Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) AL-IHSAN PROVINSI JAWA


BARAT

(Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah praktik kerja lapangan)

Disusun Oleh :
Abdul Basit Nugraha E712111006
Chesilia Rizky Ramadhanty E712111012

Eli Amelia E712111016

Erina Jihan Nurhikmah E712111017

Fitria Azzahra E712111018

Gina Fajriani E712111019

Intan Sriwahyu RIzky E712111020

Meyta Maulida E712111003

Muhamad Anwa Fauji E712111036

Riska Sopia Marzela E712111030


Sabrina Enjelina E712111031

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

POLITEKNIK TEDC BANDUNG

2023
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Yang diarsipkan dan disusun oleh:


Abdul Basit N : E712111006 Intan Sriwahyu Rizky : E712111020
Chesilia Rizky R : E712111012 Meyta Maulida : E712111003
Eli Amelia : E712111016 Muhamad Anwar F : E712111036
Erina Jihan N : E712111017 Riska Sopia M : E712111030
Fitria Azzahra : E712111018 Sabrina Enjelina : E712111031
Gina Fajriani : E712111019

Bandung, Februari 2023

Menyetujui,

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Akademik,

Matoeari Soelistijaningroem,

A.Md.Perkes., S.Tr.Kom.RM. Luqman Nulhakim, S.ST., M. M.


440/50/SIPRM/DPMPTSP/XI/2022 NIDN.0417019002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Rekam Medis dan Informasi Kesehatan,

i
Rizqy Dimas Monica S.Pd., M.Kes NIDN.0411089201
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat


dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan II. Laporan ini disusun sebagai bagian dari pencapaian
kompetensi mahasiswa yang berfokus pada pelayanan di Rumah Sakit.
Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki, penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis berharap saran dan kritiknya dari
pembaca agar kedepannya dapat membuat laporan yang lebih baik lagi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung,
2. Direktur Politeknik TEDC Bandung,
3. Kepala Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan
Bandung,
4. Kepala Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik
TEDC Bandung,
5. Pembimbing Klinik baik dari Institusi maupun Lapangan,
6. Dosen Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik TEDC
Bandung,
7. Seluruh Karyawan dan Karyawati Rumah Sakit Umum Daerah AlIhsan
Bandung,
8. Semua pihak yang telah membantu dalam terselesainya penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapangan II yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.

Bandung, Februari 2022

Penulis

i
i
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN..................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan........................................................3

C. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan.................................................3

1. Tujuan Umum................................................................................................3

2. Tujuan Khusus...............................................................................................3

3. Manfaat Laporan...........................................................................................4

BAB II DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN..............................................6

A. Gambaran Umum Rumah Sakit......................................................................6

B. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan............................................................10

C. Kendala yang Dihadapi dan Upaya untuk Memecahkannya.........................17

BAB III PENUTUP...............................................................................................19

A. Kesimpulan....................................................................................................19

B. Saran..............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi .............................................................................. 8

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. (Indonesia, 2009)
Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
menetapkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus
tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
(Indonesia,
2009)
Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta termasuk
rumah sakit, memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan
dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung dengan jalannya instansi
tersebut, baik dalam hal kinerja secara internal maupun eksternal. Dokumen-
dokumen tersebut sering dinamakan dengan istilah arsip atau file. Dalam dunia
kedokteran arsip atau dokumen atau file disebut dengan istilah rekam medis.
Rekam Medis dalam (KUBI) Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti
hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien.
Sedangkan perekam kesehatan yaitu hasil perekaman yang berupa keterangan

1
2

mengenai kesehatan pasien. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis disebutkan bahwa
Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat
dengan menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi
penyelenggaraan Rekam Medis.
Setiap rumah sakit harus memiliki rekam medis sebagai suatu standar
pelayanan sebuah instansi yang bergerak dalam bidang kesehatan yang berguna
dalam peningkatan kualitas rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang
memuaskan terhadap seluruh pasien. Rumah sakit wajib menyediakan
fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan rekam medis.
Penyelenggaraan rekam medis di sarana pelayanan kesehatan dapat dibuat
secara manual maupun secara elektronik.
Pengelolaan rekam medis membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang kompeten. Petugas atau pegawai rekam medis pada setiap rumah sakit
diharapkan adalah orang-orang yang benar-benar mampu mengelola rekam
medis baik fisik maupun isi dari rekam medis. Pegawai atau unit rekam medis
merupakan unit vital dalam pengelolaan, pemeliharaan, pelayanan sampai
proses pemusnahan rekam medis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, mahasiswa Rekam medis dan
Informasi Kesehatan Politeknik TEDC Bandung melaksanakan Praktik klinik
II di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat agar mampu
memahami sistem pelayanan rekam medis dan mencapai kompetensi yaitu
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) III, Klasifikasi dan Kodefikasi
Penyakit dan Masalah terkait Kesehatan serta Tindakan (KKPMT) III di rumah
sakit agar menjadi tenaga perekam medis yang berkualitas dan professional.
3

B. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan


1. Tempat
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Al-
Ihsan Provinsi Jawa Barat meliputi Pendaftaran Rawat Jalan Reguler BPJS,
Pendaaftaran Rawat Inap (Admission), Pusat Pengolahan Data dan
Pelaporan Rekam Medis, Penerimaan Berkas Rekam Medis, Scanning,
Penyimpanan dan Pelepasan Informasi Berkas Rekam Medis, Pelayanan
Terpadu Pendaftaran Gedung Cancer Center..
2. Materi
a. Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) III
b. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah-masalah yang
berkaitan dengan Kesehatan dan Tindakan Medis (KKPMT) III
3. Waktu
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 1 bulan terhitung dari tanggal
1 Februari 2023 s.d. 28 Januari 2023. Dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan, waktu ditentukan oleh RSUD Al-Ihsan, yaitu dari senin s.d jumat
pukul 07:30 s.d. pukul 16:30 WIB.

C. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Tujuan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan adalah :

1. Tujuan Umum
Adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) II diharapkan mahasiswa
mampu mengetahui sistem pengelolaan rekam medis dan penyelenggaraan
prosedur rekam medis serta fasilitas pelayanan rekam medis berdasarkan
MIK III juga KKPMT III di RSUD Al-Ihsan.

2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan praktik, mahasiswa mampu mengidentifikasi :
a. Mengetahui gambaran tentang pendaftaran rawat jalan reguler BPJS di
RSUD Al-Ihsan.

b. Mengetahui gambaran tentang pendaftaran rawat inap di RSUD AlIhsan.


4

c. Mengetahui gambaran tentang pusat pengolahan data dan pelaporan


rekam medis di RSUD Al-Ihsan.
d. Mengetahui gambaran tentang penerimaan berkas rekam medis di
RSUD Al-Ihsan.
e. Mengetahui gambaran tentang scanning berkas rekam medis di RSUD
Al-Ihsan.
f. Mengetahui gambaran tentang penyimpanan dan pelepasan informasi
berkas rekam medis di RSUD Al-Ihsan.
g. Mengetahui gambaran tentang pelayanan terpadu pendaftaran Gedung
cancer center di RSUD Al-Ihsan.
3. Manfaat Laporan
a. Rumah Sakit
Laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan dan peningkatan kinerja tenaga rekam
medis di RSUD Al-Ihsan.
b. Akademik
1) Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan di
lapangan dalam hal pengetahuan, sikap maupun keterampilan bagi
mahasiswa.
2) Sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam pencapaian
kompetensi pembelajaran.
c. Mahasiswa
1) Menambah wawasan keilmuan tentang pengelolaan dan alur rekam
medis.
2) Dapat membandingkan antara konsep teori dan kondisi lapangan
sebenarnya.
3) Menambah pengalaman, sehingga mengetahui bagaimana pengelolaan
rekam medis di RSUD Al-Ihsan.
4) Sebagai tolak ukur untuk memasuki dunia kerja sesungguhnya.
6

BAB II DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan merupakan salah satu Rumah
Sakit Umum Daerah Yang berada di Jl. Ki Astramanggala – Baleendah
Kabupaten Bandung. RSUD Al Ihsan berdiri pada tanggal 28 Desember 1998,
pada awalnya rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta yang bernama
RSI Al Ihsan. Kemudian berdasarkan hasil pertemuan antara pihak pengelola
RSI Al Ihsan dengan Asisten Daerah (Asda) Provinsi Jabar Bidang
Administrasi, memutuskan pengelolaan rumah sakit berpindah ke Pemerintah
Provinsi Jawa Barat.
1. Sejarah Umum Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan
Pada tanggal 15 Januari 1993 dengan akta notaris Tien Norman
Lubis, SH Nomor : 48 didirikanlah Yayasan Al Ihsan oleh enam orang
tokoh Jawa Barat yang mewakili unsur – unsur umat islam, ulama dan
pemerintah terdiri dari :
a. Drs. H. M. Ukman Sutaryan
b. H.M.A. Sampoerna
c. H. Agus Muhyidin
d. K.H. R. Totoh Abdul Fatal
e. Drs. K.H. Ahmad Syahid
f. Drs. H.M. Soleh, MM.
Salah satu amal usaha Yayasan Al Ihsan adalah Rumah Sakit Islam
Al Ihsan. Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Islam Al
Ihsan dilakukan pada tanggal 11 Maret 1993 M bertepatan dengan tanggal
17 Ramadhan 1414 H, momen ini bertepatan pula dengan peringatan
Nuzulul
Qur’an. Acara ini dihadiri oleh Tokoh – Tokoh Masyarakat, Pejabat
Provinsi, Kabupaten, Bupati, Walikota, Ulama se-Jawa Barat dan
Pimpinan Ormas – Ormas Islam. Operasional kegiatan pelayanan Rumah
Sakit Islam Al Ihsan sendiri dimulai sejak tanggal 12 November 1995.
7

Dalam perkembangannya, Rumah Sakit Islam Al Ihsan yang


tadinya dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Al Ihsan dari tahun
1993 hingga tahun 2004, beralih kepemilikannya menjadi milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2004 hingga saat ini.
Pada tanggal 19 November 2008 Berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat No: 23 Tahun 2008 Rumah Sakit Islam Al Ihsan
berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat. Pada tanggal 10 Juli 2009 RSUD Al Ihsan ditetapkan untuk
Menerapkan PPK-BLUD melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi
Jawa Barat No. 900/Kep.921-Keu/2009. Rumah Sakit Umum Daerah Al
Ihsan merupakan unit sosioekonomi, yang menjalankan pengelolaanya
berdasarkan fungsi sosial dan ekonomi. Artinya dalam menjalankan
manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan tetap menggunakan
perhitungan ekonomi, dimana pekerjaan dilakukan secara profesional,
efisien dan produktif tetapi tidak melupakan fungsi sosialnya bagi
masyarakat. Pengelolaan menjadi lebih komplek, karena di satu sisi pihak
manajemen dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat,
sementara pada sisi yang lain Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan harus
tetap menjalankan fungsi sosialnya.
Sebagai implementasi dalam menjalankan fungsi sosialnya, Rumah
Sakit Islam Al Ihsan menyediakan fasilitas yang layak untuk melayani
pasien yang kurang mampu, juga banyak melakukan aktifitas bakti sosial
bagi masyarakat yang membutuhkan seperti khitanan masal, pengobatan
gratis, bantuan penanggulangan bencana dll.
2. Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi agar tarcapai susunan kerja yang baik
ditiap kinerja anggotanya memerlukan sebuah struktur yang terencana dan
dapat memperlihatkan alur kerja yang baik. Adapun struktur organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Al- Ihsan adalah sebagai berikut :
8

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

3. Bidang – Bidang Kerja


a. Pendaftaran
Pendaftaran atau Registrasi pasien merupakan bagian terdepan
dari pelayanan Rumah Sakit, di sini pasien didata identitas dan
keperluan kunjungannya ke Rumah Sakit. Bagian pendaftaran ini sangat
penting karena menjadi acuan data pasien untuk proses-proses
berikutnya, apabila proses di bagian pendaftaran salah, maka proses
data pasien di bagian lain juga otomatis akan salah. Bagian pendaftaran
atau registrasi juga mencatat informasi tentang data pribadi pasien dan
data lain yang diperlukan seperti penanggung pasien, asuransi,
pekerjaan, alamat darurat dan lain sebagainya, di samping itu juga
mencatat data kunjungan pasien atau pasien hendak berkunjung
kemana, poliklinik spesialis, laboratorium, UGD, dan lain sebagainya.
b. Pulahtapor
Pulahtapor adalah satu unit di instalasi rekam medis yang
bertugas mengolah data dan pelaporan, data bersumber dari sensus
rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat dan lain-lain.
Pengolahan data dimulai dari pemberian kode icd 10 sampai mengolah
data menjadi sebuah laporan yang dibutuhkan oleh rumah sakit. Pada
9

pelaporan rekam medis terdapat dua jenis laporan yaitu, laporan


internal dan laporan eksternal .
1) Laporan internal
Laporan adalah laporan yang dibutuhkan untuk keperluan
internal rumah sakit, kemudia hasil laporannya diajukan kepada
direktur rumah sakit atau pihak lain di lingkingan rumah sakit.
2) Laporan eksternal
Laporan eksternal adalah laporan yang dibutuhkan untuk
keperluan eksternal rumah sakit, kemudian hasil laporannya diajukan
kepada pihak tertentu di luar rumah sakit.Seperti dinas kesehatan
kabupaten, dinas kesehatan provinsi, kementrian kesehatan, Badan
Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) dan mahasiswa
yang akan melakukan penelitian atau pihak lain dari luar rumah
sakit.
c. Scanning
Scanning adalah proses alih media untuk pemindahan menuju
rekam medis elektronik. Proses scanning biasanya dilakukan untuk
menscan berkas rawat inap, Surat Eligibilitas Peserta (SEP), berkas
IGD,dan berkas observasi.
d. Penerimaan Berkas Rekam Medis
Penerimaan berkas rekam medis adalah satu unit di instalasi
rekam medis yang bertugas menerima berkas rekam medis dari ruang
rawat inap dan dilakukan pemeriksaan analisis ketidaklengkapan demi
mencapai Standar Pelayanan Minimum (SPM).
e. Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan, penataan, atau
penyimpanan berkas rekam medis untuk mempermudah pengambilan
kembali.

B. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
a. Pendaftaran
10

1) Mendaftarkan pasien baru dan lama


2) Menginput data pasien
3) Verifkasi data pasien
4) Mencetak SEP atau faktur pembayaran
5) Mendaftarkan pasien rawat inap
b. Pulahtapor
1) Input : Berupa diagnosa penyakit
2) Proses : Mengolah data dengan memberi kode ICD 10 untuk
diagnosa penyakit secara manual mapun komputerisasi
3) Output : Hasil dari pengolahan data dibuat laporan 10 besar
morbiditas dan mortalitas serta laporan lain
c. Scanning
1) Menscan berkas rawat inap yang akan di inaktifkan
2) Menscan berkas IGD (Instalasi Gawat Darurat)
3) Menscan berkas observasi IGD
4) Menscan SEP
d. Penyimpanan
1) Menganalisis ketidaklengkapan catatan medis
2) Mengassembling berkas rawat inap
3) Menyusun berkat rawat inap pada lemari penyimpaan
4) Melayani pelepasan informasi

2. Prosedur Kerja a. Pendaftaran


1) Pendaftaran Pasien Baru BPJS
a) Pasien membawa persyaratan surat rujukan dari PPK 1 maupun
PPK 2 atau membawa identitas seperti KTP dan kartu BPJS
b) Petugas melakukan penginputan data di SIMRS dengan mencari
kata kunci nama pasien, jika tidak ada kemudian di daftarkan di
Pasien Baru -> Data Pasien

c) Isi data diri pasien


d) Simpan, maka No. RM Pasien Keluar
e) Daftarkan ke pasien BPJS
f) Cari rujukan dengan input No. BPJS
g) Lihat poli tujuan, mengisi data diri pasien dengan lengkap
11

h) Cetak SEP
i) Simpan
j) Selesai
2) Pasien Lama BPJS
a) Lihat rujukan
b) Registrasi pasien BPJS
c) Cari rujukan dengan input No. BPJS
d) Lihat poli tujuan, memastikan data dengan benar
e) Cetak SEP
f) Selesai
3) Pendaftaran Pasien SKTM
a) Pasien SKTM membawa persyaratan lengkap sebagai syarat
validasi dan harus ada acc dari bagian informasi seperti cap dan ttd
dari pihak informasi
b) Registrasi pasien SKTM
c) Lihat poli tujuan serrta antrian dokter yang dituju, kemudian isi
data diri pasien
d) Cetak faktur pembayaran
4) Pendaftaran Admission/ Rawat Inap
a) Pasien datang dari IGD ataupun Poli Rawat Jalan
b) Ketika pasien terindikasi rawat inap, maka pasien yang berasal dari
poli membawa SPRI (Surat Permintaan Rawat Inap)
c) Petugas admission akan mendaftarkan pasien
d) Apabila pasien merupakan pasien bedah yang akan dilakukan
tindakan operasi maka ada 3 penjadwalan :

