Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON

Disusun oleh :
1. Achmad Yuskir Rizal Rosuli (131711133103)
2. Faisol Akbar (131711133158)
3. Alfia Nuriil Firdaus (131711133024)
4. Enis Tanfidiah (131711133043)
5. Ni Putu Bella Syahira (131711133063)
6. Safitri Ariyanti (131711133064)
7. Nadya Faizatuz Zahro (131711133067)
8. Rahmi Yunita (131711133086)
9. Retno Tri Oktaviani (131711133124)

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Dr.Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes

KELOMPOK 2

KELAS A1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2017
KATA PENGANTAR

Assalamuaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hakikat manusia
menurut islam ini

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan kerja sama dari pihak anggota
kelompok sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentan hakikat manusia menurut islam ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Surabaya, 7 November 2017

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..........................................................................................................................
Kata Pengantar .........................................................................................................................i
Daftar Isi ..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah .......................................................................................................1
3. Tujuan Penulisan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
1. Konsep Utama dan Model Keperawatan Jean Watson………………………………..3
2. Kesehatan……….....…………………..……………………………………….……..5
3. Lingkungan Sosial…………………………………………………………………….5
4. Keperawatan…………………………………………………………………………..6
5. Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan…………………………..6
6. Hubungan dengan Ciri Teori………………………………………………………….8
7. Penerapan Teori Jean Watson…………………………………………………………8

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan……………………………………………….………………………….12
2. Saran…………………………………………………….…………………................12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….……………………..13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata
atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang
didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya
bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan
ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktik keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat
tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktik keperawatan mengandung komponen
dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan
praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan
terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan
pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model
Konsep Keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan
ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya
mencoba memaparkan “Teori dan Model Konsep Keperawatan Jean Watson”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan teori keperawatan menurut Jean Watson?
2. Bagaimana prinsip umum teori dan model konsep keperawatan menurut Jean
Watson?

1
7
8

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar teori dan model keperawatan
Jean Watson
2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip umum teori dan model konsep
keperawatan dari Jean Watson
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson


Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam
Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari
University of Colorado - Danver, serta PhD dalam Educational Psychology. Watson adalah
pengarang banyak artikel, chapter/tulisan - singkat dalam buku, dan buku lainnya. Hasil
penelitiannya adalah tentang manusia dan rasa kehilangan.

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human
Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah
pada faktor care/ perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic perspective dan
dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Dalam keperawatan juga dikembangkan
filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem nilai, serta menggunakan seni perawatan yang
baik. Teori Jean Watson ini ternyata merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam
merawat pasien.

KebutuhanBiofisikal

Kebutuhan makanan dan cairan

Kebutuhan eliminasi

Kebutuhan ventilasi

Kebutuhan Psikofisikal
Kebutuhan aktifitas dan istirahat
Kebutuhan seksualitas

9 2
10

Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan berprestasi
Kebutuhan berorganisasi

Kebutuhan Intrapersonal &


Kebutuhan Interpersonal
Kebutuhan aktualisasi diri

Tolok ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan
teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar
manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang
lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seha-rusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,
mental, sosial, serta spiritual.

Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya
secara inter- personal.
2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat
memuaskan Kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.

3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah


perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja,
tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.

5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan


kepada pa-sien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik untuk
dirinya saat itu.
6. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan

5
keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang
perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan /
pertolongan kepada mereka yang sakit.
7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

2.2. Kesehatan

Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental, dan sosial yang baik. Akan etapi
Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan
dalam definisi sehat ini, yaitu:

- Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi
- Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkungannya
-Tidak adanya penyakit.
-Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan
-Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
-Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan dengan apa
yang dialami.

2.3. Lingkungan sosial

Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial.
Masyara-kat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan,
dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai - nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial,
kultural, dan spiritual.

Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mem-
punyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan
keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai
beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari
generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu
koping yang unik ter-hadap lingkungan.

4
6

2.4. Keperawatan

Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan


penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi
kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak
dari dua area, yaitu: masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang
tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari
praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan
ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat,
sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui
kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental,
fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2.5. Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan

Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih


dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan kebutuhan
manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda pemecahan
masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri atas langkah-
langkah yang sama dengan proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya
dalam dokumentasi (tulisan yang

6
dicetak miring mengidi-kasikan adanya keterkaitan dengan adanya penelitian dalam
proses keperawatan).
A. Assesment / Pengkajian:
1. Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah masalah
yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
2. Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik sesuai kerangka kerja
yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih dalam pengetahuan yang terkait secara
konseptual
3. Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan dan faktor - faktor
yang mempengaruhi masalah
4. Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variabel - variabel
yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.

B. Perencanaan:

1. Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana
varia – bel-variabel dapat diuji atau diukur
2. Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana asuhan
kepera-Watan tetap melalui pendekatan konseptual

3. Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan &
sesuai.

C. Intervensi:

- Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan

D. Evaluasi:

1. Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan
inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
2. Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi
terha-dap hipotesa - hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk
mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan
masalah.

7
8

2.6. Hubungan dengan Ciri Teori

Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu merupakan sebuah pengelompokkan dari ide-
ide, dan pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena – fenomena. Dia
menolak konsep tradisional, dan moetodologi kuantitatif harus dikorbankan saat mendapatkan
pengetahuan baru dari tingkah laku manusia. Dia melihat bahwa keperawatan dapat
dikembangkan dengan melibatkan prosedur-prosedur, dan manipulasi variabel sementara yang
terbaik adalah dengan melakukan pene-litian untuk melihat berbagai alternatif dalam merawat
manusia, baik sehat, maupun sakit, serta mendorong peningkatan kesehatan. Karya Watson
telah dikembangkan dalam konteks tradisional:

1). Teori-teori tersebut berhubungan dengan konsep seperti dalam membangun solusi berbeda
dalam melihat fenomena tertentu
2). Teori harus logis secara alami
3). Teori seharusnya sederhana sebelum digeneralisasikan
4). Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji
5). Teori berkontribusi dan membantu dalam pengembangan pengetahuan secara umum sesuai
disiplin ilmunya melalui penelitian untuk mencapai sesuatu yang valid
6). Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk menjadi pedoman dan meningkatkan mutu
dari tindakan pelayanan ataupun asuhan keperawatan yang diberikan
7). Teori tersebut harus konsisten dengan teori - teori lainnya, dengan hukum, dan prinsip -
prinsip lainnya; tetapi masih meninggalkan pertanyaan - pertanyaan yang tidak bisa
dijawab, kemudian diinvestigasi.

2.7. Penerapan Teori Jean Watson

A. Pengkajian:

 Pengkajian biofisik (Lower order needs): makanan, cairan, eliminasi, dan ventilasi.

- Bagaimana pasien menilai tubuhnya ?

8
- Apakah tubuhnya dalam batas normal sesuai dengan tinggi, berat, dan umur ?

- Apakah pasien cukup mengkonsumsi kalori untuk menjaga pertumbuhan yang normal ?

- Apakah dari pengkajian fisik, semua sistem berfungsi secara normal ?

- Apakah hasil laboratorium menunjukan defisiensi nutrisi ?

- Apakah body imagenya realita ?

- Apakah ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan umum sesuai dengan umurnya ?

 Pengkajian psikofisik (Higher order needs): kebutuhan untuk berprestasi, dan


berfiliasi

- Apakah hubungannya dengan kelompok sebaya memuaskan ?

- Bagaimana dia menilai kondisi seksualitasny?

- Apakah lingkungan mendukung perkembangan pribadin ya

- Apakah pasien merasa mencintai dan dicintai ?

- Apakah pasien merasa mempunyai otonomi pada dirinya ?

 Pengkajian interpersonal (Higher order needs): kebutuhan untuk aktualisasi diri

- Bagaimana perasaan pasien perasaan pasien mengenai dirinya ?

- Apakah dia menyukai dunianya ?

- Apakah dia merasa telah mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya ?

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang dapat dijabarkan sesuai dengan masalah yang ditemukan
adalah:
- Gangguan pada kebutuhan-kebutuhan biofisikal yang berhubungan dengan makanan, cairan,
eliminasi, dan ventilasi

9
- Gangguan konsep diri berhubungan dengan gangguan body image, rasa tidak percaya, dan lain
- lain

- Rusaknya gangguan interaksi sosial

- Ketergantungan atau kemandirian yang belum terselesaikan.

C. Perencanaan dan Implementasi


Pada perencanaan dan implementasi dianjurkan un tuk menggunakan “careative factor” :
- Membangun lingkungan yang “caring” melalui pemahaman yang empatik.

- Mengembangkan hubungan “helping - trust” dengan meningkatkan perhatian terhadap


perasaan takut terhadap hal - hal sebagai berikut: takut berat badan bertambah, marah
terhadap rencana pengobatan atau perawatan, kesal terhadap wibawa seorang tokoh.

- Menggunakan cara yang empati, hangat, dan sesuai untuk menciptakan komunikasi yang
terbuka

- Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching –learning” dengan melibatkan pasien, misal:


dalam merencanaan nutrisi

- Ajarkan pasien, bagaimana cara menghadapi konflik pada diri sendiri

- Fasilitasi hubungan dengan keluarganya yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan


keman-dirian

- Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres

- Bantu untuk mengenali masalah seksual

- Tingkatkan interaksi sosial pasien dan bantu untuk mengembangkan rasa puas dengan hasil
interaksinya tersebut

- Tekankan pada kepuasan terhadap kemampuan pribadi, dan jangan terlalu berharap terhadap
kesempurnaan.

D. Evaluasi
- Apakah telah tercipta hubungan saling percaya ?

10
- Apakah masalah – masalah yang terdapat dalam pengkajian telah dapat diatasi dan telah
menun-jukan kenormalan ?
- Apakah pasien telah mempejajari ketrampilan - ketrampilan yang diperlukan, agar dapat
memeli-hara kesehatannya ?

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep utama teori Jean Watson adalah “ Human Science and Human Care ”, yang fokus
utamanya dalam keperawatan adalah careative factor, dimana dia berasal dari humanistic-
perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah. Hubungan teori Jean
Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam
pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki
berbagai ragam perbedaan. Hubungan dengan proses perawatan, Jean Watson menganjurkan supaya
penelitian- penelitian di bidang keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab
di dalam proses keperawatan langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah Hubungan dengan ciri-
ciri teori, Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori merupakan se-buah pengelompokan, ide-ide,
pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena 40, dan dia menolak konsep
tradisional. Penerapan teori JeanWatson, terdiri dari: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,
peren-canaan, implementasi, dan evaluasi.

3.2 Saran

Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat menerapkan konsep dasar dari teori keperawatan jean watson dalam melaksanakan praktik
asuhan keperawatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

George J. B. (1990). Nursing Theories. New Jersey: Apleton and Lange.

Hidayat A. dan Alimul A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Soemantri I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A. Yani Press.

13

Anda mungkin juga menyukai