JEAN WATSON
DI SUSUN OLEH:
EDITA PANJAITAN
ENONG IROH ROHAYAH
INDAH NURYANTI
KHAIRUL AMRI
SLAMET RIYADI
YULIYANTI
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hidayah dan karuniaNya kami
bisa menyelesaikan makalah dengan tema Eksplorasi dan Analisis Teori
Keperawatan Jean Watson, makalah ini kami susun untuk melaksanakan tugas mata
Kuliah Sains dalam Keperawatan
Makalah ini kami susun dari berbagai sumber yang menurut kelompok kami sangat layak
untuk dijadikan sumber, karena sebagian besar sumber yang kami pakai adalah
merupakan produk hukum. Dalam makalah ini kami berusaha mengupas Eksplorasi dan
Analisis dari Teori Human Caring Jean Watson. Selama proses penyusunan makalah
kami banyak mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada:
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan
dan saran dari pembaca semuanya sangat kami harapkan. Demikian kami sampaikan
semoga Allah memberikan kebaikan buat kita semua amiin.
Penyusun
Kelompok II
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
memahami keilmuan ini dengan melaksanakan praktik keperawatan yang didasarkan
pada pemahamannya (Fawcett, 2005).
Berbagai teori telah banyak di hasilkan oleh pakar keperawatan dan telah banyak
di publikasikan dalam bentuk buku-buku.Usaha yang perlu di lakukan perawat dalam
berbagai posisi saat ini adalah mempelajarai dan memahami teori yang menurut mereka
lebih mudah atau dapat di terapkan dalam praktek keperawatan. Teori-teori tersebut
antara lain seperti filosofi Florence Nightingale : Modern Nursing, Filosofi Jean
Watson : caring, dan Filosofi Patricia Benner : Excellence and Power in Clinical Practice.
Tetapi makalah ini terbatas hanya akan mengeksplorasi dan menganalisa teori dari Jean
Watson.
a. Tujuan Umum
Memahami filosofi keperawatan berdasarkan pendapat theorist Jean Watson
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan eksplorasi dari teori keperawatan menurut Jean Watson
2. Menjelaskan Analisis dari teori Keperawatan menurut Jean Watson
4
BAB II
EKSPLORASI TEORI
Dr.Jean Watson menjadi Profesor Keperawatan dan menjabat sebagai ketua dalam
Ilmu Keperawatan di University of Colorado Denver dan Anschutz Kampus
Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri dari Pusat Keparawatan di Colorado dan
merupakan anggota dari Akademi Keperawatan Amerika. Dia sebelumnya
menjabat sebagai Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu Kesehatan Pusat dan
merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk Keperawatan. Kegiatannya
terbaru termasuk Pendiri dan Direktur dari sebuah yayasan baru: Watson Caring
Science Institute.
5
Dia telah menjadi Guru Besar dan diakui di universitas-universitas di seluruh
Amerika Serikat dan sudah berkeliling dunia beberapa kali. Keperawat klinis dan
program akademik di seluruh dunia menggunakan karya-karyanya yang
diterbitkan pada filsafat dan teori kepedulian manusia serta seni dan ilmu dalam
keperawatan peduli.
Sebagai penulis atau rekan penulis telah membuat lebih dari 14 buku tentang
merawat. Buku terbarunya mengenai pengukuran empiris dari kepedulian, untuk
filsafat modern baru tentang kepedulian dan penyembuhan. Buku-bukunya
banyak menerima penghargaan tahunan AJN. Dimana dalam isi bukunya ia
berusaha untuk menjembatani paradigma serta mengarah ke model transformatif
untuk abad ke-21.
2. Teori Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
6
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
7
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
8
pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang
sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam
hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien,
dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk
mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien.
Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberika
pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.Dalam
prakteknya perawat ditantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan
yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
9
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada
curing (mengobati).
Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih dari sebuah
exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring
adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi
spritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri
yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari
keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan antara perawat-klien,
dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan
kesehatan.
10
hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan
caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan
energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring
meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan
pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu
dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya
kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang
dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting.
Kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikal (kebutuhan untuk hidup yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebuthan seksualitas;
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan
intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan aktualisasi diri).
11
tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan.
1. Keperawatan
3) Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Perawat harus selalu
memberikan perhatian terhadap semua tindakan keperawatan dan pribadi
diri orang lain termasuk pasiennya melebihi ego dirinya sendiri.
12
4) Hubungan saling percaya dan saling membantu. Perawat harus
mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang
sebenarnya, yang saling bantu dan serta saling percaya.
13
pasien dan dimensi eksistensi dari kehidupan dan kematian seorang
manusia, dirinya sendiri dan juga pasien.
2. Individu
3. Kesehatan
Mencakup keseluruhan level peningkatan fisik, mental, dan fungsi sosial dan
merupakan pernyataan yang subjektif bergantung bagaimana setiap individu
mendefinisikanya.
4. Lingkungan
Tetapi kesepuluh carative factors ini sebagai suatu kerangka untuk memberikan
suatu bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap
istilah factors terlalu standart terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia pun
14
kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya
dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah clinical caritas dan caritas
processes, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah perkembangan
teorinya (Watson, 2004). Dimana clinical caritas process terdiri dari yaitu:
1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan
dalam konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan sistem
kepercayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan
orang dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif
sebagai bangian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-
healing yang artistic.
15
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang
penuh, memberikan human care essentials, yang memunculkan penyusuaian
jiwa, raga dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam seluruh aspek
care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
10. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, soul care bagi diri sendiri dan orang
yang dirawat
BAB III
ANALISIS TEORI
1. Clarity
Berdasarkan konsep utama dan beberapa asumsi Watson memaparkan tentang ten
carative factors dengan bahasa yang blum kongkrit untuk diaplikasikan dalam
praktik. Konsep caring yang difokuskan dalam keperawatan menurut Watson,
memberikan suatu dasar hubungan perawat pasien dalam praktik keperawatan
dalam memahami konsep yang dipaparkan Watson perlu upaya membaca yang
dilakukan berulang terkait dengan istilah istilah yang digunakannya misalnya
keterkaitan love dan care yang menjadi dasar klinikal Caritas process.
2. Simplicity
Teori ini sangat kompleks ketika mempertimbangkan eksistensi fenomena alam,
perawat harus menginternalisasi teori ini jika akan diterapkan di lahan praktek,
perawat juga harus memandang bahwa individu sebagai kesatuan yang utuh dari
body, soul and mindsehingga asuhan keperawatan yang diberikan betul betul
komprehensif.
16
3. Generality
Teori Watson paling mudah dipahami sebagai landasan moral dan filosofi untuk
keperawatan, ruang lingkupnya mencakup aspek yang luas dari fenomena sehat
dan sakit, sebagai tambahan teori ini membahas tentang aspek promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, dan menghadapi kematian dengan baik, denagn demikian
meningkatkan tingkat keumumnya. Factor Carative menyediakan menyediakan
pedoman untuk interaksi antara perawat dan pasien yang merupakn aspek penting
dari pelayanan ke pasien.
Teori tidak memberikan arah yang eksplisit tentang apa yang harus dilakukan
untuk mencapai hubungan caring dalam melakukan perawatan, perawat merasa
ridak aman ketika mencoba menggunakan teori ini sendiri sehingga perawat
membutuhkan pedoman yang jelas.
4. Emperical Precision
Konsep yang diajukan Watson dalam human caring bersifat umum dan bahkan
masih terlalu abstrak, konsep keperawatan menekankan pada human caring yang
diaplikasikan ke dalam 10 carative faktor, tetapi hal ini masih harus diinternalisasi
dengan kondisi dimana keperawatan itu dilaksanakan.
5. Derivable Consequences
Filosofi human caring merupakan dasar bagi perawat untuk menjadikan dasar
hubungan antara perawat dan pasien. Hubungan ini disebut dengan hubungan
transpersonal caring yang kemudian dikembangkan oleh watson menjadi suatu
17
paradigma caring-healing. Caring yang dimiliki oleh perawat akan
menumbuhkan kesadaran perawat untuk merawat pasien sebagai human being.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
18
pelayanan keperawatan.
Perawat dalam praktek keperawatan, harus mampu memahami setiap respon yang
berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan
kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun
akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal
yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat
menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan
klien dan energi positif yang diberikan pada klien dan teori Jean Watson memahami
bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam
ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya
dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan
fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
1.2 Saran
19
4. Perawat dalam menjalankan tugasnya harus berdasarkan
paradigma keperawatan berbasis riset sehingga diharapkan perawat dapat
berpikir kritis dan tepat menggunakan pandangan ahli mengenai paradigma
keperawatan agar sesuai dengan kasus yang dihadapi masing-masing dan hasil
yang optimal.
Daftar Pustaka
20