Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

“PHILOSOFPHY AND SCIENCE OF CARING(JEAN WATSON)”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. Nerianti (1911311028)

2. Sarah Assyifa Candera (1911311040)

3. Sonia Enjelina Silaban (1911312013)

4. Cintia Adinda Putri (1911312046)

5. Puti Mahagandhi (1911313006)

6. Miftahul Khairah (1911313015)

7. Rizky Arsi Viona (1911313018)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah dengan judul “philosofphyand sciene of cring (jean watson)” ini
dapat terselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak.
Penulis menyadari bahwa penulisan dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap karya ilmiah ini memberikan manfaat
sebanyak-banyaknya bagi masyarakat secara umum.

Padang, 14 oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

 Latar belakang 1

 Tujuan .............................................. 1

 Manfaat .............................................. 2

BAB 2 KAJIAN TEORI 3

 Sumber teori untuk pengembangan teori 3

 Konsep umum dan defenisi 4

 Penggunaan temuan empiris 7

 Paradigma keperawtan 7

 Aplikasi teori 14

BAB 3 PENUTUP 16

 Kesimpulan 16

 Saran 16

Daftar Pustaka 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perubahan demografi sosial dan ekonomi dan
meningkatnya kerumitan mengenai masalah kesehatan yang berdampak pada
tuntuta masyarakat akan pelayanan kesehatan ermasuk di dalamnya
keperawatan.menghadapi globalisasi ini perlu adanya peningkatan dan
perbaikan mutu pelayanan keperawatan salah satunya dengan teori jean
watson ini.
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada
asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan
menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan
berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities,
dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care
fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan,
seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) "human care is the heart of
nursing". Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care
adalah komprehensif.
Makalah ini akan menguraikan bagaimana seorang jean watson
menciptakan sebuah teori dan filosofi yang terdapat dalam teorinya,dan
bagaimana pandangan jean watson menegnai paradigma keperawatan dan
mengenai berbagai hal yang mencakup caring tersebut ,tentunya dengan
adanya teori yang menjadi landasan utama bagi perawat untuk melaksanakan
tanggung jawabnya terhadapa pa yang dikerjakan.
B. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui apa saja sumber teori untuk pengembangan teori
philosofphy and scien of caring ( jean watson)
b. Untuk mengetahui apa konsep umum dan defenisi philosofphy and scien
of caring ( jean watson)
c. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan temuan empiris philosofphy
and scien of caring ( jean watson)
d. Untuk mengetahui apa paradigma keperawatan philosofphy and scien of
caring ( jean watson)
e. Untuk mengetahui apa saja pengaplikasian teori philosofphy and scien of
caring ( jean watson)
C. MANFAAT
a. Dapat mengerti maksud dari sumber teori untuk pengembangan teori
philosofphy and scien of caring ( jean watson)
b. Dapat mengetahui apa konsep umum dan defenisi philosofphy and scien
of caring ( jean watson)
c. Dapat mengetahui bagaimana penggunaan temuan empiris philosofphy
and scien of caring ( jean watson)
d. Dapat mengetahui apa paradigma keperawatan philosofphy and scien of
caring ( jean watson)
e. Dapat menegetahui bagaiamana pengaplikasian teori philosofphy and
scien of caring ( jean watson)
BAB II

PEMBAHASAN

1.Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori

Sumber-sumber teori Watson berasal dari pengetahuan keperawatan


tradisional dan karya-karya dari Nightingale, Handerson, Krueter, dan Hall. Watson
juga mengakui karya Leininger dan Gadow merupakan latar belakang karyanya.
Dalam hasil karyanya baru-baru ini, Watson merujuk pada teori lainnya seperti
Maslow, Heidegger, Ericson, Selye dan Lazarus, dengan pengembangan kerangka
kerja yang melukiskan secara terperinci tentang ilmu pengetahuan dan kemanusian,
menjelaskan kejadian-kejadian, eksistensial dan orientasi spiritual.

Teori Watson (1985) mungkin merupakan filosofi yang paling complex dari
teori-teori keperawatan saat ini. Hanya beliau seorang pembuat teori keperawatan
yang secara explisit mensupport konsep kejiwaan dan menekankan pada dimensi
spiritual dari eksistensi manusia. Watson menyatakan bahwa filosofinya berorientasi
pada existensi-phenomenologi, spiritual, dan bagian dari filosofi ketimuran. Watson
juga menggambarkan secara substansial tentang humanistik, existensial dan psikologi
transpersonal. Beberapa orang filosofer yang diketahui sebagai sumber oleh Watson
diantaranya : Hegel, Marcel, Whitehead, Kierkegaard, dan Teilhard de Chardin.

Watson lebih menekankan pada kualitas keharmonisan interpersonal,


transpersonal, empati, dan keramahan pandangan dari Carl Rogers, serta beberapa
penulis psikologi lain. Rogers merumuskan gagasannya mengenai perilaku manusia
bahwa :“hanya klien yang tahu betul terhadap rasa sakit yang dideritanya, seorang
fasilitator hanya akan memberikan petunjuk mengenai proses terapeutik dari keluhan
klien”. Rogers juga mengungkapkan bahwa dengan mengerti kondisi klien maka
therapist akan mudah untuk diterima oleh klien dan hal tersebut merupakan suatu
langkah yang positif.
Therapist membantu klien dengan cara mengklarifikasi dan mengungkapkan
perasaan-perasaan yang belum jelas bagi klien. Untuk menyelesaikan tujuan ini
therapist harus mengerti maksud, perasaan, dan sikap klien. Perhatian yang hangat
dari therapist memudahkan dalam memperoleh pengertian dari klien. Konsep lain dari
teori Rogers yang diadopsi oleh Watson adalah hubungan therapist-klien lebih
penting dalam mencapai tujuan suatu asuhan daripada metode-metode tradisional.
Rogers juga mengungkapkan suatu pernyataan :” dalam tahun-tahun pertama
keprofesionalan saya, saya selalu melontarkan suatu pertanyaan : apa yang dapat saya
lakukan (pengobatan) untuk mengubah kondisi klien ?” Saat ini saya mengucapkan
pertanyaan : apa yang dapat saya lakukan untuk membina hubungan dengan orang
ini, boleh jadi dengan menggunakan tumbuh kembangnya”.

Pada beberapa poin Watson menggarisbawahi asumsinya yaitu keyakinan


dasar dan nilai. Beliau sangat mementingkan existensi manusia pada kejiwaannya.
Sama halnya seperti semangat, bagian dalam diri dan esensi juga digunakan pada
kejiwaan. Karakterisitik dari jiwa diidentifikasikannya berupa kewaspadaan diri,
derajat kesadaran yang lebih tinggi dan lebih baik, kekuatan dari dalam diri, power,
intuitif, pengalaman batin dan kelanjutan dari setelah kematian fisik. Konsep
kejiwaan ini sudah tentu merupakan filosofi ketimuran walaupun secara umum kata
“timur” sebagai sumber tidaklah mempunyai arti. Sebagai filosofi ketimuran meliputi
keseluruhan pikiran manusia mulai dari material hingga spiritual.

Watson meyakini latar belakang kekuatan seni liberal adalah penting bagi
proses perawatan holistik bagi klien. Watson juga meyakini mempelajari tentang
kemanusiaan dapat memperluas dan meningkatkan kemampuan berpikir dan
perkembangan personal. Watson membandingkan status ilmu keperawatan dengan
mitologi Danaides yang mencoba mengisi wadah yang retak dengan air hanya untuk
melihat aliran air yang keluar dari retakan wadah tersebut. Sampai keperawatan
menggabungkan teori dan praktek melalui kombinasi ilmu pengetahuan dan
kemanusiaan, sehingga dia yakin akan terlihat jelas keretakan diatas dalam dunia
ilmu keperawatan.
ASUMSI-ASUMSI UTAMA

Pada bukunya yang pertama, Nursing : The Philosophy and Science of


Caring, Watson menyatakan asumsi-asumsi utama ilmu caring dalam
keperawatan :

1. Caring hanya bisa efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan secara


interpersonal.
2. Caring berisi carative factor yang menghasilkan kepuasan dari kebutuhan
tertentu manusia.
3. Efektif caring yang mempromosikan tentang kesehatan dan pertumbuhan
individu atau keluarga.
4. Respon caring terhadap seseorang tidak hanya pada saat sekarang tapi juga
pada hal yang akan terjadi pada mereka.
5. Lingkungan caring menawarkan penge,bangan potensi yang membiarkan
sesorang emilih tindakan yang terbaik pada dirinya pada waktu yang telah di
tentukan.
6. Caring ebih healthogenic daripada curing.
7. Pelaksanaan caring adalah pusat dari keperawatan.

2.Konsep Umum Dan Defenisi

Caring menurut watson (1979)


Dasar teori jean watson di terbitkan pada 1979 dalam philosophy and
scien of the caring pada tahun 1985 dan di rilis kembali pada tahun 1998 yang
menyebutkan aspek keperawatan didapatkan dari sepuluh perspektif
humanistic yang dikombinasikan dengan sebuah dasar disiplin dan ilmu
penegetahuan
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi oranglain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati
pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi. Dalam keperawatan,
caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan. Konsep caring pun mengalami perkembangan yang pesat. Jean
Watson,seorang professeor keperawatan memiliki persepsinya sendiri
mengenai caring. Tulisan iniakan menjelaskan lebih lanjut mengenai caring
menurut Watson.Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari
keperawatan. Dalam hal ini, caring merupakan perwujudan dari semua faktor
yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien.
Kemudian, caring juga menekankan harga diri individu,artinya dalam
melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai
kliendengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga
mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah
kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus
mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan
yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam
setiap respon yang berbeda.

Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi klien
dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal,
yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat
menunjukkan caring melaluiperhatian, intervensi untuk mempertahankan
kesehatan klien dan energi positif yangdiberikan pada klien.
Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen
untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan. Dalampraktiknya, perawat ditantang untuk tidak ragu dalam
menggunakan pengetahuan yangdimilikinya dalam
praktik keperawatan.Sikap caring menurut Watson harus tercermin dalam
sepuluh faktor kuratif, yaitupembentukan sistem nilai humanisme dan
altruistik, memberikan kepercayaan dan harapandengan memfasilitasi dan
meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkanrasa sensitif
terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan saling
percaya,meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif
klien, penggunaaansistematis metoda penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan, peningkatanpembelajaran dan pengajaran
interpersonal, menciptakan lingkungan mental, sosial culturaldan spiritual
yang mendukung, memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan
manusiawidan mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar
petumbuahn diri dankematangan jiwa klien dapat dicapai.Pembahasan di atas
telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan oleh Watson
menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan pendekatan
spiritual bagiiman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mengenal
dirinya sendiri secaraspiritual dan menerapkannya dalam profesi keperawatan
dalam memberikan perawatandengan cinta dan caring. Jadi, dari teori caring
menurut Watson dapat disimpulkan bahwaadanya keseimbangan antara aspek
jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan.

3.Penggunaan Teori Empiris Jean Watson dalam Keperawatan

Bersamaan dengan beliau mengembangkan teorinya, beliau memperkenalkan


konsep proses caritas klinis, yang kini menggantikan faktor carative-nya. Watson
(2001) menjelaskan kata caritas berasal dari bahasa Yunani, yang berarti untuk
memberikan kebahagiaan dan untuk memberikan perhatian/kasih sayang yang spesial
(De Laune dan Ladner, 2002). Berikut merupakan translasi faktor carative dalam
proses caritas klinis.
1. Praktik Perawatan yang secara sadar diberikan dengan keramahan dan
ketenangan hati.
2. Mampu menampilkan, memungkinkan dan mempertahankan sistem
kepercayaan mendalam dan kehidupan subyektif seseorang atau orang yang
diberi perawatan.
3. Mengupayakan praktik spiritual dan transpersonal seseorang,
mengesampingkan ego pribadi, membuka cara pandang orang lain dengan
sensitifitas dan perasaan kasihan.
4. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan perawatan dengan rasa
tolong menolong dan saling percaya.
5. Mampu menampilkan, mendukung, perasaan negatif dan positif yang
berhubungan dengan jiwa terdalam diri dan orang yang diberikan perawatan.
6. Menggunakan proses pemecahan masalah yang kreatif dan sistematis,
digabungkan dengan pengetahuan perawatan yang dimiliki, serta melibatkan
seni praktik perawatan-penyembuhan.
7. Mendukung proses belajar-mengajar transpersonal yang menggunakan
pengalaman untuk mempersatukan pemahaman, dan melihat sesuatu dari
sudut pandang orang lain.
8. Menyediakan lingkungan fisik, psikis, sosial, dan spiritual yang supportif,
protektif, dan korektif yang kondusif untuk proses perawatan pada setiap level
(lingkungan fisik sebaik lingkungan non fisik, lingkungan yang penuh energi
positif di mana kebersamaan, kenyamanan, harga diri, dan kedamaian tumbuh
dengan maksimal).
9. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan memuaskan, dengan
penuh kesadaran, memberikan perawatan dengan body language yang baik,
dengan memperhatikan seluruh aspek perawatan, merawat baik kesadaran
jiwa maupun spiritual.
10. Mengijinkan kekuatan spiritual-fenomenal-eksistensial menjadi pembuka
dimensi misteri-spiritual dan eksistensial kehidupan dan kematian seseorang,
perawatan jiwa bagi diri sendiri dan orang yang diberikan perawatan.

4.Paradigma Keperawatan Menurt Jean Watson

Jean watson membagi konsep utama keperawatan atas 4 bagian yaitu:


1. Kemanusiaan(human being)

Menurut pandangan watson yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam
memberikan pelayanan keperawatan harus dapat mmelihara
,menghargai,mengasuh,mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit.dalam
pandangan filosofi umum manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang
terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurn,karena bagian
tubuhnya yang memiliki fungsi yang sempurna tetapi dalam fungsi perkembangan dia
harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.jika adaptasi tersebut tidak
berhasil maka akan terjadi konflik yang berdampak terjadinya krisis di sepanjang
hidupnya.hal tersebut perlu mendapatkan asuhan agar dapat di tanggulangi.

2. Kesehatan

Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik mental dan sosial yang baik.akan
tetapi watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor yang dibutuhkan untuk
dimasukkan kedalam defenisi sehat ini :

a. Fungsi manusia secara umum ,fisik,mental,dan sosial seimbang


atau serasi
b. Adapatasi secara umum dengan pertahan dirinya sehari hari
dengan lingkungan
c. Tidak adanya penyakit

Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hisup kondisi soial dan
lingkungan:

a. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran ,tubuh,


dan jiwa
b. Kesehatan juga dihubungkan denagntingkat kesesuaian antara apa
yang dirasakan dengan apa yang dialami.
3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini dalah lingkungan
sosial.masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana
seharusnya berkelakuan dan tujuan apa ya ng harus dicapai.niali tersebut di pengaruhi
oleh lingkungan sossial,kultural dan spiritual

Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat karna masyarakay memiliki


seorang yang care dalam lingkungannya.watson mengatakan baha merawat dan
keoerawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang
memiliki seseorang yang peduli pada orang lain.sikap merawat tidak diturunkan dari
generasi ke generasi,melalu gen,tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai
suatu koping yang unik dari lingkungan.

4. Keperawatan

Menurut watson keoerawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,pencegahan


penyakit,merawat yang sakit,dan pemulihan keadaan fisik.keperawatan pada awlnya
sama halnya dengan mengobati sakit .dia melihat kepeawatan dapat berherak dari dua
area yakni masalah penanganan stress dan penggunaan konflik.hal ini menunjang
tersedianya keperawatan holistik yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik
keperawatan.

Salah satu asumsi watson menjelaskan bahwa kondisi sosial ,moral,dan ilmu
penegetahuan sangat berkontribusi dengan kesehatan manusia dan
masyarakat,sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan
kesehatan yang idieal melalui kajian teori ,praktek dan riset kesehatan.

Ada 10 faktor yang membentuk aktivitas keperawatan antara lain:

1. Membentuk sistem nilai humanistik altruistik.


2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3. Menegembangkan kepekaan pada diri sendiri maupun pada orang lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai dengan harapan pasien.
5. Meningkatkan instuisi dan ekspresi terhadap perasaan baik positif maupun
nengativ.
6. Menggunakan metode ilmiah yang sistemais dalam mengambil keputusan.
7. Meningkatkan hubungan interpersonal teaching leraning.
8. Memberikan dukungan atau support untuk mendukung mental pasien.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia .
10. Mengharagai terhadapa kekuatan yang dihargai pasien.

5.aplikasi teori philosofphy and scien of caring ( jean watson)

Aplikasi teori caring Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan


memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses
tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan
yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):
Pengkajian Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan
konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan
untuk memandang dan mengkaji masalah dan 150 Berita Ilmu Keperawatan ISSN
1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :147-150 pengkajian juga meliputi
pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan masalah Watson (1979)
dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:

a. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup
meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.

b. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk


berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
c. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.

d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan


untuk aktualisasi diri.

 Perencanaan: Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-


variabel akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau
design untuk memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan
serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan
bagaimana data akan dikumpulkan.
 Implementasi: Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana
serta meliputi pengumpulan data.
 Evaluasi Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk
meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil,
tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut
dapat digeneralisasikan.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Melihat besarnya manfaat caring, seharusnya caring tercermin dalam setiap
interaksi perawat dan klien, bukan malah dianggap sebagai sesuatu yang sulit
diwujudkan dengan dalih beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen askep
ruangan yg kurang baik. Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan
keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat dan membuat profesi
keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna jasa pelayanan
kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap penderita.

2. SARAN

Maka kita sebagai perawat haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita
rawat.marilah kita sebagai perawat meringankan penderitaan pasien yang kita
rawat.Rawatlah pasien tersebut seperti merawta orang yang kita sayang.jangan
pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien.menjadi perawat bukanlah
hal yang mudah,tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia
ini tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki kemaun dan tekad yang besar

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/puput_zuliya/550ea488813311b82cbc64f9/teori-filosofi-
keperawatan-jean-watson?page=all
https://tintahmerah.wordpress.com/2015/06/15/caring-menurut-watson/

http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/download/3752/2421

Anda mungkin juga menyukai