Anda di halaman 1dari 68

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN


PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS RUMAH SAKIT
(STUDI LITERATUR)

Disusun Oleh :

Aryo Kuncoro Sakti

201911037

PROGRAM D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

YAYASAN RS. Dr. SOETOMO

SURABAYA

2022
KARYA TULIS ILMIAH

ANALISA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN

PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS RUMAH SAKIT

(STUDI LITERATUR)

Disusun Oleh :

Aryo Kuncoro Sakti

201911037

PROGRAM D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

YAYASAN RS. Dr. SOETOMO

SURABAYA

2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN


PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

(STUDI LITERATUR)

Telah layak untuk di seminarkan

sebagai persyaratan melakukan penelitian

Disusun Oleh :

Aryo Kuncoro Sakti

201911037

Disetujui pada tanggal : 28 – 06 – 2022

Dosen Pembimbing

Diah Wijayanti Sutha,S.ST,M.Kes.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN


PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

(STUDI LITERATUR)

Telah diuji pada tanggal: ….2022

Dosen Pembimbing/Penguji 1

Diah Wijayanti Sutha,S.ST,M.Kes.

Dosen Penguji 3 Dosen Penguji 2

…………………………………. Widi Astuti,drg.,M.Kes


Kes
Mengetahui,
Kaprodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Yayasan RS Dr. Soetomo

Titin Wahyuni,S.KG,M.Kes

iii
ANALISA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

(STUDI LITERATUR)

Aryo Kuncoro Sakti, Diah Wijayanti Sutha., Widi Astuti

ABSTRAK

Ketidaktepatan penyimpanan berkas rekam medis (missfile) dapat menghambat


pelayanan kesehatan. Salah satu upaya dalam menjaga mutu pelayanan kesehatan
adalah dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dalam pengambilan
berkas rekam medis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor penyebab
terjadinya missfile di bagian penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit yang
ditinjau dari aspek man, material dan methode. Penelitian ini merupakan penelitian
studi literature review dengan mer-review 10 jurnal. Setelah data literature riview
terkumpul diperoleh hasil faktor penyebab terjadinya missfile di bagian penyimpanan
berkas rekam medis (BRM) di Rumah Sakit 90% oleh faktor man dengan
karakteristik pendidikan petugas rekam medis dan terkumpul sebanyak 60% Pada
faktor material dengan karakteristik rak penyimpanan yang tidak sesuai. Beberapa
faktor lain adalah memiliki SOP tetapi tidak di terapkan pada faktor methode dengan
jumlah 20%.

Kata kunci : penyimpanan BRM, missfile, berkas rekam medis

iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Aryo Kuncoro Sakti

Nim : 201911037

Menyatakan dengan sebenarnya dan sungguh-sungguh bahwa Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Analisa Faktor Penyebab Terjadinya Missfile Dibagian

Penyimpanan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit (Studi Literatur)” benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis

Ilmiah ini hasil jiplakan atau ada pihak yang mengajukan gugatan, maka saya

bersedia menerima seluruh sanksi/hukuman atas perbuatan tersebut, termasuk

pembatan ijazah yang saya peroleh dari STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo.

Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya.

Sidoarjo, 17 juni 2022


Yang membuat pernyataan,

Aryo Kuncoro Sakti

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, karena atas rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Analisa Faktor Penyebab
Terjadinya Missfile dibagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit”
dengan tepat waktu.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan tercapai dengan kemampuan
sendiri, karena penulis juga mendapatkan arahan serta bimbingan dan motivasi dalam
penyelesaiannya. Dengan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang
terhormat kepada:
1. Fatchur Rochman, dr., Sp.KFR-K., selaku Ketua STIKES Yayasan RS. Dr.
Soetomo Surabaya;

2. H. Soehardjono,S.KM., selaku Wakil Ketua Bidang Akademik dan


Kemahasiswaan;
3. Titin Wahyuni,S.KG.,M.Kes., selaku Ketua Prodi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan;

4. Diah Wijayanti Sutha,S.ST,M.Kes., selaku dosen Pembimbing sekaligus


Penguji 1 yang telah memberikan masukan dan motivasi dalam
menyelesaikan KaryaTulis ini sehingga dapat terlesaikan dengan baik;
5. Widi Astuti,drg.,M.Kes selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan
masukan dalam menyelesaikan Karya Tulis ini Sehingga dapat terselesaikan
dengan baik;
6. …….. selaku Dosen Penguji 3 yang telah memberikan masukan dalam
menyelesaikan Karya Tulis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik;

7. Orangtua saya serta saudara saya yang selalu mendukung dan mendoa’kan
serta motivasi yang selalu mereka berikan tiada henti hingga penyusunan
Karya Tulis ini selesai;

vi
8. Teman - teman seperjuangan mahasiswa STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr.
Soetomo yang saling membantu dan mendukung dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini hingga selesai;
Namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih belum sempurna untuk itu, penulis menerima saran dan kritik dari pembaca
yang membangun dan menambah pengetahuan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengambilan kebijakan di bidang kesehatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan maupun penelitian.

Sidoarjo, 17 juni 2022

Aryo Kuncoro Sakti

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
ABSTRAK.............................................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ...................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan................................................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 3
1.4 Manfaat ............................................................................................... 3
1.4.1 Bagi Akademik ............................................................................ 4
1.4.2 Bagi Penulis................................................................................. 4
1.4.3 Bagi Umum ................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Rumah Sakit........................................................................................ 5
2.2 Rekam Medis ...................................................................................... 6
2.3 Filling ................................................................................................. 6
2.4 Missfile ............................................................................................... 7
2.5 Standard Operational Procedure (SOP) .............................................. 9

viii
2.6 Tinjauan Tentang Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Missfile..... 10
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 12
3.1 Kriteria Inklusi Naskah ..................................................................... 12
3.2 Tahapan Penjaringan Naskah ............................................................ 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 17
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 17
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 26
4.2.1 Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari Aspek Man... 26
4.2.2 Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari Aspek Material
.................................................................................................. 28
4.2.3 Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari Aspek Mathode
.................................................................................................. 31
4.2.4 Menentukan Alternatif Solusi Terkait Penyebab Terjadinya
Missfile di Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah
Sakit .......................................................................................... 33
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 35
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 35
5.2 Saran ................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 37
LAMPIRAN .......................................................................................................... 40

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kode Warna Pada Map Rekam Medis…………………………………. 8


3.1 Kriteria Inklusi…………………………………………………………. 12
3.2 Identitas Jurnal…………………………………………………………. 14
4.1 Hasil Analisa Ringkasan Penelitian Terdahulu Literature Riview…….. 18
4.2 Identifikasi Faktor Penghambat Belum Terlaksananya Pemusnahan
Rekam Medis Inaktif di Sarana Pelayanan Kesehatan Berdasarkan
3M (Man,Material, Methode)........................................................................
24
4.3 Penentuan Solusi Terkait Penyebab Terjadinya Missfile………………. 33

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.2 Alur Seleksi Prisma…………………………………………………… 13

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Critical Appraisal Artikel 1…………………………………………… 40


2. Critical Appraisal Artikel 2…………………………………………… 41
3. Critical Appraisal Artikel 3…………………………………………… 42
4. Critical Appraisal Artikel 4…………………………………………… 43
5. Critical Appraisal Artikel 5…………………………………………… 44
6. Critical Appraisal Artikel 6…………………………………………… 45
7. Critical Appraisal Artikel 7…………………………………………… 46
8. Critical Appraisal Artikel 8…………………………………………… 47
9. Critical Appraisal Artikel 9…………………………………………… 48
10. Critical Appraisal Artikel 10………………………………………….. 49
11. Hasil Pencarian Jurnal Pada Google Scolar…………………………... 50
12. Hasil Pencarian Jurnal Pada Portal Garuda………………………….... 50
13. Hasil Pencarian Jurnal Pada Portal One Search………………………. 51
14. Konsultasi Bimbingan KTI………………………………………….... 52

xii
DAFTAR SINGKATAN

SOP : Standar Operational Procedure


BRM : Berkas Rekam Medis
RI : Republik Indonesia
UU : Undang - undang
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
MENKES : Menteri Kesehatan
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan
KIUP : Kartu Induk Utama Pasien
SMA : Sekolah Menengah Atas
PERMENPAN : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
PKL : Praktik Kerja Lapangan
DEPKES : Departemen Kesehatan
DIRJEN : Direktorat Jenderal
YANMED : Pelayanan Medik

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang Undang Republik Indonesia (UU RI) No 44 Tentang Rumah


Sakit tahun 2009 rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna serta
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Instalasi ini
dapat menghasilkan data dan informasi dengan kecepatan dan ketepatan yang
tinggi. Demi terselenggaranya pelayanan rumah sakit yang baik, maka suatu
rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis (Astuti & Anunggra, 2013).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) No 269 Tentang
Rekam Medis tahun 2008 menyatakan bahwa rekam medis yaitu dokumen
tentang catatan yang berisi identitas pasien, pemeriksaan pasien, pengobatan
pasien, tindakan dan pelayanan lain untuk pasien pada fasilitas pelayanan
kesehatan. Pengelolaan rekam medis adalah bentuk pelayanan yang terdiri dari
filling, assembling, indeksing, koding, analisis, dan penyimpanan. Terlaksananya
sistem dalam rekam medis dibantu dengan adanya sub unit penyimpanan.
Penyimpanan merupakan kegiatan untuk menyimpan atau penataan berkas
rekam medis (BRM) yang bertujuan memudahkan pengambilan kembali BRM.
Unit rekam medis yang digunakan untuk menunjang pelayanan rekam medis
yaitu ruangan menyimpan BRM yang digunakan untuk rawat jalan, rawat inap,
maupun gawat darurat. Sebab BRM harus bersifat rahasia dan memiliki aspek
hukum sehingga keamanan fisik menjadi tanggung jawab di rumah sakit,
sedangkan aspek isi BRM merupakan data dari pasien (Rudiyanto dan Rahayu,
2011).
Peraturan penyimpanan BRM yang baik adalah yang telah selesai dalam
proses penyimpanan pada rak penyimpanan, melakukan penyortiran dengan
tujuan agar tidak terjadi kesalahan letak (missfile), ketepatan

