Oleh:
Kelompok 10
Frengki Samaloisa
Helpiana Siska
Rosa Triandova
Dendi Supriadi
FAKULTAS KESEHATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME. yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan baik. Adapun judul Makalah Ilmiah ini yang penulis ambil adalah “TEORI
KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON”
Adapun tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani
Yogyakarta. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini,
diantaranya :
2. Teman – teman yang telah membantu dan bekerjasama sehingga tersusun makalah
ini.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini yang namanya penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari atas kekurangan kemampuan penulis dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi penulis apabila mendapatkan
kritikan dan saran yang membangun agar Karya Tulis Ilmiah ini selanjutnya akan lebih baik
dan sempurna serta komprehensif.
Demikian akhir kata dari penulis, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka
wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akandatang.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .......................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia, kesehatan merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap manusia.
Oleh sebab itu maka didirikanlah sebuah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator
kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB
pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan menjabat mulai 8
November 2006. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyai
karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan
Mandle. 1994) : Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh,
memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, dan
penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Tidak hanya organisasi
kesehatan saja didirikan untuk memajukan kesehatan maka butuhlah tenaga atau profesi
keperawatan sehingga profesi keperawatan berkembang karena tuntutan masyarakat serta
kebutuhan keperawatan kesehatan dan kebijakan. Keperawatan berespons dan beradaptasi
terhadap perubahan, memenuhi tantangan baru yang timbul.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta
yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Yang dimaksud
Teori Keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka pertanyaan yang muncul adalah
bagaimana perawat dapat mempraktekan teori menurut jean Watson?
C. Tujuan
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORITIS
A. Sejarah Keperawatan
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini,
keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan
kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang, Pada awal sejarahnya
keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas dan pembentukannya berkaitan
dengan dorongan alami untuk melayani dan melindungi keluaga ( Donahue, 1995).
Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan
memberikan rasa nnyaman, pelayanan dan keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara
umum tujuan keperawatan relative secara sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan
dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan terilabat secara
bertahap.
Selama era Hipprocrates, kedokteran bekerja tanpa perawat selama abad pertengahan,
keperawatan bekerja tanpa dukungan medis. (Donahue, 1995; Deloghery, 1996).
Kekeristenan cukup besar memperngaruhi profesi keperawatan. Salah satu catatan diawal
sejarah digambarkan bahwa keperawatan merupakan bentuk perintah dari Diakonia, suatu
kelompok kerja seperti perawat kesehatan masyarakat atau yang mengunjungi orang sakit.
Keperawatan di rumah sakit berkembang pada akhir abad ke-19, tetapi di komunitas,
keperawatan tidak menunjukan peningkatan yang berarti sampai tahun 1893 ketika Lilian
Wald dan Mary Brewster membuka The Henry Street Settlement, yang berfokus pada
kebutuhan kesehatan orang-orang miskin yang tinggal dirumah penampungan di New York
(Donahue, 1995; Silverstain, 1985). Perawat yang berkerja di tempat tersebut memiliki
tanggung jawab yang lebih besarterhadap klien mereka dari pada perawat yang bekerja di
rumah sakit karena mereka sering kalo menghadapi situasi yang membutuhkan tindakan
mandiri dari perintah dokter. Lebih dari itu, dalam mengobati penyakit, orang miskin
membutuhkan terapi yang ditunjukan untuk memperbaikin nutrisi, memberikan penginapan,
dan mempertahankan kebersihan. Wald menulis buku yang menggambarkan aktivitasnya di
tempat bekerja, dengan judul : The House on Henry Sreet (1915) dan Windows on Henry
Street (1934). Perkembangan keperawatan di dunia :
3. Keperawatan penyakit akibat kemarahan para dewa, pada tahap ini manusia sudah
memiliki kepercayaan tentang adanya dewa-dewa, manusia yang sakit disebabkan oleh
kemarahan dewa. Untuk membantu penyembuhan orang yang sakit dilakukan pemujaan
kepada para dewa di tempat pemujaan (kuil), dengan demikian dapat dikatakan bahwa kuil
adalah tempat pelayanan kesehatan.
4. Ketabiban, mulai berkembang kemungkinan sejak ± 14 abad SM, pada masa ini telah
dikenal teknik pembidaian, hygiene umum, anatomi manusia.
5. Diakones dan Philantrop berkembang sejak ± 400 SM, para diakones memberikan
pelayanan perawatan yang diberikan dari rumah ke rumah, tugas mereka adalah membantu
pendeta memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pada masa ini merupakan cikal bakal
berkembangnya ilmu keperawatan kesehatan masyarakat. Philantop adalah kelompok yang
mengasingkan diri dari keramaian dunia, dimana mereka merupakan tenaga inti yang
memberikan pelayanan di pusat pelayanan kesehatan (RS) pada masa itu.
6. Perkembangan ilmu kedokteran islam pada tahun 632 Masehi, Agama Islam melalui
Nabi Muhamad SAW dan para pengikutnya menyebarkan agama Islam keseluruh pelosok
dunia. Selain menyebarkan ajaran agama beliau juga menyebarkan ilmu pengetahuan tentang
perilaku hidup bersih dan pengobatan terhadap penyakit (kedokteran).
