dengan judul
Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur saya panjattkan pada Allah SWT yang telah melimpahakan rahmat dan
hidayan-Nya sehingga saya dapa menyelesaikan makalah Increasing Political Influence of
nursing ini selesai pada waktunya.
Dalam meyusun makalah ini, Saya menyadari bahwa selesainya makalah ini tidak
lepas dari beberapa pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya sebagai dosen pembimbing.
Selain itu, saya juga menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Begitupun dengan
saya sebagai manusia tentunya dalam menyusun makalah ini saya tidak luput dari kesalahan.
Oleh karena tu, saya mengharap datangnya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca, dengan harapan agar suatu saat nanti saya dapat menyusun makalah dengan lebih
baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian
yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang
adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang
pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar
seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan
praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan
terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan
pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep
keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan
praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya
mencoba memaparkan Teori dan Model Konsep Keperawatan Jean Watson.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP CARING
Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap
proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science
lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui kesatuan
dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet
Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004).
Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah
exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah
ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya
meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu
partisipsi klien, membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Teori human caring yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya
berkisar pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan
suatu bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah
factors terlalu stagnant terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian
menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di
masa depan. Konsep tersebut adalah clinical caritas dan caritas processes, yang
dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan ara perkembangan teorinya (Watson,
2004).
Dalam penilaian Watson, penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan.
Akan tetapi, tanpa perawatan, penyakit itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidak
akan tercapai. Caring merupakan intisari keperawatan dan mengandung arti
responsive antara perawat dan klien. Caring dapat membantu seseorang lebih
terkontrol, lebih berpengetahuan, dan dapat meningkatkan kesehatan.
Perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitivitas terhadap diri pribadi dan
oranglain serta bersikap lebih otentik.
Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis (hubungan yang harus dilakukan secara
jujur dan terbuka), empati (perawat harus menunjukkan sikap dengan berusaha
merasakan apa yang dirasakan oleh klien) dan hangat (menerima oranglain secara
positif).
Metode ini merupakan metode yang memnberikan control dan prediksi serta
memungkinkan koreksi diri sendiri.
Kedua faktor ini membantu seseorang untuk mengerti kehidupan dan kematian serta
membantu seseorang untuk menemukan kekuatan atau keberanian untuk
menghadapi kehidupan dan kematian.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur
teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya :
Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan
teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar
manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan
yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean
Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki
berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam
memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai,
mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan
filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam
dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya
mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus
selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak
berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama konflik psikososial), yang berdampak
pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan
asuhan, agar dapat ditanggulangi.
2. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang baik. Akan
tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan
untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:
Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan
lingkungan :
1. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
2. Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang
dirasakan dengan apa yang dialami.
3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial.
Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya
berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi
oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya
mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa
merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial
yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap
merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari
kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
4. Keperawatan
Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu
pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat,
sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal
melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun
negative.
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah
masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variable-
variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
2. Perencanaan
Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana asuhan
keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan &
sesuai.
3. Intervensi
4. Evaluasi
Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi
terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi
untuk mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi
pemecahan masalah.
Berikut ini akan diberikan sebuah contoh kasus. Pada kasus ini akan diterapkan proses
keperawatan berdasarkan teori Watson. Proses keperawatan pada kasus ini didasarkan
pada aplikasi teori Watson dalam George (1995). Empat derajat kebutuhan digunakan
dalam tahap pengkajian dan sepuluh faktor karatif digunakan dalam tahap perencanaan
dan implementasi. Diagosa keperawatan yang diangkat dan dibahas pada aplikasi dalam
kasus ini hanya satu saja dengan maksud sebagai proritas penyelesaian. Diagnosa
keperawatan lain dapat saja dirumuskan dan diselesaikan dengan menggunakan metode
yang sama dengan diagnosa keperawatan yang dibahas dibawah ini.
Adapun kasus tersebut adalah : Ny. S, 70 tahun dilarikan ke sebuah rumah sakit
pemerintah oleh para tetangganya karena sesak nafas dan batuk-batuk berdahak saat
sedang mencuci pakaian di depan rumahnya. Ny. S tampak kurus, kulit kering, badan
lemah dan muka pucat. Para pengantar mengatakan selama ini Ny. S tinggal sendiri di
rumah dan tidak punya keluarga lagi. Ny. S termasuk kurang mampu. Ny. S sehari-hari
bekerja sebagai pengumpul botol-botol yang akan dijual kepada pabrik pengolah plastik.
Ny. S tinggal di rumah sempit dan kurang ventilasi. Dari hasil pemeriksaan saat masuk
rumah sakit didapatkan data tekanan darah 80/60 mmmHg, nadi 100 kali/menit, suhu 37
derajat Celcius, pernafasan 25 kali/menit, dan sklera tampak pucat. Hasil pemeriksaan
laboratorium darah didapatkan Hb 10 gr/dl, Ht 33%, leukosit 10000 ul dan trombosit
140.000 ul, dan albumin diperiksa dengan hasil 3 gr/dl. Dari hasil rontgen dada
menunjukkan adanya TB paru. Proses keperawatan menurut teori Watson untuk kasus Ny.
S adalah : Proses Keperawatan Aplikasi Teori Pengkajian Kebutuhan derajat lebih rendah
(Biofisik) Bagaimana Ny. S melihat dirinya?Apakah tinggi badan, berat badan, hasil
pemeriksaan fisik Ny. S normal?Apakah Ny. S cukup makan dan minum untuk
mempertahankan kondisi tubuh yang normal?Apakah pola eliminasi dan pernafasan Ny. S
normal? Kebutuhan derajat lebih rendah (Psikofisik) Apakah citra tubuh Ny. S positif?
Apakah dia berpartisipasi dalam aktifitas yang biasa pada seusianya?apakah evaluasi hasil
nilai lab dalam batas normal?Bagaimana kehidupan
KESIMPULAN
1. Konsep utama teori Jean Watson adalah Human Science and Human Care ,
yang fokus utamanya dalam keperawatan adalah careative factor,
dimana dia berasal dari humanistic perspective yang dikombinasikan dengan dasar
ilmu pengetahuan ilmiah.
2. Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya
unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki
berbagai ragam perbedaan.
Hidayat Aziz Alimul A. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konse, Proses dan Praktik Edisi
4 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Potter, Patricia A. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 1. Jakarta: Salemba Medika