1
2

penyimpanan dengan petunjuk arah tracer, pengembalian tracer dilakukan setelah


BRM kembali ketempat semula, ketepatan dalam penyimpanan dilihat dari warna
pada masing – masing rak dan posisi sesuai urutan penomoran (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
DEPKES RI Dirjen Yanmed, 2006).
Missfile sendiri adalah kesalahan penempatan BRM baik pada rak
penyimpanan maupun saat pendistribusian yang membuat file tidak ditemukan
dan terjadi pada rumah sakit khususnya di ruangan filling/BRM, karena
mengembalian BRM pada rak penyimpanan BRM terjadi kesalahan yaitu salah
penempatan BRM pada rak penyimpanan, tidak ditemukannya BRM pada rak
rekam medis saat pencarian BRM ataupun dikarenakan tidak digunakannya
tracer dan buku ekspedisi. Teori ini sejalan dengan hasil penelitian Djusmalinar,
Nova Oktavia & Fitrah Damyanti (2018), yaitu salah satu faktor penyebab
missfile BRM adalah faktor sarana dan prasarana yaitu tracer dan buku ekspedisi.
Diperkuat juga oleh pernyataan Huffman, (1994), yaitu apabila pelaksanaan
penjajaran BRM masih ditemukan adanya salah letak (missfile) dan tidak
ditemukannya kembali berkas (hilang), maka dapat menghambat dalam proses
pengambilan dan pengembalian BRM baik yang di simpan maupun yang akan
dipinjam.
Terjadinya missfile pada bagian penyimpanan mengakibatkan pasien yang
ingin kepoli atau pasien rawat jalan harus menunggu lama dikarenakan BRM
pasien terjadi missfile baik dari salah simpan BRM maupun tidak ditemukannya
BRM pada rak penyimpanan. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Ariani
(2016), yang menyatakan bahwa akibat dari berkas yang salah letak adalah
petugas susah dalam mencari berkas mengakibatkan pasien akan menunggu
terlalu lama, dan terpaksa petugas membuatkan kartu sementara untuk pasien.
Menurut Astuti & Anunggra, (2013) Hal tersebut juga menghambat pelayanan
yang diberikan dokter kepada pasien karena tidak adanya informasi mengenai
riwayat penyakit sebelumnya.
3

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya missfile ini pertama faktor
sistem penyimpanan, kedua faktor penggunaan tracer, ketiga sarana ruang
penyimpanan dan keempat faktor petugas ruang penyimpanan. Hal ini sesuai
penelitian yang dilakukan oleh Astuti & Anunggra (2013) dimana sistem
penyimpanan, sistem penjajaran, sarana ruang penyimpanan, dan petugas ruang
penyimpanan merupakan penyebab terjadinya missfile. Berdasarkan latar
belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil judul yaitu “Analisa Faktor
Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Rumah Sakit’’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yaitu
faktor apakah yang menyebabkan terjadinya missfile di bagian penyimpanan
BRM Rumah Sakit ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisa Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian Penyimpanan
BRM Rumah Sakit.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor Man yang menyebabkan terjadinya missfile di
bagian penyimpanan BRM rumah sakit.
2. Mengidentifikasi faktor Material yang menyebabkan terjadinya missfile
di bagian penyimpanan BRM rumah sakit.
3. Mengidentifikasi faktor Methode yang menyebabkan terjadinya missfile
di bagian penyimpanan BRM rumah sakit.
4. Menganalisa faktor penyebab terjadinya missfile di bagian penyimpanan
BRM rumah sakit.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian dari hasil penelitian ini sebagai berikut :
4

1.4.1 Bagi Akademik


1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian
selanjutnya sekaligus refrensi yang dapat menambah khasanah keilmuan
rekam medis mengenai analisa faktor penyebab terjadinya missfile di
bagian penyimpanan berkas rumah sakit.
2. Sebagai bahan bacaan atau refrensi untuk meningkatkkan pengetahuan
dan wawasan terkait dengan faktor penyebab terjadinya missfile di
bagian penyimpanan berkas rumah sakit.
1.4.2 Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis serta dapat
menjadi pengalaman dalam melakukan penelitian untuk menjadi pedoman
dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Umum


Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah referensi dalam
melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor penyebab terjadinya
missfile di bagian penyimpanan BRM rumah sakit. Selain itu dapat
memberikan motivasi dan gambaran umum kepada pembaca dalam
menentukan topik penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU RI No 44 Tentang Rumah Sakit,
2009). Rekam medis dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
yaitu dengan melakukan pendokumentasian secara cepat dan tepat. (Anggraeni
and Hikmah, 2020)
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna menurut UU RI No 44 Tentang Rumah Sakit Pasal 5, (2009)
berisikan tentang: (1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, (2) Pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, (3) Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan (4) Penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
pengetahuan bidang kesehatan.
Berdasarkan pengelolaannya rumah sakit dibagi menjadi 2 bagian yaitu
rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Dalam hal ini yang di maksud dengan
rumah sakit publik adalah rumah sakit yang diselenggarankan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik
diselenggarakan pemerintah daerah berdasarkan pengelolaan badan layanan
umum atau badan layanan umum daerah sesuai dengan peraturan perundang
undangan. Sedangkan rumah sakit privat adalah rumah sakit yang
diselenggarakan oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk
perseroan terbatas atau persero (PERMENKES No 3 Pasal 4, 2020)

5
6

2.2 Rekam Medis


Rekam medis menurut PERMENKES No 269 Tentang Rekam Medis, (2008)
rekam medis pasal 1 dinyatakan bahwa “Rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien”.
Selanjutnya pada Pasal 1 ayat (6) yang dimaksud dengan catatan adalah tulisan
yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan
kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.
Rekam medis sendiri juga bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Selain bertujuan untuk menertibkan administrasi, fungsi rekam medis menurut
Hatta (2013) yaitu rekam medis sebagai alat untuk menyimpan data dan
informasi pelayanan pasien. Dalam memenuhi fungsi tersebut beragam metode
harus dikembangkan secara efektif seperti dengan melaksanakan ataupun
mengembangkan sejumlah sistem, kebijakan dan proses pengumpulan termasuk
menyimpannya secara mudah diakses disertai dengan keamanan yang baik.
2.3 Filling
Menurut Rustiyanto & Rahayu (2011) filling merupakan kegiatan penataan
atau menyimpan (storage) BRM untuk mempermudah pengambilan kembali
(retrieval). Mempermudah filling juga di butuhkan peran dan fungsi dari petugas,
menurut Rustiyanto & Rahayu (2011) tugas peran dan fungsi pokok filling di
unit rekam medis antara lain: (1) Bagian filling berfungsi sebagai penjaga
keamanan dan kerahasiaan BRM, (2) Menyimpan BRM yang sudah lengkap
dengan metode penyimpanan angka akhir dan diurutkan sesuai nomor urutnya,
(3) Mencarikan berkas atau menyediakan BRM untuk keperluan lainnya, (4)
Melakukan retensi BRM menjadi berkas aktif dan non aktif, (5) Membantu
7

dalam penilaian nilai guna rekam medis, (6) Menyimpan BRM yang diabadikan,
(7) Mengusulkan pemusnahan BRM, (8) Membantu dalam pelaksanaan
pemusnahan formulir rekam medis, (9) Melindungi BRM dari bahaya kerusakan
fisik, kimiawi, biologi, (10) Melakukan penyisiran BRM yang salah letak dengan
melihat kode warna, (11) Melakukan retensi BRM, (12) Bersama tim pemusnah
melaksanakan pemusnahan, (13) Menghitung tingkat penggunaan BRM perbulan
atau per triwulan, (14) Menghitung tingkat ketidaklengkapan, (15) Menghitung
tingkat kehilangan BRM.
Filling sendiri dibagi menjadi 3 bentuk penyimpanan yaitu manual, semi
manual dan Elektronik. Sistem penyimpanan filling manual dinilai masih kurang
di karenakan menghabiskan ruangan, karena tidak bisa di gerakkan, bentuk
penyimpanan ini juga kurang aman dari bahaya kebakaran, karena bahannya
terbuat dari kayu, sehingga rekam medis yang ada didalamnya jika terdapat
kebakaran dengan sangat mudah ikut terbakar. Lain halnya dengan penyimpanan
semi manual yang bentuk penyimpanannya dapat digerakkan dengan alat bantu
seperti filling mobile (bergerak) yaitu bentuk penyimpanan yang dapat bergerak
dengan cara digeser kekanan atau kekiri. Rotary filling yaitu sistem penyimpanan
dengan cara berputar atau melingkar yang dapat menghemat ruangan filling.
Sedangkan, bentuk penyimpanan dengan menggunakan sistem elektronik dinilai
lebih efektif dan efisien dibanding dengan sistem manual dan sistem semi
manual.
2.4 Missfile
Menurut Esraida & Lisna (2018) missfile adalah kesalahan penempatan BRM,
salah simpan BRM, ataupun tidak ditemukannya BRM. Kejadian missfile dapat
diminimalisir dengan memberi kode warna pada rekam medis. Kode warna
adalah penggunaan warna pada map rekam medis. Cara yang sering digunakan
yaitu menggunakan sepuluh macam warna untuk sepuluh angka pertama dari 0
sampai 9 (Edna K. Huffman dalam buku Manajemen Filling Dokumen Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan, 2011). Kode warna tersebut yaitu:
8

Tabel 2.1 Kode Warna Pada Map Rekam Medis

ANGKA WARNA

1 Ungu
2 Kuning
3 Hijau Tua
4 Orange
5 Biru Muda
6 Coklat
7 Kemerahan
8 Hijau Mudah
9 Merah
0 Biru Tua

Beberapa pengendalian yang dapat dilakukan dalam pengelolaan rekam medis


di bagian filling untuk mencegah terjadinya missfile, antara lain: (1) Tracer
sebagai pengganti rekam medis yang sedang digunakan dan untuk perhitungan
tingkat penggunaan rekam medis, (2) Buku catatan penggunaan rekam medis/
buku ekspedisi untuk kontrol penggunaan rekam medis, (3) Kartu Induk Utama
Pasien (KIUP) atau buku register pendaftaran rawat jalan, gawat darurat dan
rawat inap untuk mencatat rekam medis yang siap diretensi, (4) Digunakannya
catatan atau daftar rekam medis yang disimpan inaktif untuk melakukan
penilaian nilai guna rekam medis, (5) Digunakannya daftar pertelaahan untuk
persiapan pengabdian dan pemusnahan rekam medis, (6) Digunakannya daftar
formulir rekam medis yang diabadikan untuk diawetkan, (7) Digunakannya
daftar formulir rekam medis yang akan dimusnahkan untuk menyusun berita
acara pemusnahan rekam medis.
Penyisiran untuk mengembalikan rekam medis yang salah letak dengan
langkah-langkah sebagai berikut: (1) Mencatat kode warna pada kelompok
nomor atau section pada rak penyimpanan. (2) Bila dijumpai ada nomor atau
warna yang tidak sesuai, maka rekam medis tersebut diambil kemudian
9

dikembalikan pada letak yang sesuai.


