Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KLINIK (PK) II
Disusun Oleh :
Dengan Judul :
Mengesahkan,
Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Ketua,
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan II di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Slamet Garut dengan lancar.
Dalam Penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan
sakit pada pasal 25 dijelaskan bahwa setiap Rumah Sakit wajib melakukan
Sakit dalam bentuk sistem informasi rumah sakit. Unit yang diberi
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
rekam medis tentu sangat berguna karena dapat digunakan sebagai salah
Pengolahan statistik rumah sakit dimulai dari pengumpulan data untuk itu
secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir rekam medis
memiliki ruang untuk diisi dan dokumen yang digunakan untuk merekam
formulir yang 3 formatnya standar dan ada keterangan tentang isian yang
dimaksud maka isi dari formulir tersebut akan mudah dipahami oleh
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sakit, data yang dikumpulkan setiap hari dari pasien rawat inap, rawat
jalan dan rawat darurat yang berguna untuk memantau perawatan pasien
pengisian rekam medis memberikan dampak yang tidak baik bagi proses
B. Tujuan Laporan
1. Tujuan Umum
Slamet Garut.
2. Tujuan Khusus
pelayanan kesehatan.
C. Manfaat laporan
kesehatan dan peningatan kinerja petugas rekam medis dimasa yang akan
datang.
2. Bagi mahasiswa
sakit.
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup praktik klinik II di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Slamet
Garut meliputi.
pelayanan kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA
Dokumen Rekam Medis terdiri dari Media Rekam Medis Manual (paper
Menurut Permenkes 269 tahun 2008, isi rekam medis sekurang- kurangnya
memuat :
1. Identitas Pasien
5. Diagnosis
6. Rencana penatalaksanaan
1. Identitas Pasien
5. Diagnosis
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
3) Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu dan
1. Identitas Pasien.
7. Diagnosis.
11. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
Menurut Pormiki tahun 2013, Struktur data rekam medis sebagai berikut :
a) Identitas sosial
b) Tempat pemeriksaan
d) Pemeriksaan penunjang
e) Masalah kesehatan
f) Terapi
a) Pola kognitif
b) Pola komunikasi
c) Pola penglihatan
d) Tingkah laku
e) Fungsi fisik
f) Diagnosis
g) Status gizi
a) Identitas pasien
e) Pemeriksaan fisik
f) Pemeriksaan penunjang
g) Terapi
h) Tindak lanjut
b) Keluarga
c) Neurolgis
d) Psycologis
e) Nyeri
f) Aktifitas
g) Terapi
h) Perkembangan
3. Desain Formulir
Menurut Edna K. Huffman RRA (1999), desain formulir adalah
formatnya standar dan ada keterangan tentang isian yang dimaksud maka
isi dari formulir tersebut akan mudah dipahami oleh banyak orang dan mudah
1) Aspek Anatomi
tentang formulir. Judul sebuah formulir bisa terdapat pada satu dari
kiri bawah atau kanan-bawah. Pada file yang terlihat, judul harus berada di
dasar.
b) Introduction (Pengantar)
Intruksi umum harus singkat dan berada pada bagian atas formulir.
Jika diperlukan intruksi yang lebih detail, sisi balik formulir bisa
digunakan namun harus ada rujukan mengenai hal ini. Intruksi tidak boleh
d) Body (Badan)
spacing, rules, type styles dan cara pencatatan juga harus dipertimbangkan.
fissik. Margin minimum bagian atas 2/16”, margin bagian bawah 3/6”, dan
pada bagian sisi-sisi 3/10”. Sedangkan 1/8” jika menggunakan stok kartu.
1/12” untuk huruf “elite”, untuk huruf “pica” 1/10”. Vertical spacing
terdapat 6 garis vertical setiap inci pada mesin ketik standar, elite atau
pica. Rules adalah garis vertical atau horizontal yang bisa solid (langsung),
huruf yang penting dalam hal penonjolan dan keterbacaan. Untuk suatu
formulir yang paling baik menggunakan sedikit jenis dan ukuran huruf.
e) Close (Penutup)
2) Aspek Fisik
a) Bahan menurut Huffman 1999, didalam aspek fisik berat kertas standar
b) Warna dasar formulir putih atau warna muda lainnya untuk menjaga nilai
3) Aspek Isi
c) Check boxs.
3) Pada formulir yang akan dibuat terdapat heading yang mencakup judul dan
4) Nama dan alamat sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakit harus
5) Nama, nomor rekam medis dan informasi lain tentang pasien seharusnya
Rumah Sakit
a. Data
b. Variabel
Variabel yaitu sifat atau fenomena yang dapat menunjukan sesuatu
yang dapat diamati atau diukur yamg nilainya dapat berubah (Rustianto,
karaktristik itu dapat disebut variabel. Kaitan variabel dengan data adalah
panjang bayi, golongan darah, jenis kelamin, cacat ketidak normalan sejak
setiap hari dai pasien rawat inap dan rawat jalan. Data tersebut berguna
untuk memantau perawatan pasien setiap hari, minggu, bulan, dan lain-
lain.
1) Data primer adalah data yang diperoleh dari proses pengumpulan yang
dilakukan sendiri langsung dari sumber datanya yaitu subjek yang diteliti.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari institusi yang telah
grafik atau ringkasan seperti jumlah angka rata- rata, persentase dan
d. Penyajian
dengan cara tekstural, tabel dan grafik. Pada penyajian data didapati dua
e. Intepretasi
(Hatta, 2010).
a. Sensus Harian
Nama dari pasien yang melakukan admisi, pulang, transfer ke atau dari
ruang perawatan telah tercatat pada form. Hal ini akan memudahkan untuk
untuk mngetahui posisi pasien pada saat itu. Sensus juga dapat
1) Sensus harian diisi segera setelah pasien masuk ruang rawat, pindah intern
2) Sensus harian untuk satu hari ditutup jam 24.00 dan sesudah itu dibuat
3) Jika ada pasien yang masuk rumah sakit atau keluar atau meninggal sesudah
jam 24.00 maka harus dicatat pada formulir sensus harian berikutnya.
e) Lain – lain untuk rumah sakit kecil mekanisme pembuatan Sensus Harian
penggunaan tempat tidur rumah sakit adalah Bed Occupancy Rate (BOR).
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu waktu tertentu.
Idealnya tempat tidur kosong / tidak terisi ada pada kisaran 1– 3 hari.
berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam
Idealnya dalam setahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
rawat jalan yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan
jumlah kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan rumah sakit untuk
tahunan.
tahunnya.
3) Untuk semua kasus baru yang ada pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31
RL 4b.
6) Data tentang jumlah kasus baru untuk setiap jenis penyakit diperoleh dari
7) Data jumlah kasus baru untuk setiap jenis penyakit diperinci menurut
tahunnya.
2) Untuk semua pasien keluar rumah sakit pada tanggal 1 Januari sampai dengan
RL 4a.
3) Pengelompokkan jenis penyakit yang terdapat pada formulir RL 4a disusun
kelompok.
5) Data jumlah pasien keluar Rumah Sakit untuk setiap jenis penyakit diperinci
menurut golongan umur, menurut seks dan jenis kelamin dari pasien keluar
pelayanan di rumah sakit. NDR ×1000% Nilai NDR yang dianggap masih
GDR yaitu nagka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar rumah sakit.
GDR ×1000% Nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita
keluar.
Laporan internal rumah sakit adalah laporan rawat jalan maupun rawat
oleh pihak rumah sakit ini sendiri yang mana laporan ini nantinya akan
a) Pasien kebidanan
b) Pasien anak
a) Pasien kebidanan
b) Pasien anak
a) Pasien kebidanan
b) Pasien anak
a) Pasien kebidanan
b) Pasien anak
a) Pasien kebidanan
b) Pasien anak
b) Vacum Ekstrasi
c) Seksio Cecarea
d) Forcep
e) Dan lain-lain
a) Operasi besar
b) Operasi sedang
c) Operasi kecil
c) Laporan konsultasi
Laporan Eksternal adalah laporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit
1) RL 1 berisikan data Dasar Rumah Sakit yang dilaporkan setiap waktu apabila
setiap tahun.
1. Formulir RL 1
2. Formulir RL 2 Ketenagaan
4. Formulir RL 4
Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi
pada saat pasien dirawat, dan item kekurangan belum terlupakan, untuk
terjadi.
b. Untuk mengidentifikasi bagian yang tidak lengkap yang dengan mudah dapat
kuantitatif
Hal ini lazim dilakukan karena rekam medis dapat dianalisis secara
c) Pihak yang berhak mengisi lembar-lembar rekam medis sesuai waktu dan
kewenangan masing-masing.
ganti rugi
2. Analisis kualitatif
data medis yang bermasalah telah ditindak lanjuti sesuai standar pelayanan
a) Identifikasi catatan yang tidak konsisten dan yang tidak ada, mungkin juga
kode dengan menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam
dan angka. Peraturan umum dalam menentukan kode pada ICD-10 adalah
sebagai berikut:
Index. Bila pernyataan adalah istilah lain yang terdapat pada Bab I-XIX dan
pernyataan adalah penyebab luar (external cause) dari cedera (bukan nama
penyakit) yang ada di Bab XX (Volume 1), lihat dan cari kodenya pada seksi
b. “Lead term” untuk penyakit dan cidera biasanya merupakan kata benda yang
benda anatomi, kata sifat atau kata keterangan sebgaia kata panduan. Namun,
c. Baca dengan seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul di bawah
d. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “( )” sesudah lead term ( kata
tanda kurung = modifier, tidak akan mempengaruhi kode). Istilah lain yang
ada di bawah lead term (dengan tanda (-) minus = idem = indent) dapat
diperhitungkan).
e. Ikuti secara hati-hati setiap rujukan silang (cross reference) dan perintah see
f. Lihat daftar tabulasi (Volume 1) untuk mencari nomor kode yang pasling
tepat. Lihat kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi
keempat yang berarti bawa isisan untuk karakter keempat itu ada di dalam
Volume1 dan merupakan posisi tambahan yang tidak ada dalam indeks
mortalitas.
g. Ikuti pedoman inclusion dan exlusion pada kode yang dipilih atau bagian
Gambar 1
terdiri dari saraf optikus atau urat saraf kranial. Menurut International
dengan penyakit Mata dan Adnexa terdapat pada Bab VII. Tatacara
1) Excludes:
kromosomal (Q00-Q99)
Cedera, keracunan dan konsekuensi lain tertentu akibat sebab-2 luar (S00-
S98)
Neoplasms (C00-D48)
R99)
Gangguan konjungtiva
H15-H22 Gangguan sklera, kornea, iris dan ciliary body
dan adneksa
Code ber*: H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*, H45*,
H48*, H58*.
Gambar 2
Tatacara klasifikasi dan kodefikasi pada masalah yang berkaitan dengan penyakit
a) Excludes:
D48)
Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, NEC (R00-
R99)
Injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab Eksterna (S00-
T98)
b) Pembagian dalam blok-blok ini sebagai berikut:
3) Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut: H62* Gangguan
H75* Gangguan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.e
Gambar 3
daerah otak terkait yang secara kolektif terlibat dalam indera penciuman.
Tatacara klasifikasi dan kodefikasi pada masalah yang berkaitan dengan penyakit
a. Excludes:
Q99)
Injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab Eksterna (S00-
T98)
Neoplasma (C00-D48)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium
4) Sistem Pengecapan
Gambar 4
Tatacara klasifikasi dan kodefikasi pada masalah yang berkaitan dengan penyakit
sebagai berikut :
a) Includes:
leukoplakia (K13.2)
K14.0 Glossitis
K14.6 Glossodynia
K14.8 other diseases of tongue
5. Sistem Intergumentum
Gambar 5
dan terdiri atas kuku, rambut, kulit, beserta unsur yang terkait seperti
Tatacara klasifikasi dan kodefikasi pada masalah yang berkaitan dengan penyakit
a. Excludes:
Q99)
Symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, not elsewhere
classified (R00-R99)
L99* Other disorders of the skin and subcutaneous tissue in diseases classified
elsewhere.
psikologi yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan
c. Sistem Saraf
Gambar 6
masalah yang berkaitan dengan sistem syaraf terdapat pada Bab VI.
Tatacara klasifikasi dan kodefikasi pada masalah yang berkaitan dengan sistem
a) Exclude:
Neoplasma (C00-D48
Gejala dan temuan klinis dan laboratorium yang abnormal tidak diklasifikasikan
system
elsewhere
elsewhere
classified elsewhere
elsewhere
elsewhere
Kode Penyakit dan Masalah Kesehatan serta Kode Tindakan yang Akurat
kondisi terapi, dan pelayanan yang diterima pasien. Rekam medis harus memuat
dokumen yang akan dikode, seperti pada lembar depan (RMK, lembaran operasi,
laporan tindakan, laporan patologi dan resume pasien keluar). Pengode harus