a) Post op adalah pendataan langsung operasi langsung


b) Pre op adalah pendataan langsung operasi esok hari
c) ODC (One Day Care) adalah Operasi langsung dan pasien dapat
pulang saat itu juga
e) Kemudian petugas mencari ketersediaan ruangan, apabila dalam 3
hari tidak mendapatkan ruangan maka pasien akan dirujuk
f) Apabila telah ada ruangan yang tersedia petugas melakukan check
in
12

g) Pembuatan SEP, apabila SEP tidak dapat dicetak berarti ada


penunggakan maka pasien harus membayar premi terlebih dahulu
h) Pencetakan SEP
i) Melakukan wawancara edukasi pasien dengan mengisi data diri
pasien dan penanggung jawab pasien pada resume masuk dan
keluar, general consent serta pemberian informasi edukasi pasien
j) Pasien melakukan pemeriksaan penunjang seperti swab, serta
rontgen atau foto thorax bagi pasien paru
k) Pasien akan di antar ke ruang rawat oleh petugas
5) Pendaftaran Ca Center
a) Pasien membawa persyaratan surat rujukan dari PPK 1 maupun
PPK 2.
b) Registrasi pasien
c) Cari rujukan dengan input No. rujukan
d) Lihat poli tujuan, memastikan data dengan benar
e) Cetak SEP
f) Selesai
b. Pulahtapor
1) Berkas rawat jalan sudah menggunakan komputerisasi menggunakan
aplikasi SIMRS
2) Kemudian data diisi oleh perawat atau dokter yang ada di poli dan IGD
3) Selanjutnya penginputan kodefikasi di SIMRS
4) Apabila rawat inap masih menggunakan cara manual dengan memasukan
data dari berkas rekam medis ke SIMRS

5) Data dari berkas diisi oleh perawat dari ruang rawat inap
6) Kemudian berkas rekam medis dari rawat inap diantar ke bagian
pulahtapor
7) Diinput dalam ekspedisi
8) Penginputan dan penyalinan kodefikasi di SIMRS
9) Kemudian berkas akan menjadi laporan internal, antara lain :
a) Laporan moribiditas dan laporan mortalitas dan obgyn (laporan dibuat
dalam bentuk triwulan, semester, tahunan)
b) Laporan kunjungan
c) Laporan jangkauan oelayanan
13

d) Laporan SKF/KSM (dibuat triwulan, semester, tahunan) 10) Berkas


yang menjadi laporan eksternal, antara lain:
a) LBPHA (HIV)
b) DOTS (TB)
c) DHF
d) COVID
e) Toksikogivilans (Keracunan)
f) Diklit dan lain lain
c. Scanning
1) Rawat inap dan observasi
a) Memilah berkas yang memiliki nilai guna:
(1) Resume pasien keluar
(2) Lembar masuk dan keluar
(3) Assesmen awal medis
(4) Resume keperawatan
(5) Laporan operasi
(6) Persetujuan operasi
(7) Penandaan lokasi operasi
(8) Identifikasi bayi
(9) Penunjang medis
(10) Lembar pemberian obat
(11) Laporan Kematian
b) Sebelum di scan, format penyimpanan harus diganti dengan
memasukan nomor rekam medis dan tanggal masuk pasien
c) Format penyimpanan juga harus sesuai dengan tanggal kunjungan
pasien
d) Lalu discan
2) Instalasi Gawat Darurat
a) Menyusun Berkas
(1) General consent
(2) Pemberian informasi dan edukasi pasien dan keluarga terintegrasi
(3) Catatan perkembangan pasien terintegrasi gawat darurat
(4) Format implementasi gawat darurat
(5) Pemberian informasi pasien
14

b) Kemudian sebelum di scan ganti format penyimpanan dengan


masukan nomor rekam medis dan tanggal masuk pasien
c) Format penyimpanan juga harus sesuai dengan tanggal kunjungan
pasien
d) Lalu discan

