Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Diajikan sebagai salah satu tugas terstruktur mata kuliah Pancasila

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Iis Kurniasih, M.Pd.I

Disusun oleh :

Amirudin Nenoliu (20231005)


Ayu Puspita Dewi (20231007)
Ismi Mulyaningsih (20231009)
Sudirman Nenokeba (20231023)

PRODI EKONOMI SYARI’AH


STAI AL-MA’ARIF CIAMIS
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dra. Hj. Iis Kurniasih,
M.Pd.I. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pancasila yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, kami masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami.
Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Ciamis,15 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 1
Bab II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
2.1 Pengertian Filsat............................................................................. 3
2.2 Pancasila Merupakan suatu filsafat................................................ 5
BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi nasional Indonesia yang
diakui secara resmi. Namun, Pancasila bukan hanya sekadar sebuah konsep politik
atau hukum semata, melainkan juga memiliki dimensi filsafat yang mendalam.
Sebagai sistem filsafat, Pancasila memberikan landasan moral, etika, dan nilai-
nilai yang menjadi pijakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh
karena itu, penting untuk memahami Pancasila sebagai sistem filsafat agar dapat
menggali makna dan implikasinya yang lebih dalam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian filsafat?
2. Apakah Pancasila merupakan filsafat?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep Pancasila sebagai sistem
filsafat, mengidentifikasi landasan filosofis yang mendasari Pancasila, serta
menganalisis implikasi Pancasila sebagai sistem filsafat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan memahami Pancasila sebagai sistem filsafat,
diharapkan kita dapat lebih memahami esensi dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya, serta menerapkannya secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Pancasila adalah dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia. Lima asas
utamanya mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sistem filsafat Pancasila mencerminkan nilai-nilai
moral, keadilan, dan kebinekaan sebagai landasan bagi pembangunan masyarakat
Indonesia.
Fungsi Pancasila
Berikut adalah beberapa fungsi Pancasila sebagai sistem filsafat :
1. Sebagai dasar negara: Pancasila berfungsi sebagai dasar negara dan
menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia.
2. Sebagai sumber hukum: Pancasila dijadikan sebagai sumber hukum
tertinggi di Indonesia dan menjadi pedoman dalam pembuatan peraturan
perundang-undangan.
3. Sebagai ideologi bangsa: Pancasila berfungsi sebagai ideologi bangsa yang
menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4. Sebagai penjaga keutuhan dan persatuan bangsa: Pancasila berfungsi
sebagai penjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia dengan
mengedepankan nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan kerukunan antarumat
beragama, suku, dan budaya.
Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.
Pancasila sendiri dikembangkan oleh para founding fathers atau pendiri bangsa
Indonesia sebagai suatu sistem filsafat yang mengandung nilai-nilai filosofis.
Pancasila sebagai sistem filsafat bertitik tolak dari teori-teori filsafat dan
memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan. Sementara itu, Pancasila sebagai sistem

2
filsafat juga memiliki fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam
sikap, tingkah laku, dan perbuatan.
Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang
berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya. Setiap sila dalam Pancasila tidak
dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan. Pancasila sebagai sistem
filsafat juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang disusun secara hierarkis.
Sebagai sistem filsafat, Pancasila juga berarti refleksi kritis dan rasional sebagai
dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan mendapatkan pokok-
pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.

2.1. Pengertian Filsafat


a. Secara Umum
Filsafat Adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk
memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan
refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat
merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan
sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan
lainnya oleh karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas. Sebagai
contoh, dalam ilmu psikologi mempelajari tingkah laku kehidupan
manusia, namun dalam ilmu filsafat tidak terbatas pada salah satu
bidang kehidupan saja, melainkan memberikan suatu pandangan hidup
yang menyeluruh yaitu tentang hakiki hidup yang sebenarnya.
Pandangan hidup tersebut merupakan hasil pemikiran yang disusun
secara sistematis menurut hukum-hukum logika.
Seorang yang berfilsafat (filsuf) akan mengambil apa yang telah
ditangkap dalam pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah
kemudiaan memandangnya di bawah suatu horizon yang lebih luas,
yakni sebagai unsur kehidupan manusia yang menyeluruh.
b. Menurut Para Ahli
Pengertian filsafat menurut menurut para ahli memiliki
perbedaan dalam mendefinisikan filsafat yang disebabkan oleh
berbedaan konotasi filsafat dan keyakinan hidup yang dianut mereka.

3
Perbedaan pendapat muncul juga dikarenakan perkembangan filsafat itu
sendiri sehingga akhirnya menyebabkan beberapa ilmu pengetahuan
memisahkan diri dari ilmu filsafat.
Berikut beberapa pengertian filsafat menurut menurut para ahli
yang memiliki pengertian jauh lebih luas dibandingkan dengan
pengertian menurut bahasa.
1) Cicero (106 – 43 SM) Filsafat adalah seni kehidupan sebagai ibu
dari semua seni.
2) Aristoteles (384 – 322 SM) Filsafat adalah memiliki kewajiban
untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda.
3) Plato (427 – 347 SM) Filsafat itu adalah tidaklah lain dari
pengetahuan tentang segala yang ada.
Selain tokoh-tokoh dunia, adapun pendapat dari tokoh bangsa
Indonesia mengenai filsafat, yaitu :
1) Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari
sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut
hakekat.
2) Driyakarya: filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya
tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang
kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang
penghabisan.
3) Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran
untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan,
dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
4) Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan
manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai
pengetahuan itu.
5) Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.: Filsafat ialah usaha pemikiran dan
renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-
sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal,

4
integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran
yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
6) Prof. Mr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran ,
sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam
kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

2.2. Pancasila Merupakan Suatu Filsafat


Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila adalah filsafat negara yang
lahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia.
Mengapa pancasila dikatakan sebagai filsafat? Hal itu dikarenakan pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para
pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat.
Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila ini memberikan pengetahuan dan
pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat pancasila.
Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan
rasionl tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya
bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya
yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena
pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan
oleh the founding fathers Indonesia, yang di tuangkan dalam suatu system
(Abdul Gani 1998).
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau
pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap,
dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang
benar, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian
bangsa Indonesia. Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh
Soekarno sejak 1955 sampai kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat
itu Soekarno selalu menyatakan bahwa pancasila merupakan filsafat asli
Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia, serta merupakan
akulturasi budaya India (hindu-buddha), Barat (Kristen), Arab (Islam).
Filsafat pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat praktis sehingga
filsafat pancasila tidak hanya mengandung pemikiran yang sedalam-

5
dalamnya atau tidak hanya bertujuan mencari, tetapi hasil pemikiran yang
berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup
sehari-hari (way of life atau weltanschauung) agar hidup bangsa Indonesia
dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik dunia maupun di akhirat
(Salam, 1988:23-24).

6
BAB III
KESIMPULAN

Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat
atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa dan negara Indonesia. Dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan
karena memiliki logika, metode dan sistem.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila merupakan
hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita,
yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila
memiliki hakekatnya tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima
sila-silanya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai