Anda di halaman 1dari 13

“PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT”

Nama Anggota:

Muhammad Raihan 230311003

Raudatul Janah 230111142

Samuel Mikhael Sihotang 230211043

Asiah 230211041

MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

INSTITUT TEKNOLOGI SAPTA MANDIRI

2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah pendidikan agama.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
dari banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah inidapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang
menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak
terombang-ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya
ideologi merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan
distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat sesuatu yang bersifat dialektis
antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin
realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal.
Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga
membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Indonesia pun tak terlepas dari hal itu,
dimana Indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut Pancasila.

Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat)
tertentu yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan
kehidupan dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa
yang diyakini kebenarannya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang
mendiami Negara tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang
dimiliki oleh setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek
suatu bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit
menjadi milik atau ciri khas seseorang atau masyarakat. Pada konsep tersembunyi
bahwa pilihan nilai merupakan suatu ukuran atau standar yang memiliki kelestarian
yang secara umum digunakan untuk mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu
masyarakat (Prayitno, 1989:1)

Indonesia adalah suatu Negara yang juga memiliki filsafat seperti bangsa-bangsa lain.
Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama pancasila yang terdiri dari
lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia
1.2 Rumusan Penulisan

 Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai sistem filsafat ?


 Bagaimana nilai-nilai pada sistem filsafat pancasila ?
 Mengapa manusia selalu berfilsafat ? dan mengapa filsafat yang digunakan
bangsakita adalah filsafat pancasila?
 Bagaimana kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terutama
masyarakat kampus
 Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat ?
 Dasar sehingga Pancasila di jadikan Sebagai Sistem Filsafat bangsa Indonesia ?

1.3 Manfaat penulisan

 Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai sistem filsafat.


 Untuk mengetahui penyebab mengapa manusia selalu berfilsafat dan menetahui
penyebab bangsa Indonesia memilih filsafat Pancasila.
 Untuk mengetahui kedudukan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terutama
pada lingkungan kampus.
 Untuk mengetahui kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai
filsafat
 Untuk mengetahui dasar yang menyebakan Pancasila menjadi sistem filsafat
bangsa Indonesia.
 Untuk menyelesaikan tugas individu mata kuliah pancasila.
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan


dengan satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang terpisahkan satu dengan
yang lainnya. Jadi, pada hakikatnya Pancasila merupakan satu bagian yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, dan fungsi serta tugas masing-masing.

Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang


bermanfaat bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah filsafat atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan philosophi sedangkan dalam bahasa Yunani adalah
philosophia yang diterjemahkan sebagai cinta kearifan karena arti kata philos adalah
pilia cinta, dan Sophia adalah kearifan.Sehingga pengertian filsafat secara bahasa
adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaankarena kearifan juga berarti wisdom.
Seorang ahli pikir disebut dengan filosof, yang pertamakali digunakan oleh
Herakleitos. Banyak dari tokoh filosof yang menemukan dan merumuskan sistem
filsafat sebagai ajaran terbaik dari aliran filsafat seperti: materialisme, idealisme,
spritualisme, realisme, dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme,
individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme;sosialisme.dll.

Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari nilai-nilai luhur
dan bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang majemuk dan
beragam dalam artian Bhinneka Tunggal Ika. Objek materi filsafat adalah
mempelajari segala hakikat sesuatu baik material konkrit (manusia, binatang, alam,
dll). dan abstrak (nilai, ide, moral dan pandangan hidup). Seperti dibagian awal
paragraf, bahwa pengertian pancasila sebagai sistem filsafat adalah dasar mutlak
dalam berpikir dan berkarya sesuai dengan pedoman diatas, tentunya dengan saling
mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya.
Misalnya: ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang keadilan, maka
harus dikaitkan dengan sila - sila yang lain yaitu

 Keadilan yang berTuhanan (sila 1)


 Keadilan yang berPerikemanusiaan (sila 2)
 Keadilan yang berKesatuan/Nasionalisme, Kekeluargaan (sila 3)
 Keadilan yang Demokratis

Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia :

Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.


Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
tanpa dengan membedakan suku atau ras.

Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara:

Artinya adalah semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara berpedoman pada Pancasila. Karena pancasila merupakan sumber dari
segala sumber hukum bangsa dan negara republik Indonesia. Orang yang berfikir
filsafatan adalah orang yang tidak meremehkan terhadap orang yang lebih rendah
derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, selalu berpikiran
positif,kritis, serta bersifat arif dan juga bijaksana, universal, dan selalu optimis
(percaya diri).

2.2 Nilai - nilai pada sistem filsafat Pancasila

a. Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri

Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila merupakan hasil dari buah pemikiran,
penilaian,dan refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Ideologi Pancasila
berbeda denganideologi-ideologi lainnya karena dalam isi Pancasila diambil dari nilai
budaya bangsa danreligi yang telah melekat erat, sehingga jiwa pancasila adalah
jiawa bangsa Indonesia sendiri,sedangkan ideologi lain seperti liberalis, sosialis,
komunis, dan lain sebagainya merupakanhasil dari buah pemikiran filsafat orang.
b. Nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa


untukmengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin
jati diri bangsayang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan
dan kebijaksanaandalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa


Indonesia

Karena Pancasila bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam


perjalanannya akan selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

2.3 Penyebab Manusia Selalu Berfilsafat dan Alasan Penggunaan Filsafat


Pancasila

Manusia berfilsafat dikarenakan dilihat dari kata filsafat itu sendiri. Filsafat
merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut aliran masing-masing.
Manusia berfilsafat di karenakan ada sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut
insting dan kenyakinan dalam menilai sesuatu hal.

Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan


pandangan hidup bernegara. Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan
sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa
Indonesia.

2.4 Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam
kehidupan pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalam tiap-tiap
sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal-
hal yang wajib di lakukan oleh setiap warga negara. Namun, di zaman sekarang
implementasi Pancasila hanya menjadi teori di sekolah, kampus atau lembaga
pendidikan lainnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada tindakan
konkret bagi terwujudnya Masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Mahasiswa
yang merupakan agent of change yang sebenarnya menggerakan implementasi
Pancasila kini mulai hilang semangat.

2.5 Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat

Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing


silanya saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam
Pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang
hubunagan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia,
hubungan manusia dengan lingkungannya. Menurut Driyakarya, Pancasila
memperoleh dasarnya pada eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan
hidupnya yang tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia. Dalam
pancasila tersimpul hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena itu, pokok-pokok
Pancasila bersifat universal. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh unsur inti yang
tetap dari Pancasila, yang tidak mengalami perubahan dalam dunia yang selalu
berubah ini. Sifatnya yang abstrak, umum dan universal ini mengemukakan Pancasila
dalam isi dan artinya sama dan mutlak bagi seluruh bangsa, diseluruh tumpah darah
dan sepanjang waktu sebagai cita-cita bangsa dalam Negara Republik Indonesia yang
diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.

Secara lebih lanjut dapat dikemukakan pula bahwa dasar filsafat bangsa Indonesia
bersifat majemuk tunggal (monopluralis), yang merupakan persatuan dan kesatuan
dari sila-silanya. Akan tetapi bukan manusia yang menjadi dasar persatuan dan
kesatuan dari sila-silaPancasila itu, melainkan dasar persatuan dan kesatuan itu
terletak pada hakikat manusia. Secara hakiki, susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa
dan badan, sifat kodratnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, dan
kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk Tuhan dan makhluk yang berdiri
sendiri (otonom). Aspek-aspek hakikat kodrat manusia itu dalam realitasnya saling
berhubungan erat, saling brkaitan, yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain.
Jadi bersifat monopluralis, dan hakiikat manusia yang monopluralis itulah yang
menjadi dasar persatuan dan kesatuan sila-sila Pancasila yang merupakan dasar
filsafat Negara Indonesia.

Pancasila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadi dasar
hidup bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk tunggal pula. Dalam
kenyataannya, bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat,
kebudayaan dan agama yang berbeda. Dan diantara perbedaan yang ada sebenarnya
juga terdapat kesamaan. Secara hakiki, bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan-
perbedaan itu juga memiliki kesamaan, bangsa Indonesia berasal dari keturunan
nenek moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki kesatuan darah. Dapat
diungkapkan

pula bahwa bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan itu juga mempunyai
kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama bangsa Indonesia pernah
dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka dari penjajahan. Dan yang lebih
penting lagi adalah bahwa setelah merdeka, bangsa Indonesia mempunyai kesamaan
tekad yaitu mengurus kepentingannya sendiri dalam bentuk Negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan perbedaan dan kesamaan inilah
yang menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan Wollen) untuk selalu menuju kepada
persatuan dan kesatuan bangsa atau yang lebih dikenal dengan wawasan “Bhineka
Tunggal Ika”.

Pernyataan lebih lanjut adalah bagaimana bangsa Indonesia melaksanakan


kehidupan bersama berlandaskan kepada dasar filsafat Pancasila sebagai asas
persatuan dan kesatuansebagai perwujudan hakikat kodrat manusia. Pada saat
mendirikan Negara Indonesia, para pendiri sepakat untuk mendirikan Negara
Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia,
yaitu Negara yang berdasar atas aliran pikiran Negara (staatsidee) negara yang
integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh
golongan dalam bidang apapun.

Jadi negara sebagai susunan dari seluruh masyarakat dimana segala golongan,
segala bagian dan seluruh anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya dan
merupakan persatuan dan kesatuan yang organis. Kepentingan individu dan
kepentingan bersama harus diserasikan dan diseimbangkan antara satu dengan
lainnya. Hidup kenegaraan diatur dalam prinsip solidaritas, menuntut bahwa
kebersamaan dan individu tidak dapat dipertentangkan satu dengan lainnya. Negara
harus dipandang sebagai institusi seluruh rakyat yang memberi tempat bagi semua
golongan dan lapisan masyarakat dalam bidang apapun. Sebaliknya negara juga
bertanggung jawab atas kemerdekaan dan kesejahteraan semua warga negara. Tujuan
Negara adalah kesejahteraan umum. Oleh karena itu negara tidak mempersatukan
diridengan golongan terbesar, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang
paling kuat,melainkan Negara mengusahakan tujuannya dengan memperhatikan
semua golongan yang paling kuat, melainkan Negara mengusahakan tujuannya
dengan memperhatikan semua golongan dan semua perseorangan. Negara
mempersatukan diri dengan seluruh lapisan masyarakat

2.6 Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Negara kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan


bernegaranya dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini
harus tetap kuat dankokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar,
atau ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan
bangsa bertolak dari sudut kuatatau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar
negaranya. Alasan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Secara parktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-


kemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan hidup
yang dipraktekkan.
2. Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah dasar
negara(filsafat negara) RI.
3. Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat dengan
bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia sebagaimana
bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam
budayanya. Jadi, Pancasilaadalah filsafat yang diwarisi dalam budaya Indonesia.
4. Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika budaya;
filsafat Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya konsepsional dan
kepustakaan secara kuantitas dan kualitas. Filsafat Pancasila merupakan bagian
dari khasanah danfilsafat yang ada dalam kepustakaan dan peradaban modern.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah cinta


akan kebijakan. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu
dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang
mendasar.

3.2 Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar
ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat, filsafat
pancasila,dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah ini para
pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pancasila .(Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila. (Diakses


pada 29Oktober 2019).

Anonim. 2013. Makalah Pancasila. http://iezzaenem.blogspot.com/2013/01/makalah-


pancasila-pancasila-sebagai.html. (Diakses pada 29 Oktober 2019).

Febi S. 2013. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.


(Online).http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-sistem-
filsafat/. (Diakses pada 28 Oktober 2019).

Hariyanto. 2011. Pancasila Sebagai Sistem


Filsafat.http://mashariyanto.wordpress.com/2011/05/05/pancasila-sebagai-sistem-
filsafat/. (Diakses pada 29 Oktober 2019).

Husrin. 2013. Makalah Mata Kuliah Filsafat Pancasila.


(Online).http://husrinmusiku.blogspot.com/2013/11/makalah-mata-kuliah-filsafat-
pancasila.html. (Diakses pada 28 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai