Kelompok 5 :
Putri Agustria Sampelan D22116001
Novita Chairani Solichah D22116003
Rahmat Hidayat D22116004
Mohammad Kiswah D22116007
Gisela Ulci Rumengan D22116011
Putri Nur Amalia D22116020
Yustika K D22116504
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul
Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari
banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................8
B. Saran........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila yang terdiri atas lima sila, pada hakekatnya merupakan sistem
filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
B. Rumusan Masalah
3. Apakah fungsi utama filsfat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia?
C. Tujuan
1
3. Untuk mengetahui fungsi utama Pancasila bagi bangsa dan negara
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, bagsa Yunani-lah yang mula-
mula berfilsafat seperti lazimnya dipahami oleh orang sampai sekarang. Kata ini
bersifat majemuk, berasal dari kata philos yag berarti sahabat dan kata
Sophia yang berarti pengetahuan yang bijaksana (wished) dalam bahasa
Belanda, atau wisdom kata inggris, dan hikmat menurut kata Arab. Maka
philosophia menurut arti katanya berarti cinta pada pengetahuan yang bijaksana,
oleh karena itu mengusahakannya. (Sidi Gazalba, 1977). Jadi terdapat sedikit
perbedaan arti, disatu pihak menyatakan bahwa filsafat merupakan bentuk
majemuk dari philein dan sophos, (Dr.Harun Nasution,1973) di lain pihak
filsafat dinyatakan dalam bentuk majemuk dari philos dan Sophia (Sidi
Gazalba, 1977) namun secara sistematis memiliki makna yang sama.
2
Dengan demikian filsafat yang dimaksudkan sebagai kata majemuk dari
philein dan sophos mengandung arti menintai hal-hal yang sifatnya bijaksana,
sedangkan filsafat yang merupakan bentuk majemuk dari philos dan Sophia
berkonotasi teman dari kebijaksanaan.
Jadi istilah filsafat merupakan suatu istilah yang pada mulanya secara
umum dipergunakan untuk menyebutkan usaha kearah keutamaan mental (the
persuit of mental exellance) (Ali mudhofir, 1980).
Apabila kita bicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan,
yaitu filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan, keduanya
sangat berguna untuk memahami Pancasila. Di sisi lain, kesatuan sila-sila
Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat
formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar
epistemologi dan dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila. Filsafat Pancasila
adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertian secara mendasar dan menyeluruh. Pembahasan filsafat dapat
dilakukan secara deduktif (dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis
dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang
komprehensif dan secara induktif (dengan mengamati gejala-gejala sosial
budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan makna yang hakiki
dari gejala-gejala itu). Dengan demikian, filsafat Pancasila akan mengungkapkan
konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia,
melainkan bagi manusia pada umumnya
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat dapat berupa jati diri bangsa Indonesia
3
1. Pancasila sebagai Jati diri bangsa Indonesia
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu sistem
filsafat. Pengertian dari sistem itu sebdiri yaitu suatu kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan, saling kerjasama untuk sati tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
4
urutan luas dan juga dalam hal isi sifatnya. Susunan sila-sila Pancasila
menunjukkan suatu rangkaian tingkatan luas dan isi sidarnya dari sila-sila
sebelumnya. Secara ontologis hakikat Pancasila mendasarkan setiap silanya
pada landasan, yaitu: Tuhan, Manusia, satu, Rakyat, Adil. Oleh karena itu,
hakikat itu harus selalu berkaitan dengan sifat dan hakikat bangsa Indonesia.
Dengan demikianlah sila pertama adalah sifat dan keadaan negra harus sesuai
dengan hakikat Tuhan: sila dedua bersifat dan keadaan negera harus sesuai
dengan hakikat manusia, sila keriga sifat dan keadaan negara harus satu, sila
keempat adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat rakyat,
dan sila kelima adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakiat adil.
Pancasila dirumuskan oleh The Founding Fathers dan lahir dari ways of
life bangsa Indonesia, melalui penelitian dan penyelidikan kesepakatan yang ada
pada siding BPUPKI.
5
Dalam pidatonya Bung Karno 1 juni 1945 mengatakan, bahwa mengenai
pentingnya satu weltanschauung (alat pemersatu bangsa) lebih kurang beliau
mengatakan : we want to estabilished a state not for a single individual or for
onr group even not for aristocration, but we want to estabilished a state one for
all and all for all. Demikian pula dengan berbagai masukan dari para The
foundings Fathers kita yang lain seperti Mr. Mohammad Yamin, Ki Hadi Bagoes
Koesoemo, Mr. Soepomo, dan lain-lain juga menghendaki adanya satu
Philloosophy Groundslag / filsafat dasar sebuah Negara, hingga diberikanlah
nama mengenai philosophy Grounslag / filsafat dasar Bangga dan Negara
Indonesia adalah PANCASILA.
6
Dalam pengertian inilah maka pancasila berkedudukan sebagai sumber
dari hokum dasar Indonesia, atau dengan kata lain perkataan sebagai sumber
tertib hukum Indonesia yang tercantum dalam ketentuan tertib hukum tertinggi.
Yaitu pembukaan UUD 1945.
Istilah filsafat dipergunakan dalam berbagai konteks tapi kita harus tahu
dulu apa itu filsafat dan fungsi filsafat serta kegunaan filsafat dengan uraian
yang singkat ini saya mengharapkan agar timbul kesan pada diri kita bahwa
filsafat adalah suatu yang tidak sukar dan dapat di pelajari oleh semua orang di
samping itu saya menghrapkan agar kita tak beranggapan filsafat sebagai suatu
hasil potensi belaka dan tidak berpijak realita dengan cara ini saya
mengharapkan dapat menggunakan sebagai modal untuk mempelajari pancasila
dari sudut pandang filsafat.
7
dengan seksama maka unsur unsur pancasila merupakan semangat dan jiwa
perjuangan tersebut kita harus menganalisa dalam pembahasan seperti:
5. Unsur yang terakhir yaitu keadilan tentang penjajahan belanda tidak ada
keadilan untuk mendapatkan kebutuhan kebebasan hak
8
3. Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat
dengan bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia
sebagaimana bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi
sistem filsafat dalam budayanya. Jadi, Pancasila adalah filsafat yang
diwarisi dalam budaya Indonesia.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
https://suparman11.wordpress.com/2014/10/22/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/
http://viapurwawisesasiregar.blogspot.co.id/2014/04/makalah-tentang-pancasila-
sebagai_16.html
http://mashariyanto.wordpress.com/2011/05/05/pancasila-sebagai-
sistem-filsafat/
http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-
sistem-filsafat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
10