Disusun Oleh :
Muhammad Khalid Usman (195030407111131)
Emerson Raizon Silaban (195030400111026)
Dharu Setyo Ajie (195030400111038)
Riska Wahdini (195030407111003)
Puja dan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa indonesia mengenai “Etika dan
Estetika Dalam Forum Diskusi”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Nanang Syaiful Rohman, SS., M.A yang telah membimbing kami dalam pengerjaan makalah
ini. Kami menyadari dengan adanya masukan dari Bapak pembimbing dan pembaca ,
makalah ini menjadi lebih lengkap dan benar sesuai ketentuan.
Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
sentiasa mengharapkan masukan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya,
semoga Makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa. Dan
berguna bagi pembaca .
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
1.1. Latar Berlakang ............................................................................................................... 4
1.2. Tujuan.............................................................................................................................. 4
BAB II ISI .................................................................................................................................. 5
II.1 Etika ................................................................................................................................. 5
II.2 Estetika ............................................................................................................................. 6
II.3 Pengertian Diskusi ........................................................................................................... 7
Pengertian Diskusi Secara Umum ............................................................................................. 7
Pengertian Diskusi Menurut Para Ahli ............................................................................... 7
Macam-Macam Diskusi dan Contohnya ................................................................................ 7
Jenis-Jenis Diskusi Formal ................................................................................................. 7
Jenis-Jenis Diskusi Non Formal (Tidak Resmi) ................................................................. 9
Etika dan Estetika Dalam Berdiskusi ..................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11
III.1 Kesimpulan................................................................................................................... 11
III.2 Daftar Pustaka .............................................................................................................. 11
3
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II ISI
II.1 Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ethos yang berarti adat kebiasaan tetapi
ada yang memakai istilah lain yaitu moral dari bahasa latin yakni jamak dari kata nos yang
berarti adat kebiasaan juga. Akan tetapi pengertian etika dan moral ini memiliki perbedaan satu
sama lainnya. Etka ini bersifat teori sedangkan moral bersifat praktek. Etika mempersoalkan
bagaimana semestinya manusia bertindak sedangkan moral mempersoalkan bagaimana
semestinya tndakan manusia itu. Etika hanya mempertimbangkan tentang baik dan buruk suatu
hal dan harus berlaku umum. Secara singkat definisi etika dan moral adalah suatu teori
mengenai tingkah laku manusia yaitu baik dan buruk yang masih dapat dijangkau oleh akal.
Moral adalah suatu ide tentang tingkah laku manusia ( baik dan buruk ) menurut situasi yang
tertentu. Jelaslah bahwa fungsi etika itu ialah mencari ukuran tentang penilaian tingkah laku
perbuatan manusia ( baik dan buruk ) akan tetapi dalam prakteknya etika banyak sekali
mendapatkan kesukaran-kesukaran. Hal ini disebabkan ukuran nilai baik dan buruk tingkah
laku manusia itu tidaklah sama ( relatif ) yaitu tidal terlepas dari alam masing-masing. Namun
demikian etika selalu mencapai tujuan akhir untuk menemukan ukuran etika yang dapat
diterima secara umum atau dapat diterima oleh semua bangsa di dunia ini. Perbuatan tingkah
laku manusia itu tidaklah sama dalam arti pengambilan suatu sanksi etika karena tidak semua
tingkah laku manusia itu dapat dinilai oleh etika.
Namun, etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna
etika sebagai berikut :
1. Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
2. Etika dalam ati kumpulan asas atau nilai norma ( kode etik)
3. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk.disini etika sama arti
nya dengan filsafat moral.
Etika deskriptif
Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni
mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
yang membudaya.
Etika normatif
Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak
secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan
menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang
nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya
perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa
ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi
ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
5
Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan
evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini
tidak perlu menunjukkan adanya fakta,
II.2 ESTETIKA
Estetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda. Etika membahas masalah tingkah
laku perbuatan manusia ( baik dan buruk ). Sedangkan estetika membahas tentang indah atau
tidaknya sesuatu. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang
apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia atau
mengenai alam semesta ini.Seperti dalam etika dimana kita sangat sukar untuk menemukan
ukuran itu bahkan sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk
yang dilakukan oleh manusia. Estetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai sekarang
belum dapat ditemukan ukuran yang dapat berlaku umum mengenai ukuran indah itu. Dalam
hal ini ternyata banyak sekali teori yang membahas mengenai masalah ukuran indah itu. Zaman
dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu bersifat metafisika ( abstrak ). Sedangkan
dalam teori modern, orang menyatakan bahwa keindahan itu adalah kenyataan yang
sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang sebenarnya bersifat tetap. (Myrma,2012)
6
II.3 Pengertian Diskusi
Diskusi adalah terjadinya interaksi antara 2 orang atau lebih, dalam bentuk pengetahuan,
musyawarah, ataupun ilmu tertentu yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar.