Berikut ini teknik dalam melacak missfile rekam medis: (1) Cari transposisi
didalam masing-masing set angka 2 digit. Contoh 67- 08-16 bisa tersimpan di
67-80-16 atau 67-08-61, (2) Cari rekam medis hilang bernomor 3 pada 5 atau 8
(angka terlihat mirip), nomor 7 pada 1, nomor 0 pada 6, nomor 4 pada 9, (3)
Periksa nomor tertentu pada kelompok ratusan yang mendahuluinya atau
mengikuti nomor tersebut. Contoh pada 657 dicari pada 557 atau 757 atau pada
kombinasi yang serupa, (4) Periksa rekam medis sebelum atau sesudah
dibutuhkan terkadang menyelip ke dalam map rekam medis pasien lain, (5)
Periksa rekam medis persis diatas atau dibawah rekam medis yang mesti
ditemukan.
2.5 Standard Operational Procedure (SOP)
Rudi M. Tambunan, (2008) SOP adalah pedoman yang berisi prosedur –
prosedur operasional standar yang ada dalam suatau organisasi yang digunakan
untuk memastikan bahwa setiap keputusan langkah atau tindakan, dan
penggunaan fasitas pemprosesan dilaksanakan oleh orang – orang di dalam suatu
organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar dan sistematis.
Tujuan disusunnya Pedoman Penyusunan Standard SOP ini adalah
memberikan pedoman bagi lingkungan unit kerja dalam mengidentifikasi,
merumuskan, menyusun, mengembangkan, memonitor, dan mengevaluasi SOP
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Dengan adanya SOP diharapkan
memberikan manfaat (Peratutan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(PERMENPAN) No 35 Tentang Pedoman Penyusunan SOP, 2012). Antara lain:
(1) Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan sehingga memberikan kepastian dan keseragaman dalam proses
pelaksanaan suatu tugas, (2) Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang
mungkin dilakukan pegawai dalam melaksanakan tugas, (3) Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individu dan
organisasi secara keseluruhan, (4) Membantu pegawai menjadi lebih mandiri, (5)
Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas, (6) Menciptakan ukuran standar
10

kinerja yang merupakan cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu
mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, (7) Menjamin konsistensi
pelayanan baik dari sisi kualitas, waktu, dan prosedur, (8) Sebagai instrumen
yang dapat melindungi pegawai dari kemungkinan tuntutan hukum karena
tuduhan melakukan penyimpangan, (9) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan
tugas, (10) Membantu penelusuran terhadap kesalahan prosedural dalam
memberikan pelayanan 13, (11) Meningkatkan daya guna dan hasil guna secara
berkelanjutan dalam melaksanakan pelayanan di bidang hukum dan hak asasi
manusia dan tugas umum pemerintahan, (12) Memberikan kejelasan dan
transparansi kepada pihak-pihak terkait mengenai hak dan kewajibannya dalam
suatu uraian prosedur, (13) Menekan angka korupsi, kolusi dan nepotisme.
Adapun beberapa isi yang harus dicantumkan pada sop adalah sebagai
berikut: (1) Pengertian: berisi penjelasan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau meyebabkan salah pengertian, (2) Tujuan: berisi
tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. kata kunci: “ sebagai acuan penerapan
langkah-langkah untuk menghindari misfille“, (3) kebijakan: berisi kebijakan
direktur dan pimpinan RS yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut, kemudian
diikuti dengan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait, (4) Prosedur: bagian
ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu, (5) Unit Terkait: berisi unit-unit yang terkait
atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut.
2.6 Tinjauan Tentang Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Missfile
1. Man
Berdasarkan faktor Man yaitu sumber daya manusia yang terdiri dari
pengetahuan petugas dan pendidikan terakhir. Petugas Rekam Medis tidak
memiliki kualifikasi pendidikan rekam medis karena masih banyak petugas
rekam medis yang tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya di
bagian filling dan petugas belum pernah mengikuti pelatihan terkait rekam
medis. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Karlina, Imandini & Dian,
(2016) yang menyatakan bahwa berdasarkan wawancara dengan petugas
11

pendaftaran dan filling di Puskesmas Adipala Unit I, petugas tersebut


memiliki pendidikan terakhir SMA tanpa mendapatkan pelatihan mengenai
manajemen unit kerja rekam medis. Hal itu menyebabkan petugas tidak
memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh perekam medis.
2. Material
Material yang dapat mempengaruhi terjadinya missfile di bagian
penyimpanan BRM adalah faktor map folder atau sampul BRM yang
digunakan mudah sobek sehingga no rekam medis yang tersobek pada map
atau sampul menyebabkan rekam medis menjadi salah tempat saat
pengembalian atau pengambilan berkas. Hal ini sejalan dengan penelitian
Azis & Deharja, (2020) yang menyatakan berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bahwasannya
terdapat BRM yang map/sampulnya sobek, maka dari itu nomor rekam medis
dan nama pasien tidak terlihat atau tidak jelas, sehingga petugas kesusahan
saat mencari BRM tersebut.
3. Methode
Methode yang dapat mempengaruhi terjadinya missfile di bagian
penyimpanan BRM adalah ketidaksesuaian proses kerja yang dilakukan
petugas rekam medis dengan SOP yang telah dibuat. Hasil pengujian hipotesis
ditemukan bukti bahwa SOP berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan (Abdulloh Yayan, 2017). Petugas rekam medis
melaksanakan pekerjaan tidak sesuai SOP yang ada hal tersebut dikarenakan
petugas mempunyai pemikiran bahwa dengan melakukan pekerjaan sesuai
SOP maka akan membuat pekerjaan petugas seakan lama. Petugas juga
kurang menyadari bahwa dengan adanya SOP maka pekerjaan petugas akan
semakin mudah. Oleh karena itu setiap petugas diwajibkan menjalankan SOP
yang sudah ditetapkan (Putri et al., 2019)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kriteria Inklusi Naskah

Penelitian ini merupakan penelitian literature dengan jenis tradisional review


atau narative review. Pengumpulan jurnal dipilih melalui proses penyesuaian
kriteria yang telah ditentukan.
Tabel 3.1 Tabel Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi
Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek Missfile BRM dengan klasifikasi Man, Material dan
Methode
Jangka Waktu Terbitan Publikasi Jurnal 5 Tahun Terakhir mulai tahun 2018
sampai 2022
Waktu Pencarian 1Bulan
Database dan Seleksi
Artikel
Lokasi Studi Geografis Indonesia
Bahasa Naskah Dalam Bahasa Indonesia & Bahasa Ingris
Jenis Artikel Artikel original, tidak hanya abstrak tapi mulai dari
pendahuluan hingga hasil penelitian
Tema Isi Artikel Analisa Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian
Penyimpanan BRM Rumah Sakit
Kata Kunci Analisa faktor penyebab, Missfile, Berkas rekam
medis

12
13

3.2 Tahapan Penjaringan Naskah

Gambar 3.2 Alur Seleksi Prisma


14

Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui google scholar, garuda dan


Indonesia onesearch. Menggunakan kata kunci missfile, peneliti menemukan 480
jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Jurnal penelitian tersebut
kemudian diskrining 5 tahun keatas, peneliti menemukan 371 jurnal. Setelah itu
sebanyak 129 jurnal dieksklusi karena tidak sesuai tahun yang ditentukan oleh
penulis yaitu 5 tahun keatas. Artikel yang tidak relevan dan duplikat atau sama
ditemukan oleh penulis sebanyak 324 jurnal pada 3 website pencarian jurnal,
kemudian jurnal yang tidak relevan dan duplikasi yang tidak sesuai dengan
kriteria inklusi dilakukan eksklusi. Assessmen kelayakan terhadap judul dan
abstrak mencapai 47 jurnal di luar artikel yang tidak relevan dan duplikat atau
sama. Lalu judul yang tidak termasuk kriteria dilihat dari judul dan isi yang tidak
sesuai kata kunci yaitu missfile sebanyak 20 jurnal. Total jurnal setelah dijaring
mendapatkan 27. Setelah mendapatkan total penyaringan jurnal lalu
dikerucutkan lagi yaitu dengan artikel teks lengkap dikecuali dengan alasan 8
jurnal, tidak ada hasil yang relevan 3 jurnal dan data tidak cukup 2 jurnal. Dan
didapatkan jumlah artikel lengkap yang dinilai dari kelayakan yaitu 14 jurnal
dengan 10 jurnal artikel berkualitas dan 4 junal tidak lulus penilaian kritis.

Tabel 3.2 Identitas Jurnal


NO Autor Tahun Judul Volume Database Doi
1. Nova Oktavia, 2018 AnalisisPenyebab 6 Garuda 10.335
Djusmalinar, Terjadinya Missfile 60/.v6i
Fitrah Tri Dokumen Rekam Medis 2.190
Damayanti Rawat Jalan di Ruang
Penyimpanan (filling)
RSUD Kota Bengkulu
Tahun 2017

2. Wahyuni 2019 Faktor Penyebab Missfile 7 Garuda 10.335


Amelia Putri, Pada Berkas Rekam 60/jmik
Nabilla Wahyu Medis Di Rumah Sakit i.v7i2.2
Nur Aini, Lilis 32
Masyfufah
A.S, Nuril
Istifadah,
Ratih
Damayanti,
15