7. Perawat terdidik ( 600 – 1583 ) Pada masa ini pendidikan keperawatan mulai muncul,
dimana program itu menghasilkan perawat-perawat terdidik. Pendidikan keperawatan diawali
di Hotel Dien dan Lion Prancis yang kemudian berkembang menjadi rumah sakit terbesar
disana. Pada awalnya perawat terdidik diseleksi dari para pengikut agama dimana tenaga
mereka diperbantukan dalam kegiatan perawatan paska terjadinya perang salib. Tokoh
perawat yang terkenal pada saat (1182 – 1226) itu adalah St Fransiscas dari Asisi Italia.
8. Perawat Profesional (abad 18 – 19) Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat
sejak abad ini termasuk ilmu kedokteran dan keperawatan. Florence Nightingale (1820-1910)
adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan ilmu keperawatan, beliau mendirikan
sekolah keperawatan moderen pada tahun 1960 di RS St. Thomas di London.
Melihat perkembangan keperawatan di dunia dengan kemajuannya dari tahap yang paling
klasik sampai dengan terciptanya tenaga keperawatan yang professional dan diakui oleh
dunia internasional tentu dapat dijadikan cerminan bagi perkembangan keperawatan di
Indonesia.
2. Penjaga Orang Sakit (POS/zieken oppasser) sejak masuknya Vereenigge Oost Indische
Compagine di Indonesia mulai didirikan rumah sakit, Binnen Hospital adalah RS pertama
yang didirikan tahun 1799, tenaga kesehatan yang melayani adalah para dokter bedah, tenaga
perawat diambil dari putra pertiwi. Pekerjaan perawat pada saat itu bukan pekerjaan
dermawan atau intelektual, melainkan pekerjaan yang hanya pantas dilakukan oleh prajurit
yang bertugas pada kompeni. Tugas perawat pada saat itu adalah memasak dan
membersihkan bagsal (domestik work), mengontol pasien, menjaga pasien agar tidak
lari/pasien gangguan kejiwaan.
B. Pengertian Keperawatan
Teori Keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri, yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka
bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang
mendasari sebuah model.
Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai
berikut, keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko
sosio spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan Konsep Keperawatan merupakan
ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta
yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Teori Keperawatan
adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan.
Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh
para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan yang
didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan :
Penyusun Teori: Nightingale (1860) Tujuan Keperawatan: Untuk memfasilitasi
“proses penyembuhan tubuh” dengan memanipulasi lingkungan klien (Torres, 1986)
Kerangka Kerja Praktik: Teori ini mencakup filosofi dan ilmu tentang caring; caring
merupakan proses interpersonal yang terdiri dari intervensi yang menghasilkan
pemenuhan kebutuhan manusia (Torres, 1986)
D. Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dalam
perkembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan
dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
Watson (1985:48) menyatakan " sehat sebagai unity and harmony within the
mind,body and soul. Its also associated with the degree of congruence between the self as
perceived and the self as experienced, such a viewed of health focuses on the entire nature of
the individual in his or her physical, social, esthetic and moral realms-instead of just certain
aspects oh human behavior and physiology."
Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras
antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang
dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada
individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar
berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata.
Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip
antara lain :
3) Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi
terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
4) Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu,
tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang
dinamis.
5) Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
(manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat
mengganggu (agent,environment).
C. Carrative Factor
Carative Factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam
perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.
3. Peka pada diri sendiri dan kepada orang lain (Sensitivity to self and others)
Dari kesepuluh carrative faktors diatas, caring dalam keperawatan menyangkut upaya
memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia
lainnya (Watson,1985). Ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan
kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya
melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi
disertai “warmth, kindness, compassion”.
D. Clinical Caritas Process
Istilah transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan memungkinkan untuk
menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.
Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan
melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan
keselarasan batin.
Caring Occation Moment (tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang
pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik
mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human.
Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka
refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau
kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti
persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang,
sekarang atau masa yang akan datang. Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal
ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaran dan kehadiranya dalam moment
merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat
dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian
akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri. Caring occation bisa menjadi
transpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya (perawat dan pasien)
kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan –
kemampuan untuk berkembang". (A.Aziz Alimul Hidayat 2002 hal. 116-117)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan Biophisikal
2. Kebutuhan Psikofisikal
3. Kebutuhan Psikososial
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sempurna, sehingga untuk mencapai
kesempurnaan, manusia dituntut untuk selalu dalam keadaan sehat secara fisik dan rohani.
Untuk mencapai keadaan tersebut manusia harus memprioitaskan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
B. Saran
Manusia hendaknya dapat beinteraksi atau berhubungan baik dengan manusia lainnya.
Dengan berinteraksi, segala kebutuhan manusia akan mudah terpenuhi. Untuk dapat
memenuhi kebutuhannya, manusia harus memilki pengetahuan manusia dan pemeliharaan /
perawatan manusia. Tanpa adanya ilmu pengetahuan manusia tidak dapat berinteraksi dan
bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Tanpa adanya pemeliharaan / perawatan diri,
manusia juga akan sakit dan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu, manusia
dituntut untuk menjaga kesehatan dan pencegahan segala penyakit dimanapun dan kapanpun.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005 “Fundamental Keperawatan volume 1”, Buku Kedokteran. EGC.
Jakarta
http://putrieazzulla.blogspot.com/2010/11/teori-jean-watson.html