Anda di halaman 1dari 57

K 3 PERALATAN

KONSTRUKSI

A2K4 - INDONESIA 1
Data Penyebab Kecelakaan
Di Sektor Konstruksi

- Jatuh : 26%
- Terbentur : 12 %
- Tertimpa : 9%
- Mesin dan alat : 8%
- Alat tangan : 7%
- Transport : 7%
- Lain-lain : 6%

Ref. ILO
A2K4 - INDONESIA 2
CRANE ACCIDENT
Sudirman Palace
Building
(Under Construction)
Located in the front
of JSE
The Accident
occurred
at 02.05 pm
May 24th, 2007

A2K4 - INDONESIA 3
A2K4 - INDONESIA 4
A2K4 - INDONESIA 5
Isue yang saya dengar begini :
1. Saat kejadian adalah saat proses dismantling tower crane
2. Boom yang akan diturunkan kira-kira sepanjang 60 m dengan berat
sekitar 14-16 ton (di koran katanya lebih dari 1 ton, jadi benar juga,
meskipun lebihnya banyak banget).
3. Penurunan boom dengan mobil crane kapasitas 160 ton dan pada
posisi lengan terjulur habis.
4. Karena masih tidak terjangkau, maka diujung boom mobil crane
dipasang jib tambahan
5. Kapasitas di ujung jib tambahan sekitar 9 ton.
6. Bila isue ini benar, maka memang KK itu pasti terjadi (karena benda
seberat 14-16 ton diangkat dengan alat angkat kapasitas 9 ton.
Ini sekedar berita yang saya dengar dari beberapa teman, kebenarannya
tentu perlu konfirmasi dari pihak yang berwenang.
Tks
Eshape, 0888.280.9320, eko.eshape@waskita. co.id
A2K4 - INDONESIA 6
http://www.okezone. com/index. php?option, Kamis, 24/05/2007 14:25 WIB.
Tiang Pancang SCBD Jatuh, 2 Orang Terluka, 1 Meninggal.
Hadi Suprapto – Okezone: JAKARTA - Jatuhnya crane SCBD tepatnya di tempat pemba-
ngunan Pasific Place Apartemen SCBD membuat dua orang pengendara mobil terluka dan
satu pengendara motor tewas. Berdasarkan pengamatan okezone, Kamis (24/5/2007) pukul
14.15 WIB, pengendara motor yang belum diketahui identitasnya tewas akibat peristiwa ini.
Ia mengalami luka berat pada bagian kepala. Saat ini sedang dilakukan evakuasi untuk
mengambil jasad korban. Darah berceceran di jalan raya. Banyak warga yang takut melihat
peristiwa ini. Korban berjenis kelamin laki-laki ini mengenakan celana biru tua, jaket hitam.
Sementara itu, dua pengendara mobil yang sedang melintas dan tertimpa tiang pancang
sedang dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. (kem)
http://www.okezone. com/index. php?option, Kamis, 24/05/2007 14:40 WIB.
Korban Tewas di SCBD Bernama Suharno, Kepala Hancur
Desy Arfianti – Okezone. JAKARTA - Korban tewas yang tertimpa tower crane di kawasan
SCBD, Sudirman, Jakarta, diketahui bernama Suharno. Dia adalah satpam yang juga
tukang ojek di kawasan ini. Menurut seorang petugas polisi yang tak mau menyebut
namanya, kondisi dialami Suharno sangat mengenaskan. Kepalanya pecah dan isi
kepalanya terburai. Bahkan, telapak kaki kanan putus saat tertimpa crane berukuran 30
meter. “Berlumuran darah. Usianya sepertinya 30 tahun," kata petugas itu kepada okezone,
di lokasi kejadian, Kamis (24/5/2007) pukul 14.30 WIB. Sedangkan dua orang korban yang
berada di dalam mobil Toyota Avanza kini sudah dilarikan ke rumah sakit. (jri)
A2K4 - INDONESIA 7
Jumat, 08/06/2007 17:08 WIB
Gondola Terhempas, Pekerja Nyaris Celaka Kasus jatuhnya tower crane pada
pembanguan proyek Pacific Place di Semanggi SCBD, Jakarta Selatan, belum
tuntas, tiba-tiba kecelakaan kerja kembali terjadi. Sebuah gondola terhempas
menyebabkan pekerja nyaris jatuh. (foto:fery usmawan)
"AAN MUHARDI" <denaimuhardi@yahoo.com> Fri, 8 Jun 2007 21:20:00 -0700 (PDT) [K3_LH]
KECELAKAAN GONDOLA

A2K4 - INDONESIA 8
PERLINDUNGAN TERHADAP
BAHAYA JATUH
Pekerja yang bekerja lebih dari 2-3 meter di atas permukaan lantai atau pada setiap
ketinggian peralatan berbahaya HARUS dilindungi dari risiko jatuh.
Persyaratan perlindungan jatuh setinggi 2-3 m berlaku untuk semua jenis perancah

Kabel Sling gondola, putus


Personal Fall Arrest System / PFAS

A2K4 - INDONESIA 9
TERJADI KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI LAGI, pada 7 Juni 2007 di Jakarta
Metrotvnews. com, Jakarta: Kecelakaan kerja kembali terjadi di kawasan Sudirman
Central Business District (SCBD), Jakarta, Kamis (7/6). Kali ini kecelakaan terjadi
di pembangunan proyek apartemen dan mal Ocean Palace. Kecelakaan terjadi
pukul 16.00 WIB ketika enam orang sedang bekerja di lantai 36 menggunakan
scafolding atau steger. Tiba-tiba, steger ambruk dan para pekerja jatuh ke lorong
lift dari lantai 36 ke lantai 27 dan lantai 8. Akibatnya, dua orang meninggal dunia
dan empat orang menderita luka ringan. Korban meninggal yaitu Tugi, 40 tahun
dan Lamijo, 40 tahun. Tubuh kedua korban yang berasal dari Semarang tersebut
tersangkut di lantai 8. Tugi meninggal dengan kondisi tubuh hancur, rahang atas
patah serta luka robek-robek, sementara rekannya Lamijo meninggal dengan luka
robek di bahu kanan. Sedangkan korban luka ringan yaitu Kasmudi, 28 tahun dan
Lili Anwar, 17 tahun masih dirawat intensif di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Angkatan Laut Mintohardo, Jakarta. Hingga kini, manajemen proyek belum
memberikan keterangan resmi seputar kecelakaan tersebut. Namun polisi telah
menyelidiki tempat kejadian. Terkait kecelakaan tersebut, polisi tengah memintai
keterangan dari salah seorang mandor bernama Rahmat.(NTF)

A2K4 - INDONESIA 10
A2K4 - INDONESIA 11
DASAR HUKUM K3 Peralatan Konstruksi
 UU No. 1 th 1970 tentang Keselamatan kerja
 Peraturan teknis lain yang terkait :
1. Undang-Undang Uap 1930 / Peraturan Uap 1930
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
a). No. Per.01/Men/1982
b). No. Per.02/Men/1982
c). No. Per.04/Men/1985
d). No. Per.05/Men/1985
e). No. Per.01/Men/1988
f). No. Per.01/Men/1989
g). No. Per.02/Men/1992
h). No. Per.04/Men/1995
A2K4 - INDONESIA 12
STANDAR K3 PERALATAN KONSTRUKSI (Standar Teknis)

3. SKB Menaker & Men PU No: 174/MEN/1986 &


No. 104/KPTS/1986
4. Keputusan Menteri Tega Kerja No. Kep.
168/Men/2000
5. SKB Dirjen Hubla & Binawas No.PP.72/3/9-99 &
No. KEP.507/BW/1999
6. Keputusan / Instruksi Menteri
7. Keputusan / Edaran Dirjen / Pedoman
Pengawasan
8. Lain-lain (Standard Nasional Atau Standard
Internasional / Negara Lain Yang Dapat
Diterima Pemerintah Indonesia)

A2K4 - INDONESIA 13
 STANDAR K3 PERALATAN KONSTRUKSI (Standar Teknis)
 SNI (Standar Nasional Indonesia)
 ANSI (American National Standards Institute) / ASME (American
Society of Mechanical Engineers)
 BSI (British Standard Institute)
 JIS (Japanese Industrial Standard)
 ISO (International Organization for Standardization)
 CMAA (Crane Manufacturers Association of America)
 DIN (Deutsches Institute fur Normunge)
 SAE (Society of Automotive Engineers)
 PCSA (Power Crane and Shovel Association)
 API (American Pretoleum Institute)

A2K4 - INDONESIA 14
JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI yang memakai Peralatan Berat
 Pekerjaan konstruksi banyak jenisnya, :
 Pekerjaan tanah, bawah tanah, galian, timbunan dan trowongan.
 Pekerjaan bawah air
 Pekerjaan pemindahan, pengangkutan, transportasi dan
pengangkatan material
 Pekerjaan pembersihan (land clearing),
 Pekerjaan pemadatan dan pengaspalan.
 Pekerjaan persiapan dan pemeliharaan yang menggunaan
peralatan bantu, mesin perkakas, dan mesin pembangkit tenaga
lainnya, dan peralatan pompa
 Pekerjaan pemancangan
 Pekerjaan pengeboran, grouting dan socrete
 Pekerjaan struktur bawah, struktur atas, dan rangka baja dan
lain-lainnya.
A2K4 - INDONESIA 15
 JENIS PERALATAN KONSTRUKSI MENURUT PEMBAGIAN
KERJANYA SECARA UMUM :
1. Peralatan pekerjaan trowongan (tunnel equipment)
2. Peralatan pompa (pumping equipment)
3. Peralatan pemindah barang, pesawat angkat dan angkut
(handling , transporting, and hoisting equipment)
4. Peralatan pemindah tanah (earth moving equipment)
5. Peralatan pemadatan dan pengaspalan (compaction, asphalt &
bituminous equipment)
6. Peralatan bantu, mesin perkakas, lainnya, (machine & tools
equipment)
7. Peralatan pembangkit tenaga (power source machine)
8. Peralatan pekerjaan pancang (pilling equipment)
9. Peralatan beton (Concreting Equipment), Peralatan pekerjaan
borring, drills & grouting, dan
10. Peralatan ringan lainnya untuk pekerjaan struktur bawah,
struktur atas, dan rangka baja dan lain-lainnya.
A2K4 - INDONESIA 16
SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI :
 Berat total :
 Berat saat operasi :
 Kapasitas pesawat :
 Pembangkit sumber daya (Power source) (HP/PK/TK,
KW/KVA, Volt/Ampere)
 Kemampuan daya angkat maksimal
 Jangkauan kerja / Radius Kerja
 Kemampuan angkat maksimal
 Kemampaan daya tank maksimal
 Kemampuan suplai (dalam M3 / jam atau M3 / menit,)
 Stabilittas / Tipping Load
 Ukuran dan Volume
 Gradeability
 Ketahanan terhadap daya dukung tanah (ground Pressure), dll
A2K4 - INDONESIA 17
Peralatan Pengaman (Safety Device)
Peralatan Konstruksi Secara Umum :
 Automatic Engine Stopping Device
 Automatic Voltage Regulator
 Automatic / Magnetic Brake Device / System
 Speed meter (Speedometer) / Odometer
 RPM Meter
 Voltage, Ampere, Frekwensi Meter
 Signal Lamp, Horn (klakson)
 Maximum Load Alarm
 Alat Komunikasi
A2K4 - INDONESIA 18
Perlengkapan Peralatan konstruksi secara umum
 Rangka (Frame) Struktur bawah dan Atas
 Sistem Sambungan (Joining)
 Alat - Alat Pengendali (Control Apparatus)
 Alat Penyetop / Sistem Rem (Brake System)
 Ruang Pelindung Operator (Cabin)
 Pemberat / Bobot Pengimbang (Counter Weight)
 Alat Pengerak (Prime mover))
 Rangka Putar dan Sistemnya (Slewing System )
 Sistem Pemindah Tenaga (Power Train System)
 Unit pembawa (Carrier Unit)
A2K4 - INDONESIA 19
HAZARD
BAHAYA POTENSIAL YANG TELAH ADA

DANGER

NSN
PELUANG BAHAYA SUDAH TAMPAK

RISK
PREDIKSI TINGKAT KEPARAHAN BILA
TERJADI BAHAYA

INSIDENT
MUNCULNYA KEJADIAN YANG BAHAYA

ACCIDENT
KEJADIAN BAHAYA YANG DISERTAI
ADANYA KORBAN DAN/ATAU
KERUGIAN

A2K4 - INDONESIA 20
SUMBER BAHAYA (Peralatan Konstruksi)

1. Kesalahan Desain : Safety Device, penentuan SWL tidak sesuai ,

2. Pembuatan tidak sesuai dengan rencana desain


3. Pembuatan tidak sesuai dengan rencana desain atau cacat
dalam pelaksanaan pembuatan misalnya :

> Penggunaan material tak memenuhi persyaratan yang ditetapkan,


> Pengukuran tidak tepat,
> Penyambungan, pengelasan tidak akurat (potensi keropos)
> Terjadi kecerobohan dalam pembuatan (SDM yang tidak tepat)

A2K4 - INDONESIA 21
SUMBER BAHAYA (Peralatan Konstruksi)

4. Pengetesan dan Pengujian tidak memenuhi kriteria keselamatan,


dalam pengetesan Visual, NDT, dan pengujian bahan lainnya

5. Material Handling dan pengangkutan, terjadi cacat fisik, kurang


diperhatihan keselamatan saat packaging, pengikatan / lasing
6. Kesalahan pemasangan / perakitan/ pendirian (asssembly)

7. Kesalahan dalam Penggunaan(kurang pengawasan)

8. Kesalahan dalam perawatan / pemeliharaan

A2K4 - INDONESIA 22
IDENTIFIKASI BAHAYA, BERDASARKAN

1. Ketepatan Pemilihan Berdasarkan Skope Bidang


Pekerjaannya, Meliputi :
a. Berdasarkan Jenis Alat
• Model / tipe,
• Kapasitas kemampuan (Ton.Ton/hr, M3/jam)
• Besar / kecil(Light / Heavy Duty)
b. Sistem kerja Operasi, termasuk metode kerja
c. Fungsi Kerja
d. Prinsip kerja masing – 2 bagian peralatan
2. Ketepatan dan kesesuaian dalam Pemilihan dan Penggunaan
Alat Bantu
3. Kemampuan mengendalikan Operasi & Pemeliharaan
A2K4 - INDONESIA 23
FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM K3
PERALATAN KONSTRUKSI

 Pembangunan prasarana dan sarana


 Teknologi yang digunakan
 Pemilihan bahan-bahan/material konstruksi
 Penguasaan teknologi
 Pengelolaan yang handal dan professional
 Sumber daya manusia

A2K4 - INDONESIA 24
Lingkaran
pengaruh SDM

KNOW- SKILL
LEDGE

ATTITUDE JENIS KON


TEKNOLOGI
STRUKSI

A2K4 - INDONESIA 25
MANAJEMEN PERALATAN

OPERATION MAINTENANCE

Operational
Excellencel

- Efektif & Effisien


- Ketepatan Tempat & Waktu
- Reduksi Hambatan

PRODUKTIVITAS
A2K4 - INDONESIA 26
OPERATION &
MAINTENANCE
• Peralatan Beton
• Peralatan Pompa
Pera
latan • Peralatan Angkat & Angkut
Kon • Peralatan/Kend Transport
struk • Perlt Kerja & Alat2 Penetal
Si Bental Konst (Const Temls &
Form Merk Eq)
• Dsbnya (lihat hal berikut)……..

Pemilihan Peralatan
- Kesalahan pemilihan – kerugian & kecelakaan
A2K4 - INDONESIA - ketepatan pemilihan – efektifitas & produktivitas 27
PERALATAN KONSTRUKSI
1. Peralatan Beton (Concrete Equipment).
2. Peralatan sebagai sumber pemberi / pensupply tenaga
angin dan listrik (Air Pneumatic & power Plant Equipment).
3. Peralatan Pemadat (Paving Compactor Equipment).
4. Peralatan Pompa (Pumping Equipment).
5. Peralatan Pancang dan Pengeboran (Pile driving &
Borring/Drilling Equipment).
6. Peralatan Angkat, Pemindah (Hoisting & Material Handling
Equipment).
7. Peralatan Transportasi / Kendaraan (Transportation/Vehicle
Equipment)
8. Peralatan Kerja dan Alat-alat pencetak Bentuk Konstruksi
(Construction Tools & Formwork Equipment).
9. Peralatan Umum (General Equipment)

A2K4 - INDONESIA 28
PEMILIHAN PERALATAN
Kesalahan awal dalam perencanaan
pemilihan peralatan jelas akan
merugikan, karena hal ini akan
mempengaruhi tingkat
keselamatan termasuk kerugian
lainnya (effisiensi & efektivitas)
penggunaan yang salah akibat
penetapan awal yang salah.
A2K4 - INDONESIA 29
Data Pekerjaan PROSES
(Kondisi Medan, Target Waktu PEMILIHAN PERALATAN
Dan Volume Pekerjaan

Studi Penggunaan, Metoda dan Skala yang tepat


Alternatif Alat-alat yang tersedia di Pasaran

Pemilihan berdasarkan kondisi & skala pekerjaan,


Waktu pemakaian dan Persyaratan Teknis
No Masih ada alternatif
Memenuhi Syarat Teknis Metoda Kerja lain?
Ya
Perhitungan: a. Kapasitas Produksi / unit,
b. Jumlah Unit Alat Diperlukan, c. Analisa Biaya,
d. Skema pembiayaan, dan e. Analisa Benefit & Cost
No
Feasible ?
Ya
Rencana Pengadaan, O/M
A2K4 - INDONESIA 30
Pemilihan Peralatan konstruksi
Faktor yang mempengaruhi pemilihan peralatan agar
memenuhi aplikasi dalam mencapai Target Produksi
• Populasinya.
• Kemampuan dalam menguasai teknologi pengoperasian
• Kemampuan dalam melaksanakan pemeliharaan dan
perbaikan
• Fungsi alat & kegunaannya.
• Lingkup medan kerja dan sifat material yang akan
dikerjakan.
• Pertimbangan segi ekonomis lainnya.
A2K4 - INDONESIA 31
Pemilihan Peralatan konstruksi
Umumnya pemilihan peralatan itu didasarkan:
• Percepatan pelaksanaan pekerjaan sesuai target
waktu penyelesaian.
• Pelaksanaan jenis pekerjaan tidak dapat
dikerjakan manusia.
• Karena alasan efisiensi, (keterbatasan tenaga
kerja, keamanan dan factor-faktor ekonomi
lainnya).

A2K4 - INDONESIA 32
Pengelolaan
Peralatan Konstruksi
Aplikasi &
Klasifikasi
peralatan

Adanya org & SDM


• Adanya SOP
• Pengendalian (Op/Adm)

Peralatan Siap
Pakai dan
Terjamin
Keamanan dan
Keselamatan
dalam bekerja

A2K4 - INDONESIA 33
Pengelolaan Peralatan Konstruksi
• Tersedianya Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang handal, (kemampuan dan ketrampilan penguasaan
teknologi), sistim manajemen administrasinya.
• Adanya Standard Operating Prosedur terhadap sistim
pelaksanaan, manajemen operasi lapangan, manajemen
administrasi, (mengatur bagaimana ??.>>mengaplikasikan,
mengoperasikan peralatan & pemeliharaan dan perbaikan)
• Pengendalian, lebih ditekankan pada kualitas operasional
termasuk didalamnya hal keselamatan kerja, baik bagi operator,
peralatan operasi dan lingkungannya,

