Anda di halaman 1dari 19

TEORI JEAN WATSON

NAMA NAMA KELOMPOK 4 :

1. JELITA SUISKA SIMANJUNTAK


2. DIAN MAGDALENA MANULLANG
3. PUTRI NABABAN
4. DESNI LASE
5. INDAH SYAFITRY
6. HESTI HASIBUAN
7. FADILLA AMRILIANI
8. PUTRI ULI HUTAGAOL
BIOGRAFI JEAN WATSON

John Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9


Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25
September 1958.Ia mempelajari ilmu filsafat di University of
Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan
disertasi berjudul “Animal Education”. Watson dikenal sebagai
ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi
binatang.
Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi
eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University
di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi
di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan
universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.
PENGERTIAN KEPERAWATAN
Teori Keperawatan merupakan usaha untuk
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan
sehingga model keperawatan ini mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri, yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka
bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan,
mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan
dan nilai yang mendasari sebuah model.
KONSEP CARING

Caring science merupakan suatu orientasi


human science dan kemanusiaan terhadap proses,
fenomena, dan pengalaman human caring. Caring
science, seperti juga science lainnya, meliputi seni
dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui
kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan
yang terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik dari individu, pada orang lain, pada
masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada
alam semesta (Watson, 2004).
PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORI
CARING
Watson merekomendasikan suatu
pendekatan penelitian keperawatan yang lebih
dalam, agar menghasilkan suatu hubungan
keperawatan yang baik dengan keb utuhan
manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat
perlu melakukan metoda pemecahan masalah
secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses
keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang
sama dengan proses ilmiah. Watson kemudian
mengkolaborasikannya dalam dokumentasi
1.Pengkajian
2.Merumuskan diagnosa
3. intervensi
4.Implementasi
5.Evaluasi
Konsep sehat sakit
Dalam pandangan keperawatan Jean
Watson, manusia diyakini sebagai person as a
whole, as a fully functional integrated self. Jean
Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi
yang utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan
jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
antara diri yang dipersepsikan dan diri yang
diwujudkan
Teori Watson
Teori human caring

Teori Jean Watson yang telah


dipublikasikan dalam keperawatan adalah
“human science and human care”. Watson
percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan
adalah pada carative factor yang bermula dari
perspektif humanistik yang dikombinasikan
dengan dasar poengetahuan ilmiah.
Asumsi dasar tentang ilmu
keperawatan Watson
Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:
• Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.
• Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
• Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
• Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana
mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
• Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang
untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah
ditentukan.
• Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada
curing (mengobati).
• Praktik caring merupakan pusat keperawatan.
Grand theory menurut Jean Watson
a. Carrative Factor
b. Transpersonal Caring Relationship
Menurut Watson (1999), Transpersonal
caring relationship berkarakteristikkan hubungan
khusus manusia yang tergantung pada moral
perawat yang berkomitmen, melindungi, dan
meningkatkan martabat manusia seperti dirinya
atau lebih tinggi dari dirinya
c. Caring Occation Moment
Caring Occation menurut Watson
(1988,1999) adalah kesempatan (mengenai
tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang
lain datang pada saat human caring
dilaksanakan, dan dari keduanya dengan
fenomena tempat yang unik mempunyai
kesempatan secara bersama datang dalam
moment interaksi human to human
D.CARING (HEALING) CONSCIOUSNESS
Dinamika transpersonal peduli
(penyembuhan) dalam sejenak kepedulian yang
nyata dalam bidang kesadaran. Dimensi
transpersonal sejenak peduli dipengaruhi oleh
perawat kesadaran pada saat peduli, yang pada
gilirannya mempengaruhi bidang seluruh
IMPLICATIONS OF THE CARING
MODEL
Model peduli atau teori juga dapat dianggap
landasan filosofis dan moral etis untuk profesional
Keperawatan dan bagian dari fokus sentral untuk
menyusui di tingkat disiplin. Model peduli termasuk
panggilan untuk seni dan Sains; menawarkan
sebuah kerangka kerja yang mencakup dan
bersimpangan dengan seni, ilmu pengetahuan,
humaniora, Spiritualitas, dan dimensi baru obat-
obatan mindbodyspirit dan keperawatan
berkembang secara terbuka sebagai pusat manusia
fenomena praktik Keperawatan.
Hubungan Teori Jean Watson dengan
Konsep Utama Keperawatan
Jean Watson membagi konsep utama
keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Kemanusiaan (Human Beeing)
2. Kesehatan
3. Lingkungan sosial
4. Keperawatan
Hubungan dengan Ciri Teori

Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu


merupakan sebuah pengelompokkan dari ide-
ide, dan pengalaman yang memberikan
penjelasan mengenai fenomena-fenomena. Dia
menolak konsep tradisional, dan moetodologi
kuantitatif harus dikorbankan saat mendapatkan
pengetahuan baru dari tingkah laku manusia
FAKTOR CARATIVE TEORI WATSON

Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.


Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-
hope).
Mengembangkan sensitivitas untuk diri
sendiri dan oranglain.
Membina hubungan saling percaya dan saling
bantu (helping-trust).
Meningkatkan dan menerima ekspresi
perasaan positf dan negatif.
 Menggunakan metode pemecahan masalah yang
sistematis dalam pengambilan keputusan.
 Meningkatkan proses belajar-mengajar
interpersonal.
 Menyediakan lingkungan yang mendukung,
melindungi, dan/atau memperbaiki mental,
sosiokultural dan spiritual.
 Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia.
 Mengizinkan kekuatan eksistensial
fenomenologis menjadi mengizinkan kekuatan
eksistensial fenomenologis spiritual

Anda mungkin juga menyukai