedakan atas tiga
tingkatan, yaitu:
1.

Sebagai dasar negara yang bersifat abstrak -universal seperti tercantum pada
pembukaan.

2.

Sebagai pedoman penyelenggaraan negara yang bersifat umum kolektif


seperti tercantum pada Batang Tubuh UUD.

3.

Sebagai petunjuk kebijakan penyelenggaraan negara yang bersifat khusus


konkret seperti terdapat pada UU,PP,Peraturan Presiden ,dsb.

2.5.

Hubungan antara Kedudukan Pancasila sebagai Pandangan Hidup

4Drs. H.R. Warsito, M.Pd., Pendidikan Pancasila Era Reformasi (Yogyakarta : Ombak,
2012 ), Halaman 5

11

Bangsa dan Dasar Filsafat Negara


Sebagaiman telah disebutkan di depan, nilai-nilai pancasila telah ada
sebelum Indonesia merdeka. Nilai-nilai itu digali dan dirumuskan kembali pada
saat pendiri Republik ini mencari dasar negara. Jadi nilai-nilai pancasila disahkan
dan dikukuhkan sebagai dasar negara sehari setelah Indonesia merdeka.Ini
membuktikan bahwa dasar filsafat negara kita bukanlah ciptaan, memang benarbenar telah ada dibumi persada Indonesia. Memang berakar dalam masyarakat,
bukan suatu ciptaan yang berada diawang-awang.Disinilah letak hubungannya.
Keduanya secara filosofis adalah sama. Tetapi perbedaannya dapat dilihat dari
segi:
1.

Redaksional

2.

Sekuensial

3.

Yuridis-konstitusional
Dengan demikian perbedaan secara redaksional dan sekuensial tidak

relevan lagi.Sementara yang mempunyai kedudukan yuridis konstitusional adalah


Pancasila sebagai dasar negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan.Dengan
demikian pancasila mempunyai fungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
dan sekaligus sebagai dasar negara NKRI.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

12

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling


berhubungan untuk satu tujuan tertentu dan saling berkualifikasi yang tidak
terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu
bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki fungsi serta
tugas masing-masing. Dan makna dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat adalah
dasar mutlak dalam berpikir dan tentunya dengan saling mengaitkan antara sila
yang satu dengan lainnya. Dan kesemua sila-sila tersebut saling mencakup, bukan
hanya di nilai satu persatu. Semua unsur (5 sila) tersebut memiliki fungsi/makna
dan tugas masing - masing memiliki tujuan tertentu.
3.2. Saran
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman
bangsa untuk mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk
menunjukan dan meneruskan nilai-nilai dan kenyatan-kenyataan dalam nilai
filsafat pancasila tersebut kita sebagai warga Negara Indonesia hendaknya
memelihara kelestarian,keampuhan dan kesaktian pancasila tersebut agar menjadi
pedoman yang dapat dijadikan penuntun dan pegangan terhadap sikap dan tingkah
laku bagi setiap manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

DAFTAR PUSTAKA
Ketut Rindjin, Pendidikan Pancasila ( Bali: Universitas Pendidikan Ganesha,
2009 ), Halaman 222

13

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_pancasila/bab2pancasila_sebagai_sistem_filsafat.pdf
Drs. CST. Kansil SH., Pancasila Dan UUD 45 (Jakarta : P.T Pradnya Paramita ,
1985 ), halaman 262
Drs. H.R. Warsito, M.Pd., Pendidikan Pancasila Era Reformasi (Yogyakarta :
Ombak, 2012 ), Halaman 5

14

Anda mungkin juga menyukai