NO Autor Tahun Judul Volume Database Doi


Seliyana,
Septanti
Wahyu
Azizah, Sonieu
Ayu Naima
Gati, Tahta
Pratiwi, Hani
Jumrotin,
Yessi Priyatini
3. Dewi Lestari, 2019 Faktor – Faktor yang 3 Google ISSN:
Sudalhar, Menyebabkan Missfile Scholar 2598-
Tegar Wahyu Berkas Rekam Medis di 0122
Yudha Rumah Sakit Ibnu Sina
Pratama Bojonegoro
4. Yuniar Indri 2019 Tinjauan Kejadian - Onesearch -
Hapsari, Edy Missfile dan Upaya
Susanto Pengendalian Rekam
Medis Pasien Rawat Inap
di Filling RSUD dr.
Soedirman Kebumen
5. Ferdianto & 2020 Analisa Faktor 2 Google https://
Hisan Ketidaktepatan Scholar doi.org
Penyimpanan Dokumen /10.360
Rekam Medis Pasien 89/jm.v
Rawat Jalan (Missfile) Di 2i2.302
Unit Filing Rsud dr.
Mohammad Zyn
Kabupaten Sampang
6. Agustin Nurul 2020 Tinjauan Penyimpanan - Onesearch -
Wakhidah rekam Medis Tehadap
Kejadian Missfile di
RSUD Dr. H. Soewondo
Kendal
7. Suci Aulia 2021 Tinjauan Penyebab 1 Garuda 10.364
Ramadhani, Terjadinya Missfile 18
Winda Bagian Penyimpanan
Nurhizriyati, Guna Menunjang
Erix Gunawan Penerapan Unsur
Manajemen di RS
Kencana Serang
8. Ani Nuraini, 2021 Faktor Tidak 12 Google 10.250
Gamasiano Tersedianya Berkas Scholar 47/j-
Alfiansyah, Rekam Medis Saat remi.v2
Indah Pelayanan di Bagian i2.2016
Muflihatin Filling Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya
9. Selvia Juwita 2021 The Analysis of 514 Google http://d
Swari, Indah Missfiling Causes in Scholar x.doi.or
Muflihatin, Bhakti Husada General g/10.29
Rossalina Adi Hospital of PT. Rolas 91/asse
Wijayanti, Nusantara Medika hr.k.21
Oktarina Ayu Krikilan Banyuwangi 0101.0
16

NO Autor Tahun Judul Volume Database Doi


Rahmawati, 24
Gamasiano
Alfiansyah.
10. Doni Jepisah 2022 Strategi Pencegahan 1 Google https://
& Putri Yahya Missfile Pada Rekam Scholar doi.org
Medis Dilihat Dari Unsur /10.471
5M di RSAU dr. 34/rmi
Sukirman Lanud k.v1i1.
Roesmin Nurjadin Tahun 2
2021
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil ringkasan penelitian terdahulu ini didapatkan melalui ringkasan 10


jurnal yang dapat diketahui oleh peneliti dengan mengkaji 10 sumber jurnal yang
di dapat dari portal database Google Scholar, Indonesia OneSearch serta Garuda
(Garba Rujukan Digital) dan menelaah berdasarkan kriteria inklusi yang telah
peneliti tentukan yaitu antara lain: kata kunci (missfile), jenis penelitian dengan
original research, judul naskah yang menggambarkan pokok penelitian, abstrak
menarik, lalu penulis, subjek ataupun populasi dan institusi ditulis dengan
lengkap, setting (tempat penelitian dilakukan) desain penelitian ditulis juga
dijelaskan dengan lengkap, dengan naskah berbahasa indonesia dan bahasa
ingris juga tahun terbit 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2018 sampai 2022.
Dalam jurnal yang peneliti review, harus meninjau dari aspek 3M (Man,
Material, Methode) dan menganalisis faktor penyebab terjadinya missfile di
bagian penyimpanan BRM rumah sakit guna menjawab tujuan khusus dari
pembuatan karya tulis ilmiah ini. Hasil ringkasan penelitian terdahulu disajikan
dalam bentuk tabel seperti tabel 4.1 berikut:

17
18

Tabel 4.1 Hasil Analisa Ringkasan Penelitian Terdahulu Literature Riview

Populasi atau Desain


No Penulis Tahun Judul Setting Ringkasan Hasil Penelitian
Sampel Penelitian
1. Nova Oktavia, 2018 AnalisisPenyebab seluruh dokumen RSUD Kota observasional Man :
Djusmalina, Terjadinya Missfile rekam medis Bengkulu yaitu dengan Sumber daya manusia yang
Fitrah Tri Dokumen Rekam rawat jalan pada cara terdiri dari pengetahuan
Damayanti Medis Rawat Jalan di ruang pengamatan dan petugas dan pendidikan
Ruang Penyimpanan penyimpanan pengukuran terakhir. Petugas sama sekali
(filling) RSUD Kota (filling) di RSUD terhadap belum pernah mendapatkan
Bengkulu Tahun Kota Bengkulu variabel yang pelatihan untuk
2017 yang berjumlah diteliti. meningkatkan pemahaman
10.300 dokumen dan keterampilan
rekam medis. Material :
Belum ada contoh map yang
baik untuk tempat
penyimpanan dan bahan
kertas yang kurang tebal
sehingga mudah robek.
Methode :
Sistem yang digunakan
desentralisasi dimana
penyimpanan rawat jalan dan
rawat inap di pisah yang
menyebabkan banyak terjadi
duplikasi rekam medis
dimana hal ini menyebabkan
missfile.

2. Wahyuni 2019 Faktor Penyebab 10 jurnal yang Rumah Sakit penelitian Man :
Amelia Putri, Missfile Pada Berkas sudah ditelaah deskriptif yaitu Tingkat pendidikan masih
Nabilla Wahyu Rekam Medis Di untuk dengan cara banyak lulusan SMA dan
Nur Aini, Lilis Rumah Sakit mendapatkan data mengobservasi tidak mengikuti seminar
Masyfufah kegiatan maupun pelatihan yang
A.S, Nuril penyimpanan menyebabkan petugas belum
Istifadah, berkas rekam memiliki kopetensi
Ratih medis Material :
Damayanti, Tidak adanya tracer pada rak
19

Populasi atau Desain


No Penulis Tahun Judul Setting Ringkasan Hasil Penelitian
Sampel Penelitian
Seliyana, penyimpanan BRM
Septanti Methode :
Wahyu Ketidaksesuaian proses kerja
Azizah, yang dilakukan petugas
Sonieu Ayu rekam medis dengan SOP
Naima Gati, yang telah dibuat
Tahta Pratiwi,
Hani Jumrotin,
Yessi Priyatini
3. Dewi Lestari, 2019 Faktor – Faktor yang wawancara Rumah sakit deskriptif Man :
Sudalhar, Menyebabkan kepada responden Ibnu Sina dengan 17% petugas rekam medis
Tegar Wahyu Missfile Berkas yaitu petugas Bojonegoro pendekatan berpendidikan D3 rekam
Yudha Rekam Medis di rekam medis studi kasus. medis dan 83% petugas
Pratama Rumah Sakit Ibnu rekam medis bukan lulusan
Sina Bojonegoro rekam medis.
Material :
Jumlah rak rekam medis
masih kurang karena
dibuktikan dengan masih ada
berkas rekam medis yang
tersimpan didalam kardus.
Methode :
Pelaksanaan penyimpanan
dan pengambilan pun sudah
sesuai dengan SOP
penyimpanan dan
pengambilan rekam medis.
4. Yuniar Indri 2019 Tinjauan Kejadian Seluruh petugas RSUD Dr. Deskriptif Material :
Hapsari, Edy Missfile dan Upaya filling Soedirman dengan Buku ekspedisi yang
Susanto Pengendalian Rekam Kebumen pendekatan dihilangkan karena dinilai
,SH,SSi,M.Ke Medis Pasien Rawat cross sectional petugas kuirang efektif dan
s Inap di Filling RSUD diganti dengan sistem tembak
dr. Soedirman Methode :
Kebumen Penerapan SPO yang berbeda
untuk mempermudah
pekerjaan
20

Populasi atau Desain


No Penulis Tahun Judul Setting Ringkasan Hasil Penelitian
Sampel Penelitian

5. Ferdianto & 2020 Analisa Faktor 3.600 dokumen Rumah Sakit Menggunakan Man :
Hisan Ketidaktepatan rekam medis, Dr. deskriptif 2 orang lulusan SMK tanpa
Penyimpanan dengan Mohammad kuantitatif mengikuti pelatihan
Dokumen Rekam pengambilan Zyn dengan desain mengenail manajemen rekam
Medis Pasien Rawat sampel penelitian cross medis.
Jalan (Missfile) Di menggunakan sectional Material :
Unit Filing Rsud dr. rumus Slovin, Dokumen rekam medis
Mohammad Zyn sehingga sampel menggunakan kuarto. Berkas
Kabupaten Sampang yang digunakan rekam medis disimpan pada
sejumlah 97 rak kayu dan tidak terdapat
dokumen rekam map pada berkas rekam
medis pasien medis rawat jalan.
rawat jalan. Methode :
Pada unit filling ditemukan
bahwa tidak ada SOP
pengambilan BRM pasien
rawat jalan dan buku
ekspedisi yang tidak
beroprasional dengan baik.
6. Agustin Nurul 2020 Tinjauan Kepala rekam RSUD Dr. Menggunakan Man :
Wakhidah Penyimpanan rekam medis dan petugas H. penelitian Petugas masih berpendidikan
Medis Tehadap rekam medis Soewondo deskriptif SMA tanpa mendapatkan
Kejadian Missfile di dengan Kendal pelatihan mengenai
RSUD Dr. H. melakukan manajemen unit kerja rekam
Soewondo Kendal wawancara medis
Material :
Penggunaan tracer belum
optimal karena penyedian
tracer baru di beberapa rak
saja
Methode :
SPO sudah sesuai namun
penulisan pada SPO kurang
rinci hanya poin – poin saja
21

Populasi atau Desain


No Penulis Tahun Judul Setting Ringkasan Hasil Penelitian
Sampel Penelitian
dan kurang spesifik.
7. Suci Aulia 2021 Tinjauan Penyebab Petugas bagian RS Kencana Deskriptif Man :
Ramadhani, Terjadinya Missfile penyimpanan Serang dengan Diketahui bahwa petugas
Winda Bagian Penyimpanan dokumen rekam pendekatan filling belum pernah
Nurhizriyati, Guna Menunjang medis di Rumah kualitatif mengikuti pelatihan di
Erix Gunawan Penerapan Unsur Sakit Kencana menggunakan karenakan kualifikasi
Manajemen di RS Kota Serang pedoman pendidikan petugas filling
Kencana Serang observasi dan memang belum memenuhi
wawancara standar.
Material :
Rumah Sakit Kencana Kota
Serang belum menggunakan
kode warna pada bagian
penomoran di map dokumen
rekam medis dan masih
banyak BRM ynag terletas
pada kardus di lantai karena
ruang penyimpanan terbuka
terlalu penuh.
Methode :
SPO sudah sesuai dan
diterapkan dengan baik
8. Ani Nuraini, 2021 Faktor Tidak 50 berkas rekam Dr. Ramelan Penelitian Man :
Gamasiano Tersedianya Berkas medis dengan Surabaya kualitatif Dari 41 petugas rekam medis
Alfiansyah , Rekam Medis Saat subjek 2 petugas dengan diantaranya masih ada
Indah Pelayanan di Bagian filling menggunakan 5 petugas rekam medis dengan
Muflihatin Filling Rumkital Dr. unsur Man, tingkat pendidikan terakhir
Ramelan Surabaya Material, pada jenjang SMA yaitu
Methode, sebanyak 27 orang dan
Machine dan sisanya adalah dari jenjang
Money D3 dan D4 rekam medis.
Selain tingkat pendidikan
faktor yang mempengaruhi
adalah pengalaman.
Material :
Faktor rak penyimpanan yang
22

Populasi atau Desain


No Penulis Tahun Judul Setting Ringkasan Hasil Penelitian
Sampel Penelitian
sangat tinggi yang
menyebabkan petugas sulit
mengambil dan
mengembalikan BRM
Methode :
Masih terdapat berkas rekam
medis di rak penyimpanan
yang salah letak (misfile)
sehingga saat dicari berkas
tersebut tidak ada dan
petugas harus lebih teliti lagi
dalam melakukan pencarian
berkas karena letak berkas
yang dicari mungkin berada
di rak yang penempatannya
tidak sesuai urutan nomor
rekam medisnya.
9. Selvia Juwita 2021 The Analysis of Berkas rekam Rumah Sakit Kualitatif dan Man :
Swari, Indah Missfiling Causes in medis pada ruang Umum wawancara, Berdasarkan hasil wawncara
Muflihatin, Bhakti Husada penyimpanan Bhakti observasi, terdapat 5 orang lulusan D4 /
Rossalina Adi General Hospital of Rum ah Sakit Husada dokumentasi, D3 rekam medis dan 9 orang
Wijayanti, PT. Rolas Nusantara Umum Bhakti angket dan lulusan SLTA sehingga hal
Oktarina Ayu Medika Krikilan Husada brainstorming ini berpengaruh pada
Rahmawati, Banyuwangi sebagai pengolahan rekam medis
Gamasiano pengumpulan karena semakin rendah
Alfiansyah. data pendidikan makan semakin
tinggi tingkat terjadi
missfiling dan dari hasil
wawancara terdapat 2 petugas
yang tidak mengikuti seminar
dan pelatihan.
Material :
Faktor bahan pada rumah
sakit ini menggunakan kertas
HVS 70 gram dan map kertas
manila. Dokumentasi rekam
23

Populasi atau Desain


No Penulis Tahun Judul Setting Ringkasan Hasil Penelitian
Sampel Penelitian
medis di rumah sakit tidak
tertata dengan baik, sehingga
banyak dokumen rekam
medis yang rusak. Sehingga
kerahasiaan isi rekam medis
tidak
terjaga dengan baik.
Methode :
Semua sistem yang ada
sesuai dengan SOP baik
penerapan yang dilakukan
pun juga telah sesuai
10. Doni Jepisah 2022 Strategi Pencegahan Triangulasi RSAU Dr. Deskriptif Man :
& Putri Yahya Missfile Pada Rekam membandingkan Sukirman dengan Faktor man yaitu petugas
Medis Dilihat Dari hasil pengamatan Lanud pendekatan sudah sesuai dengan standar
Unsur 5M di RSAU dengan Roesmin kualitatif profesi perekam medis yaitu
dr. Sukirman Lanud wawancara dan Nurjadin D3 RMIK dan untuk
Roesmin Nurjadin membandingkan pemberian pendidikan dan
Tahun 2021 hasil wawancara pelatihan perludiberikan lebih
dengan dokumen sering untuk meningkatkan
yang ada keterampilan petugas
Material :
Faktor material dilihat dari
bahan yang digunakan untuk
formulir dan map rekam
medis yang masih berbahan
kertas tidak tebal dab belum
terdapat tulang di dalamnya
Methode :
penyimpanan, penjajaran,
pengambilan dan penomoran
sudah terlaksana sesuai SOP
rumah sakit.
24

Berikut ini adalah tabel faktor penghambat penyebab terjadinya missfile di bagian
penyimpanan berkas rekam medis Rumah Sakit berdasarkan 3M (man, material,
methode) dengan jurnal yang peneliti ambil yang berjumlah 10 jurnal.
Tabel 4.2 Identifikasi Faktor Penghambat Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Berdasarkan 3M (Man,
Material, Methode).
Aspek Faktor Penghambat Artikel Total %
Latar belakang pendidikan (Oktavia, N et al., 2018), 9 90%
petugas (Amelia, W et al., 2019),
(Lestari, D et al., 2019),
(Hisan, M et al., 2020),
(Nurul, A et al., 2020),
(Aulia, S et al., 2021),
(Nuraini, A et al., 2021),
(Swari, S et al., 2021),
(Doni, J et al., 2022),
Man

Kurangnya pengalaman, (Oktavia, N et al., 2018), 8 80%


pelatihan maupun seminar (Amelia, W et al., 2019),
kepada perekam medis tentang (Hisan, M et al., 2020),
hal manajemen rekam medis (Nurul, A et al., 2020),
(Aulia, S et al., 2021),
(Nuraini, A et al., 2021),
(Swari, S et al., 2021),
(Doni, J et al., 2022),
Pengetahuan/Keterampilan (Oktavia, N et al., 2018), 2 20%
petugas rekam medis (Doni, J et al., 2022),
Bahan yang digunakan untuk (Oktavia, N et al., 2018), 3 30%
map BRM tidak sesuai (Doni, J et al., 2022),
(Hisan, M et al., 2020),
Tidak terdapat penggunaan kode (Aulia, S et al., 2021), 1 10%
warna pada BRM pasien
Tidak terdapat penggunaan (Amelia, W et al., 2019), 2 20%
Material

tracer pada rak BRM karena (Nurul, A et al., 2020),


tidak adanya bahan
Penggunaan buku ekspedisi (Indri, Y et al., 2019), 1 10%
sebagai bukti BRM keluar
Rak penyimpanan yang belum (Oktavia, N et al., 2018), 6 60%
sesuai (Lestari, D et al., 2019),
(Aulia, S et al., 2021),
(Nuraini, A et al., 2021),
(Swari, S et al., 2021),
(Hisan, M et al., 2020),
25

Aspek Faktor Penghambat Artikel Total %


Belum Adanya Standard (Hisan, M et al., 2020), 1 10%
Operating Prosedure (SOP)
Material mengenai pengambilan BRM

Sudah memiliki SOP, tetapi (Nurul, A et al., 2020), 1 10%


tidak menjelaskan secara detail
Sudah memiliki SOP tetapi tidak (Amelia, W et al., 2019), 2 20%
di terapkan dengan baik dan (Indri, Y et al., 2019),
benar

Berdasarkan Tabel 4.2 Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya missfile di Bagian


Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Berdasarkan 3M (Man, Money,
Methode), dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan pada aspek Man dengan
faktor penghambatnya yaitu: latar belakang pendidikan petugas, yang mendapatkan
total persentase 80%. Lalu berdasarkan aspek Material yaitu rak penyimpanan yang
belum sesuai mendapatkan total sebanyak 60%. Kemudian pada aspek Methode faktor
penghambat terbesar yaitu sudah memiliki SOP tetapi tidak di terapkan dengan baik
dan benar, mendapatkan total persentase sebanyak 20%. Pada tabel di atas perhitungan
presentase yang digunakan merupakan perhitungan per 1 jurnal dengan nilai
presentase 1 jurnal ialah 10% jadi jika terdapat total 9 jurnal seperti pada faktor man
dengan faktor penghambat latar belakang pendidikan petugas maka total presentase 9
junal tersebut adalah 90%.
26

4.2 Pembahasan

4.2.1 Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian


Penyimpanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari Aspek Man
Man atau Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah tenaga Kesehatan
(termasuk petugas kesehatan strategis) dan tenaga pendukung Kesehatan
yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan
manajemen Kesehatan. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui faktor
penyebab terjadinya missfile di bagian penyimpanan berkas rekam medis
dalam aspek Man terbanyak yaitu latar belakang pendidikan petugas yang
disebutkan sebanyak 9 dari 10 jurnal dengan persentase 90%. Pendidikan
dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan
pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan. Pada umumnya, makin tinggi pendidikan seseorang makin
mudah menerima informasi (Wawan & Dewi, 2011). Dimana hal ini
diperkuat dengan pernyataan Budi (2011), dalam Dewi Lestari et al.,
(2019) untuk menjalankan pekerjaan di rekam medis diperlukan sumber
daya manusia yang memenuhi kompetensi perekam medis. Seorang
profesi perekam medis merupakan lulusan dari program diploma 3
pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan. Dengan kata lain
profesi perekam medis harus menguasai kompetensinya sebagai perekam
medis.
Peneliti melihat dari presentase yang ada yaitu 90% atau 9 junal dari
10 jurnal yang diteliti memiliki faktor penghambat yang sama yaitu latar
belakang pendidikan petugas. Seharusnya untuk petugas rekam medis
adalah petugas yang berkompeten dalam bidangnya pada hal ini yaitu
petugas rekam medis yang telah mendapatkan STR maupun yang telah
lulus pendidikan D3 RMIK sehingga hal seperti missfile ini tidak akan
terjadi kembali karena petugas rekam medis yang ada telah berkompeten
dalam bidangnya. Solusi yang dapat di ambil dalam permasalahan
27

tersebut dengan mengajukan kembali petugas dengan latar belakang


pedidikan minimal D3 RMIK atau menyekolahkan petugas yang belum
berpendidikan D3 agar ilmu yang dimiliki setara dengan lulusan D3
RMIK.
Faktor penghambat lainnya pada aspek Man ialah Kurangnya
pengalaman, pelatihan maupun seminar kepada perekam medis tentang
hal manajemen rekam medis dengan total persentase 80%, dari 8 jurnal
dengan jumlah keseluruhan 10 jurnal. Pada penelitian Hariyanti (2018)
dalam Apriliani D, Muflihatin I, dkk. (2020) menyatakan bahwa
pelatihan atau seminar ialah bagian dari investasi sumber daya manusia
untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan kerja dan meningkatkan
kinerja petugas. Berdasrkan hal tersebut peneliti melihat kurangnya
pengalaman, pelatihan dan seminar pada petugas rekam medis juga
merupakan hal yang sangat beresiko karena petugas rekam medis adalah
petugas yang dituntut cekatan, cepat dan teliti. Jika pengalaman,
pelatihan dan seminar kurang di berikan maka petugas rekam medis akan
memiliki kemampuan, keterampilan dan kinerja petugas yang kurang.
Maka dari itu solusi yang baik adalah memberikan pelatihan kepada
petugas rekam medis dan mengikuti seminar yang ada agar mendapatkan
ilmu dan pengetahuan mengenai rekam medis.
Faktor penghambat selanjutnya pengetahuan/keterampilan petugas
rekam medis sebanyak 2 dari 10 jurnal, yang menjadi salah satu faktor
penyebab terjadinya missfile dibagian penyimpanan berkas rekam medis
rumah sakit. Menurut Sutrisno, (2009) hal ini dapat di hindari dengan cara
melakukan Pelatihan yang dapat membantu karyawan dalam memahami
suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan
keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam
uasaha mencapai tujuan. Berdasrkan hal tersebut menurut peneliti
pengetahuan dan keterampilan merupakan hal yang sangat penting
khususnya bagi petugas rekam medis karena pengetahuan dan
28

keterampilan sangat digunakan bagi petugas rekam medis untuk mengelola


manajemen rekam medis. Solusi yang dapat diberikan penulis pada
masalah ini yaitu dengan memberikan pelatihan dan mengikuti seminar
agar mendapatkan ilmu yang baru mengenai rekam medis.
4.2.2 Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari Aspek Material
Material adalah jalan yang dipakai dalam pelaksanaan kerja suatu
tugas dengan memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas yang tersedia, penggunaan waktu dan kegiatan usaha. Perlu
diingat meskipun metode yang digunakan sudah baik, apabila orang yang
melaksanakan belum mengerti atau belum berpengalaman mungkin
hasilnya juga tidak akan memuaskan (Aditama, 2007). Menurut Scravada
(2004) material atau bahan terdiri dari bahan setengah jadi (raw
matherials) dan bahan jadi. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui faktor
penyebab terjadinya missfile di bagian penyimpanan berkas rekam medis
dalam aspek Material terbanyak yaitu Rak penyimpanan yang belum
sesuai yang disebutkan sebanyak 6 dari 10 jurnal dengan persentase 60%.
Hal ini sejalan dengan penelitian Lestari et al., (2019) yang menyatakan
jumlah rak rekam medis belum sesuai karena dibuktikan dengan masih
ada berkas rekam medis yang tersimpan didalam kardus dan masih
banyak rak yang menggunakan kayu.
Peneliti melihat pada faktor penghambat rak penyimpanan yang belum
sesuai contoh pada isi rak yaitu BRM yang terlalu banyak dapat
menyebabkan BRM menjadi tercecer karena rak penyimpanan penuh
dengan BRM dan tidak terdapat tempat lagi untuk menempatkan BRM
sehingga berkas harus di tempatkan pada kardus. Selanjutnya jika dilihat
dari bahan yang di gunakan yang menggunakan bahan kayu hal tersebut
kurang efektif karena bahan kayu mudah rapuh dan tidak sangat kuat jika
dibandingan dengan bahan besi. Lalu dari segi keergonomian rak
penyimpanan BRM sangat sulit dijangkau karena terlalu tinggi. Solusi
29

yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu untuk rak penyimpanan dapat di
tambahkan agar berkas tidak tercecer agar rahasia BRM tetap terjaga,
untuk bahan yang digunakan untuk rak penyimpanan dapat menggunakan
besi agar rak lebih tahan lama dan kuat, untuk ergonomi rak penyimpanan
dapat di sesuaikan dengan tinggi petugas agar petugas lebih mudah untuk
menjangkau BRM.
Faktor penghambat pada aspek Material selanjutnya adalah bahan
yang digunakan untuk map BRM tidak sesuai dengan 30% dari 3 jurnal
dengan total 10 jurnal yang diteliti. Menurut huffman (1994) dalam
Ferdianto & Hisan, (2020) Berkas rekam medis perlu dilindungi
menggunakan cover seperti chart cover, file folders atau large envelopes
hal ini dimaksud untuk melindungi hal formulir selama masa
pemeliharaan di perkuat kembali dengan pernyataan Djusmalinar et al.,
(2018) map folder yang baik yaitu dengan bahan yang tebal, tidak mudah
sobek, dan terdapat penggunaan kode warna. Berdasrkan hal tersebut
menurut peneliti bahan pada map yang tidak sesuai sangat mempengaruhi
missfile berkas rekam medis karena bahan yang tidak sesuai misal pada
map yang menggunakan bahan tidak tebal dan mudah sobek seperti kertas
jika kertas tersobek pada No RM hal tersebut dapat menyebabkan
missfile. Solusi yang dapat diberikan penulis yaitu dengan memberikan
bahan terbaik dan tebal pada map RM.
Faktor penghambat berikutnya adalah tidak terdapat penggunaan tracer
pada rak BRM karena tidak adanya bahan dengan total 20% dari 2 jurnal
dengan total 10 jurnal yang di teliti. Menurut Amelia et al., (2019) dan
Wakhidah & agustina nurul (2020) menyatakan bahwa faktor Tidak
adanya tracer tersebut dikarenakan untuk perlengkapan atau bahan
pembuatan tracer belum disediakan dan Petugas dengan lama bekerja
yang lebih lama mempunyai tingkat pemahaman lebih tentang tata letak
berkas rekam medis, sehingga petugas yang sudah mempunyai
pengalaman lebih lama tidak memperdulikan aturan rekam medis
30

mengenai tracer. Peneliti melihat pada faktor penghambat penggunaan


tracer pada rak BRM karena tidak adanya bahan merupakan faktor yang
sangat penting karena tracer adalah alat yang digunakan untuk menandai
BRM keluar pada rak jika tidak ada tracer maka petugas akan kesulitan
untuk menentukan tempat BRM keluar pada rak. Solusi dari peneliti yaitu
meminta anggaran untuk pengadaan tracer sehinnga dapat membuat tracer
sebagai alat penganti BRM pada rak.
Pada tabel 4.2 lainnya yang berpengaruh ialah tidak terdapat
penggunaan kode warna pada map BRM dan penggunaan buku ekspedisi
sebagai bukti BRM keluar yang dimana kedua faktor penghambat ini
mendapatkan 10% dari 1 jurnal dengan total 10 jurnal yang diteliti. Dari
faktor penghambat tidak terdapat penggunaan kode warna sendiri
menurut Suci Aulia Ramadhani et al., (2021) menyatakan bahwa kode
warna dapat digunakan untuk memudahkan petugas dalam pengambilan
dan penjajaran dokumen rekam medis serta dapat mengurangi kesalahan
letak (missfile) dalam penyimpanan dokumen rekam medis. Dan dari
faktor penghambat penggunaan buku ekspedisi sebagai bukti BRM keluar
menurut Indri & Susanto, (2019) menyatakan bahwa penggunaan buku
ekspedisi sangat penting, perlu diadakan pembenahan baik dan tidaknya
pernggunaan buku ekspedisi karena RSUD Dr. Soedirman Kebumen ini
petugas beranggapan penggunaan buku ekspedisi kurang efektif dengan
jumlah pasien yang semakin banyak. Menurut peneliti faktor penghambat
tidak terdapat penggunaan kode warna dan buku ekspedisi sebagai bukti
BRM keluar merupakan salah suatu pengaruh pada faktor penyebab
missfile karena kode warna dan buku ekspedisi merupakan hal yang
sangat penting dalam pencarian BRM atau BRM keluar. Kodewarna dan
buku ekspedisi sangat membantu petugas rekam medis untuk menemukan
BRM dengan cepat. Solusi dari peneliti adalah pengajuan anggaran untuk
di adakannya kode warna dan buku ekspedisi untuk mempermudah
pencarian BRM.
31

4.2.3 Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian


Penyimpanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari Aspek Mathode
Metode merupakan suatu tata cara kerja atau metode yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Dalam hal ini, metode yang tepat akan
membantu tugas seorang petugas filling, sehingga akan lebih cepat dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit (Suci Aulia
Ramadhani et al., 2021). Standar Prosedur Operasional adalah suatu
instruksi/langkah-langkah yang disusun serta dibakukan untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu, dimana Standar Prosedur
Operasional dapat memberikan langkah terbaik berdasarkan kesepakatan
dan keputusan bersama untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan
dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan
berdasarkan suatu standar profesi (PERMENKES RI No 512 Tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran, 2007). Berdasarkan tabel
4.2 faktor penyebab belum terlaksananya pemusnahan rekam medis
dilihat dari unsur Methode, faktor yang paling dominan ialah sudah
memiliki SOP tetapi tidak di terapkan dengan baik dan benar sebanyak 2
jurnal dari 10 jurnal yang diteliti dengan presentase 20%. Terjadinya hal
ini menurut penelitian wahyuni Amelia Putri et al., (2019) dan (Indri &
Susanto, (2019) dikarenakan pada kenyataannya ada beberapa hal berbeda
antara penerapan SOP dan kenyataan untuk mempermudah pekerjaan.
Peneliti melihat pada faktor penghambat yaitu sudah memiliki SOP
tetapi tidak di terapkan dengan baik dan benar adalah suatau hal yang
cukup fatal karena SOP sendiri di buat untuk mempermudah pekerjaan
dan mengandung intruksi yang harus di kerjakan. Maka dari hal tersebut
solusi yang ditawarkan peneliti yaitu mengkaji ulang SOP sehingga SOP
dapat diterapkan dengan baik oleh petugas rekam medis.
Selain halnya faktor sudah memiliki SOP tetapi tidak di terapkan
dengan baik dan benar, adapula 2 faktor lainnya yang memiliki presentase
yang sama yaitu 10% dengan disebutkan sebanyak 1 dari 10 jurnal.
32

Kedua faktor tersebut ialah belum adanya Standard Operating Prosedure


(SOP) mengenai pengambilan BRM dan sudah memiliki SOP, tetapi tidak
menjelaskan secara detail. Pada faktor belum adanya Standard Operating
Prosedure (SOP) mengenai pengambilan BRM pada penelitian Ferdianto
& Hisan, (2020) memang belum terdapat SOP pada rumah sakit RSUD
dr. Mohammad Zyn Kabupaten Sampang namun, menurut pendapat
Suhartina, (2019) pada penelitiannya mengatakan bahwa Setiap
perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan
sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau
unit perusahaan. Pada faktor sudah memiliki SOP, tetapi tidak
menjelaskan secara detail pada penelitian Agustin Nurul Wakhidah,
(2020) dikatakan bahwa SOP yang digunakan pada RSUD Dr. H
Soewondo Kendal sudah sesuai tetapi kurang runci dan hanya poin – poin
saja dan kurang spesifik. Menurut pendapat Agustin Nurul Wakhidah,
(2020) pada penelitiannya penggunaan SOP sudah direapkan namun
kenyataannya ada beberapa hal yang berbeda di SOP, seharusnya SOP
dibuat lebih baik lagi. Peneliti melihat pada penghambat belum adanya
Standard Operating Prosedure (SOP) mengenai pengambilan BRM dan
sudah memiliki SOP, tetapi tidak menjelaskan secara detail merupakan
faktor yang tidak jauh berbeda karena keduanya dapat menyebabkan
petugas tidak memiliki pedoman dan aturan tertulis secara jelas dalam
melakukan pekerjaan karena SOP yang tidak ada dan tidak ditulis dengan
jelas. Solusi dari permasalahan tersebut ialah dengan membuat SOP
tertulis sebagai acuan petugas dalam berkerja dan mengevaluasi SOP
mengapa petugas tidak menerapkan SOP dengan baik di lapangan.
33

4.2.4 Menentukan Alternatif Solusi Terkait Penyebab Terjadinya Missfile


di Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit
Tabel 4.3 Penentuan Solusi Terkait Penyebab Terjadinya Missfile
Aspek Faktor Penyebab Solusi
Latar belakang pendidikan petugas Pengajuan kembali rekruitmen
Petugas dengan latar pendidikan minimal
D3 RMIK
Kurangnya pengalaman, pelatihan Melakukan atau membuat
Man

maupun seminar kepada perekam pelatihan/sosialisasi/pendidikan/


medis tentang hal manajemen seminar tentang manajemen rekam medis
rekam medis
dan mengajukan
anggaran untuk pelatihan rekam medis
Pengetahuan/Keterampilan Melakukan pelatiham kepada petugas
petugas rekam medis rekam medis
Bahan yang digunakan untuk map Mengganti atau membuat map BRM
BRM tidak sesuai yang dengan klasifikasi tebal dan tidak
muda robek
Tidak terdapat penggunaan kode Membuat kode warna untuk
warna pada BRM pasien mempermudah pencarian BRM pada rak
penyimpanan BRM dengan persetujuan
ketua RM
Tidak terdapat penggunaan tracer Mengajukan anggaran untuk membuat
pada rak BRM karena tidak tracer manual maupun elektronik untuk
adanya bahan
Material

mempermudah petugas dalam


pengembalian BRM
Tidak adanya penggunaan buku Mengajukan anggaran untuk pengadaan
ekspedisi sebagai bukti BRM buku ekspedisi untum mempermudah
keluar mengontrol BRM yang keluar masuk

Rak penyimpanan yang belum Mengganti dan menambah rak


sesuai penyimpanan dengan menggunakan rak
yang kuat dan kapasitas yang lebih besar
sehingga kerahasiaan BRM akan tetap
terjaga

Belum Adanya Standard Membuat SOP secara musyawarah dan


Operating Prosedure (SOP) bersama sebagai acuan untuk
mengenai pengambilan BRM mempermudah, merapihkan dan
Methode

menertibkan pekerjaan

Sudah memiliki SOP, tetapi tidak Mengkaji ulang bersama proses perbaikan
menjelaskan secara detail SOP dengan tepat dan terbaik untuk
mengurangi permasalahan yang muncul
dalam pelaksanan manajemen rekam
medis
Sudah memiliki SOP tetapi tidak Mengevaluasi hal tersebut dengan semua
34

Aspek Faktor Penyebab Solusi


di terapkan dengan baik dan benar petugas mengapa SOP yang telah dibuat
tidak diterapkan dengan baik

Pada tabel 4.3 ini menjelaskan mengenai faktor penghambat dari ketriga aspek
yaitu man, material dan methode dengan memberikan solusi terkait penyebab
terjadinya missfile sehingga dari solusi yang telah di tuliskan oleh penulis ini
dapat menjadi alternatif solusi dalam mengatasi missfile terutama pada jurnal
yang telah di teliti oleh peneliti sebagai bahan studi literature peneliti.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadinya Missfile di
Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis disebabkan oleh 3 faktor yaitu :
1. Man
a. Latar belakang pendidikan petugas yang masih banyak berpendidikan
SMA maupun SLTA yang membuat petugas belum kompeten dalam hal
rekam medis.
b. Kurangnya pengalaman, pelatihan maupun seminar kepada perekam
medis tentang hal manajemen rekam medis karena lulusan kebanyakan
lulusan SMA dan SLTA yang menyebabkan petugas tidak dapat
mengikuti pelatihan maupun seminar.
2. Material
a. Bahan yang digunakan untuk map BRM tidak sesuai seperti
menggunakan bahan yang tidak tebal dan tipis contoh menggunakan
bahan kertas atau plastik.
b. Rak penyimpanan yang belum sesuai seperti rak yang masih
menggunakan bahan kayu dan rak yang terlalu sempit sehingga BRM
tidak bisa masuk kedalah rak dar tercecer didalam kardus.
3. Methode
a. Belum Adanya Standard Operating Prosedure (SOP) mengenai
pengambilan BRM .
b. Adapun jika sudah memiliki SOP yang berlaku dan sudah dibentuk
regulasi mengenai tata cara pengembalian berkas rekam medis, tetapi
tidak diterapkan dengan baik dan benar.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat serta kesimpulan yang ada, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut:

35
36

1. Melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan adanya


pelatihan kepada petugas rekam medis untuk peningkatan kualitas disarana
pelayanan kesehatan dan Petugas rekam medis disarakan untuk meningkatkan
pendidikan agar lebih menguasai manajemen rekam medis dan meningkatkan
kecekatan maupun keterampilan yang dimiliki sebagai petugas rekam medis.
2. Mengajukan anggaran tahunan untuk bahan atau alat yang dibutuhkan sebagai
alat penunjang seperti bahan tracer, buku ekspedisi dan kode warna juga
penggantian atau penambahan rak penyimpanan sebagai penunjang BRM agar
tidak tercecer.
3. Melaksanakan pembuatan SOP mengenai pengembalian berkas rekam medis
dan mengevaluasi SOP agar diterapkan dengan baik sesuai peraturan yang
telah di buat.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R., & Anunggra, D. I. (2013). Faktor-Faktor penyebab Terjadinya Missfile di


Bagian Filing Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Tahun 2013. Penelitian
Ilmiah. Juni, 1–15. https://core.ac.uk/download/pdf/35372704.pdf
Azis, F., & Deharja, A. (2020). Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan
Pendistribusian Dokumen Rekam Medis ke Poli Bedah di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo. J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(4),
424–430. https://doi.org/10.25047/j-remi.v1i4.2105
Dirjen Yanmed. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Medik.
https://oasis.iik.ac.id/library/index.php?p=show_detail&id=7705&keywords=
Djusmalinar, Oktavia, N., & Damayanti, F. T. (2018). Analisis Penyebab Terjadinya
Missfile Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan di Ruang Penyimpanan(Filling)
RSUD Kota Bengkulu Tahun 2017. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia, 6(2), 79. https://doi.org/10.33560/.v6i2.190
Ferdianto, A., & Hisan, M. (2020). Analisa Faktor Ketidaktepatan Penyimpanan
Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan (Misfile) Di Unit Filling RSUD
dr.Mohammad Zyn Kabupaten Sampang. Jurnal Medical, 2(2), 1–9.
https://doi.org/https://doi.org/10.36089/jm.v2i2.302
Hapsari, Y., & Susanto, E. (2019). Tinjauan Kejadian Missfile dan Upaya
Pengendalian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Filling RSUD dr. Soedirman
Kebumen.
Indri, Y., & Susanto, E. (2019). Tinjauan Kejadian Missfile dan Upaya Pengendalian
Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Filling RSUD dr. Soedirman Kebumen.
Poltekes Kemenkes Semarang.
JBI Critical Appraisal Tools. (n.d.). Critical Appraisal Tools. JBI.
https://jbi.global/critical-appraisal-tools
Jepisah, D., & Yahya, P. (2022). Strategi Pencegahan Missfile Pada Rekam Medis
Dilihat Dari Unsur 5M di RSAU dr . Sukirman Lanud Roesmin Nurjadin Tahun
2021. Jurnal Rekam Medik Dan Manajemen Informasi Kesehatan, 1(1), 1–6.
https://doi.org/https://doi.org/10.47134/rmik.v1i1.2

K, E., & Huffman. (1994). Health Information Management (10th ed.).


Karlina, D., Putri, I. A., & Santoso, D. B. (2016). Kejadian Misfile dan Duplikasi
Berkas Rekam Medis Sebagai Pemicu Ketidaksinambungan Data Rekam Medis.
Jurnal Kesehatan Vokasional, 1(1), 44. https://doi.org/10.22146/jkesvo.27477

37
38

Lestari, D., Sudalhar, & Pratama, T. W. Y. (2019). Faktor – Faktor Yang


Menyebabkan Misfile Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro. Hospital Science, 3(2), 46–52.

Nuraini, A., Alfiansyah, G., & Muflihatin, I. (2021). Faktor Penyebab Tidak
Tersedianya Berkas Rekam Medis Di Bagian Filling Pada Saat Pelayanan Di
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi
Kesehatan, 2(2), 304–312. https://doi.org/10.25047/j-remi.v2i2.2016
PERMENKES. (2008). PERMENKES 269 Tentang Rekam Medis Tahun 2008. DPD
PORMIKI. https://www.pormiki-dki.org/2016-04-20-03-11-28/pp-pmk-uu/26-
permenkes-269-tahun-2008-rekam-medis
PERMENKES. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2020 (p. 80). hukor. kemkes.go.id.
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__3_Th_2020_ttg_
Klasifikasi_dan_Perizinan_Rumah_Sakit.pdf
PERMENKES RI. (2007). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran (p. 22).
Perpustakaan LAFAI. http://www.lafai.org/lafai-
35/files/regulasi/permen/PerMenKes-2007-512-Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran.pdf
PERMENPAN. (2012). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Oprasional Prosedur Administrasi Pemerintah (p. 63). Permenpan.
http://www.kopertis3.or.id/html/wp-
content/uploads/2011/04/permenpan2012_035.pdf
Putri, W. A., Aini, N. W. N., Masyfufah, L., Istifadah, N., Damayanti, R., Seliyana,
Azizah, S., Gati, S., Pratiwi, T., Jumrotin, H., & Susia, Y. (2019). Faktor
Penyebab Missfile Pada Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 7(2), 140.
https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i2.232
Ramadhani, S. A., Nurhizriyati, W., & Gunawan, E. (2021). Tinjauan Penyebab
Terjadinya Missfile Bagian Penyimpanan Guna Menunjang Penerapan Unsur
Manajemen di RS Kencana Serang. 1(8), 1068–1078.
https://doi.org/https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i8.15
Suhartina, I. (2019). Analisis Efektivitas SOP Pelaksanaan Penyimpanan Berkas
Rekam Medis Di Puskesmas Lawang. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia, 7(2), 128. https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i2.226
Sutrisno. (2009). Manajemen Sumberdaya Manusia Edisi Pertama (Pertama).
Kencana Prenada Media Group.
39

Swari, S. J., Wijayanti, R. A., Alfiansyah, G., Muflihatin, I., & Rahmawati, O. A.
(2021). The Analysis of Misfiling Causes in Bhakti Husada General Hospital of
PT. Rolas Nusantara Medika Krikilan Banyuwangi. January.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.210101.024
Tambunan, R. M. (2008). Pedoman Teknis Penyusunan Standard Operating
Procedures (SOP) /Rudi M. Tambunan. Maiestas Publishing.
UU RI. (2009). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit (p. 65). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38789/uu-no-44-
tahun-2009
Wakhidah, A. N. (2020). Tinjauan Penyimpanan Rekam Medis Terhadap Kejadian
Missfile Di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal (p. 10). https://repository.poltekkes-
smg.ac.id/index.php?p=fstream&fid=58491&bid=21785
Wawan, & Dewi. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan Perilaku
Manusia. Nuha Medika.
http://www.perpus.poltekkestasikmalaya.ac.id//index.php?p=show_detail&id=2
329
LAMPIRAN

Lampiran 1

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 1

Title / Author : Analisis Penyebab Terjadinya Missfile Dokumen Rekam Medis


Rawat Jalan di Ruang Penyimpanan (FILLING) RSUD Kota Bengkulu TAHUN
2017 ( Nova Oktavia, Djusmalinar, Fitrah Tri Damayanti., 2018)

Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian

40
41

Lampiran 2

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 2


Title / Author : Faktor Penyebab Missfile Pada Berkas Rekam Medis Di Rumah
Sakit (Wahyuni Amelia Putri, Nabilla Wahyu Nur Aini, Lilis Masyfufah A.S, Nuril
Istifadah, Ratih Damayanti, Seliyana, Septanti Wahyu Azizah, Sonieu Ayu Naima
Gati, Tahta Pratiwi, Hani Jumrotin, Yessi Priyatini Trisnawati Susia., 2019)
Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
42

Lampiran 3

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 3

Title / Author : Faktor – Faktor yang Menyebabkan Missfile Berkas Rekam Medis di
Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro (Dewi Lestari, Sudalhar, Tegar Wahyu Yudha
Pratama ., 2019)
Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
43

Lampiran 4

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 4

Title / Author : Tinjauan Kejadian Missfile dan Upaya Pengendalian Rekam Medis
Pasien Rawat Inap di Filling RSUD dr. Soedirman Kebumen (Hapsari & Susanto,
2019)
Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
44

Lampiran 5

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 5

Title / Author : Analisa Faktor Ketidaktepatan Penyimpanan Dokumen Rekam


Medis Pasien Rawat Jalan (Missfile) Di Unit Filing Rsud dr. Mohammad Zyn
Kabupaten Sampang. (Ferdianto & Hisan, 2020)
Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
45

Lampiran 6

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 6


Title / Author : Tinjauan Penyimpanan rekam Medis Tehadap Kejadian Missfile di
RSUD Dr. H. Soewondo Kendal (Agustin Nurul Wakhidah, 2020)

Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
46

Lampiran 7

CRITIKAL APPRAISAL ARTIKEL 7

Title / Author : Tinjauan Penyebab Terjadinya Missfile Bagian Penyimpanan Guna


Menunjang Penerapan Unsur Manajemen di RS Kencana Serang (Suci Aulia
Ramadhani, Winda Nurhizriyati, Erix Gunawan., 2021)
Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
47

Lampiran 8

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 8


Title / Author : Faktor Tidak Tersedianya Berkas Rekam Medis Saat Pelayanan di
Bagian Filling Rumkital Dr. Ramelan Surabaya (Ani Nuraini, Gamasiano Alfiansyah,
Indah Muflihatin., 2021).

Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
48

Lampiran 9

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 9


Title / Author : The Analysis of Missfiling Causes in Bhakti Husada General
Hospital of PT. Rolas Nusantara Medika Krikilan Banyuwangi ( Selvia Juwita Swari,
Indah Muflihatin, Rossalina Adi Wijayanti, Oktarina Ayu Rahmawati, Gamasiano
Alfiansyah., 2021)

Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai
250 kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
49

Lampiran 10

CRITICAL APPRAISAL ARTIKEL 10


Title / Author : Strategi Pencegahan Missfile Pada Rekam Medis Dilihat Dari Unsur
5M di RSAU dr. Sukirman Lanud Roesmin Nurjadin Tahun 2021 (Doni Jepisah &
Putri Yahya, 2022)

Penilaian
Hal Yang Dinilai Tidak Checklist Penilaian
Sesuai
Sesuai
Tahun Publikasi √ Publikasi 5 tahun terakhir
Bahasa Artikel √ Indonesia
Judul √ 1. Menggambarkan isi penelitian
√ 2. Sesuai dengan topik penelitian
√ 3. Menggunakan bahasa baku
tidak singkatan
Pengarang dan √ Nama pengarang dan institusi lengkap
Institusi
Abstrak √ 1. Merupakan abstrak yang
terstruktur
√ 2. Merupakan abstrak yang
informatif
√ 3. Tidak lebih dari 200 sampai250
kata
Pendahuluan √ 1. Didukung oleh pustaka yang
kuat
√ 2. Bagian pertama menjelaskan
alasan penelitian
√ 3. Bagian kedua menjelaskan
tujuan penelitian
Metode √ Menggunakan 3-5 manajemen (man,
methode, material, mechine, money)
Hasil dan Pembahasan √ 1. Disajikan dalam narasi secara
jelas
√ 2. Sesuai dengan tujuan
Kesimpulan √ Disajikan dengan jelas
Hasil Penelitian Sesuai Kriteria Penelitian
Critcial Appraisal diatas diperoleh dari sumber (JBI Critical Appraisal Tools, n.d.).
Dasar pemilihan pernyataan/variabel diatas diambi dari JBI namun menyesuaikan
dengan kebutuhan penilaian yang dibutuhkan oleh penulis.
50

Lampiran 11
Hasil Pencarian Jurnal Pada Google Scolar

Lampiran 12

Hasil Pencarian Jurnal Pada Portal Gaeruda


51

Lampiran 13

Hasil Pencarian Jurnal Pada Portal One Search


52

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


YAYASAN RUMAH SAKIT Dr.SOETOMO
Jl. Kalidami No 14 – 16 Surabaya Telp/Fax, (031) 5918
KONSULTASI BIMBINGAN KTI
SURABAYA

KONSULTASI BIMBINGAN KTI

Nama : Aryo Kuncoro Sakti

Nim : 201911037

Program Studi : D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Judul KTI : Analisa Faktor Penyebab Terjadinya Missfile di Bagian


Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit

Dosen Pembimbing : Diah Wijayanti Sutha,S.ST,M.Kes

NO. TANGGAL MATERI BIMBINGAN PARAF DOSEN

Mengajukan judul KTI mengenai analisa faktor penyebab


terjadinya missfile di bagian penyimpanan berkas rekam
1. 15 – 04- 2022 medis rumah sakit

Meyakinkan dosen pembimbing dalam hal ini Ibu Diah


2. 16 – 04 – 2022 Wijayanti Sutha, S.ST,M.Kes. dengan cara membeuat
latar belakang sesuai judul yang saya ambil

3. 17 – 04 – 2022 Revisi mengenai latar belakang

4. 18 – 04 – 2022 Konsultasi mengenai bab 1 yang telah dikerjakan

5. 19 – 04 – 2022 Revisi pada bab 1

6. 25 – 04 – 2022 Konsultasi hasil revisi bab 1 dan konsultasi bab 2 – bab 3

Revisi bab 1 – bab 3 dan konsultasi perbaikan bab 1 – bab


7. 26 – 04 – 2022
3

8. 28 – 04 – 2022 Revisi pada bab 1 – bab 3

9. 30 – 04 – 2022 Konsultasi mengenai bab 1 – bab 3


53

10. 04 – 05 – 2022 Konsultasi bab 1 – bab 3

Diberikan arahan untuk melengkapi proposal sesuai


11. 08 – 05 – 2022
dengan format proposal

12. 09 – 05 – 2022 Konsultasi mengenai isi format proposal

Diminta oleh dosen pembimbing untuk daftar sidang


13. 10 – 05 – 2022
proposal

Revisi proposal bagian format dan pemberian tanda


14. 11 – 05 – 2022
tangan halaman persetujuan oleh dosen pembimbing

Konsultasi mengenai revisi proposal pada bagian format


15. 12 – 05 – 2022
yang salah

16. 13 – 05 – 2022 Pengajuan seminar proposal

Konsultasi mengenai ppt yang digunakan untuk seminar


17. 14 – 05 - 2022
proposal

18. 24 – 05 – 2022 Seminar proposal

19. 31 – 05 – 2022 Konsultasi mengenai revisi saat seminar proposal

Konsultasi mengenai revisi saat seminar proposal dan


20. 08 – 06 – 2022
meminta tanda tangan halaman pengesahan

Halaman pengesahan telah di tanda tangani oleh dosen


21. 09 – 06 – 2022
pembimbing

22. 18 – 06 – 2022 Konsultasi mengenai bab 4 dan bab 5

Terdapat revisi yang diberikan dosen pembimbing pada


23 20 – 06 – 2022
bab 4 dan bab 5

Konsultasi mengenai revisi pada bab 4 dan bab 5 yang


24 22 – 06 – 2022
telah di benarkan

Masih terdapat revisi yang diberikan oleh dosen


25 23 – 06 – 2022
pembimbing pada bab 4 dan bab 5
54

Anda mungkin juga menyukai