Anda di halaman 1dari 15

TEORI ILMU KEPERAWATAN

“SCIENCE OF CARING” JEAN WATSON

MAKALAH
FALSAFAH dan TEORI KEPERAWATAN

oleh
KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
TEORI ILMU KEPERAWATAN
“SCIENCE OF CARING” JEAN WATSON

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
dengan Dosen Pembimbing:
Nama : Ns. Dicky Endrian Kurniawan, S.Kep.,M.Kep

oleh:
KELOMPOK 3
Pratiwi Dwi Lestari 152310101050
Endah Luthfiana Sari 182310101151
Elvi Kurnia Damayanti 182310101168
Arief Budiyono 182310101187
Widiatus Silvia 182310101195

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWAAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018

ii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Trauma Uretra”. Pembuatan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Bedah. Dalam penulisan makalah ini
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Dicky Endrian Kurniawan, S. Kep., M. Kep. selaku dosen
pembimbing pembuatan makalah;
2. Ns Alfid Tri Afandi, S.Kep., M. Kep. selaku dosen penanggung jawab
mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan; dan
3. Teman-teman mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas
Jember kelas D yang telah membantu.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca demi
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca.

Jember, Maret 2018

Penulis

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL............................................................................................ ii
PRAKATA............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 2
2.1 Latar Belakang Teori Jean Watson.................................................................. 2
2.2 Konsep-Konsep Utama Jean Watson............................................................... 2
2.3 Asumsi-Asumsi Utama Keperawatan.............................................................. 5
2.4 Penegasan-Penegasan Teori............................................................................. 6
BAB III. APLIKASI DALAM KEPERAWATAN ........................................... 8
BAB IV. PENUTUP.............................................................................................9
4.1 Kesimpulan......................................................................................................9
4.2 Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN.........................................................................................................11

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU RI nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan dikatakan bahwa
keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat, baik
sehat maupun sakit. Perawat merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
sehingga banyak teori dalam keperawatan untuk dapat diaplikasikan dalam
pelayanan. Salah satu teori keperawatan adalah teori “Science of Caring” Jean
Watson.
Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan karena caring merupakan
suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitas pelayanan asuhan
keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Banyak faktor
yang mempengaruhi faktor caring, seperti umur, gender, lingkungan kerja dan
kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang mempengaruhi perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip caring, kelompok tertarik
untuk melihat fenomena yang terjadi di lahan praktek, apakah caring dapat
dilaksanakan oleh perawat tanpa dibatasi tempat, waktu dan kondisi klien.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami bagaimana teori ilmu keperawatan
“science of nursing” Jean Watson.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui Latar Belakang Teori Jean Watson
2. Mengetahui Konsep-Konsep Utama Jean Watson
3. Mengetahui Asumsi-Asumsi Utama Keperawatan
4. Mengetahui Penegasan-Penegasan Teori Penerimaan Oleh
Komunitas Keperawatan
5. Mengetahui Aplikasi Teori Dalam Keperawatan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

1
2.1 Latar Belakang Teori Jean Watson
Jean Watson lahir pada tahun 1940. Watson memperoleh gelar B.S.N. untuk
bidang keperawatan kesehatan jiwa di University of Colorado, Boulder. Gelar
M.S. dalam bidang yang sama ia peroleh dari University of Colorado, Denver.
Terakhir ia memperoleh gelar Ph.D dalam bidang psikologi pendidikan. Watson
merupakan adalah satu tokoh keperawatan dengan teorinya “Science of Caring”.
Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem
nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik. Dalam penilaian Watson,
penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan. Akan tetapi, tanpa
perawatan, penyakit itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidak akan tercapai.
Caring merupakan intisari keperawatan dan mengandung arti responsif antara
perawat dan klien. Caring dapat membantu seseorang lebih terkontrol, lebih
berpengetahuan, dan dapat meningkatkan kesehatan.
Paradigma Keperawatan Menurut Watson Keperawatan Keperawatan adalah
penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal caring untuk
membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang
menimbulkan Kecerdasan Diri, Kontrol Diri, Peduli Diri, dan Kesehatan Diri.
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran,
jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan
tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control,
pilihan dan selfdetermination. Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan
didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan orang lain dan antara diri
dengan lingkungan. Lingkungan Lingkungan adalah dimana interaksi
transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.

2.2 Konsep-Konsep Utama Jean Watson


Teori utama dari Watson adalah Grand theory yang terbagi dalam 3 hal, yaitu
carrative factor, transpersonal caring relationship dan caring occation moment.

2.2.1 Carrative Factor


Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor, yaitu :

2
1. Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemantis dalam
pengambilan keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan
memeperbaiki mental, sosialkultural, dan spiritual.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.
Akan tetapi kesepuluh carative factors ini sebagai suatu kerangka untuk
memberikan suatu bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson
menganggap istilah “factors” terlalu standart terhadap sensibilitasnya di masa
kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan
evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical
caritas” dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide
dan arah perkembangan teorinya (Watson,2004). Clinical caritas process terdiri
atas :
1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan
ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan sistem
kepercayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan
orang dirawat.
3. Memberikan perhatian terhadap praktik-praktik spiritual dan transpersonal
diri orang lain, melebihi ego dirinya.
4. Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang
sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan posotif dan
negatif sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri
sendiri dan orang yang dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif
sebagai bangian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-
healing yang artistic.

3
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang
mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut
pandang orang lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik
maupun nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran,
yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan
kedamaian.
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang
penuh, memberikan “human care essentials“, yang memunculkan
penyusuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam
seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara
spiritual.
10. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang
yang dirawat.
2.2.2 Transpersonal Caring Relationship
Menurut Watson (1999), Transpersonal caring relationship
berkarakteristikkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada
moral perawat yang berkomitmen, melindungi, dan meningkatkan
martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya. Perawat
merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan
dan menghargai spiritual, oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang
sebagai sebuah objek.
2.2.3 Caring Occation Moment
Caring Occation menurut Watson adalah kesempatan (mengenai
tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat
human caring dilaksanakan, dan dari keduanya dengan fenomena tempat
yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment
interaksi human to human. Bagi Watson bidang yang luar biasa yang
sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang
dialami seseorang, sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual,
tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti
persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang
dialami seseorang, sekarang atau masa yang akan datang. Caring

4
occation bisa menjadi transpersonal jika memungkinkan adanya
semangat dari keduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya
kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan–
kemampuan untuk berkembang (Watson 1999 , pp. 116-117).

2.3 Asumsi-Asumsi Utama Keperawatan


Beberapa asumsi dasar tentang ilmu keperawatan menurut teori Jean Watson
adalah sebagai berikut :
1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan dipraktikkan secara
interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carrative yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan
dan perkembangan individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak hanya menerima seeorang
sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin
terjadi padanya nanti.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi
seseorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam
waktu yang telah ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan)
daripada curing (mengobati). Praktik keperawatan
mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan perlaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan dan membantu individu yang sakit. Ilmu
caring melengkapi ilmu curing.
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

2.4 Penegasan-Penegasan Teori

5
Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor
care/ perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic perspective dan
dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Teori Jean Watson ini ternyata
merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien. Pemenuhan
kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks
manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan
manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal,
kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional), kebutuhan psikososial (kebutuhan
untuk integrasi), kebutuhan intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan aktualisasi
diri).

Kebutuhan biofisikal 1. kebutuhan makanan dan cairan


2. kebutuhan eliminasi
3. kebutuhan ventilasi

Kebutuhan psikofisikal 1. kebutuhan aktivitas dan istirahat


2. kebutuhan seksualitas

Kebutuhan psikososial 1. kebutuhan berprestasi


2. kebutuhan organisasi

Kebutuhan Intrapersonal 1. Kebutuhan aktualisasi diri


dan Kebutuhan
Interpersonal

Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia


adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,
sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan
sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan.
Tolok ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian
kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu
dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean

6
Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki
berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.

BAB 3. APLIKASI TEORI DALAM KEPERAWATAN

7
Dalam keperawatan, teori caring milik Jean Watson merupakan titik tumpu
dalam melakukan proses asuhan keperawatan. Sesuai dengan salah satu peran dari
perawat, yakni care giver yang membutuhkan sikap caring dan empati untuk dapat
membantu pasien dan keluarga dalam menyelesaikan masalahnya. Hal tersebut
dibuktikan dalam beberapa artikel mengenai keperawatan. Salah satu artikel yang
dimuat dalam antaranews.com membahas mengenai perawat Indonesia yang
digemari oleh masyarakat negara Jepang karena ketelatenannya dalam merawat
pasien dan lansia. Dalam artikel lainnya yang dimuat dalam liputan6.com
membahas mengenai perawat Indonesia yang meraih penghargaan di Kuwait
karena keramahan dan bertanggungjawab atas pekejaan menjadikannya sebagai
nurse terbaik. Hal tersebut menunjukan bahwa konsep caring Jean Watson
berperan penting dalam dunia keperawatan baik terhadap perawat maupun pasien
dan keluarganya.

BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

8
Manusia memiliki eksistensi dimana semua kebutuhannya dipandang
penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan
dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan psikososial dan kebutuhan
intrapersonal serta kebutuhan interpersonal. Pemenuhan kebutuhan yang
tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk
mencapai aktualisasi diri. Sehingga konsep caring yang merupakan sentral untuk
praktek keperawatan digunakan dalam melakukan pendekatan yang dinamis.

4.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan, pemahaman mengenai konsep teori
caring sangat penting dalam perkembangan keperawatan dimasa depan. Sehingga
pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki
image perawat di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat
khusus di mata para pengguna jasa pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

9
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Christensen, J, Paula., Kenney,W, Janet. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi
Model Konseptual. Jakarta: EGC
Filzpatrick, J.J & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing analysis and
application. California: Appleton & Lange
George, Julia B. (1995). Nursing theories: the base for professional nursing
practice, 4th edition. Connecticut: Apleton & Lange
Hidayat, Aziz Alimul dan Hamid, Achir Yani S. 2005. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Jean Watson. 2007. “Watson’s Theory of Human Caring and Subjective Living
Experiences: Carative Factors/Caritas Pricesses As a Disciplinary Guide
To The Professional Nursing Practice”. Diakses pada tanggal 3 September
2018 dari www.scielo.br/pdf/tce/v16n1/a16v16n1.pdf
Kozier, B. (2004). Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. New
Jersey: Pearson Education Inc.
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: EGC
Mariner, Ann. (1986). Nursing theoriests and their work. St. Louis: Mosby
Company
Meleis, A.I. (1997). Theoritical nursing: development and progress. Philadelphia:
Lippincott
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Tomey, A. (1994). Nursing theorist and their work, 3th edition. Philadelphia:
Mosby Year – Book Inc.
Tutiyani. (2000). Hubungan antara persepsi perawat dan gaya kepemimpinan
terhadap perilaku caring. Tidak dipublikasikan
UNPAD OPEN REPOSITORY “Teori Dan Model Keperawatan Jean Watson”
Hj. Dyah Setyorini, and SKp., and ETN, (0000) Teori Dan Model
Keperawatan Jean Watson. Abstrak. Di akses pada tanggal 4 september
2018 dari http://repository.unpad.ac.id/id/eprint/3570
Watson, Jean. (2004). Theory of human caring.

LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai