Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“TEORI KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON”.

Dosen Pengampu : Heyni F Kereh,S.Kep.Ns., MM

Disusun Oleh :

Kelompok 12 :

1. Andri Solaiman 19180005


2. Anggun Utami 19180006
3. Anita Tubuon 19180007
4. Ahmad Risky L 19180089
5. Aldino Pratama 19180003
6. Agustino Kapoyos 19180002
7. Agnes Totomutu 19180001

AKPER RUMKIT TK III


R.W.MONGISIDI TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Adapun judul Makalah ini yang penulis ambil adalah “TEORI KEPERAWATAN
MENURUT JEANE WASTON”Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah
satu metode pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Akper Rumkit T.K III Manado. Ucapan
terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, diantaranya :
1. Ibu Heyni F. Kereh, S.kep, Ns, M.M
2. Teman – teman yang telah membantu dan bekerjasama sehingga tersusun makalah ini.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam pembuatan makalah
ini.
Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan makaah ini,
sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan
saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta
komprehensif.
Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan
pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu
budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................3
B. Perumusan Masalah.............................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson.................4
2. Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan.......6
3. Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan............. 8
4. Hubungan dengan Ciri Teori...................................................................9
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..............................................................................................11
2. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu
sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan
ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai
kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep
keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek,
serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan
“Teori dan Model Konsep Keperawatan Jean Watson”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar keperawatan?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar keperawatan menurut Jean Watson?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep Dasar Keperawatan
2. Mengetahui Konsep Dasar Keperawatan Jean Watson

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Latar Belakang Jean Watson


Dr. Watson adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir di West Virginia dan sekarang
tinggal di Boulder, Colorado sejak tahun 1962. Dari University of Colorado, ia meraih gelar
sarjana di keperawatan dan psikologi, gelar master di keperawatan kesehatan mental-kejiwaan, dan
terus mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi pendidikan dan konseling.Sekarang ini Dr. Jean
Watson adalah seorang Profesor yang membedakan keperawatan dan sebagai ketua Caring Science
di University of Colorado, Sekolah Keperawatan dan merupakan pendiri Center for Human Caring
di Colorado. Dia merupakan anggota dari Amecican Academy of Nursing yang telah menerima
penghargaan nasional dan internasional. Dia telah menerbitkan berbagai karya yang menjelaskan
filsafat dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari oleh perawat di berbagai belahan
dunia. Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada tahun 1979 di keperawatan
yaitu ”The Philosphy and Science of Caring”. Pada tahun 1988, teorinya diumumkan dalam
“nursing: Human Science and Human Care”. Postmodern Nursing and Beyond (1999). Assessing
and Measuring Caring in Nursing and Health Sciences (2002). Watson berpendapat bahwa fokus
utama dalam keperawatan ada di faktor carative. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk
mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai, seorang liberal dengan latar belakang seni
yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi science of
caring.

a. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuha untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
b. Skema Kebutuhan Dasar menurut Jean Watson :
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meninggalkan status
kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Tolok ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan
teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia
yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan
dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seha-rusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
1) Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan
hanya secara interpersonal.
2) Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya
dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3) Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke
arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4) Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat
saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5) Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa
menawarkan kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih
apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
6) Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek
asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan
pengetahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan
untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
7) Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

B. Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan


Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya atau orang lain dalam
memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh,
mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi
umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya.
Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai
fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak berhasil, maka
akan terjadi ko nflik (terutama kngi.onflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya
krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat
ditanggulangi.
2. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang baik. Akan
tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan
untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:
a. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi.
b. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya.
c. Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan
:
a. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
b. Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang
dirasakan dengan apa yang dialami.

3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial.
Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya
berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai -nilai tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya
mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa
merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial
yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap
merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari
kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
4. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi
kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat
bergerak dari dua area, yaitu: masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Hal
ini dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai
dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan
bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap
kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen
terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset
keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
a. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
b. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
c. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
d. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
e. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun
negative.
f. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil
keputusan.
g. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
h. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi
mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
i. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
j. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

C. Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan


Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam,
agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan keb utuhan manusia. Agar
hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda pemecahan masalah secara ilmiah.
Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan
proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan yang
dicetak miring mengidikasikan adanya keterkaitan dengan adanya penelitian dalam proses
keperawatan).
1. Pengkajian
a. Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah masalah
yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
b. Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik sesuai kerangka kerja
yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih dalam pengetahuan yang terkait secara
konseptual.
c. Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan dan factor-
faktor yang mempengaruhi masalah.
d. Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variable-variable
yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.

2 Perencanaan
a. Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana
variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
b. Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana asuhan
keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
c. Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan & sesuai.

3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan
4. Evaluasi
a. Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan inter-
vensi dari setiap masalah yang ada.
b. Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi
terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk mendorong
teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.

D. Hubungan dengan Ciri Teori


Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu merupakan sebuah pengelompokkan dari ide-
ide, dan pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena-fenomena. Dia menolak
konsep tradisional, dan moetodologi kuantitatif harus dikorbankan saat mendapatkan
pengetahuan baru dari tingkah laku manusia. Dia melihat bahwa keperawatan dapat
dikembangkan dengan melibatkan prosedur-prosedur, dan manipulasi variabel sementara yang
terbaik adalah dengan melakukan penelitian untuk melihat berbagai alternatif dalam merawat
manusia, baik sehat, maupun sakit, serta mendorong peningkatan kesehatan. Karya Watson telah
dikembangkan dalam konteks tradisional:
1. Teori-teori tersebut berhubungan dengan konsep seperti dalam membangun solusi
berbeda dalam melihat fenomena tertentu.
2. Teori harus logis secara alami.
3. Teori seharusnya sederhana sebelum digeneralisasikan.
4. Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji
5. Teori berkontribusi dan membantu dalam pengembangan pengetahuan secara umum
sesuai disiplin ilmunya melalui penelitian untuk mencapai sesuatu yag valid.
6. Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk menjadi pedoman dan meningkatkan
mutu dari tindakan pelayanan ataupun asuhan keperawatan yang diberikan.
7. Teori tersebut harus konsisten dengan teori-teori lainnya, dengan hukum, dan prinsip-
prinsip lainnya; tetapi masih meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab,
kemudian diinvestigasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur
teori kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk
yang sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan.
Hubungan dengan proses perawatan, Jean Watson menganjurkan supaya penelitian-
penelitian di bidang keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di
dalam proses keperawatan langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah.
Hubungan dengan ciri-ciri teori, Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori
merupakan sebuah pengelompokan, ide-ide, pengalaman yang memberikan penjelasan
mengenai fenomena 40, dan dia menolak konsep tradisional.
Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Murdaningrum,2012.Konsep Dasar keperawatan (jean watson). file:///E:/KDK/konsep-dasar-


keperawatan-jeanwatson.html. (Diakses pada tanggal 28 September 2013).
Satya,2012.Makalah“Teori Keperawatan Menurut Jean Watson”.
http://satyaexcel.blogspot.com/2012/06/makalah-teori-keperawatan-menurut-jean.html
. (Diakses pada tanggal 24 September 2013).

Anda mungkin juga menyukai