Anda di halaman 1dari 6

NAMA/NIM : Vanessa Salimar Naulie /(AOA0190919)

PRODI/ kelas : D III Keperawatan/ Enggano

MATA KULIAH : Kewarganegaraan

Materi : Hubungan HAM dan Rule Of Law

RESUME

1. Latar Belakang

Menurut Albert Venn Dicey dalam ‘Introduction to the Law of The Constitusion ‘,
memperkenalkan istilah the rule of law yang secara sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan
hukum. Rule of Law Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui satu peraturan perundang – undangan,
dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang – undangan. Rule of
Law tidak bisa dilepaskan dari negara hukum (recstaat). menurut Friedman, antara pengertian
antara pengertian negara hukum dan Rule of Law sebenarnya saling mengisi.

Negara Indonesia adalah negara hukum hal ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945
alinea IV. Di dalamnya terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi
hukum dan konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut sistem
konstitusional yang diatur dalam UUD, adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak,
yang menjamin persamaan setiap warga negara dalam hukum, serta menjamin keadilan bagi
setiap orang termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh pihak penguasa.

Sebagai negara hukum salah satu ciri dan prinsipnya adalah penghormatan terhadap hak
asasi manusia (HAM). HAM yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai mahluk allah dan merupakan anugrah yang wajib di hormati di junjung tinggi
dan di lindungi oleh negara, hukum pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat martabat manusia (uu no 39 th 99). UUD 1945 memberikan jaminan bagi
setia orang untuk emnikmati hak-hak asasi dan kebebasan dasarnya.Bahwa negara, terutama
pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberi perlindungan, pemajuan, penegakan dan
pemenuhan HAM.
2. Pengertian Rule Of Law dan HAM

1. Pengertian Rule of Law

Rule of Law adalah memposisikan hukum sebagai landasan bertindak dari seluruh
elemen bangsa dalam sebuah negara. Inti pengertian Rule of Law adalah jaminan apa yang
disebut sebagai keadilan sosial.

Pengertian Rule of Law dan negara hukum pada hakikatnya sulit dipisahkan.Menurut
Philipus M. Hadjon negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda rechtsstat lahir dari
suatu perjuangan menentang absolutisme, yaitu dari kekuasaan raja yang sewenang-wenang
untuk mewujudkan negara yang didasarkan pada suatu peraturan perundang – undangan. Oleh
karena itu dalam proses perkembangannya rechsstat itu lebih memiliki ciri yang revolusioner.
Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun penyelenggara negara
harus dibatasi dan diatur melalui satu peraturan perundang – undangan, dan pelaksanaan dalam
hubungannya dengan segala peraturan perundang – undangan itulah yang sering diistilahkan
dengan Rule of Law.Yang menurut Hadjon Rule of Law memiliki ciri yang evolusioner,
sedangkan upaya untuk mewujudkan negara hukum atau rechts-staat lebih memiliki ciri yang
revolusioner.Oleh karena itu menurut Friedman, antara pengertian antara pengertian negara
hukum dan Rule of Law sebenarnya saling mengisi.Dengan demikian berdasarkan bentuknya
sebenarnya Rule of Law adalah kekuasaan publik yang diatur secara legal.Rule of law sifatnya
endogen, artinya muncul dan berkembang dari suatu masyarakat tertentu.

Menurut Friederich J. Stahl, terdapat empat unsur pokok berdirinya rechsstaat yaitu :

1. Hak-hak manusia;

2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu;

3. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan; dan

4. Peradilan administrasi dalam perselisihan.

Bagi negara Indonesia ditentukan secara yuridis formal bahwa negara Indonesia adalah negara
yang berdasarkan atas hukum.Hal itu tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.Dalam
negara hukum, harus diadakan jaminan hukum itu sendiri dibangun dan ditegakan menurut
prinsip – prinsip demokrasi.Karena prinsip supremasi hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri
pada hakikatnya berasal dari kedaulatan rakyat.Oleh karena itu prinsip negara hukum hendaklah
dibangun dan dikembangkan menurut prinsip – prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat atau
democratische rechtsstaat.

2. Prinsip – prinsip Rule of Law

Negara yang menganut sistem Rule of Law harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas,
terutama dalam hubungannya dengan realisasi Rule of Law itu sendiri.Menurut Albert Venn
Dicey dalam ‘Introduction to the Law of The Constitusion ‘, memperkenalkan istilah the rule of
law yang secara sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan hukum. Menurut dicey terdapat
tiga unsur yang fundamental dalam Rule of Law, yaitu :

1. Supremasi aturan – aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang – wenang, dalam
arti seseorang hanya boleh dihukum jika memang melanggar hukum;

2. Kedudukan yang sama dimuka hukum. Hal ini berlaku baik bagi masyarakat biasa
maupun pejabat negara; dan

3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang serta keputusan-keputusan


pengadilan.

Pada pertemuan – pertemuan yang dialakukan International Comission of Jurists (ICJ),


dihasilkan pandangan baru tentang negara hukum. Dalam pertemuan ICJ di Bangkok pada tahun
1965 digariskan bahwa disamping hak-hak politik bagi rakyat harus diakui pula adanya hak-hak
sosial dan ekonomi, sehingga perlu dibetuk standar-standar sosial ekonomi. komisi ini
merumuskan syarat-syarat pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law yang dinamis,
yaitu :

1. Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individual, konstitusi harus


pula menentukan teknis prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang
dijamin;

2. Lembaga kehakiman yang bebas dan tidak memihak;

3. Pemilihan umum yang bebas;


4. Kebebasan menyatakan pendapat;

5. Kebebasan berserikat/berorganisasi atau beroposisi;

3. Sejarah Hak Asasi Manusia

Perkembangan hak asasi manusia pada masa Sesudah Masehi, Magna Charta (Piagam
Agung) tahun 1215, yaitu suatu dokumen yang mencatat beberapa hak yang diberikan Raja John
Lockland dari Inggris. Di dalam Magna Charta itu ditegaskan, antara lain kekuasaan raja harus
dibatasi menuntut raja berlaku adil pada seluruh rakyatnya.

