1. UMUM
Persyaratan ini berlaku untuk seluruh pekerjaan dimana secara umum persyaratan ini
bias ditetapkan dan merupakan kesatuan dengan Persyaratan Teknis Khusus serta
bersama-sama dengan dokumen lainnya merupakan persyaratan teknis pelaksanaan
pekerjaan.
2. REFERENSI
2.1.Dalam pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain, berlaku ketentuan di
bawah ini termasuk segala perubahannya.
1. Undang-undang/Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2000.
2. Peraturan/Surat Keputusan Dari Departemen/Instansi yang Berwenang.
3. Peraturan Daerah.
4. Standar/Pedoman seperti:
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
Peraturan Setempat.
2.2. Apabila ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur dalam
persyaratan teknis umum/khusus maka pelaksana harus mengajukan salah satu
persyaratan berikut ini guna mendapat persetujuan pengawas lapangan.
1. Standart/Pedoman yang bias diterapkan pada bagian pekerjaan yang bersangkutan
diterbitkan oleh Instansi, Asosiasi, Lembaga Pengujian ataupun Badan lain yang
berwenang.
2. Brosur teknis dari produsen yang dilengkapi dengan sertifikat dari lembaga
pengujian.
3. PENJELASAN GAMBAR
3.1 Perbedaan Gambar
1. Bila Gambar kerja tidak sesuai dengan RKS, maka yang mengikat adalah RKS
atau ditentukan kemudian di lapangam secara bersama-sama antara pengawas
dan Direksi Teknis serta yang terkait dalam pembangunan.
2. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin
kerja, maka yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku/mengikat.
3. Bila ada beberapa gambar, maka gambar yang termuda/terbaru yang
berlaku/mengikat.
4. Bila ada perbedaan gambar Arsitek dengan gambar Elektrical dan Mekanikal,
maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar
kerja arsitektur.
4. PEKERJAAN-PEKERJAAN
4.1 Pekerjaan Persiapan
1. Pembuatan pagar lokasi proyek
Pemborong wajib membuat pagar lokasi proyek yang berguna untuk keamanan
dan kelancaran proyek. Biaya pembuatan pagar lokasi proyek ditanggung oleh
pemborong.
2. Pembuatan papan nama proyek
Pemborong harus membuat papan nama proyek, dengan menampilkan data
proyek sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan serta nilai kontraknya.
3. Perlindungan pada benda-benda yang berfaedah
Semua saluran-saluran yang masih berfungsi, riol, air, listrik, atau benda-benda
lain yang berfaedah, harus dilindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan
untuk dihilangankan.
4. Air kerja
a. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala macam campuran
atau larutan-larutan minyak, asam, garam/basa dan bahan-bahan organis
lainnya.
b. Apabila air didapat dari sumber lainnya (mata air dan sumber lainnya), maka
segala biaya penyambungan, pemakaian air dan pembongkarannya adalah
kembali menjadi beban pemborong.
c. Penggunaan air kerja ini agar mengikuti dan memenuhi syarat-syarat
sebagaimana diuraikan serta dinyatakan dalam PBI 1971.
4.2 Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Bahan
a. Untuk pengurugan didapat dari tanah daerah bangunan setempat atau dari
tempat/sumber diluar tanah bangunan yang bebas dari akar-akar organik,
sampah dan batu-batuan yang lebih besar dari 10 cm.
b. Bila terdapat bahan tanah urug yang tidak memuaskan untuk pemadatan
seperti diuraikan di atas, maka bahan tanah urug itu harus diganti dengan
pasir urug.
2. Macam dan Lingkup pekerjaan
a. Penggalian meliputi penggalian tanah untuk :
Pondasi Telapak
Saluran-saluran
Dan lain yang ditunjuk pada gambar
b. Pengurugan
Pengurugan kembali tanah yang diganti dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan struktur sesuai peraturan/persyaratan yang ditentukan.
Peninggian untuk pembentukan tanah
Urugan pasir di bawah lantai setebal yang ditentukan pada gambar
kecuali ditentukan lain.
c. Pemadatan
Meliputi pemadatan kembali tanah yang selesai di urug dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi /struktur dan peninggian untuk pembentukan tanah.
d. Pembentukan muka tanah
Meliputi pembentukan tanah dimana bangunan akan didirikan dan sekitarnya
sesuai dengan ketinggian menurut gambar rencana.
Catatan :
Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa pemeliharaan harus selalu diadakan
tindakan pengecekan, baik terhadap genangan air atau air yang dapat
menyebabkan terjadinya erosi, pencegahan ini termasuk pembuatan tanggul-
tanggul dari paret sementara, sumur-sumur penampung, pengadaan pompa
air dan tindakan yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut. Termasuk
juga pencegahan masuknya air hujan atau air daerah sekitarnya dan
sebagainya, pemborong harus menjaga semua sarana umum yang masih
digunakan seperti saluran air minum, gas, listrik, dan lain-lain yang dijumpai.
3. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Pekerjaan tanah halaman dan tanah untuk struktur
Melengkapi dan menyediakan tenaga kerja yang terlatih, peralatan yang
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Menyusun rencana kerja secar grafis disertai penjelasan tentang jenis,
kualiatas dan kapasitas perkakas yang digunakan pada metoda kerja, cara
pengangkatan dan distribusi ke tempat-tempat penimbunan dan
penyimpanan, lokasi gudang-gudang, los kerja dan sebagainya serta
jumlah tenaga kerja yang digolongkan dalam tingkatan ketrampilan.
Mengerjakan saluram dan drainase sementara, untuk menjaga erosi,
memperbaiki keadaan tanah bangunan (bila perlu membentuk
permukaan tanah/garding) menurut garis-garis kedalaman, ketinggian
dan kemiringan sesuai dengan gambar rencana.
Sisa-sisa kayu, akar, batu-batuan dan lain-lain harus dibuang sebelum
dilakukan pengupasan lapisan tanah bagian teratas (top soil) pada daerah
yang akan dibangun, pengupasan tersebut minimal 3 m diluar dari
bangunan, hasil kupasan ini hanya boleh untuk mengurug daerah-daerah
di luar bangunan.
b. Penggalian
Tanah humus harus digali dan dipisahkan dari lapisan tanah dibawahnya.
Pengupasan ( stripping ) dengan kedalaman rata-rata 30 cm dan akan
digunakan sebagai lapisan penutup untuk urugan sekeliling bangunan.
Humus dinyatakan sebagai setiap lapisan tanah , dapat berisi atau
berubah warna oleh akar-akar atau bahan-bahan organik lainnya yang
akan mempengaruhi stabilitas dari tiap bangunan yang ada diatas tanah.
Sesudh pembersihan halaman, lapisan tanah, tanah liat tumbuh-
tumbuhan dan lumpur dari akibat air, harus dihilangkan. Bilamana
lapisan tanah humus telah digali dan telah cocok digunakan sebagai
bahan pelapis, humus tersebut harus dikumpulkan dulu untuk digunakan
kembali. Sisa tanah humus harus diambil dan dibuang keluar halaman.
Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman,
kemiringan dan lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan seperti
yang dinyatakan dalam gambar atau seperti yang diperlukan untuk
pemindahan tanah macam apapun yang ada dan tidak dibutuhkan lagi,
dan galian tanah tersebut akan digunakan baik untuk urugan atau
dibuang.
Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi dan semua
pasangan lainnya dibawah tanah seperti rollag atau sloof, semua saluran-
saluran, septictank dan peresapan, penanaman pohon dan lain-lain yang
harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana.
Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila
ini terjadi, pengurugan harus kembali dilakukan dengan pasangan batu
atau beton tumbuk tanpa biaya tambahan dari pemberi tugas.
Pada galian-galian yang dianggap mudah longsor, pemborong harus
mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang papan atau dengan
cara lain.
Pengeringan tempat kerja
Untuk pelaksanaan, tempat kerja terutama galian pondasi harus dalam
keadaan bebas air, untuk itu pemborong harus menyediakan alat-alat
pengeringan dalam keadaan siap pakai dengan daya dan jumlah yang
bias menjamin kelancaran pekerjaan.