Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN MENURUT PARA

AHLI JEAN WATSON

Dosen pembimbing

Bpk. N.S YUDISTIRA AFCONNERI S.KEP.,M.KEP.

Disusun oleh:

TIZA DESRIANI(223210398)

UM SYATI MUAMANAH (223210399)

WIRANDA GUSTIANI PUTRI(223210400)

Lokal 1B

Prodi D III Keperawatan solok

Poltekkes kemenkes padang

Tahun 2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT untuk semua nikmat yang telah
dianugerahkan hingga detik ini. Semoga rasa syukur ini memberikan berkah dan menjadikan
kita semua orang-orang yang beriman dan bermanfaat dihadirkan oleh-Nya di dunia ini.
Salawat dan salam senantiasa terkirim pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
sebagai panutan kita bersama menjalani semua proses dalam kehidupan.

Filsafat ilmu dimaknai sebagai usaha manusia untuk memahami pengetahuan agar
menjadi lebih bijaksana, salah satu yang hadir di masyarakat yakni Ilmu Keperawatan yang
merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempunyai body of knowledge yang spesifik hingga
akan selalu mengalami perkembangan. Diperlukan pemahaman yang baik pada teori
keperawatan yang dapat membedakan keperawatan dari disiplin lain, dimana berbagai teori
ini memiliki tujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan
hasil yang diinginkan dari praktik asuhan keperawatan Di kesempatan ini pula, tak lupa kami
mengucapkan terimakasih.

SOLOK, 16 OKTOBER 2022

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

1.1 .pendahuluan .......................................................................................................................................1


1.2 Filsafat iilmu...........................................................................................................................................1
1.3 Falsafat keperawatan ............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................3

2.1 pandangan beberapa para ahli menurut jean broades watson ...........................................................3

BAB III
PENUTUP .........................................................................................................................................7

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................................7

3.2 Saran.....................................................................................................................................................7

DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUA N

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu mendengar ilmu namun banyak orang yang
belum memahami dengan sesungguhnya bagaimana filsafat ilmu tersebut. Banyak orang
yang beranggapan bahwa filsafat adalah merenung, namun jika ditelaah apakah semua orang
yang merenung berarti berfilsafat. Padahal berfilsafat merupakan kegiatan berfikir secara
lebih luas, mendalam dan objektif. Arti kata falsafah adalah anggapan, gagasan, pendidikan,
dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat (KBBI). Jadi,
falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai kerangka
dalam berfikir. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan sistem
pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang-undangan keperawatan (Nursing Act),
dimanapun perawat bekerja (PPNI, 2000)

1.2FILSAFAT ILMU
.1. Filsafat merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk yakni berpikir kritis, aktif,
sistematis, dan mengikuti prinsip-prinsp logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatu
informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak (Nunu
Burhanuddin, 2018).

2. Filsafat ilmu adalah telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat
ilmu, baik ditinjau dari sudut ontologi, epistemologi, maupun aksiologi yang dilakukan
melalui proses dialektika secara mendalam yang sistematis dan bersifat spekulatif (Mukhtar
Latif, 2016).

3. Filsafat ilmu (philosophy of science) adalah ikhtiar manusia untuk memahami


pengetahuan agar menjadi bijaksana, filsafat ilmu juga filsafat yang menelusuri dan
menyelidiki sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai semua ilmu. (Ahmad
Taufik Nasution, 2016)

1.3 FALSAFAT KEPERAWATAN

1. Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia sebagai makhluk
holistik (yang memiliki kebutuhan biologis, psikologis, sosial-kultural dan spiritual) dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan (Nur Aini,
2018).

1
2. Falsafah keperawatan merupakan sebuah pandangan dasar tentang hakikat seorang
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam pelaksanaan praktek
keperawatan. Hakikat manusia yang dimaksud di sini ialah manusia sebagai makhluk hidup
biologis, psikologis, sosial dan spiritual, sedangkan esensinya ialah falsafah keperawatan
yang terdiri dari: pertama memandang bahwa pasien sebagai manusia holistik yang harus
dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spritual yang
diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan hanya secara sepihak atau sebagian
dari kebutuhannya; kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara
langsung dengan tetap memperhatikan aspek kemanusian; ketiga, setiap Falsafah dan Teori
Keperawatan dalam Integrasi Keilmuan 3 orang berhak memperoleh perawatan tanpa
memandang perbedaan atas suku, kepercayaan, status sosial, agama, dan ekonomi; keempat,
pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan mengingat bahwa
perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan, bukan sendiri sendiri; dan kelima, pasien
adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan sebagai seorang penerima
jasa yang pasif (Hidayat, 2009).

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 PANDANGAN BEBERAPA PARA AHLI MENURUT JEAN


BROADES WATSON

A. Biografi
Jean Watson, dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1940 di Williamson, Virginia Barat,
Amerika. Watson lulus dari Sekolah Keperawatan Gale Lewis pada tahun 1961, dan
kemudian melanjutkan studi keperawatan di University of Colorado di Boulder. Dia
memperoleh gelar sarjana pada tahun 1964, gelar Master di bidang keperawatan
kesehatan jiwa dan mental pada tahun 1966 dan Ph.D. dalam psikolofi pendidikan dan
konseling pada tahun 1973.
Watson telah menerima gelar sarjana dan pasca sarjana di keperawatan dan
psikiatris-jiwa keperawatan kesehatan dan pada bidang pendidikan psikologi dan
konseling mendapatkan gelar PhD. Penerima beberapa penghargaan dan kehormatan,
termasuk Kellogg, Penghargaan Riset Fullbright di Swedia dan enam Doktor
Kehormatan, Internasional Fellowship di Australia termasuk tiga Internasional
Kehormatan Doktor (Swedia, Inggris, Quebec, Kanada) serta merupakan penulis yang
dipublikasikan secara luas.

B.LATAR BELAKANG TEORI

Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantara kebutuhan dasar biofisikal:

1) Kebutuhan untuk hidup yang meliputi butuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminiasi
dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal

2) Kebutuhan fungsional yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial

3) Kebutuhan untuk intergrasi yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan organisasi,


dan kebutuhan intra dan interpersonal

4) Kebutuhan untuk pengembangan yaitu kebutuhan aktualisasi diri (Aziz AH, 2004)

Berdasarkan pada keempat kebutuhan tersebut, dia memahami bahwa manusia merupakan
makhluk sempurna yang mempunyai berbagai macam perbedaan. Sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan maka manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera secara fisik, mental
dan spiritual. Karena sejahtera merupakan kondisi harmonis antara pikiran, badan dan jiwa.
Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus mempunyai peran dalam
meningkatkan status kesehatan, mencegah penyakit, mengobati berbagai macam penyakit dan
penyembuhan kesehatan (Watson,1979).

C.TEORI WATSON MENGENAL HUMAN CARING

Dalam memahami konsep keperawatan Jean Watson dikenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling terkait yakni

: 1) Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi: kebutuhan ventilasi

2) Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas


kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan

3) dan istirahat, kebutuhan seksual

4) Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk


berprestasi, kebutuhan organisasi

5) Kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan


aktualisasi diri.

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan yakni “human science
and human care”. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the heart
of nursing. Oleh karenanya untuk memberikan pondasi yang kokoh untuk ilmu keperawatan
maka perawat seharusnya mengembangkan filosofi humanistik dan sistem nilai serta seni
yang kuat .

Berdasarkan pada empat cabang kebutuhan manusia maka Jean Waston memahami
bahwa dalam upaya mencapai kesehatan maka manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera
baik fisik, mental dan spiritual. Sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan
jiwa karena manusia ialah makhluk sempurna yang mempunyai berbagai macam perbedaan.
Hingga untuk mencapai sejahtera maka diperlukan peran keperawatan yang fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit selain mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan.Carative factor dipercaya Watson sebagai fokus utama

dalam keperawatan yaang berawal dari perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan
dasar pengetahuan ilmiah. Keperawatan berupaya untuk mengintegrasikan pengetahuan
empiris dengan estetika, kemanusiaan dan kiat sebagai human science (Watson, 1985).
Berfokus pada pengembangan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, sebagai
pengetahuan tentang human care.

D KONSEP UTAMA KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON

1) Kemanusiaan
Orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan
harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang
sakit hal ini menurut pandangan Watson.

. 2) Kesehatan

Menurut World Health Organization bahwa kesehatan memiliki bagian positif yang baik dari
fisik, mental dan juga sosial. Tetapi Jean Watson mempercayai bahwa beberapa faktor yang lain
juga diperlukan untuk masuk dalam pengertian sehat.

2) Keperawatan
Menurut Watson fokus keperawatan lebih kepada promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, pemulihan keadaan fisik dan perawatan. Asumsinya juga mengatakan bahwa
kondisi sosial, moral serta ilmu dan pengetahuan sangat berperan penting pada kondisi
kesehatan masyarakat, sehingga perawat seharusnya mempunyai komitmen dalam
memberikan asuhan keperawatan yang ideal. Adapun hubungan teori Jean dengan suatu
konsep utama keperawatan yakni adanya unsur teori kemanusiaan di dalam pandangannya
yang mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna dan mempunyai
berbagai macam perbedaan dan hubungannya dengan proses. Jean Watson menganjurkan
agar riset dalam bidang keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan.
Tahapan pengkajian, penentuan diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi merupakan penerapan teori Jean Watson.

E. FAKTOR CARRATIVE TEORI WATSON

Fokus keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyembuhan penyakit dan
dibangun dari sepuluh faktor, yang meliputi:

1) Pembentukan sistem humanistik dan altruistik.

2) Penanaman (melalui pendidikan) faith-hope.

3) Pengembangan sensitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain.

4) Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a helping trust
relationship).

5) Meningkatkan dan saling pengungkapan ekspresi perasaan.

6) Menggunakan metode ilmiah, menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan.

7) Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat interpersonal.

8) Menciptakan lindungan yang mendukung, melindungi dan meningkatkan atau


memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural, dan lingkungan spiritual.
9) Membantu dengan antusias upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia .

10) Mengembangkan pada kekuatan faktor eksistensial phenomonologic komponen model.

F. ASUMSI TEORI

Beberapa asusmsi dasar Jean Watson yakni:

1) Asuhan keperawatan secara interpersonal mampu dilakukan dan dipraktikkan.

2) Asuhan keperawatan dapat terlaksana karena adanya faktor carative.

3) Adanya asuhan keperawatan yang efektif mengakibatkan peningkatkan kesehatan dan


perkembangan individu dan keluarga .

4) Respon caring juga menerima hal-hal yang mungkin terjadi pada seseorang nantinya selain
menerima sebagaimana kondisi mereka sekarang.

5) Lingkungan asuhan keperawatan ialah sesuatu yang menyediakan perkembangan potensi


dan memberikan keluasan dalam waktu yang telah ditentukan untuk memilih kegiatan yang
terbaik bagi diri seseorang.

6) Asuhan keperawatan lebih bersifat healthegenic (menyehatkan) .

7) Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah kita bahas, dapat disipulkan bahwa Jean Watsonadalah seorang
teori keperawatan (theorist) yang menganut Human Caring.Akhirnyakerangka ini untuk
Merawat Sains dan praktek keperawatan yang mengusulkan,secara individu dan kolektif,
memberikan kontribusi untuk pelestarian kemanusiaandan berusaha untuk
mempertahankan peduli dalam kasus di mana itu terancam. TheCarative Faktor / Caritas
Proses berfungsi sebagai struktur dan agar teoritis - landasanfilosofis untuk disiplin dan
profesi keperawatan. Cita-cita moral dan faktor peduli dan proses yang diusulkan asuh
evolusi dan pendalaman manusia dan berfungsi untukmempertahankan kemanusiaan dan
keseimbangan dalam dirinya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

1. Risnah,Irwan Muhammad.2021.falsafah dan teori keperawatan


dalam integrasi keilmuan.ISBN : 978-602-328-308
8Romangpolong, Samata, Kabupate Gowa.Alauddin University
Press.http://ebooks.uin-alaRomangpolong.
2. Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta:EGC
3. Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
Jakarta: EGC
4. Jean Watson. 2007. “Watson’s Theory of Human Caring and
Subjective Living Experiences: Carative Factors/Caritas Pricesses
As a Disciplinary GuideTo The Professional Nursing
Practice”.akses pada tanggal 14 Oktober 2022 dari
www.scielo.br/pdf/tce/v16n1/a16v16n1.pdf Nelson, John.,
5. Watson, Jean. 2012. Measuring Caring . LLC: Springer
PublishingCompany., Jean. 1940.Caring Science: A Theory of
Nursing. LLC: Springer PulishingCompany.

Anda mungkin juga menyukai