DISUSUN OLEH:
BANJARBARU
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjat puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpah rahmat dan karunia nya sehingga dapat menyelesaikan laporan
hasil praktek kerja lapangan dari kelompok IX Semester genap (II) di RSUD H.
Badaruddin Kasim Tabalong
Kami menghantarkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian dan
pembuatan laporan ini.
1. Bapak Ners, Husin., S.Kep., MPH selaku Ketua STIKES Husada Borneo.
2. Direktur Rumah sakit Umum Daerah H. Badaruddin Kasim Tabalong Bapak
dr.H. mastur kurniawan.
3. H. Hamrani. S.Kep.Ns selaku kasi diklat dan promkes di Rumah sakit Umum
Daerah H. Badaruddin Kasim Tabalong.
4. Ibu Rusdiana Kiding, Amd.PK selaku Kepala Instalansi Rekam Medis
sekaligus pembimbing teknis lapangan kami di Rumah Sakit Umum Daerah
H. Badaruddin Kasim Tabalong.
5. Retno Juwita, A.Md.RMIK.,SKM Selaku pembimbing Akademik selama
Praktek Kerja Lapangan II.
6. Segenap staf Rekam medis dari Rumah Sakit Umum Daerah H. Badaruddin
Kasim Tabalong.
7. Seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini yang tidak
bisa di sebutkan satu persatu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa walaupun telah dilakukan upaya
yang cukup maksimal dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, tentunya
masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu, kami menerima kritik dan saran yang
membangun agar dapat memperbaiki kekurangan pada penulisan laporan yang
akan datang.
Penulis
i
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok :9
Laporan Praktik Kerja Lapangan II (PKL II) ini telah diperiksa, disetujui dan
disahkan.
Tempat : Tempat :
Tanggal : Tanggal :
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB V KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI PENYAKIT, MASALAH-MASALAH
YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN DAN TINDAKAN MEDIS
(KKPMT) .............................................................................................. 56
A. Alur dan Prosedur Klasifikasi Penyakit .......................................... 56
B. Sistem Muskuloskeletal ................................................................. 60
C. Sistem Respirasi ........................................................................... 61
D. Sistem Cardiovaskuler .................................................................. 61
E. Sistem Pencernaan ....................................................................... 62
F. Sistem Endokrin ............................................................................ 62
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 64
A. Kesimpulan ................................................................................... 64
B. Saran ............................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................67
iv
DAFTAR GAMBAR / BAGAN
BAGAN 4. 1 INDEKSING................................................................................... 46
BAGAN 5. 1 Alur Klasifikasi Penyakit Menurut ICD 10 Volume 2 Tahun 2004 ... 56
v
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 12 Asesmen Awal Rawat Jalan Poli Gigi dan Mulut ........................... 93
vi
DAFTAR TABEL
TABEL 4. 1 Jadwal Retensi Arsip ...................................................................... 51
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis adalah rekam/catatan mengenai siapa, apa,
mengapa, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien
selama perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan
pelayanan yang diperoleh serta memuat info rekam medisasi yang cukup
untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosa dan pengobatan
serta merekam hasilnya.
Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis
maupun yang terekam tentang identitas, anamnes, penentuan fisik
laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang
diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat
jalan, maupun yang didapatkan dirawat darurat. (Wijono 1999).
Untuk sistem pengolahan berkas rekam medis terdiri dari
beberapa subsistem yaitu: sistem penamaan, Penomoran, Penyimpanan,
indeks Utama pasien dan Pengambilan kembali (Retrieval).
Penamaan adalah untuk memberikan identitas kepada seorang
pasien serta untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien
lainnya.
Penomoran adalah pasien yang akan di berikan nomor rekam
medis di mana nomor tersebut dapat di pakai untuk kunjungan-kunjungan
berikutnya baik untuk rawat jalan, rawat inap dan lainnya.
Penyimpanan adalah dimana semua berkas-berkas rekam medik
di simpan dalam rak dan di susun secara nomor urut yang sudah di
tentukan.
Indeks utama pasien adalah salah satu cara untuk menunjang
kelancaran pelayanan terhadap pasien, karena apabila seorang pasien
lupa membawa kartu berobat maka KIUP akan membantu untuk
mencarikan data pasien yang di perlukan.
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen rekam medis dan informasi kesehatan
dipelayanan Rumah sakit Umum Daerah H. Badaruddin Kasim
Tabalong.
2. Tujuan khusus
a. Mengerti tentang gambaran umum sejarah RSUD H. Badaruddin
Kasim Tabalong;
b. Menggambar alur dan prosedur rekam medis pasien rawat jalan
dan pasien rawat inap;
c. Melakukan registrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas
pelayanan kesehatan (registrasi pasien rawat jalan dan rawat
inap);
d. Menyimpan atau menjajarkan rekam medis berdasarkan sistem
yang digunakan (Straight Numerical Filing System, Middle Digit
Filing System, Terminal Digit Filing System). Membuat indeks
pasien (kartu atau media lainnya). Mengambil kembali (retrieval);
e. Mengerti tentang klasifikasi dan kode penyakit, masalah-masalah
yang diberkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis
(KKPMT)
3
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan secara langsung ilmu, pengalaman dan
pengetahuan yang didapatkan dilahan PKL.
b. Dapat mengetahui tentang gambaran sistem penamaan,
penomoran, penjajaran, KIUP, dan pengambalian kembali
(retrieval) sesuai SOP rekam medis.
c. Dapat menjelaskan tujuan dan fungsi manajemen rekam medis
dan informasi kesehatan tingkat dasar.
3. Bagi Akademik
Dengan diadakannya praktek kerja lapangan di rumah Sakit,
kampus STIKES HUSADA BORNEO atau pun Akademik dapat
mengembangkan ilmu tentang manajemen rekam medis yang
bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan
kualitas pengelolaan rekam medis di kampus.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang ada dalam praktek kerja lapangan adalah :
1. Ruang Lingkup Materi
Tentang gambaran umum Rumah Sakit alur dan prosedur
rekam medis rawat inap dan rawat jalan, sistem penamaan,
penomoran, penyimpanan, dan penjajaran, KIUP dan pengambalian
kembali (Retrieval).
4
1. Tahun 1932
RSUD H. Badaruddin Kasim Tabalong yang dahulunya
bernama Rumah Sakit Umum Tanjung didirikan pada masa Pemerintahan
Kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1932. Beralamat Jalan Palang
Merah Tanjung.
2. Tahun 1946
Pada masa kemerdekaan pengelolaan Rumah Sakit Umum
Tanjung diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Hulu Sungai
5
6
Utara dimana pada saat itu wilayah Tanjung masih merupakan wilayah
Residen dari Daerah Tk II Hulu Sungai Utara.
3. Tahun 1965
Seiring dengan berdirinya Pemerintahan Daerah Tk II Tabalong
pada tanggal 1 Desember 1965. Pengelolaan Rumah Sakit Umum
Tanjung dilaksanakan oleh
B. Struktur Organisasi
Secara ke lembagaan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah H.Badaruddin Kasim tabalong didasarkan pada Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2014, Tanggal 25 Agustus 2014. Struktur Oganisasi dan
Tata kerja RSUD H.Badaruddin Tanjung dapat dilihat pada lampiran. Data
kepegawaian dapat dilihat pada halaman dan data fasilitas dapat dilihat
pada halaman.
a. Pelayanan Poliklinik
2) Poliklinik Umum
a. Pelayanan Laboratorium
1) Foto tanpa bahan kontras, Foto dengan bahan kontras, Foto gigi.
2) USG
c. Pelayanan Apotik
d. Pelayanan Gizi
1) Konsultasi Gizi
3) Penyuluhan Gizi
4) Penyajian data RS
5) Pembuatan Laporan RS
4. Bidang Keperawatan
2. Assembling
Bagian assembling yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang
mempunyai tugas pokok :
a. Merakit kembali DRM dari rawat jalan, gawat darurat dan rawat inap
menjadi urut atau sesuai dengan kronologi penyakit pasien yang
bersangkutan.
b. Meneliti kelengkapan data yang seharusnya tercatat di dalam
formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakitnya
c. Meneliti kebenaran pencatatan data rekam medis sesuai dengan
kasus penyakitnya.
d. Mengendalikan DRM yang dikembalikan ke unit pencatat data
karena isinya tidak lengkap.
e. Mengendalikan penggunaan nomor rekam medis.
f. Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan formulir rekam
medis.
