Puji dan syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW yang telah menunjukan kita semua kejalan yang benar.
Makalah yang berjudul “Organisasi Gerakan Pramuka, Peranan Majelis Pembimbing Dan
Fungsi Kwartir-Kwartir Gugusdepan” ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah
Pendidikan Kepramukaan dengan Dosen Pengampu Dr.H.Tamsik Udin, M.Pd.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak menemukan hambatan dan
kesulitan. Namun, Alhamdulillah dapat terselesaikan juga. Adapun kekurangan dalam makalah
ini semata-mata karena keterbatasan saya yang menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat konstruktif
dari para pembaca, sehingga kami dapat memperbaikinya. Akhirnya kami berharap, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi kami pribadi.
KATA PENGANTAR
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.5 Gugusdepan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur gerakan pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan
organisasi Gerakan pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai dengan yang paling
atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan struktur organisasi tersebut. Gerakan pramuka sebagai
organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari
tingkat Nasional, Daerah Cabang, Ranting sampai ke gugus depan. Sehingga organisasi dapat
berjalan dengan efektif. Struktur orgsnisasi gerakan pramuka diatur dalam keputusan kwartir
Nasional Gerakan Pramuka No 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok
organisasi gerakan pramuka. .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan masalah
PEMBAHASAN
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi: pramuka
siaga (7-1 tahun ), pramuka penggalang (11-15 tahun), pramuka penegak (16-20 tahun) dan
pramuka pandega (21-25). Kelompok anggota lain yaitu pembina pramuka, andalan pramuka,
korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis pembimbing.
Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-
tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan
paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan
pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga oraganisasi
berjalan dengan efektif.
Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir Nasional gerakan
Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi
pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan tangung jawab, musyawarah,
dan garis hubungan dalam organisasi gerakan pramuka.
1. Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah Majelis
pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisasi,
material dan finansial kepada kwartir, gugus depan satuan karya pramuka. Majelis pembimbing
dibentuk ditingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka. Majelis
pembimbing sendiri diketuai secara ex-officio:
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen yang dibentuk
Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka
3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk ditingkat:
4. Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
a. Dewan kehormatan
b. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdiknas (ditingkat
nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan Lemdikacab (ditingkat Cabang).
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang disebut dewan kerja
yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (ditingkat Nasiional), DKD atau
Dewan Kerja Daerah (ditingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (ditingkat
Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (ditingkat Ranting).
d. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
e. Pembantu Andalan.
f. Badan Usaha Kwartir.
g. Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional.
h. Staf Kwartir.
7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
8 Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan serta memegang kekuasaan tertinggi
dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas:
a. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Munas terdiri
atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
b. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Musda terdiri
atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
c. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Mucab terdiri
atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
d. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Musran terdiri
atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
e. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Mugus
terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisataris,
material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka serta untuk
memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan
bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat
kwartir dan tingkat gudep dan saka.
Memberi bimbingan mengandung makna memberi tuntunan, pengarah, saran dan nasehat dalam
permasalahan moral, mental psikologi, untuk meningkatkan kondisi, dan kemampuan kwatir,
memberi bantuan mengandung makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan dan
mengusahakan fasilitas, dalam permasalahan organisasi, personel, saran, prasarana, fasilitas dan
keungan. ( Kusnadi. 2009 oktober. Pramuka 2009 SMPN 6 DARANGDAN. Purwakarta:
BlogerBuzz)
1. Hak dan kewajiban Majelis Pembimbing
a. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik sekurang-
kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
b. Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir jajaran diatasnya
dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR, kecuali Ketua Majelis Pembimbing
Nasional yang dijabat oleh Presiden Republik Indonesia.
c. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa Gerakan
Pramuka yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota, berseragam Pramuka dan
berhak menjadi anggota Dewan Kehormatan dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa Keuangan
dijajarannya ( Bab VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka ).
d. Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional
berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-masing tingkatan yang memiliki
perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan
peran Majelis Pembimbing.
e. Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua peserta didik dan
tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang memiliki perhatian dan rasa
tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis
Pembimbing.
a. Seorang Ketua
b. Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua AOA0190889
c. Seorang atau beberapa orang Sekretaris
d. Beberapa orang anggota.
a. Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat oleh Presiden Republik
Indonesia, sebagai Ketua Mabinas atau Ka. Mabinas.
b. Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh Gubernur atau Kepala
Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida.
c. Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh Bupati atau
Walikota atau Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang disingkat Ka. Mabicab.
d. Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh Camat, sebagai
Ketua MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran.
e. Majelis Pembimbing Desa atau Kelurahan disingkat MABISA yang dijabat oleh Kepala
Desa atau Lurah sebagai Ketua MABISA yang disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA
adalah Koordinator desa yang dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di
wilayah yang bersangkutan.
f. Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh orang tua
peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang dipilih secara
musyawarah bersama para Pembina Gugusdepan sebagai Ketua MABIGUS disingkat Ka.
MABIGUS. Selama ini Ka. Mabigus dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama Gugusdepan
yang berpangkalan di Sekolah.
a. Fungsi Bimbingan
b. Fungsi Partisipasi
Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan dalam usahanya
memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan Gerakan Pramuka secara aktif berusaha
mengatasi kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka
di Gugusdepan.
c. Fungsi Bantuan
Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh
pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan. Adapun susunanya adalah sebagai berikut:
3. Seorang Ketua
4. Seorang Bendahara
2.5. Gugusdepan
1. Pengertian gugusdepan
Gugusdepan (gudep) adalah suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka yang
merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik dalam
pembina pramuka, serta berfungsi sebagai peangkalan keanggotaan peserta didik.
Anggota putra dan puteri di himpun dalam gudep yang terpisah, masing-masing
merupakan gudep yang berdiri sendiri. Gudep luar biasa adalah gudep yang anggotanya
menyandang cacat jasmani atauu mental dan dapat menyelenggarakan kegiatan dalam gudep
sendiri. Gudep lengkap terdiri atas satu perindukann siaga, satu pasukan penggalang satu
ambalan, penegak dan satu racana pandega, dengan pengertian sebagai berikut. (Amin Abbas:
2008: Hal 69 - 70)
a. Istilah perindukan digunakan untuk menyebut satuan pramuka siaga yang di bagi dalam
satuan-satuan kecil yang di sebut barung.
b. Satuan pramuka penggalang disebut pasukan yang di bagi dalam satuan kecil di sebut
regu.
c. Satuan pramuka penegak di sebut ambalan yang di bagi dalam beberapa satuan kecil
yang disebut sangga.
d. Satuan pramuka pandega di sebut rancana yang tidak di bagi dalam satuan kecil.
e. Sangga kerja adalah satuan pramuka penegak setingkat regu yang di bentuk atas dasar
suatu tugas atau pekerjaan
f. Pemimpin adalah sebutan bagi peserta didik yang memimpin satuan tingakat regu ke
bawah.
g. Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa yang memimpin dan membina pramuka
ditingkat pasukan ke atas.
2. Tujuan Gudep
Tujuan gudep adalah untuk melaksanakan pendidikan kepramukan yang pada hakekatnya
bertujuan:
Sehingga para anggota gerkan pramuka menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia,
berwatak dan berbudi luhur, percaya kepada kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu
membangun dirinya, serta bersama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa
dan negara. (Amin Abbas: 2008: 71)
3. Sasaran
a. Untuk dapat mencapai tujuan gudep tersebut pada butir 5, maka para pembina pramuka
yang bertugas di gudep berusaha mencapai sasaran antara lain:
1) Menanamkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa.
2) Menanamkan rasa cinta dan setia pada tanah air
3) Menanamkan rasa percaya diru sendiri, tanggung jawab dan disiplin.
4) Melatih panca indera, hastra karya dan berbagai kejuruan agar peserta didik dapat
menggunakan perasaan, akal dan keterampilan secara seimbang.
5) Melatih dalam hal kebersihan dan kesehatan jasmani dan mental dengan
menggunakan sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukan, terutama
sistem beregu. Satuan terpisah antara putera dan putri serta penyesuaian dan
perkembangan jasmani mental.
b. Sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan tersebut, dimaksud untuk:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh
pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan Penyusunan struktur organisasi. Kwartir suatu
organisasi pada hakikatnya adalah pengelompokan fungsi-fungsinya, agar organisasi dapat
melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
(http://pramukaria.blogspot.co.id/2014/03/gugusdepan-gerakan-pramuka.html, )
18 Oktober 2015.
- Abbas, Amin. 2008. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Halim Jaya.