Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON

ROSALWINA

NIM 23122317

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MERCU BAKTI JAYA PADANG
TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya . sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Falsafah Keperawatan. Dunia dan Indonesaia dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dukungan dari
teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas
bantuan,dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat
mengetahui tentang Teori Keperawatan: Teori Jean Watson. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu
kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Padang, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................................4

A. Latar Aelang Teori dan Sejarah........................................................................................................................4

B. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori.......................................................................................................5

C. Konsep - Konsep Utama Jean Watson.............................................................................................................6

D. Asumsi - Asumsi Jean Watson..........................................................................................................................7

E. Paradigma Keperawatan Jean Watson..............................................................................................................9

F. Aplikasi Teori Jean Watson Dalam Keperawatan.........................................................................................10

BAB III. PENUTUP..........................................................................................................................................................31

A. Kesimpulan................................................................................................................................................12

B. Saran.........................................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu keperawatan telah mengalami banyak perubahan karena ilmu keperawatan


merupakan suatu ilmu terapan yang selalu berubah dan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Diantara perkembangan-perkembangan tersebut muncul
beberapa model atau teorikeperawatan yang dicetuskan oleh ahli-ahli keperawatan di
dunia, misalnya Virginia Handerson, Dorothea E Orem, Calista Roy, Betty Neuman,
Jean Watson, Imogene King, Hildegard Peplau, Johnson, dan Martha E Rogers.

Kemajuan teknologi diberbagai bidang telah memberikan banyak dampak bagi


kehidupan manusia salah satunya peningkatan masalah kesehatan yang berdampak pada
status kesehatan masyarakat. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan, yang salah satunya adalah pelayanan keperawatan. Keperawatan
merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan manusia,
dan memberikan pelayanan komprehensif terhadap seluruh aspek kehidupan yaitu bio-
psiko-sosial dan spiritual (Nursalam,2014

Pelayanan keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang unik dan berbeda
dengan pelayanann kesehatan yang diberikan oleh dokter ataupun profesi lain. Filosofi
dari keperawatan adalah humanisme, holism dan care (Nursalam, 2014). Keperawatan
merupakan profesi yang mengedepankan sikap “care”, atau kepedulian, dan kasih
sayang terhadap klien.(Perry,2012). (Watson, 2009) menempatkan caring sebagai
dasar dan sentral dalam praktek keperawatan. Caring memberikan kemampuan pada
perawat untuk memahami dan menolong klien. Seorang perawat harus memiliki
kesadaran tentang asuhan keperawatan, dalam memberikan bantuan bagi klien dalam
mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian dengan damai
(Linberg, dalam Nursalam, 2014).
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori
keperawatan, salah satunya adalah teori Caring menurut Jean Watson. Caring adalah
sentral untuk praktek keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan
yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya
kepada klien.Kuncidari kualitas pelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian, empati
dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan tuntutan masyarakat pada saat ini
yaitu mengharapkan pelayanan keperawatan yang berkualitas.

Perilaku yang ditampilkan oleh perawat adalah dengan memberikan rasa nyaman,
perhatian, kasih sayang, peduli, pemeliharaan kesehatan, memberi dorongan, empati,
minat, cinta, percaya, melindungi, kehadiran, mendukung, memberi sentuhan dan siap
membantu serta mengunjungi klien (Watson, 2012). Perilaku seperti itu akan
mendorong klien dalam perubahan aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial

2
kearah yang lebih baik. Watson (2012) dalam Theory Of Human Care
mengungkapkan bahwa ada sepuluh carative factors yang dapat mencerminkan
perilaku caring dari seorang perawat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Latar Belakang Teori atau Sejarah?

2. Apa Sumber Teori untuk Pengembangan Teori?

3. Apa Konsep Umum dan Definisi Teori?

4. Apa Asumsi-asumsi Jean Watson?

5. Bagaimana Paradigma menurut Jean Watson?

6. Bagaimana Aplikasi Teori Jean Watson dalam Keperawatan?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat memahami tentang teori Jean Watson

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat memahami latar belakang dan sejarah teori

b. Mahasiswa mampu memahami sumber teori untuk Pengembangan Teori

c. Mahasiswa mampu memahamiKonsep Umum dan Definisi Teori

d. Mahasiswa mampu memehami Asumsi-asumsi Jean Watson.

e. Mahasiswa mampu memahamiParadigma menurut Jean Watson.

f. Mahasiswa mampu memahami Aplikasi Teori Jean Watson dalam


Keperawatan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Teori dan Sejarah

Margaret Jean Harman Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878
dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia
mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar
Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul “Animal Education”. Watson
dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi
binatang.Jean Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika
Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah “Psychology as the Behaνiourist
νiew it” (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah
menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang
hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi
harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam.

Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan watson ini didasari pada unsur
teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya
kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi butuhan makanan dan
cairan, kebutuhan eliminiasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisika(kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal(kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri ( Aziz AH : 2004)

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam agam perbedaan, sehingga
dalam upaya mecapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik
fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran,
badan, dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan
dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati
berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit.

B. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori

Jean Watson memulai karya tentang teori metafisik dan transpersonalnya mengenai
“caring” pada manusia pada tahun 1970-an dan menerbitkan buku pertamanya ,
“Nursing : The Philosophy And Science of Caring pada tahun 1979”. Ia terus
mengembangkan teorinya , yang mencerminkan paradigma ilmu pengetahuan tentang

4
manusia yang baru , dan telah meperbaiki teori tersebut pada publikasi berikutnya
(Watson, 1985, 1988, 1990). Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh dari
sekedar pendekatan eksistensial-fenomenologis untuk memadukan kosep — kejiwaan
dan transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang mengandung geist (roh atau kesan
diri yang lebih tinggi), yang memiliki kesadaran diri, tingkat kesadaran yang lebih
tinggi, suatu kekuatan internal, dan kekuatan yang dapat memperbesar kapasitas
manusia serta memungkinkan seseorang untuk melebihi diri lazimnya (1989:224).
Transendensi mengacu pada kapasitas untuk eksis bersama dengan masa lalu, saat ini,
dan masa depan semua sekaligus dalam saat ini dan sekarang.

“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi
pasien sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.

Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini
caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien.

Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan
praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima
kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap
individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang
perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan
yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang
berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.

Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu
hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan
caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi
positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi
komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.

atranspersonal human caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan maupun
sebagai proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan
intersubjektif dengan orang — orang. Proses caring terdiri atas komitmen untuk
melindungi,meningkatkan, dan memulihkan humanitas dengan mengembalikan
martabat, keselarasan batin, dan memfasilitasi penyembuhan. Perawat membantu orang
lain untuk mendapatkan pengetahuan diri, pengendalian diri, dan kesiapan untuk
penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa keselarasan
batin mereka.

5
C. Konsep-Konsep Utama Jean Watson

3. Konsep tentang manusia

Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati,
mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu).Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki
oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau
masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai.

1. Konsep tentang kesehatan

Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial.
Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan
penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk
mencapai hal tersebut.

2.. Konsep tentang lingkungan

Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap
keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi
untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.

3. Konsep tentang keperawatan

Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring


ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.Keperawatan
berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu.
Tujuan pemberian proses keperawatan melalui proses caring adalah untuk menolong
masyarakat agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999)
menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu memahami
kesadaran dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan pasiennya.

D. Asumsi — Asumsi Jean Watson

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal
caring. Watson menyatakan tujuh asumsi dasar science of caring diantaranya:

1. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara


interpersonal

6
2..Caring terdiri dari caratiνe factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu.Caratiνe factors terdiri dari

faktor utama aktifitas keperawatan yaitu:


a. Membentuk nilai — nilai sistem humanistik alturistik

Perawat dalam memberikan pelayanan harus didasari nilai- nilai


kemanusiaan seperti kasih sayang, ramah, menghargai, menghormati,
tanggungjawab, dll
b. Memelihara kepercayaan dan harapan

Perawat pada dasarnya harus mampu membangkitkan rasa percaya diri


pasien yang sebelumnya mengalami trauma terhadap apa yang mereka
alami dan memberikan arahan atau saran kepada klien.
c. Menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain

Perawat harus memiliki rasa kepedulian terhadap diri asendiri maupun


orang lain terutama dalam hal kesehatan.

d. Membantu menumbuhkan kepercayaan dan membuat hubungan


keperawatan secara manusiawi.
Perawat dalam memberikan informasi secara jujur dan dan berempati
terhadap penyakit yang diderita klien.
e. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ungkapan perasaan

positif dan negatif


Perawat bertindak sebagai pendengar mengenai keluhan

pasien.

f. Menggunakan metode ilmiah problem solving yang sistematik untuk


mengambil keputusan.
Perawat melakukan metode ilmiah untuk menganalisa gejala- gejala yang
diderita pasien serta melakukan penanganan secara komprehensif melalui
berbagai cara yang berdasarkan SOP.
g. Meningkatkan hubungan interpersonal teaching-learning
Perawat bertugas memberikan pengetahuan kepada pasien agar pasien
mengerti cara mencegahsuatu penyakit, mengobati serta memulihkan
kondisinya.
h. Menyediakan lingkungan yang suportif, protektif atau perbaiki mental,
fisik, sosiokultural dan spiritual .
i. Membantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia

j. Memberikan keleluasaan untuk kekuatan eksistensial fenomologis —


spiritual .

7
E. Paradigma keperawatan Jean Watson

1. Keperawatan

Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui

transaksi transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan


pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan self-

knowlegde, self-control, self-care, dan self healing.

2. Klien

Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran,


jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan
tentang kondisi sehat- sakitnya untuk meningkatka harmonisasi, self-control,
pilihan dan self-determination.

3. Kesehatan

Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga
antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi

antara klien dan perawat.

F. Aplikasi Teori Jean Watson dalam Keperawatan


1) Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari literature
yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi
kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga
meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah. Watson (1979)
dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu: Lower order
needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan,
eliminasi, dan oksigenisasi. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk
berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas. Higher order needs
(psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan
beraffiliasi. Higher order needs (intrapersonal interpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk
aktualisasi diri.
2) Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti
atau diukur, meliputisuatupendekatankonseptualatau design untuk memecahkan masalah
yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan

8
dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan.
3) Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data
4) Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan
yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasi.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi butuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminiasi
dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisika(kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra
dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri ( Aziz
AH : 2004)

“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi
pasien sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.

Melalu transaksi perawatan interpersonal yang dinamis , perawat merespons dunia


subjektif seseorang untuk membantu klien menemukan makna eksistensinya melalui
penggalian makna dari ketidakselarasan, penderitaan dan kekalutan. Perawat
menggunakan keterampilan-keterampilan intuitif dan estetik mereka dengan perasaan
(geist mereka) dan perilaku mereka dalam berhubungan dengan orang lain.

B. Saran

Teori keperawatan ini dapat diterapkan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan. Model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti
adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang
ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap
kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien. Kami

10
selaku penulis menyadari kelemahan dan kekurangan kami dalam pembuatan makalah
ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI,Dalam Abdul,2015.Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat


Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit.

Kemenkes RI, 2015. Rencana Dan Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 20l5-20l9.
Kemenkes RI. 2015.

Muhlisin,danIchsan,B. (2008). Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam
Asuhan Keperawatan. BeritaI lmu Keperawatan ISSN , 1(3)

Nursalam , 2014 .Konsep Dan Penerapan Metodologo Penelitian Ilmu Keperawatan.


Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Potter & Perry,2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek.
Volume II. Jakarta: EGC.

Potter & Perry, 2013. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek.
Volume II. Edisi Reνisi. Jakarta: EGC.

Watson, 2012. Assessing And Measuring Caring In Nursing And Health


Science 2nd Edition. Ne w York : Sprin ger Publishing Company Inc.

15
12

Anda mungkin juga menyukai