3) SEP
a) Masukan nomor rekam medis
b) Ubah format ke PDF
c) Penyimpanan berada di SEP (dengan SEP/ tanpa SEP)
d) Klik close
e) Lalu scan
d. Penerimaan Rekam Medis
1) Masukan nama pasien, nomor rekam medis, tanggal masuk, tanggal
keluar, nama ruangan danma dokter.
2) Kemudian analisis berkas rekam medis
a) Lembar masuk dan keluar
(1) Isi
(2) Nama dan tanda tangan dokter
b) Resume medis
(1) Isi
(2) Nama dan tanda tangan dokter
(3) Nama dan tanda tangan wali
c) Asesmen awal dokter
(1) Isi
(2) Nama dan tanda tangan dokter
d) Informed consent tindakan operasi
(1) Isi
(2) Nama dan tanda tangan dokter
(3) Nama dan tanda tangan wali
(4) Nama dan tanda tangan saksi
e) DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien)
(1) Isi
(2) Nama dan tanda tangan dokter
15

(3) Nama dan tanda tangan wali


f) Analisis cara bayar
(1) SKTM untuk lembar resumenya tinggal yang putih saja.
(2) Kontraktor untuk lembar resumenya tinggal yang putih saja.
(3) Umum bisa dilihat ada bukti pembayaran.
(4) BPJS ada dua macam yaitu, BPJS Non PBI dan BPJS PBI bisa
dilihat di kertas SEP nya.
g) Analisis cara pulang
(1) Pasien dengan cara pulang paksa harus menyertakan Surat Atas
Permintaan Sendiri (APS) yang ditanda tangan materai.
(2) Pasien yang meninggal menyertakan laporan kematian kemudian
diberi tanda plus (+) pada bagian depan cover
e. Penyimpanan dan Pelepasan Informasi
Sistem penyimpanan di RSUD Al Ihsan menggunakan sistem
desentralisasi yaitu sistem penyimpanan yang memisahkan berkas rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Sistem penyimpanan rawat jalan sudah
menggunakan rekam medis elektronik.

1) Sistem Penyimpanan Gawat Darurat


a) Petugas rekam medis mengambil berkas IGD
b) Berkas IGD tersebut akan di scan kemudian dipisah berdasarkan
tanggal keluar pasien
c) Berkas tersebut akan masuk ke dalam ruang penyimpanan berkas IGD
2) Sistem Penyimpanan Rawat Inap
a) Berkas datang dari ruangan rawat inap kemudian petugas rekam medis
akan menginput berkas mana yang sudah masuk
b) Setelah itu akan dikodifikasi oleh bagian pulahtapor
c) Lalu akan di analisis oleh KLPCM. Jika berkas tersebut tidak lengkap
akan dikembalikan ke ruangan memakai feedback
d) Jika berkas tersebut lengkap akan dipisahkan lagi melalui cara
bayarnya
e) Jika BPJS dan KEMENKES akan dikirim ke JKN untuk di claim lalu
akan dikembalikan lagi ke ruangan rekam medis
f) Jika Umum, SKTM, dan Kontraktor maka berkas tersebut akan
lansgung diassembling
16

g) Kemudian berkas tersebut diassembling dan akan dimasukkan ke


filling/ lemari penyimpanan

Pelepasan Informasi adalah melayani pasien yang membutuhkan informasi


terkait asuransi, jasa raharja, maupun visum.
1) Asuransi
a) Asuransi Pemerintah yaitu BPJS yang sudah lama bekerja sama
dengan
RSUD Al-Ihsan Bandung
b) Asuransi Swasta. Asuransi swasta yaitu seperti AXA Mandiri,
Prudential, BCA Life, BNI Life, dan lain sebagainya. Biasanya pasien
akan bayar umum terlebih dahulu kemudian akan dibuatkan rincian
biaya untuk diklaim ke asuransi tersebut.
2) Jasa Raharja
Asuransi yang menanggung kecelakaan lalu lintas yaitu jika kecelakaan
ganda. Prosesnya yaitu :
a) Pasien harus melapor ke pihak kepolisian untuk mengeluarkan surat
pengantar kepolisian
b) Surat pengantar kepolisian akan dikirim ke jasa raharja kemudian
akan mengeluarkan jaminan untuk dikirim ke rumah sakit.
3) Visum
Visum yaitu asuransi seperti kasus – kasus pemukulan, kekerasan, dan
lain sebagainya. Prosesnya yaitu :
a) Korban melapor ke pihak kepolisian kemudian akan diberi surat
pengantar pemeriksaan visum di rumah sakit
b) Setelah nomor rekam medis ada maka akan dibuat dan diambil oleh
pihak kepolisian

C. Kendala yang Dihadapi dan Upaya untuk Memecahkannya


1. Kendala yang dihadapi saat PKL di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Bandung yaitu : a. Pendaftaran
Terjadi error pada sistem virtual claim saat pencetakan SEP sehingga
menghambat proses pendaftaran pasien.
b. Pulahtapor
17

1) Pada saat proses kodefikasi terdapat kesalahan ketik pada penulisan


diagnosa sehingga menghambat proses penginputan kode diagnosa.
2) Terdapat status pulang dan ruang rawat pasien yang tidak diisi oleh
perawat pada saat proses kodefikasian.
c. Scanning
1) Pada proses scanning terkadang mesin scan digunakan macet
karenya adanya sterples yang mengakibatkan berkas menjadi lecek.
2) Terjadi penyimpanan penuh pada saat akan menyimpan hasil scan,
padahal penyimpanan dalam komputer tersebut masih tersedia.
3) Alat scanner sering mengalami jammed paper yang mengakibatkan
terhambatnya proses scanning.

d. Penerimaan berkas
Terdapat berkas yang belum lengkap sehingga harus
dikembalikan ke ruang rawat inap dan mengakibatkan berkas menjadi
terlambat masuk ke ruang penyimpanan.
e. Penyimpanan
1) Ada beberapa map berkas yang sudah rusak sehingga sulit saat
dimasukan ke dalam lemari.
2) Kurangnya petugas assembling sehingga mengakibatkan
tertumpuknya berkas rekam medis di ruang penyimpanan.

2. Upaya untuk memecahkan kendala yang ada di RSUD Al-Ihsan Bandung


yaitu:
a. Pendaftaran
Perlu adanya peningkatan kualitas kecepatan internet untuk
meningkatkan ketepatan waktu petugas dalam proses pelayanan, dan
perlu adanya evaluasi kembali oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) terkait aplikasi virtual claim.
b. Pulahtapor
1) Perlu adanya evaluasi kembali terhadap petugas untuk
meminimalisir terjadinya human error atau kesalahan pengetikan.
2) Perlu adanya evaluasi kembali terhadap petugas terkait pengisian
data pasien.
c. Scanning
18

1) Petugas perlu meningkatkan ketelitian terkait hal yang menghambat


proses scanning dan menjaga pemeliharaan mesin scan.
2) Meningkatkan kualitas mesin scan dan komputer untuk menunjang
kelancaran pada proses scanning.
d. Penerimaan berkas
Perlu adanya sosialisasi kepada dokter atau perawat ruangan
mengenai pentingnya kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan
sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang rekam medis.

e. Penyimpanan
1) Menyediakan map baru di ruang penyimpanan untuk mengganti
map yang rusak.
2) Perlu adanya penambahan petugas assembling guna menunjang
produktifitas beban kerja petugas.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini, kami mendapatkan
banyak pengetahuan secara nyata dalam menerapkan materi kuliah secara
optimal dan maksimal ketika melakukan Praktik Kerja Lapangan. Selain itu
Praktik Kerja Lapangan juga merupakan sarana bagi Mahasiswa/i untuk
mengenal dunia kerja yang nantinya dihadapi setelah lulus kuliah.
Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam laporan Praktik Kerja
Lapangan ini, terdapat beberapa bidang pekerjaan di Instalasi Rekam Medis
RSUD Al-Ihsan Bandung, yaitu:
1. Pendaftaran, terdiri dari:
a. Pendaftaran pasien BPJS
b. Pendaftaran pasien SKTM
c. Pendaftaran Rawat Inap/Admissions
d. Pendaftaran Ca Center
2. Pulahtapor
3. Scanning
a. Scanning berkas Rawat inap yang akan inaktif
b. Scanning berkas Instalasi gawat darurat
c. Scanning SEP
4. Penerimaan berkas rekam medis
a. Ekspedisi berkas masuk dan keluar
b. Menganalisis berkas rekam medis
5. Penyimpanan, terdiri dari:
a. Sistem penyimpanan Gawat Darurat
b. Sistem penyimpanan Rawat Inap
6. Pelepasan Informasi, terdiri dari:
a. Asuransi Pemerintah
19
20

b. Asuransi Swasta
c. Jasa Raharja
d. Visum
Berdasarkan uraian kendala dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini,
terdapat beberapa masalah yang menjadikan pembelajaran kedepannya agar
kami dapat mengerjakan segala hal dengan teliti dan menemukan upaya untuk
memecahkannya dengan lebih kritis.
Maka dari hasil Praktik Kerja Lapangan ini, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. RSUD Al-ihsan semula bernama RS Islam Al Ihsan dibangun pada tanggal
11 Maret 1993 bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1413 H oleh
Yayasan RSI Al Ihsan
2. RSUD Al-ihsan merupakan Rumah Sakit rujukan utama se-Jawa Barat
3. Sistem penyelenggaraan rekam medis di RSUD Al-ihsan yaitu
menggunakan sistem Rekam Medis Elektronik untuk pasien rawat jalan dan
menggunakan berkas Rekam Medis manual untuk pasien rawat inap
4. Sistem penyimpanan Rekam Medis di RSUD Al-ihsan menggunakan
Terminal Digit Filling System yaitu sistem penyimpanan dokumen rekam
medis dengan menjajarkan dokumen rekam medis berdasarkan urutan
nomor rekam medis pada 2 angka kelompok akhir.
5. Ruang penyimpanan di RSUD Al-Ihsan menggunakan rotasi sistem yang
dapat berputar 360o

B. Saran
Saran yang akan disampaikan merupakan saran yang akan disampaikan untuk
Rumah Sakit dan untuk Institusi Pendidikan.
1. Untuk Rumah Sakit
a. Kami berharap agar kerjasama diantara Rumah Sakit dengan Kampus
akan terus berlangsung dan memberikan banyak peluang untuk
Mahasiswa/i untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
21

b. Kami berharap agar kedepannya seluruh staff rekam medis dapat


menyatukan visi misi dalam membimbing Mahasiswa/i yang akan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
2. Untuk Institusi Pendidikan
a. Kami berharap agar kampus dapat lebih memantau kegiatan Mahasiswa/i
dalam Praktik Kerja Lapangan ini agar kerjasama dengan Rumah Sakit
kedepannya dapat berlangsung dengan lebih baik dan untuk lebih
meyakinkan Rumah Sakit dengan program Praktik Kerja Lapangan ini.
b. Kami berharap dalam pembekalan materi akademis maupun
nonakademis agar dapat lebih ditingkatkan lagi, terutama materi
nonakademis seperti kepribadian dan perilaku yang sudah baik menjadi
lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Lembaran


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran RI Nomor 5063.
Sekretariat Negara. Jakarta.

Indonesia. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Lembaran


Negara RI Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran RI Nomor 5072.
Sekretariat Negara. Jakarta.

Albar, H. (2022). Rekam Medis: Apa Manfaatnya?. [Online]. Tersedia:


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1445/rekam-medis-
apamanfaatnya#:~:text=Selain%20sebagai%20pembiayaan%20kesehatan
%20p asien,pengobatan%20apa%20saja%20yang%20didapat. [14 Maret
2023]

Admin. (2022). Sejarah. [Online]. Tersedia:


https://rsudalihsan.jabarprov.go.id/page/414-SEJARAH. [14 Maret 2023]

Admin. (2022). Struktur Organisasi. [Online]. Tersedia:


https://rsudalihsan.jabarprov.go.id/page/420-STRUKTUR-ORGANISASI.
[14 Maret 2023]

Miya. (2018). Peningkatan Pelayanan di Loket Pendaftaran/Admisi RSUD dr.


Darsono Pacitan. [Online]. Tersedia:
http://rsud.pacitankab.go.id/peningkatan-pelayanan-di-loket-
pendaftaranadmisi-rsud-dr-darsono-pacitan/. [14 Maret 2023]

Nurul Hidayah, A. (2019). Sistem Penyimpanan Rekam Medis. [Online].


Tersedia:
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2019/05/17/sistem-
penyimpananrekam-medis/. [14 Maret 2023]

22

Anda mungkin juga menyukai