Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

DOSEN PENGAJAR : MASRUDI MUCHTAR, SH. MH

 ANISA ASSARA 18D30426


 ANISSA MARSHANDA 18D30427
 ATHOULLAH ARYTANTRI SUTISNA 18D30431
 BELLA RAISYA SYELIMA 18D30436
 ERSA ISNANIN APRIDA 18D30446
 EVI MERLIANA DEWI 18D30447
 EVI SRI DEVI 18D30448
 FARIDA APRIANTI 18D30451
 HALIMATUS SA’DIAH 18D30459
 JESSIA AYUDIA 18D30468
 MEGGY CHRISTOPHER 18D30481

PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

STIKES HUSADA BORNEO

2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan

petunjuknya, kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah “pancasila sebagai sistem

filsafat” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis

peroleh dari informasi pada media elektronik yang berhubungan dengan falsafah

pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Namun demikian, kami menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu segala

kerendahan hati, kritik dan saran dari berbagai pihak kami harapkan demi untuk

penyempurnaan makalah berikutnya.

Akhir kata kami mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penulisan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat diterima

sebagai ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.

Banjarbaru, 11 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Pengertian Pancasila sebagai sistem filsafat .......................................................... 3

B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Dasar dan Idiologi Negara .................. 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 7

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 7

B. Saran ...................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai system nilai (filsafat)

tertentu yang menjadi dasar negara atau pegangan bagi anggota masyarakat

dalam menjalankan kehidupan di pemerintahan. Dasar negara merupakan

fundamen atau pondasi dari pembangunan negara. Kuatnya fundamen negara

akan menguatkan berdirinya negara itu. Kerapuhan fundamen suatu negara,

adalah salah satu akibat dari lemahnya negara tersebut. Sebagai dasar negara

Indonesia, pancasila sering disebut sebagai dasar filsafat negara (filosofische

gronslag) yang juga di artikan sebagai ideology negara (staatsidee).

Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini

kebenarannya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami

negara tersebut. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari segala

sumber hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa dan negara.

Filsafat pancasila berfungsi dalam menentukan pandangan hidup suatu

masyarakat dalam menghadapi suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat

kerja, hakikat kedudukan manusia, etika dan tata karma pergaulan dalam ruang

dan waktu, serta hakikat hubungan manusia dengan manusia lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai suatu sistem filsafat?

2. Apa dan bagaimana kedudukan pancasila sebagai dasar dan ideologi

negara?

1
C. Tujuan Perumusan

1. Untuk mengerti pengertian dari filsafat pancasila.

3. Untuk mengetahui kedudukan pancasila sebagai dasar dan ideologi negara

D. Manfaat Penulisan

1. Mahasiwa dapat mengetahui pengertian dari pancasila sebagai dasar filsafat

4. Mahasiwa dapat mengetahui kedudukan pancasila sebagai dasar dan

ideologi negara

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila sebagai sistem filsafat

Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang

bermanfaat bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah filsafat disebut

dengan philosophi sedangkan dalam bahasa Yunani adalah philosophia yang arti

kata philos adalah cinta, dan sophia adalah kearifan. Sehingga pengertian filsafat

secara bahasa adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan.

Menurut Endang Saifuddin Anshari, MA (1979:157) filsafat adalah hasil

daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan

integral hakikat sarwa yang ada yaitu hakekat Tuhan, alam semesta, dan

manusia.

Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari nilai-

nilai luhur dan bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat. Objek materi

filsafat adalah mempelajari segala hakikat sesuatu baik material konkrit

(manusia, binatang, alam) dan abstrak (nilai, ide, moral dan pandangan hidup).

Jadi, Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita

merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita,

serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir

dan batin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat

Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek

Pancasila yang benar dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD

1945 alenia ke-4.

3
Filsafat pancasila menurut pemuka di Indonesia:

1. Filsafat Pancasila Asli

Pancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini merujuk

pidato Soekarno di BPUPKI dan banyak pendiri bangsa merupakan alumni

Universitas di Eropa, di mana filsafat barat merupakan salah satu materi

kuliah mereka. Pancasila terinspirasi konsep humanisme, rasionalisme,

universalisme, sosiodemokrasi, sosialisme Jerman, demokrasi parlementer,

dan nasionalisme

2. Filsafat Pancasila versi Soekarno

Filsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955

sampai berakhirnya kekuasaannya (1965). Pada saat itu Sukarno selalu

menyatakan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil

dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-

Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Menurut Sukarno “Ketuhanan”

adalah asli berasal dari Indonesia, “Keadilan Sosial” terinspirasi dari konsep

Ratu Adil. Sukarno tidak pernah menyinggung atau mempropagandakan

“Persatuan”.

3. Filsafat Pancasila versi Soeharto

Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuf-

filsuf yang disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan

diganti interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan

“Pancasila truly Indonesia”. Semua sila dalam Pancasila adalah asli

Indonesia dan Pancasila dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir

Pancasila). Filsuf Indonesia yang bekerja dan mempromosikan bahwa

4
filsafat Pancasila adalah truly Indonesia antara lain Sunoto, R. Parmono,

Gerson W. Bawengan, Wasito Poespoprodjo, Burhanuddin Salam, Bambang

Daroeso, Paulus Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan, Moertono, Soerjanto

Poespowardojo, dan Moerdiono.

Berdasarkan penjelasan diatas maka pengertian filsafat Pancasila secara

umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa

Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan,

norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling

baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Dasar dan Idiologi Negara

1. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber tertib

hukum di Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas

kerokhanian tertib hukum Indonesia yang dalam pembukaan UUD 1945

dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.

2. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945

3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar

tertulis maupun tidak tertulis).

4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang

mewajibkan pemerintah, penyelenggara negara dan lainnya (termasuk para

penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita

moral rakyat luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran

5
keempat yang bunyinya “....Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang

Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.”

5. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelengara negara,

para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan golongan

fungsional). Hal ini dapat dipahami karena semangat sangat penting bagi

pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan negara

Indonesia senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan

zaman dan dinamika masyarakat. Dengan ssemangat yang bersumber pada

asas kerokhanian negara sebagai pandangan hidup bangsa, maka dinamika

masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan oleh asas

kerokhanian negara tersebut.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang

bermanfaat bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah filsafat disebut

dengan philosophi sedangkan dalam bahasa Yunani adalah philosophia yang

arti kata philos adalah cinta, dan sophia adalah kearifan. Sehingga pengertian

filsafat secara bahasa adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan.

2. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Dasar dan Idiologi Negara

a. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber

tertib hukum di Indonesia.

b. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945

c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar

tertulis maupun tidak tertulis).

d. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang

mewajibkan pemerintah, penyelenggara negara dan lainnya (termasuk

para penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh

cita-cita moral rakyat luhur.

e. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelengara negara,

para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan

golongan fungsional).

7
B. Saran

Warga negara Indonesia merupukan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal

di negara Indonesia oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus

lebih meyakini, mempercayai, menghormati, menghargai, menjaga, memahami

dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan

khususnya dalam pemahaman bahwa filsafat pancasila adalah sebagai dasar

falsafat negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang ini terjadi dapat di

atasi dan mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara

Indonesia ini

8
DAFTAR PUSTAKA

Anshari, Endang Saifuddin. 1979.Wordpress. Surabaya: Bina Ilmu, Filsafat dan Agama

Aswilmagelang, S. Academia. Yogtakarta: Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Subekti, M. Syaban. 2010. Academia. Yogtakarta: Pancasila Sebagai Filsafat

Suryawan, Agus. 2015. Academia. Denpasar: Pancasila Sebagai Filsafat

Anda mungkin juga menyukai