Mempunyai tujuan tercapainya keberhasilan dalam


mengelola peralatan sesuai ketentuan
A2K4 - INDONESIA
“Keselamatan Kerja” 34
STANDAR OPERASI PADA UMUMNYA
 Pastikan Peralatan layak pakai
 Kenali lingkungan (medan) kerja
 Kenali Pengoperasian peralatan dengan beban
kritis yang akan timbul saat operasi.
Tip operasi  Laksanakan pengawasan
yang aman  Laksanakan istirahat interval dan tiap 4 jam
 Pastikan bahwa operator / tahu adanya bahaya
 Pastikan peralatan konstruksi dalam posisi
aman saat ditinggalkan selesai operasi.

A2K4 - INDONESIA 35
PERHATIKAN
 Pemeriksaan Sebelum
Operasi,
 Amati saat alat
Beroperasi
 Pemeriksaan sesudah
Operasi

A2K4 - INDONESIA 36
A2K4 - INDONESIA 37
Giant TC Topbelt Cranes

A2K4 - INDONESIA 38
City
Portable Cranes Cranes

TC untuk Bangunan Air

A2K4 - INDONESIA 39
Hal yang harus diperhatikan dalam
erection menggunakan alat angkat
 Beban yang diangkat
 Kestabilan alat angkat
 Alat angkat layak pakai ( SIA )
 Kompetensi operator ( SIO )
 Tahapan / metoda kerja

A2K4 - INDONESIA 40
SURAT IJIN ALAT (SIA) SURAT IJIN OPERATOR
(SIO)

A2K4 - INDONESIA 41
Kecelakaan Tower Crane

A2K4 - INDONESIA 42
BEBERAPA MACAM BENTUK KECELAKAAN

 Tangan terjepit, terpotong di-


antara barang dan alat bantu
angkat sebab aba-aba tak jelas
 Peralatan terjungkir, terjungkit,
terguling, karena tak seimbang,
 Peralatan Selip dan terbalik,
 Peralatan Ambruk, tertimpa
 Peralatan meledak dan terbakar
 Pencemaran lingkungan
 Tersengat listrik (kesetrum)
A2K4 - INDONESIA 43
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
PADA OPERASI PERALATAN
 Kesalahan prosedur operasi,
 Kesalaham teknis
 Kelaikan Operasi alat
 Spesifikasi tidak jelas
 kegagalan konstruksi Alat
 keselamatan (safety devic tidak Bekerja
 Ketidak stabilan alat
 Kesalahan Manusia :
Jam kerja melibihi batas > 4 jam, tak peka,
tak sehat, tak teliti, sembrono, tidak tahu,
belum terlatih,

A2K4 - INDONESIA
 Kesalahan Manajemen 44
FAKTOR KESALAHAN PROSEDUR OPERASI
 Peralatan yang dioperasikan tidak memiliki prosedur operasi
(petunjuk kerja operasi)
 Sistem Pengikatan beban dan pengangkatan beban tidak benar,
(menyebabkan pengikatan lepas/putus atau saat pengangkatan
berayun)
 Operator yang mengoperasikan tidak mengenal prosedur
operasi yang benar / Operator tidak kompeten
 Tidak ada pengawasan atau yang mengawasi tidak mengenal
sifat – sifat alat, medan kerja dan lingkungan
 Kondisi peralatan tidak diketahui (sifat – sifat abnormal
peralatan yang muncul)
 Kondisi operasi tidak sesuai disain(Beban melebihi batas
maksimal, perubahan metode mendadak tanpa koordinasi pihak
terkait
A2K4 - INDONESIA 45
FAKTOR TEKNIK INSTALASI /PERALATAN
 Konstruksi pesawat / instalasi tidak memenuhi syarat (Terdapat
kesalahan dalam rancangan konstruksi)
 Material / proses pembuatan / pemasangan / pemeriksaan /
pengujian (Adanya kemunduran kualitas, perubahan dimensi
pesawat / instalasi, dll. akibat pemakaian / kondisi operasi yang
abnormal
 Alat pengaman / perlindungan / perlengkapan tidak memenuhi
syarat atau tidak berfungsi dengan baik
 Modifikasi / perubahan beberapa bagian peralatan tidak
memenuhi standar teknis peralatan

A2K4 - INDONESIA 46
FAKTOR KESALAHAN MANUSIA
 Kurang tahu, kurang trampil, kurang hati-hati / sembrono
 Bukan menjadi kewenangannya.
 Komunikasi tidak jelas (aba-aba operasi)
 Penglihatan (jarak pandang) operator terbatas.
 Tidak mematuhi peraturan perundangan K3,
 Tidak mengikuti petunjuk operasi dan pemeliharaan
 Kesehatan tidak memenuhi syarat
 Tidak memakai APD
 Berbuat menyimpang / keterpaksaan
 Lain-lain (pengaruh personality :sifat / kepribadian)
A2K4 - INDONESIA 47
FAKTOR KESALAHAN MANAJEMEN

 Tidak melaksanakan syarat-syarat K3 dalam


pengorganisasian dan pengoperasian peralatan
 Pemeliharaan tidak sesuai persyaratan
 Prosedur kerja tidak ada / tidak diperbaiki
 Administrasi / pengawasan intern kurang baik
 Pemeriksaan & pengawasan yang tidak sempurna
 Penempatan personel yang tidak sesuai
 Komunikasi tidak efektif, dsb
A2K4 - INDONESIA 48
Pengaruh applikasi &
penggunaan peralatan yang
tidak benar

• Kecelakaan Kerja (cacat, mati, kerusakan alat dll)


• Kelambatan produksi (waktu kerja, biaya, dsb)
• Produktivitas terganggu
• Kerugian / menurunnya profit
• Tercemarnya nama baik

A2K4 - INDONESIA 49
Pengaruh K3 Peralatan
Kesalahan dalam melaksanakan pemeliharaan / perawatan dan
perbaikan peralatan memungkinkan terjadinya kecelakaan, yang
mengakibat hilangnya nyawa, waktu produksi dan biaya.

KECELAKAAN
KECELAKAAN

CACAT
CACAT WAKTU TENAGA
TENAGAMEDIS PERTOLONGAN
PERTOLONGAN DLL
CACAT WAKTU TENAGA PERTAMA
DLL
MEDIS PERTAMA

BIAYA
BIAYA
A2K4 - INDONESIA 50
Proses Pengendalian
(Controlling)
Process

Saat proses
Post
Input Awal sedang Akhir Action
berjalan Contro
l

Pre On-going / Progress/ Post


Control Process Control Control

A2K4 - INDONESIA 51
PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA
Segala upaya pengendalian yang mendasari
sifat preventif
yang dilakukan secara sistimatis dan
menyeluruh atas segala hal yang terkait dengan
“Keberadaan” peralatan mekanik, pesawat uap
dan bejana tekan yaitu mulai dari perencanaan
hingga purna pakai.
A2K4 - INDONESIA 52
Data penyebab kecelakaan
Sektor konstruksi
- Jatuh : 26%
- Terbentur : 12 %
- Tertimpa : 9%
- Mesin dan alat : 8%
- Alat tangan : 7%
- Transport : 7%
- Lain-lain : 6%

Ref. ILO
A2K4 - INDONESIA 53
Klasifikasi kecelakaan
<> Insiden tanpa kerusakan tidak ada yang cidera
<> Insiden diikuti kerusakan tidak ada yang cidera
<> Kecelakaan berakibat luka ringan
<> Kecelakaan berakibat luka berat
<> Kecelakaan Berakibat Cacat tetap
<> Kecelakaan berakibat Kematian

A2K4 - INDONESIA 54
A2K4 - INDONESIA 55
Kecelakaan yang harus dilaporkan

Permenaker No Per 03/Men/1998, adalah


 kecelakaan kerja,
 kebakaran atau peledakan atau pencemaran
dan
 kejadian berbahaya lainya.
Harus dilaporkan 2 x 24 jam

A2K4 - INDONESIA 56
A2K4 - INDONESIA 57

Anda mungkin juga menyukai