Petition of Rights (hak-hak Petisi) tahun 1628, yaitu suatu petisi yang diajukan para
bangsawan kepada Raja Charles I di muka parlemen. Dalam hubungan inilah maka
perkembangan hak asasi manusia erat hubungannya dengan perkembangan demokrasi.

Bill of Right (Undang-Undang Hak) tahun 1689, yaitu suatu UU yang diterima oleh
Parlemen Inggris setelah sebelumnya telah mengadakan perlawanan terhadap Raja James II yang
memerintah secara absolut dalam suatu revolusi tidak berdarah (The Glorious Revolution) tahun
1688. Ide pembaruan di Inggris ini membuat rakyat Ameriak Serikat membrontak melawan
pengusaha Inggris, sehingga melahirkan Declaration of Independence(Deklarasi Kemerdekaan)
tahun 1776. Deklarasi Kemerdekaan ini juga merupakan piagam Hak Asasi Manusia karena
mengandung pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajatnya oleh
Maha Pencipta; bahwa semua manusia dianugrahi oleh penciptanya hak hidup, kemerdekaan,
dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan.

Di Prancis, perjuangan hak asasi manusia dirumuskan dalam suatu naskah pada awal
revolusi prancis sebagai perlawanan terhadap kesewenang-wenangan. Naskah tersebur dikenal
dengan Declaration des Droits de I’Homme et du Citoyen (Pernyataan Hak-hak Asasi Manusia
dan Warga Negara) tahun 1789. Dalam Revolusi Prancis ini dikenal tiga semboyan yang sangat
terkenal, yaitu Liberte (Kebebasan), Egalite (Persamaan)dan Fraternite (Persaudaraan).

Memasuki abad ke-19, pemikiran hak asasi manusi dipengaruhi oleh pemerinath
nasional.Setiap bangsa menginginkan pemerintah yang konstitusioanal dan demokratis yang
ditandai dengan diakuinya hak asasi manusia.Pada abad ke-20, perjuangan hak asasi manuis
semakin meluas, seperti di Ameriak Serikat. Pada permulaan perang Dunia II tahun 1941,
presiden amerika serikat Franklin D. Roosevelt mengemukakan “empat kebebasan” yang
dimiliki manusia: kebebasan berbicara dan mengemukakan penapat, kebebasan beragama,
kebebasan dari ketakutan, dan kebebasan dari kemelaratan.

Setelah perang Dunia II selesai, PBB akhirnya dapat mengesahkan pernyataan sedunia
tentang hak asasi manusia, yaitu Universal Declaration of Human Right pada tanggal 10
Desember 1948.

4. Pengertian Hak Asasi Manusia

HAM yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
mahluk allah dan merupakan anugrah yang wajib di hormati di junjung tinggi dan di lindungi
oleh negara, hukum pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
martabat manusia (uu no 39 th 99).

HAM adalah hak-hak yang secara inheren melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu
manusia tidak dapat hidup sebagai manusia. (Jan Materson).

Setiap manusia dianugrahi akal budi dan nurani oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dengan itu
manusia mempunyai kemampuan membedakan yang baik dan yang buruk.Kebebasan dasar dan
hak-hak dasar manusia disebut hak asasi manusia.Hak asasi manusia melekat pada manusia
secara kodrati sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.Hak-hak ini tidak dapat diingkari, oleh
karena itu Negara, pemerintah, atau organisasi apapun mengembankan kewajiban untuk
mengakui dan melindungi hak manusi tanpa terkecuali. Artinya, hak manusia harus selalu
menjadi titik tolak dan tujuan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara

Setiap orang mempunyai kebebasan, tetapi setiap orang juga wajib mengakui dan
menghormati hak asasi orang lain. Kewajiban ini berlaku juga bagi setiap organisasi, baik
organisasi sosial maupun pemerintah. Dengan demikian,oragnisa-organisasi lain dan pemerintah
bertanggungjawab untuk menghoramati, melindungi, membela, dan menjamin hak asasi setiap
warga Negara dan penduduknya tanpa perbedaan.
Di dalam Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dijelaskan,
bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, dan pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Sementara itu berdasarkan Mukadimah Universitas Declaration of Human right


(Deklarasi Universitas Hak Asasi Manusia) Tahun 1948, hak asasi manusia merupakan
pengakuan akan martabat yang terpadu dalam diri setiap orang akan hak-hak yang sama dan
tidak teralihkan dari semua anggota keluarga manusia ialah dasar dari kebebasan, keadilan, dan
perdamaian dunia. .

5. Hakikat Hak Asasi Manusia

Negara Indonesia adalah Negara yang beranekaragam, baik suku,bahasa agama, maupun
golongan. Tidak seorangpun boleh merendahkan satu sama lainnya, baik karena warna
kulit,suku bangsa, asal-usul keluarga, kedudukan, maupun perbedaan lain yang tampak dari
manusia. Hal tersebut merupakan dasar pandangan bahwa semua orang memiliki hak dasar yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai