Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI

SISTEM FILSAFAT
( PENGERTIAN FILSAFAT )

Disusun Oleh :
Alvin Alfarabby Subara (21751002)
Prodi : Pengelolaan Agribisnis_2A
Matkul : Pendidikan Pancasila

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI D4 PENGELOLAAN AGRIBISNIS
Bandar Lampung
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Filsafat”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung , 17 Mei 2022

Penulis

Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN.........................
 1.1. Latar Belakang............................................
…………………………………………..
 1.2. Rumusan Masalah..........................................
………………………………………
 1.3. Tujuan Penulisan......................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................………………………………………. ..............
 2.1. Pengertian Filsafat ..............................................
…………………………………… .................
 2.2. Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli...... ……………………………………..
 2.3. Pancasila Melalui Pendekatan Dasar Ontologis, Epistemologis,Aksiologis........
 2.4. Fungsi Filsafat Pancasila............................... ………………………………. ....
 2.5. Tujuan Filsafat Pancasila..........................……………………………................
 2.6. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.............................................. ..........................
 2.7. Contoh Filsafat Pancasila......................................................................................
 2.8. Objek Filsafat........................................................................................................
BAB III PENUTUP ………………………………………………
 3.1.Simpulan............................................. ………………………
 3.2.Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara


memiliki kedudukan sebagai
kaidah negara yang
fundamental. Hal ini menuntut
Pancasila untuk bersifat tegas,
kuat, dan tidak bisa
diubah oleh siapapun. Setiap
sila Pancasila memiliki nilai
yang harus dipegang teguh
oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Keberadaan fungsi
dan tujuannya sangat
berpengaruh terhadap setiap
elemen di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Oleh
karena itu, diperlukan
pemahaman terhadap masing-
masing fungsi dan tujuan agar
dapat dicerminkan pada
kehidupan sehari-hari
Pancasila bisa dikatakan sebagai system filsafat karena Pancasila mengandung
pemikiran pendiri negara yang dituangkan dalam suatu system yang merupakan cerminan
dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai filsafat negara-negara serta sebagai hidup
bangsa pada hakekatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis fundamental
dan menyeluruh.
Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila dijelaskan sebagai
berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara replublik Indonesia , menganung
makna setiap aspek-aspek kehidupan kebangsaan kemasyarakatan dan kebangsaan harus
berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa negara adalah
merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan yang
merupakan masyarakat hukum (legal sociality).
Filsafat Negara kita adalah Pancasila yang diakui dan diterima oleh bangsa Indonesia
sebagai pandangan hidup dengan demikian, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam
kelakuan dan perlakuan sehari-hari.
Sebagaimana telah dirumuskan oleh presiden Soekarno, Pancasila pada hakikatnya
telah hidup sejak dahulu dalam moral, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat Indonesia.
“ Dengan adanya kemerdekaan Indonesia Pancasila bukanlah lahir, atau dijelmakan ,
tetapi sebenarnya Pancasila itu bangkit Kembali”.
Pengertian fisafat Pancasila secara umum adalah hsil berfikir atau pemikiran yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya, dan diyakini sebagai
kenyataan , norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil dan bijaksana dan paling sesuai
dengan keshidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan filsafat Pancasila, kita dapat mengetahui sifat kehidupan pedesaan dan semua
aspek yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan sosial dan kelangsungan hidup
negara. Dengan filsafat Pancasila kita dapat menemukan kebenaran yang penting tentang
sifat negara, gagasan negara, dan tujuan negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Pancasila dan filsafat


2. Apasaaja karakteristik prinsip-prinsip serta hakikat Pancasila sebagai filsafat
3. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai suatu filsafat
4. Apa saja objek dari filsafat Pancasila
5. Pengertian system Pancasila sebagai filsafat
6. Bagaimana Pancasila melalui pendekatan dasar Ontologis, Epistemologis, serta
Aksikologis
7. Pendapat mengenai system Pancasila sebagai filsafat

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian dari Pancasila sebagai system filsafat


2. Memhami penjelasan filsafat
3. Dapat memudahkan si pembaca terhadap makalah yang kami buat
4. Untuk mengetahui dan memahami Pancasila melalui pendekatan dasar Ontologis,
Epistemologis, serta Aksikologis
5. Menambah wawasan dan pengetahuan
6. Agar menyakinkan bahwa system filsafat Indonesia adalaha Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat akan segala


sesuatu untuk memperoleh kebenaran dan ilmu pengetahuan tentang hakikat
menanyakan apa hakikat atau inti sari dari segala sesuatu. Sedangkan filsafat ilmu
merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat
seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat sendiri memiliki
pengertian lain yaitu usaha untuk memahami dan mengertti dunia dalam hal makna
dan nilai-nilainya. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan nya
tentang asal mula dan sifat dasar lam semesta tempat hidup serta berusaha untuk
menyatukan hasil ilmu dan pemahaman tentang moral-moral , estetika , dan agama.

Filsafat adalah analisis logis dari Bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan
konsep. ( corak filsafat logosentrisme ) pengertian filsafat berasal dari Bahasa
Yunani , yaitu phillosiphia , kt aitu terdiri dari dua kata yaitu philo ,philos, philein,
yang mempunyai arti cintai / pecinta / mencinta dan Sophia berarti kebijakan ,
kearifan hikmah , hakikat kebenaran. Jadi secara harafiah pengertian filsafat adalah
cinta pada kebijaksanaaan atau kebenaran yang hakiki.

Filsafat Pancasila adalah pengunaan nikai-nilai Pancasila sebagai dasar


negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga bahwa
Pancasila mengandung pandanagan nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi subtansi
dan isis pembentukan ideologi Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah
suatu kesatuan yang saling berkaitan, bahkan saling berkualifikasi antara satu sila
dengan sila lainnya sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh untuk
tujuan tertentu. Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur
yang memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan
ketergantungan.

Filsafat adalah upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam


membangun peradaban manusia. Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan
bernegara Indonesia. Pancasila dalam filsafat digunakan sebagai objek dan subjek.
Objek untuk dicari landasan filosofi nya dan subjek untuk mengkritisi aliran filsafat
yang berkembang. Maka dari itu Pancasila harus menjadi orientasi pelaksanaan sistem
politik dan pembangunan nasional. Kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya
mempelajari betul apa makna landasan filosofi Pancasila dan juga mengkritisi prinsip-
prinsip kehidupan kita dengan melihat Pancasila, bukan ketika ada prinsip hidup kita
yang berlawanan dengan Pancasila kita malah ingin mengganti ideologi Pancasila
tersebut.
Filsafat pancasila adalah hasil pemikiran yang paling mendalam dan dianggap
telah dipercaya serta diyakni sebagai suatu kesatuan dari norma dan nilai yang paling
dianggap benar, adil, bijaksana, paling baik dan paling sesuai dengan kaidah
didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2 Pengertian filsafat menurut para ahli

1. IR. Soekarno
Menurut Soekarno, filsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari Indonesia yang
diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha),
Barat (Kristen), dan Arab (Islam).
2. Soeharto
Filsafat Pancasila mulai mengalami perubahan, melalui para filsuf yang lahir dari
Depdikbud. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti dengan interpretasi dalam
budaya Indonesia (Pancasila truly Indonesia).
3. Ruslan Abdulgani
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang terlahir
sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.
4. Notonagoro
Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan pengetahuan dan
pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila. Menurutnya, secara ontologi, kajian
Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila yang
terkandung di dalam Pancasila
2.3 Pancasila Melalui Pendekatan Dasar Ontologis, Epistemologis, Aksiologis

1.Dasar Ontologis (Hakikat Manusia) Sila–sila Pancasila


Manusia sebagai pendukung pokok sila–sila pancasil secara ontologis memiliki hal–
hal yg mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan rohani,
sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta
keddukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai
makhluk tuhan yang maha esa. Oleh karena kedudukan kodrat manusia sebagai
makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan inilah maka secara
hierarkis sila pertama ketuhanan yg maha esa mendasari dan menjiwai keempat sila –
sila pancasila yg lainnya (Notonagoro, 1975:53). 1. Sila pertama : Tuhan adalah
sebagai asal mula segala sesuatu, tuhan adalah mutlak, sempurna dan kuasa, tidak
berubah, tidak terbatas pula sebagai pengatur tata tertib alam (Notonagoro, 1975:78)
xvi 2. Sila kedua : kemanusiaan yg adil dan beradab, negara adalah lembaga
kemanusiaan, yg diadakan oleh manusia (Notonagoro, 1975:55) 3. Sila ketiga :
persatuan indonesia. Persatuan adalah sebagai akibat adanya manusia sebagai
makhluk tuhan yg maha esa,adapun hasil persatuan adalah rakyat sehingga rakyat
adalah merupakan unsur pokok negara 4. Sila keempat : maka pokok sila keempat
ialah kerakyatan yaitu kesesuaiannya dengan hakikat rakyat 5. Sila kelima : dengan
demikian logikanya keadilan sosial didasari dan dijiwai oleh sila kedua yaitu
kemanusiaan yg adil dan beradab (Notonagoro, 1975:140,141) 2.4.2 Dasar
Epistemologis (Peng
2.Dasar Epistemologis (Pengetahuan) Sila–sila Pancasila
Sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki tiga unsur pokok agar dapat menarik
loyalitas dan pendukungnya yaitu 1. Logos yaitu rasionalitas atau penalarannya 2.
Pathos yaitu penghayatannya 3. Ethos yaitu kesusilaannya (wibisono, 1996:3) Dasar
epistemologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai – nilai dasarnya
yaitu filsafat pancasilaa (Soeryanto, 1991:51). Terdapat tiga persoalan yang mendasar
dalam epistemologi yaitu: pertama tentang sumber pengethuan manusia, kedua
tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang watak pengetahuan
manusia (titus, 1984:20). Adapun potensi atau daya untuk meresapkan pengetahuan
atau dengan lain perkataan transformasi pengetahuan terdapat tingkatan sebagai
berikut: xvii demonstrasi, imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, inspirasi dan
ilham
3.Dasar Aksiologis Pancasila
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu;
axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi
dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori
nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John
Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem
seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang
berharga, yang diidamkan oleh setiap insan. Aksiologi adalah ilmu yang
membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan
ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan
sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang siasia kalau kita bisa
memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan
yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu
pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar. Pembahasan
aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya
pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya
dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan
oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan
sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
2.4 Fungsi Filsafat Pancasila

 Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Setiap bangsa di dunia memiliki jiwanya sendiri. Hal ini disebut dengan istilah
Volkgeish, yang berarti 'jiwa bangsa' atau 'jiwa rakyat'. Bagi bangsa Indonesia,
Pancasila adalah jiwa yang telah memainkan peranan penting dalam kehidupan.

 Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Filsafat Pancasila berfungsi sebagai kepribadian dan ciri khas bangsa Indonesia serta
menjadi ciri pembeda di antara bangsa lain di dunia.

 Sebagai Sumber dari Semua Sumber Hukum

Indonesia adalah negara hukum yang menerapkan hukum secara adil berdasarkan
peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, fungsi filsafat Pancasila merupakan sumber dari
seluruh sumber daya hukum di Indonesia.
Masing-masing dari sila yang terkandung dalam Pancasila berfungsi sebagai nilai dasar,
sedangkan hukum adalah nilai instrumental atau keterangan tentang sila Pancasila.

 Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai cara hidup dari Indonesia. Dengan kata lain,
Pancasila merupakan pedoman dan instruksi dalam kehidupan sehari-hari.

 Menjadi Falsafah Hidup Bangsa

Filsafat Pancasila memiliki fungsi kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan pandangan
bahwa Pancasila mengandung nilai kepribadian yang paling tepat dan sesuai dengan
bangsa Indonesia.
Pancasila juga dianggap sebagai nilai yang paling bijaksana, paling adil, dan paling tepat
untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia.

 Sebagai Dasar Negara

Filsafat Pancasila berfungsi sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan atau


penyelenggaraan negara. Segala sesuatu yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia,
baik rakyat, pemerintah, wilayah maupun aspek negara lainnya, harus didasarkan pada
Pancasila.

 Memberi Hakikat Kehidupan Bernegara


Filsafat Pancasila memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan mendasar atau sangat
mendasar, seperti sifat kehidupan negara. Dengan filsafat Pancasila, kita dapat
mengetahui sifat kehidupan pedesaan dan semua aspek yang memiliki hubungan erat
dengan kehidupan sosial dan kelangsungan hidup negara.

 Memberi Substansi tentang Hakikat Negara, Ide Negara ,dan Tujuan Bernegara

Dengan filsafat Pancasila kita dapat menemukan kebenaran yang penting tentang sifat
negara, gagasan negara, dan tujuan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya
substansi yang memiliki kebenaran universal bagi bangsa Indonesia selama berabad-abad.

 Menjadi Perangkat Ilmu Kenegaraan

Fungsi filsafat Pancasila yang terakhir ialah sebagai perangkat ilmu pengetahuan yang
berbeda, khususnya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan negara. Hal ini
dapat tercermin dalam berbagai contoh Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah.

2.5 Tujuan Filsafat Pancasila

1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang Maha kuasa.
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi.
3. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat berada
dalam kaitannya HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
4. Untuk menciptakan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
5. Menjadi negara nasionalis dan cinta tanah air Indonesia.

2.6 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki
fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan ketergantungan. Filsafat adalah
upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam membangun peradaban manusia.
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bernegara Indonesia. Pancasila dalam
filsafat digunakan sebagai objek dan subjek. Objek untuk dicari landasan filosofi nya dan
subjek untuk mengkritisi aliran filsafat yang berkembang. Maka dari itu Pancasila harus
menjadi orientasi pelaksanaan sistem politik dan pembangunan nasional. Kita sebagai warga
negara Indonesia seharusnya mempelajari betul apa makna landasan filosofi Pancasila dan
juga mengkritisi prinsip-prinsip kehidupan kita dengan melihat Pancasila, bukan ketika ada
prinsip hidup kita yang berlawanan dengan Pancasila kita malah ingin mengganti ideologi
Pancasila tersebut.
Pancasila memiliki 3 landasan pijak filosofis yaitu Ontologis, Epistemologis, dan
Aksiologis. Ontologis dalam filsafat adalah tentang hakikat yang paling mendalam dan paling
umum(mendasar). Epistemologis adalah tentang sifat dasar pengetahuan. Aksiologis adalah
tentang penelitian tentang nilai-nilai.
Landasan Ontologis Pancasila adalah pemikiran filosofis atas sila-sila Pancasila sebagai dasar
filosofis negara Indonesia. Menurut Sephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, ontology
bergadapan dengan sifat makhluk hidup, dimana ada 3 mainstream utama yaitu
determinisme, pragmatism, dan kompromisme.
Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia sebagai Ontologis, pada sila ke:
1. Hal kebebasan beragama dan menghormati satu sama lain.
2. Setiap orang memiliki martabat, HAM, keadilan yang sama.
3. Ada perbedaan tapi tetap satu (rasa kebangsaan Indonesia)
4. Sistem demokrasi melalui musyawarah demi tercapainya mufakat untuk menghindari
dikotomi mayoritas dan minoritas.
5. Seharusnya, tidak ada kemiskinan dalam negara merdeka (adil secara social)
Landasan Epistemologis Pancasila artinya nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman
bangsa Indonesia yang kemudian disintesiskan melalui pandangan komprehensif
kegidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2.7 Contoh Filsafat Pancasila


Adapun contoh dari berbagai filsafat pancasila adalah sebagai berikut ini.

 Menjaga Toleransi

Karakteristik dari filsafat Pancasila yaitu monodualistik dan monopluralistik. Filosofi


Pancasila ini yang dapat untuk diterapkan dalam kehidupan dalam bentuk untuk menjaga rasa
toleransi antara perorangan serta kelompok.

 Menjaga Kerukunan Umat Beragama

Warga negara Indonesia diwajibkan menganut satu agama kepercayaan dan tidak
membenarkan seseorang yang tak mempercayai adanya tuhan. Agama di Indonesia beragam
dan setiap warga negara dibebaskan untuk menganut agama sesuai kepercayaan masing
masing dengan saling rukun tan menghormati perbedaan.

 Penyelenggara Negara Sesuai dengan Nilai Ketuhanan

Pancasila ialah dasar falsafah Negara Indonesia bentuk sumber nilai di Negara Indonesia,
termasuk juga nilai di dalam pelaksanaan suatu negara. Pancasila sebagai dasar negara seperti
pada poin pertama ketuhanan yang maha Esa uang menjadi nilai ketuhanan bagi seluruh
warga negara.

 Mentaati dan Mematuhi Peraturan yang Berlaku

Dalam kehidupan ini negara pasti ada hukum yang harus diikuti oleh seluruh warga negara.
Pancasila yang merupakan sebagai dasar negara ialah induk dari sumber hukum serta nilai
yang berlaku di Negara Indonesia. Jadi seluruh warga negara harus mematuhi semua
peraturan yang berlaku. Bukan hanya hukum tertulis, namun juga nilai serta norma yang
berlaku pada komunitas yang tidak tertulis.

 Memihak dan Membela Negara

Sebelum merdeka para pahlawan yang berjuang membela negara ini, sekarang warga negara
yang diwarisi kemerdekaan sudah seharusnya berpartisipasi dalam hal membela negara
seperti tidak melakukan pelanggaran aturan, menjadi generasi yang mencintai tanah air,
menggunakan produk dalam negeri, menciptakan inovasi dan kreasi untuk negara Indonesia.

 Tidak Membuat Perpecahan Antar Kelompok

Negara kita membebaskan untuk berpendapat, berkelompok dan berkomunitas namun tidak
untuk memecah belah persatuan, tidak untuk mempropaganda sebuah masalah, kita diajarkan
hidup dengan damai diatas perbedaan dan menghindari konflik yang menyebabkan
perpecahan antar kelompok.

 Mengakui Persamaan Derajat

Setiap manusia mempunyai hak yang sama serta kedudukan yang sama tidak dengan
membedakan berdasarkan dari jabatan, ras, agama, kelompok, keluarga dan lain sebagainya.

 Menegakkan Keadilan

Pada sila “keadilan sosial bagi semua orang Indonesia”. Mengaju pada sila tersebut bahwa
sila tersebut merupakan contoh filsafat pancasila. Di Negara inikeadilan harus ditegakkan.

 Penegakan Demokrasi

Contoh filsafat pancasila juga terdapat pada sila keempat yaitu demokrasi dengan suatu misi
yang dipimpin dengan kebijaksanaan dalam representasi dari sebuah perwakilan. Pada sila
keempat itu mencerminkan bahwa bagaimana Indonesia menjadi sebuah bangsa yang melekat
pada aspek demokrasi Pancasila.
2.8. Objek Filsafat

Ada beberapa objek-objek filsafat. Objek filsafat meliputi dua hal, yakni objek materiil
dan objek formal.

Objek materiil dari filsafat adalah suatu kajian penelaahan atau pembentukan pengetahuan,
yaitu segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Objek materiil filsafat ini mencakup segala
hal, baik hal-hal yang konkret maupun yang tidak konkret (hal-hal yang nyata maupun hal-
hal yang abstrak atau tidak nampak). Menurut Poedjawijatma (1980) objek materiil filsafat
ialah yang ada yang mungkin ada. Objek filsafat materiil ini meliputi segala hal dari
keseluruhan ilmu yang mnyelidiki segala sesuatu. Muhammad Noor (1981) berpendapat
bahwa objek filsafat itu dibedakan atas objek materiil dan non materiil. Objek materiil
mencakup segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik materiil konkret, fisik.
Sedangkan objek nonmateriil meliputi hal-hal yang abstrak dan psikis. Termasuk juga objek
non materiil ini adalah pengertian abstrak-logis, konsepsional, spiritual, nilai-nilai, dan lain-
lain

Sedangkan objek forma, yaitu sifat penelitian. Objek formal adalah penelitian yang
mendalam. Kata mendalamberarti ingin tahu tentang objek yang tidak empiris. penyelidikan
sains tidak mendalam karena ia hanya ingin tahu sampai batas objek itu dapat diteliti secara
empiris. Objek penelitian sains adalah pada batas dapat diriset, sedangkan objek penelitian
filsafat ada pada daerah tidak dapat diriset, tetapi dapat dipikirkan secara logis.

Menurut Lasiyo dan Yuwono (1985), objek formal filsafat adalah sudut pandang menyeluruh,
yang secara umumdapat mencapai hakikat dan objek materiilnya. Jadi objek filsafat ini
membahas objek materiilnya sampai ke hakikat atau esensi dari yang dibahasnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila mengandung nilai-nilai filosofis. Pancasila sebagai sistem filsafat bertitik


tolak dari teori-teori filsafat. Pancasila dikembangkan oleh para pendiri negara: Soekarno,
Notonagoro, Soerjanto Poespowardoyo, Sastrapratedja, dan para pemikir lainnya. Pancasila
menjadi identitas bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai filsafat. Sistem filsafat bangsa dan Negara Indonesia. Obyek, metode dan
ruang lingkup Pancasila. Causa (Deskripsi Materialis, formalis, finalis dan efisiens) filsafat
Pancasila. Hakekat sila-sila Pancasila yang tersusun secara Hirarkis Piramidal. Nilai-nilai,
norma, sikap, prilaku Pancasilais. Posisi agama di Negara Pancasila (NKRI). Etika Pancasila,
pragmatisme, hedonisme, konsumerisme dan nilai-nilai Pancasila. Aktualisasi Nilai-nilai
Pancasila di bidang IPOLEKSOSBUDHUKIPTEKHANKAMNAS. Pengamalan Pancasila,
mempraktekan kemampuan menjalani hidup bersama dalam konsep harmoni(serasi, selaras,
seimbang) gotong royong. Telaah kritis pancasila sebagai sistem keyakinan hidup berbangsa
bernegara yang digali dari sosio-kultural bangsa, yang kemudian berfungsi sebagai dasar
Negara, pandangan hidup dalam rangka mewujudkan TRI SAKTI (berdaulat dalam bidang
politik, berdikari dalam bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan). Filsafat
Pancasila adalah pengunaan nikai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga bahwa Pancasila mengandung pandanagan nilai,
dan pemikiran yang dapat menjadi subtansi dan isis pembentukan ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berkaitan, bahkan saling
berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya sehingga membentuk suatu struktur yang
menyeluruh untuk tujuan tertentu. Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari
berbagai unsur yang memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan
ketergantungan.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan
ataupun kesalahan baik dalam penulisan ataupun kata katanya yang masih
belum bagus disini kami mengharapkan kepada pembaca/dosen kami untuk
memberikan kami saran agar kedepanya kami menulis maklah dengan baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.berita.yahoo.com/pengertian-filsafat-pancasila-ketahui-fungsi-094011287.html

https://www.bola.com/ragam/read/4424273/pengertian-filsafat-pancasila-ketahui-fungsi-
dan-tujuannya#:~:text=Tujuan%20Filsafat%20Pancasila&text=Menjadi%20bangsa%20yang
%20menjaga%20keadilan,bangsa%20yang%20menjunjung%20tinggi%20demokrasi.

https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=227535

https://intisari.grid.id/read/032707467/memahami-pancasila-sebagai-sistem-filsafat-
bangsa-indonesia-berikut-penjelasannya

https://fip.upgris.ac.id/2020/08/05/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/

Anda mungkin juga menyukai