Dalam sebuah diskusi biasanya ada tema atau topik yang dibahas oleh orang-orang yang
terlibat di dalamnya. Biasanya hasil dari topik yang dibahas tersebut yaitu adanya pemahaman
mengenai topik yang telah dibicarakan bersama. Diskusi juga bisa dianggap sebagai cara untuk
bertukar pikiran demi meraih adanya kesepakatan untuk bersama.
Kebanyakan diskusi dilakukan secara berkelompok, ingatkah anda ketika masa sekolah dulu
sering berdiskusi dengan teman dan berkelompok untuk membahas suatu mata pelajaran
tertentu? Lalu setelah diskusi itu selesai akan ada laporan dari setiap kelompok tentang hasil
dari diskusi tersebut. Berikut kita bahasa lebih lanjut mengenai pengertian diskusi secara luas.
Jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi dilakukan melalui jalur yang telah
ditentukan (Memiliki Aturan) dikenal sebagai komunikasi formal.
1. Seminar
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya seminar, apalagi di zaman sekarang
dengan banyaknya profesi baru di dunia pekerjaan atau pengusaha banyak sekali seminar
yang dilakukan untuk menjelaskan suatu produk, masalah, atau sesuatu yang dilakukan untuk
7
menarik minat masyarakat. Di dalam seminar, ada beberapa ahli dalam bidangnya yang
membahas topik tertentu untuk mencapai suatu kesepakatan.
2. Lokakarya/sanggar kerja
Lokakarya juga termasuk dalam suatu diskusi yang tentunya membahas suatu pekerjaan atau
profesi tertentu. Bukan itu saja, mungkin sebuah karya dari seseorang yang ahli bisa dibahas
di diskusi lokakarya tersebut.
3. Simposium
Simposium merupakan diskusi yang diadakan oleh beberapa orang atau kelompok untuk
membahas tentang prasaran mengenai pokok permasalahan tertentu. Diskusi ini juga
diadakan untuk mendapat suatu kesepakatan atau solusi bersama.
4. Diskusi panel
Pengertian mendasar dari diskusi panel ini adalah diskusi yang dilakukan untuk memperluas
wawasan tentang permasalahan yang sedang hangat dibicarakan oleh orang banyak, serta
melibatkan para ahli yang menjadi penulis atau pembicara di diskusi tersebut.
5. Konferensi
Konferensi yaitu pertemuan yang diadakan untuk berunding atau bertukar pendapatmengenai
permasalahan yang sedang dihadapi bersama oleh para peserta diskusi. Konferensi juga
menjadi ajang mengemukakan pendapat sebagai sarana untuk memperoleh penyelesaian yang
diharapkan oleh semua pihak terkait.
6. Diskusi pleno
Merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang sudah terjadi, diskusi pleno ini dilakukan
untuk melaporkan hasil diskusi sebelumnya untuk kemudian ditindak lanjuti masalahnya.
7. Debat
Debat sering terjadi di hampir setiap diskusi karena setiap orang yang menyampaikan
pendapat tentu memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda-beda. Setiap peserta diskusi
akan berdebat untuk mempertahankan argumen dan gagasannya.
8. Kongres
Kongres biasanya dilakukan oleh para pelaku politik atau wakil dari suatu organisasi, tujuan
dari dilakukan kongres ini adalah untuk sama-sama berpikir dalam pengambilan keputusan.
9. Forum diskusi
Forum diskusi atau wadah atau tempat yang dilakukan oleh para peserta diskusi untuk
menggabungkan beberapa dialog tertentu. Biasanya, terdapat demokrasi yang tinggi pada
sebuah forum diskusi tersebut.
8
Jenis-Jenis Diskusi Non Formal (Tidak Resmi)
Jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi tidak mengikuti saluran apa pun (Aturan
Jelas), komunikasi terbentang ke segala arah. Biasanya komunikasi terjadi secara spontan
untuk menentukan suatu kesimpulan pada saat itu juga.
1. Kelompok studi
Biasanya kelompok studi ini dilakukan oleh para murid/siswa sekolah yang sedang
berkelompok mendiskusikan mata pelajaran tertentu.
Pertemuan para orang tua murid dengan gurunya ini biasa terjadi di suatu sekolah untuk
masalah yang mengganggu bagi sekolah atau para siswa.
Agar diskusi berjalan dengan lancar dan semestinya, sejatinya harus ada etika yang
dipatuhi saat kita berdiskusi. Etika berdiskusi ini harus diperhatikan oleh ketua
maupun para anggota diskusi agar diskusi tetap berjalan dengan baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh ketua saat berdiskusi, diantaranya :
9
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh setiap peserta diskusi yang hadir :
10
BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Dengan demikian, etika dan estetika diperlukan dalam forum diskusi karena hal
tersebut akan mendukung kelancaran dan pelaksanaan dalam proses diskusi sehingga materi
atau hal yang di diskusikan dapat tersampaikan kepada para peserta diskusi. Dapat disimpulkan
dari isi makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada pembaca tentang pentingnya
etika dan estetika dalam forum diskusi.
11