3. Koding dan indeksing
Bagian koding dan indeksing adalah salah satu bagian dalam unit
rekam medis yang mempunyai tugas pokok :
a. Mencatat dan meneliti kode penyakit dari diagnosis yang ditulis
dokter, kode operasi dari tindakan medis yang ditulis dokter atau
petugas kesehatan lainnya dan kode penyebab kematian yang di
tetapkan dokter.
b. Mencatat hasil pelayanan ke dalam formulir indeks penyakit, indeks
operasi atau tindakan medis, indeks sebab kematian dan indeks
dokter sesuai dengan ketentuan pencatatan indeks.
c. Menyimpan indeks tersebut sesuai dengan ketentuan penyimpanan
indeks.
d. Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan pelaporan kematian
(mortalitas) berdasarkan indeks penyakit, indeks operasi dan indeks
penyebab kematian.
14
REGISTRASI PASIEN
a. Pasien Baru
1) Pasien datang ke Rumah Sakit dan mengambil nomor
antrian di costumer service, Pasien akan dipanggil sesuai
dengan nomor urut antrian, dengan menunjukan KTP/KK
apabila pasien Umum, KTP dan kartu BPJS apabila pasien
BPJS, Fotocopy KK,KTP,Surat keterangan miskin apabila
15
16
b. Pasien Lama
1) Pasien lama datang kerumah sakit dan mengambil nomor
antrian dicostumer service, pasien akan dipanggil sesuai
dengan nomor urut antrian dengan menunjukan kartu
berobat pasien apabila pasien umum, kartu berobat dan
kartu bpjs apabila pasien bpjs, fotocopy KK/KTP,Kartu
keterangan miskin dan kartu berobat apabila pasien JTS,
surat pengantar perusahaan apabila pasien inhealt atau
tanggungan.
17
pembahasan :
Prosedur penerimaan pasien rawat jalan sudah sesuai
dengan ketentuan yang dibuat oleh departemen kesehatan,
diantaranya :
Pasien baru:
Setiap pasien diterima di tempat penerimaan pasien (TPP)
dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data
identitas pasien yang di hasilkan pada formulir ringkasan riwaya
klinik.
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang
digunakan sebagai kartu pengenal yang harus di bawa pada
setiap kunjungan di rumah sakit yang sama, baik sebagai pasien
rawat jalan maupun pasien rawat inap.
18
Pasien lama :
Baik pasien pasien dengan perjanjian maupun yang datang
dengan kemauan sendiri, setelah mengambil nomor urut baru
akan mendapatkan pelayanan di TPP pasien perjanjian akan
langsung menuju poliklinik yang dimaksud karena rekam medisnya
telah disiapkan oleh petugas, sebagai penunjang pelayanan
pasien.
Alur prosedurnya juga sudah rapi dan terorganisir sehingga
sangat jarang ditemukan kesalahan dalam morbilitas berkas
rekam medis.
19
Pembahasan :
B. Sistem Penamaan
1. Depertemen Kesehatan
Nama Diindeks/ditulis
Contoh :
Nama Diindeks/ditulis
Contoh :
Nama Diindeks/ditulis
Contoh :
Nama Diindeks/ditulis
e. Bila seorang bayi yang baru lahir hingga saat mau pulang belum
mempunyai nama maka untuk yang muslim wanita diindeks
dengan didahului nama ayah kemudian bayi dan binti sedang kan
untuk yang laki-laki memakai bin.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Nama Diindeks/ditulis
Contoh :
Nama Diindeks/ditulis
A. Mintogoro Mintogoro A.
A S. Mardiatmoko Mardiatmoko A S.
a. Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu suku kata atau lebih.
f. Bila seoarang bayi yang baru lahir hingga saat pulang belum
mempunyai nama, maka penulisan namanya adalah bayi Ny xxx.
Contoh:
Nama RAJIB
3. Pembahasan
1) Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu suku kata atau lebih.
5) Bila seorang bayi yang baru lahir hingga saat pulang belum
mempunyai nama, maka penulisan namanya adalah bayi Ny xxx,
pasien tersebut mati, solusi untuk masalah tersebut adalah kita cukup
meminta pasien untuk mengisi lembar data diri yang telah di sediakan
oleh petugas rekam medis. Dan apabila kita menemukan pasien yang
tidak dapat menulis dalam artian buta huruf, solusinya adalah kita
dapat membantu pasien tersebut untuk mengisi formulir yang sudah
disiapkan sebelumnya.
C. Sistem Penomoran
2. Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) Menurut Rumah Sakit Umum Daerah
H. Badaruddin Kasim Tabalong :
Rumah Sakit Umum Daerah H. Badaruddin Kasim Tabalong telah
memanfaatkan sistem pendaftaran pasien berbasis elektronik, maka
otomatis juga bisa memfungsikan sistem tersebut sebagai KIUP
elektronik. Petugas bisa mencari nomor rekam medis pasien dengan
mengetikan nama pasien dan bila perlu di lengkapi pula dengan data
pendukung lainnya misalnya tanggal lahir. Tanggal kunjungan akan
tercatat secara otomatis. Bahkan dimungkinkan juga untuk bisa
menampilkan peta area pasien secara otomatis untuk memenuhi
kebutuhan informasi kepada pihak manajemen.
pasien yang harus dibuat secara terperinci dan lengkap (Depkes, 2006),
antara lain :
a. Nama lengkap pasien
b. Nomor rekam medis
c. Tempat / tanggal lahir
d. Jenis kelamin
e. Alamat lengkap
f. Nama ayah
g. Nama ibu
h. Nama suami
i. Agama
j. Pekerjaan
k. Status
l. Penanggung jawab
m. Tanggal kunjungan awal
4. Pembahasan
KIUP di RSUD H.Badaruddin kasim Tabalong sudah berjalan
dengan baik, KIUP menggunakan dalam bentuk file dan disimpan
dalam sistem komputerisasi, dan petugas rumah sakit dapat lebih
mudah mencari pasien lama dengan adanya sistem komputerisasi.
Kartu indeks utama pasien adalah salah satu penunjang kelancaran
pelayanan terhadap pasien, karena apabila seorang pasien lupa
membawa kartu berobat maka KIUP akan membantu untuk
mencarikan data pasien yang diperlukan, maka harus di buat
selengkapnya, KIUP di buat berdasarkan atas ringkasan riwayat klinik
yang di peroleh dari tempat penerimaan pasien.
BAB IV
36
37
jalan dan berkas rekam medis rawat inap disimpan di ruang filing rawat
inap.
Keuntungan
a. Berkas rekam medis relatif menjadi lebih dekat penyimpanan nya
dengan unit layanan yang membutuhkannya.
b. Berkas rekam medis tidak mudah menjadi tebal.
c. Ruang yang dibutuhkan oleh masing-masing unit yang menyimpan
tidak terlalu luas.
Kelemahan
a. Dibutuhkan ruang pada masing-masing unit layanan yang akan
menyimpan berkas rekam medis.
b. Dibutuhkan tenaga yang berkompeten pada masing-masing ruang
penyimpanan.
c. Pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan rekam medis menjadi
lebih sulit.
3. Ada dua cara penyimpanan berkas didalam penyelenggaraan rekam
medis (DEPKES, 2006) yaitu:
a. Sentralisasi
Sentralisasi ini diartikan penyimpanan rekam medis seorang
pasien dalam satu kesatuan baik catatan-catatan selama seorang
pasien dirawat.
b. Desentralisasi
Dengan cara desentralisasi terjadi pemisahan antara rekam
medis rawat jalan dan rawat inap disimpat di tempat penyimpanan
yang terpisah
Dari dua metode di atas pilihan yang terbaik adalah yang paling
sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit yang bersangkutan.
Beberapa hal yang layak menjadi bahan pertimbangan antara lain :
1. Layout ruang-ruang bangunan rumah sakit.
2. Ketersediaan ruang penyimpanan.
3. Ketersediaan tenaga yang berkompeten.
4. Beban kerja pelayanan rekam medis.
38
5. Pembahasan penyimpanan
6. Pembahasan retrival
B. Sistem Penjajaran
Dokumen rekam medis yang disimpan didalam rak penyimpanan tidak
ditumpuk melainkan disusun, berdiri sejajar satu dengan yang lain. Menurut
Shofari (1998) ada tiga sistem penomoran dalam rekam medis yaitu:
1. Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing)
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan
folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis
dari awal.
01
11
98
Contoh :
25
17
78
Contoh :
23
01
43
Contoh :
Kekurangan dari sistem ini yaitu latihan dan bimbingan bagi petugas
penyimpanan dalam hal system angka akhir mungkin lebih lama
4. Pembahasan :
Sedangkan di RSUD H. Baddarudin Kasim Tabalong sendiri
menggunakan Sistem angka langsung (Straight Numerical Filing/SNF)
Sesuai dengan namanya maka pada sistem ini berkas rekam medis
dijajarkan secara urut menurut urutan nomor rekam medisnya
sebagaimana urutan angka.
43
C. Indeksing
Indeksing adalah :
1. Membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat kedalam
indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi).
2. Proses penataan kode berdasarkan satu cara yang akan memudahkan
proses rujukan (reference) dan pengambilan kembali (retrieval) data
tentang sesuatu yang khusus yang tercantum pada judul indeks.
bagian indeksing adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis yang
mempunyai tugas pokok :
1. Mencatat dan meneliti kode penyakit dari diagnosis yang ditulis
dokter,kode operasi dari tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas
kesehatan lainya dan kode sebab kematian dari sebab kematian yang
ditetapkan dokter;
2. Mencatat hasil pelayanan kedalam formulir indeks penyakit, indeks
operasi atau tindakan medis, indeks sebab kematian dan indeks dokter
sesuai dengan ketentuan mencatat indeks;
3. Menyimpan indeks tersebut sesuai dengan ketentuan menyimpan
indeks;
4. Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian
(mortalitas) berdasarkan indeks penyakit , indeks operasi dan indeks
sebab kematian.
44
BAGAN 4. 1 INDEKSING
Bagian analisisng adalah salah salah satu bagian dalam unit rekam
medis yang mempunyai tugas pokok:
1. Mengumpulkan data kegiatan rumah sakit dari sensus harian yang dicatat
oleh unit pelayanan pencatat data kegiatan rumah sakit.
2. Merekap sensus harian sebagai dasar laporan kegiatan rumah sakit
(RL_1).
3. Mengumpulkan dan mengolah data penyakit rawat jalan dan rawat inap
sebagai dasar laporan morbiditas (RL_2a dan RL_2b).
4. Mengumpulkan dan mengolah data penyakit khusus rawat inap dan
status imunisasi sebagai dasar laporan surveilans terpadu (RL_2a.1,
RL_2a.2, RL_2a.3, dan RL_2c).
5. Mengumpulkan dan mengolah data dasar rumah sakit sebagai laporan
rumah sakit (RL_3).
6. Mengumpulkan dan mengolah data keadaan ketenagaan sebagai dasar
laporan keadaan ketenagaan (RL_4).
50
AKTIF INAKTIF
NO KELOMPOK KETERANGAN
RJ RI RJ RI
RJ = RAWAT
UMUM 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH
1 JALAN
RI = RAWAT
MATA 5 TH 10 TH 2 TH 2 TH
2 INAP
JIWA 10 TH 5 TH 5 TH 5 TH
3
ORTHOPEDI
4 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
KUSTA
5 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH
KETERGANTUNGA
6 N OBAT 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH
JANTUNG
7 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
PARU
8 5 TH 10 TH 2 TH 2 TH
TABEL 4. 1 Jadwal Retensi Arsip
sudah meninggal dunia) maka berkas pasien ini bisa di siapkan untuk
dimusnahkan.
2. Sistem penyusutan
Jika kapasitas ruang filing sudah padat maka perlu di lakukan
pemilihan dan pemilahan terhadap berkas rekam medis yang sudah
masuk masa inaktif. Berkas rekam medis inaktif ini kemudian diturunkan
dari rak penyimpanan dan dipindahkan ke ruang filing inaktif. Kegiatan
memilih dan memilah (memisahkan) berkas rekam medis aktif dan inaktif
inilah yang disebut penyusutan.
Dengan dipisahkannya berkas rekam medis inaktif maka rak
penyimpanan berkas rekam medis aktif bisa menjadi lebih longgar lagi.
Rak yang sudah terlalu padat dapat mempersulit dan memperlambat
proses penyimpanan dan pencarian kembali rekam medis. Selain itu,
penyimpanan yang padat juga cenderung menjadi tidak rapi, kusut, dan
berkas menjadi mudah rusak/sobek. Jadi, hasil dari proses penyusustan
adalah terpisahnya berkas rekam medis inaktif dari berkas rekam medis
yang masih aktif.
3. Sistem pemusnahan
Pada prinsipnya, sistem pemusnahan mengatur tentang tata cara
memusnahkan berkas rekam medis yang dianggap sudah tidak bernilai
lagi.
Setelah memenuhi masa retensi inaktif, maka rumah sakit bisa
melakukan proses penilaian, yaitu menentukan apakah berkas rekam
medis inaktif tersebut memiliki nilai guna. Nilai guna yang dimaksud disini
bisa nilai guna kedokteran, nilai guna hukum, nilai guna sejarah, dan
sebagainya.
55
56
57
Keterangan :
kepada dokter atau peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang
sesuai indeks penyakit pasien
d. Baca istilah yang terdapat pada tanda "O” sesudah lead term,
istilah lain yang ada di bawah lead term (diawali tanda minus)
dapat mempengaruhi nomor kode, sehingga semua kata-kata
diagnosa yang ada harus di perhitungkan.
e. Ikuti secara hati-hati setiap rujukan silang dan perintah see dan
see also yang terdapat pada indeks.
3. Pembahasan
B. Sistem Muskuloskeletal
NO DIAGNOSA KODE SINGKATAN
1 Osteoarthritis M19.99 OA
2 Osteoporosis M81.99
3 Osteoarthritis knee M17.9 OA GENU
4 Scoliosis M41.99
5 Lordosis M40.59
6 Kyphosis M40.29
7 Sciatica M54.39
8 Myalgia M79.19
9 Cervicalgia M54.29
10 Dorsalgia M54.99
11 Trigger Finger M65.34
12 Spondylosis Lumbal M47.86
13 Osteomyelitis M86.99
14 Osteonecrosis M87.99
15 Polyarthrosis M15.9
TABEL 5. 1 Sistem Muskoluskeletal
61
C. Sistem Respirasi
NO DIAGNOSA KODE SINGKATAN
D. Sistem Cardiovaskuler
NO DIAGNOSA KODE SINGKATAN
15 Cardiospasm K22.0
TABEL 5. 3 Sistem Cardiovaskuler
E. Sistem Pencernaan
NO DIAGNOSA KODE SINGKATAN
1 Stomatitis K12.1
2 Gastritis K29.7
3 Acute Gastritis K29.0
4 Dyspepsia K30
5 Gastro Esofageal Reflux K21.9 GERD
Disease
6 Gastroenteritis Acute A09.9 GEA
7 Appendicitis Acute K35.8
8 Appendicitis Chronic K36
9 Fatty Liver K76.0
10 Hepatitis A B15.9
11 Hepatitis B B16.9
12 Hepatitis C B17.1
13 Absses Liver K75.0
14 Cirrhosis Liver K74.6
15 Cholecystitis K81.9
TABEL 5. 4 Sistem Pencernaan
F. Sistem Endokrin
NO DIAGNOSA KODE SINGKATAN
A. Kesimpulan
1. RSUD H. Badaruddin Kasim Tabalong yang dahulunya bernama
Rumah Sakit Umum Tanjung didirikan pada masa Pemerintahan
Kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1932. Beralamat Jalan
Palang Merah Tanjung.
Pada Tahun 2018 Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Tanjung relokasi ke Desa Maburai beralamat jalan
Tanjung Baru yang diberi nama "RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
H.BADARUDDIN KASIM TANJUNG” atau disingkat RSUD
H.BADARUDDIN KASIM TANJUNG
2. Alur prosedur pasien rawat jalan dan rawat inap, dan alur
prosedur rekam medis rawat jalan dan rawat inap sudah ada
namun di sesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit seperti rawat
jalan dan rawat inap.
64
65
B. Saran
1. Sebaiknya data indeks utama pasien yang telah komputerisasi di
print out untuk mencegah hilangnya data di komputer.
2. Sebaiknya ruangan penyimpanan rekam medis di perluas dan rak
di perbanyak.
3. Di bagian koding dan assembling kalau bisa meja atau lemarinya
di tambah agar kertas-kertas dokumen tidak menumpuk dan
tercecer.
66
DAFTAR PUSTAKA
NIM : 18D30427
Jam Paraf
Ruang Hari / Tanggal Paraf CI Catatan
Datang Pulang Mahasiswa
68
NIM : 18D30431
Jam Paraf
Ruang Hari / Tanggal Paraf CI Catatan
Datang Pulang Mahasiswa
69
NIM : 18D30443
Jam Paraf
Ruang Hari / Tanggal Paraf CI Catatan
Datang Pulang Mahasiswa
70
NIM : 18D30475
Jam Paraf
Ruang Hari / Tanggal Paraf CI Catatan
Datang Pulang Mahasiswa
71
NIM : 18D30490
Jam Paraf
Ruang Hari / Tanggal Paraf CI Catatan
Datang Pulang Mahasiswa
72
NIM : 18D30523
Jam Paraf
Ruang Hari / Tanggal Paraf CI Catatan
Datang Pulang Mahasiswa
73
NIM : 18D30543
Jam Paraf
Ruang Hari / Tanggal Paraf CI Catatan
Datang Pulang Mahasiswa
74
NIM : 18D30427
2 Kerajinan
3 Kerja sama
4 Kreativitas
6 Kecakapan
JUMLAH SKOR
NIM : 18D30431
2 Kerajinan
3 Kerja sama
4 Kreativitas
6 Kecakapan
JUMLAH SKOR
NIM : 18D30443
2 Kerajinan
3 Kerja sama
4 Kreativitas
6 Kecakapan
JUMLAH SKOR
NIM : 18D30475
2 Kerajinan
3 Kerja sama
4 Kreativitas
6 Kecakapan
JUMLAH SKOR
NIM : 18D30490
2 Kerajinan
3 Kerja sama
4 Kreativitas
6 Kecakapan
JUMLAH SKOR
NIM : 18D30523
2 Kerajinan
3 Kerja sama
4 Kreativitas
6 Kecakapan
JUMLAH SKOR
NIM : 18D30543
2 Kerajinan
3 Kerja sama
4 Kreativitas
6 Kecakapan
JUMLAH SKOR
KELOMPOK :9
WAKTU
HARI / NAMA PARAF
SARAN
TANGGAL MAHASIWA PEMBIMBING
DATANG PULANG
81
KELOMPOK :9
I. PENYAJIAN
Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Sesuai waktu
2 Ketepatan mengemukakan inti sari kasus
3 Kelancaran dan kejelasan dalam penyajian
4 Menggunakan media yang tepat
5 Penampilan
Jumlah Skor =
Jumlah Skor =
82
1 Ketepatan menjawab
2 Kemampuan mengemukakan argumentasi
3 Sikap dan penampilan selama tanya jawab
4 Kemampuan memahami pertanyaan
5 Penguasaan materi
Jumlah Skor =
(…………………………….)
83
NIM : 18D30427
Clinical Instructure
1 60%
Rumah Sakit
NILAI AKHIR
NIM : 18D30431
Clinical Instructure
1 60%
Rumah Sakit
NILAI AKHIR
NIM : 18D30443
Clinical Instructure
1 60%
Rumah Sakit
NILAI AKHIR
NIM : 18D30475
Clinical Instructure
1 60%
Rumah Sakit
NILAI AKHIR
NIM : 18D30490
Clinical Instructure
1 60%
Rumah Sakit
NILAI AKHIR
NIM : 18D30523
Clinical Instructure
1 60%
Rumah Sakit
NILAI AKHIR
NIM : 18D30543
Clinical Instructure
1 60%
Rumah Sakit
NILAI AKHIR
LAMPIRAN 8 Tracer
92