Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu :
Mohammad Hendy Musthofa, M.H.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
1. Afifa Tyastiti (12103193062)
2. Dimas Sulstiyo Restu S (12103193097)
3. Danu Nawang Subeqi (12103193100)

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARI’AH DAN ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat ” ini dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, dan
yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang selalu kompak dan
konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis
khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna meningkatkan kemampuan kami
dalam pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Tulungagung, 6 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH ............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem dan Filsafat .................................................................................................... 3
B. Arti Pancasila Sebagai Sistem Filsafat........................................................................................ 4
C. Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ..................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu
yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan kehidupan dan
pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini
kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami
negara tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh
setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa.
Nilai adalah suatu konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau
ciri khas seseorang atau masyarakat.
Sistem nilai (filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat
budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu,
filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan hidup suatu masyarakat dalam
menghadapi suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan
manusia, etika dan tata krama pergaulan dalam ruang dan waktu, serta hakikat
hubungan manusia dengan manusia lainnya.
Bangsa Indonesia telah menentukan suatu pilihan melalui The Founding
Fathers bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan
mengangkat dan merumuskan core philosophy bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
dasar filsafat negara yang tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam
Pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu cita hukum (Rechtsidee), yang menguasai
hukum dasar, baik hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian sistem dan filsafat?
b. Apa arti pancasila sebagai sistem filsafat?
c. Bagaimana dasar pancasila dijadikan sebagai sistem filsafat bangsa Indonesia?

1
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian sistem dan filsafat.
b. Untuk mengetahui arti pancasila sebagai sistem filsafat.
c. Untuk mengetahui dasar sehingga Pancasila dijadikan sebagai sistem filsafat
bangsa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem dan Filsafat


Sistem adalah suatu rangkai keseluruhan kebulatan unsur-unsur yang
mempunyai kedudukan dan peran terhadap keseluruhan dan rangkaian keseluruhan itu
menjadi tempat bersatunya semua unsur, mengikat semua unsur menjadi satu sehingga
rangkaian keseluruhan dan kebulatan tersebut merupakan satu keutuhan yang organis.
Sedagkan kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata
kerja filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata
Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berarti mencintai, atau philia
yang berarti cinta, dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata
Inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan.”
Filsafat dapat kita lihat artinya dari dua sisi, yaitu sebagai metode atau cara dan
sebagai hasil berpikir.
a. Filsafat sebagai metode atau cara berpikir adalah cara atau proses berpikir sedalam-
dalamnya/mendasar sampai pada hakikat daripada objek yang dipikirkan. Untuk itu
filsafat menghadapi objeknya harus secara menyeluruh atau komprehensif.
b. Filsafat sebagai hasil berpikir, seperti yang dikatakan oleh Everton (Comparative
Philosophy Lectures, Summarized by Sunaryo W., 1973) adalah:
1) Filsafat adalah penyelidikan hakikat kehidupan dan eksistensi. filsuf bertanya apa
realitas. Nyata belum tentu material.
2) Filsafat memberikan kita dengan pandangan rasional dunia. Sehingga merupakan
pemeriksaan yang bebas dari alasan, itu memberikan pandangan rasional dunia.
3) Filsafat adalah interpretasi kehidupan, nilai dan makna. Jadi, filsafat adalah wajar
yang masuk akal, keyakinan yang wajar atau pengetahuan intuitif. Pemahaman
yang tepat tentang filsafat adalah dukungan yang besar untuk kesatuan tujuan
bersama.
4) Filsafat adalah usaha untuk memahami tujuan kita hidup didunia.

Berdasarkan pengertian filsafat tersebut diatas, maka filsafat Pancasila pun


dipandang dari dua sisi, yaitu sebagai objek dan sebagai subjek. Filsafat Pancasila sebagai
sebagai objek adalah Pancasila dikaji sedalam-dalamnya untuk memperoleh pengetahuan
mengenai Pancasila itu sendiri. Pancasila sebagai subjek adalah peran Pancasila sebagai

3
suatu sistem filsafat guna mengarahkan atau menuntun kehidupan pribadi manusia
perorangan, masyarakat, bangsa dan negara, dan kemanusiaan pada umumnya.

B. Arti Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Arti Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah sama dan mutlak bagi seluruh
tumpah darah Indonesia. Tidak ada tempat bagi warga negara Indonesia yang pro dan
kontra, karena Pancasila sudah ditetapkan sebagai filsafat bangsa Indonesia.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi filsafat Pancasila perlu dikaji
tentang ilmu-ilmu yang erat kaitannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi
filsafat secara umum, sebagai berikut:
a) Memberi jawaban atas pernyataan yang bersifat fundamental atau mendasar dalam
kehidupan bernegara. Segala aspek yang erat kaitannya dengan kehidupan
masyarakat bangsa tersebut dan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dari
negara bersangkutan. Oleh karena itu, fungsi Pancasila sebagai filsafat dalam
kehidupan bernegara, haruslah memberikan jawaban yang mendasar tentang hakikat
kehidupan bernegara. Hal yang fundamental dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, susunan politik atau sistem politik dari negara, bentuk negara,
susunan perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal
ini Pancasila yang dikaji dari sudut fungsinya telah mampu memberikan jawabannya.
b) Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi tentang
hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar Negara kita ada lima dasar
dimana setap silanya berkaitan dengan sila yang lain dan merupakan satu kesatuan
yang utuh, tidak terbagi dan tidak terpisahkan. Saling memberikan arah dan sebagai
dasar kepada sila yang lainnya. Tujuan negara akan selalu kita temukan dalam setiap
konstitusi negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu sama dan bahkan ada
kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan disatu negara dengan negara
lain. Bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu ialah Pancasila dan sekaligus
menjadi dasar berdirinya negara ini.
c) Pancasila sebagi filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari
berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat akan terlihaat jelas,
kalau di negara itu sudah berjalan keteraturan kehidupan bernegara.

4
C. Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Negara kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan
bernegaranya dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus
tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau
ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa
bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.
Asal mula Pancasila dasar filsafat negara dapat diterangkan sebagai berikut ini:
1) Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan,
dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa
Indonesia sendiri.
2) Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya,
Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal
(kebenaran formal).
3) Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan
merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
4) Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Alasan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:


a. Secara praktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-
kemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan hidup
yang dipraktekkan.
b. Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah dasar
negara (filsafat negara) RI.
c. Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat dengan
bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia sebagaimana
bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam
budayanya. Jadi, Pancasila adalah filsafat yang diwarisi dalam budaya Indonesia.
d. Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika budaya;
filsafat Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya konsepsional dan
kepustakaan secara kuantitas dan kualitas.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berfilsafat berarti berfikir


sedalam-dalamnya terhadap sesuatu secra metodik, sistematik, menyeluruh atau
universal untuk mencari hakikat sesuatu. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang
paling umum yang mengandung usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan
kebijakan.
Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar
negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-
masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan
bernegara di Indonesia.
Pancasila digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai
pandangan hidup, dan filsafat dala arti praktis. Hal ini berarti Pancasila mempunyai
fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.
Pancasila sebagai sistem filsafat di Indonesia juga dapat dibuktikan dengan sila-
sila pancasila yang bersifat organis, hierarkis, pyramidal, serta saling mengisi dan
melengkapi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Asmoro Achmadi. 2010. Filsafat Umum. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Amanat, Ilham. 2015. “Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.”


http://ilhamberkuliah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pancasila-sebagai-sistem.html.
(diakses tanggal 5 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai