Dosen Pengampu :
Mohammad Hendy Musthofa, M.H.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
1. Afifa Tyastiti (12103193062)
2. Dimas Sulstiyo Restu S (12103193097)
3. Danu Nawang Subeqi (12103193100)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat ” ini dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, dan
yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang selalu kompak dan
konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis
khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna meningkatkan kemampuan kami
dalam pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH ............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem dan Filsafat .................................................................................................... 3
B. Arti Pancasila Sebagai Sistem Filsafat........................................................................................ 4
C. Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ..................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu
yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan kehidupan dan
pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini
kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami
negara tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh
setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa.
Nilai adalah suatu konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau
ciri khas seseorang atau masyarakat.
Sistem nilai (filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat
budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu,
filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan hidup suatu masyarakat dalam
menghadapi suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan
manusia, etika dan tata krama pergaulan dalam ruang dan waktu, serta hakikat
hubungan manusia dengan manusia lainnya.
Bangsa Indonesia telah menentukan suatu pilihan melalui The Founding
Fathers bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan
mengangkat dan merumuskan core philosophy bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
dasar filsafat negara yang tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam
Pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu cita hukum (Rechtsidee), yang menguasai
hukum dasar, baik hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian sistem dan filsafat?
b. Apa arti pancasila sebagai sistem filsafat?
c. Bagaimana dasar pancasila dijadikan sebagai sistem filsafat bangsa Indonesia?
1
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian sistem dan filsafat.
b. Untuk mengetahui arti pancasila sebagai sistem filsafat.
c. Untuk mengetahui dasar sehingga Pancasila dijadikan sebagai sistem filsafat
bangsa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
suatu sistem filsafat guna mengarahkan atau menuntun kehidupan pribadi manusia
perorangan, masyarakat, bangsa dan negara, dan kemanusiaan pada umumnya.
4
C. Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Negara kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan
bernegaranya dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus
tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau
ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa
bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.
Asal mula Pancasila dasar filsafat negara dapat diterangkan sebagai berikut ini:
1) Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan,
dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa
Indonesia sendiri.
2) Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya,
Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal
(kebenaran formal).
3) Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan
merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
4) Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
DAFTAR PUSTAKA