Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON


“NURSING IS CARING FOR HUMANS”

KELOMPOK 6
KELAS :1-C
1.Risma Astuti (1023031168)
2. Rina Aulia (1023031164)
3. Syifa Adlivia (1023031204)
4. Ratu Naia (1023031156)
5. Rizkiyatun (1023031171)
6. Nazwa N (1023031137)
7. Farkhan (1023031061
8. Ulinnuha (1023031122)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2023
A. PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk profesi pelayanan kesehatan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan yang
bersifat biologi-psikologi-sosial-spiritual yang komprehensif, ditunjukan pada individu siapa
pun baik yang sakit maupun yang sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Di dalam keperawatan ada empat konsep utama yaitu manusi, lingkungan, sehat-sakit, dan
keperawatan itu sendiri. Dan dari banyak pakar yang mengungkapkan hal tersebut, disini
kami menjelaskan teori model konseptual yang di kemukakan oleh Jean Watson, seorang
theorist keperawatan dengan model monsep teorinya yaitu Human Caring. Teori Jean Watson
yang telah di publikasikan dalam keperawatan dengan dasar adalah “Human Science and
Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada careative
facthor, yang bermula dari prespektif humanistik yang di kombinasikan dengan dasar
pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filosofi humanistik dan
sistem nilai, serta seni yang kuat.
II. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui bagaimana teori konseptual dari Jean Watson;
2. Agar dapat mengetahui pengembangan dari teori keperawatan;
3. Agar dapat mengetahui apa itu 10 creatiive factor dan bagaimana creative factor itu;
4. Supaya kita dapat mengaplikasikan teori keperawatan dari Jean Watson dalam
keperawatan.

B. TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
“Human care is the heart of nursing” (Watson;1985)
Keperawatan sebagai sains tentang Human Care di dasarkan pada asumsi bahwa Human
Science and Human Care merupakan domain utama dan meyatukan tujuan keperawatan.
Sebagai Human Science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris
dengan estetika, humanities, dan kiat/art (Watson,1985). Dalam pandangan keperawatan
manusi dilihat sebagai sosok yang utuh. Karena keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda
dari manusia lain. Manusia juga di yakini sebagai sistem terbuka (openned system), yang
berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secara dinamis, dan berkesinambungan
itu semua penting untuk perkembangan personalnya.
Sebagai pengetahuan tentang Human Care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan
yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) “Nursing is
caring for human”. Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care
adalah komprehensip. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:
1. Pengkajian terhadap kondisi manusia.
2. Implikasi dari pengalaman manusia dan respon nya terhadapo kondisi sehat sakit.
3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya.
4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship.
5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus di wujudkan.
B. Konsep Sehat Sakit
Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole, as
a fully fungctional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang
utuh dan selaras antyara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
antara diri yang di persepsikan dan diri yang di wujud kan. Dari beberapa konsep sehat sakit
diatas dapat di kemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:
1. Sehat menggambarkan suaru keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional,
yang berpliktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Kondisi sehat dapat di capai, karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi
terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3. Sehat tidak dapat di nyata kan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu, tapi
betrubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis
C. Teori Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson i ini didasarkan pada unsur
teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki
empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikal (kebutuhan untuk hidup)
Yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi,
kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kenutuhan aktivitas dan
istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikosoisal (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisaasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatn harus berperan dan meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjuadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Teori human caring
Teori Jean Watson yang telah di pu blikasikan dalam keperawatan adalah “human science
and human care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada
carative factor yang bermula dari perspektif humanistik yang di kombinasikan dengan dasar
pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filosofi humanistik dan
sistem nilai serta seni yang kuat. sedangkan dasar seni dapat membantu perawat
mengembangkan visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.
Pengembanag nketerampilan berfifkir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun
fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.
D. Asumsi dasar tentang Ilmu keperawatan Watson
Beberapa asumsi dasar tentang teporui Watson adalah sebagai berikut:
!. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan di praktikkan secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terleksana poleh adanya faktor carative yang menghasilkan kepuasan
pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkannkesehatan dan perkembangan
individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak hanya menerima sesorang sebagai mana mereka
sekarang, tetaoi njuga hal-hal yang muingkn tetjadi pada nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan
oerkembangan potensi dan member keluluasan baagai seseorang untum memio;inh kegiatan
yang terbaik bahi dirinya dalam waktu yang telah di tentukan.
6. Asuhan keperawatn lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada curing (mengobati).
7. Praktik caring metrupakan pusat keperawatan.
Watson (1988) dan George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah eksistensial
hilosofhi, ia memandang sebgai dadsar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari
keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat di tunjukkan
dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.
Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan antara
perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan
kesehatan.
E. Paradigma keperawatan menurut Watson
1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human scince melalui transpersonal caring untuk
membantu manusia mencapai keharmonisan fikiran, jiwa dan raga menimbulkan
selfknowledge, self-control, self care, dan selfhealing. Salah satu asumsi Watsonn mengatakan
bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi
kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian
asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktik, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatn, antara lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistik altruistrik.
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada prang lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai haarapan pasien/ “helping trust”.
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif.
6. Menggunakan metode ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil
keputusan.
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki komndisi mental,
fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang di berikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang di miliki pasien.

2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ke tidak harmonisan pikiran, jiwa dan
raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentan kondisi sehat-
sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.

3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.
F. Asumsi Dasar Science of Caring
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring.
Watson meyakini bahwa jiwa sesorang tidak dapat di batasi oleh rua ng dan waktu. Watson
mengatakan 7 asumsi tentang science of caring. Asumsi ndasar tersebut yaitu:
1. Caring dapat di demonstrasikan dan di praktikan dengan efektif hanya secara interpersonal.
2. Caring terdiri carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan manusia
tertentu.
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini. Tetapi juga menerima
akan jadi apa dia di kemudian.
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang ada,
dan disaat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya
saat itu.
6. Caring lebih “healthogenic” daripada curing.
7. Praktik caring merupakan centraal bagi keperawatan.
G. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring
Watson (1979) menekankan bahwa proses keperwatan memiliki langkah-langkah yang sama
dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut menyelesaikan masalah dan
menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut
sebagai berikut (tulisan yang di miringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam
proses keperawatan) ;
1. Pengkajian
Meliputi obserfasi, identifikasi dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat di terapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk membentukkan
dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji
masalah. (berita ilmu keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 3, september 2008: 147-150)
Pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan di teliti dalam memecahkan
masalah. Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus di kaji oleh
perawat yaitu:
1.Lower order needs (biofisical needs) yaitu kebutuhan untuk tetaphidup meliputi kebutuhan
nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
2. Lower order needs (pshicophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi
kebutuhan aktivitas, aman, nyaman, seksualitas.
3. Higher order needs (psycophysical needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi
kebutuhan akan penghargaan dan bravviliasi.
4. Higher order needs (intrapersonali needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

C. PEMBAHASAN
1. What
Apa saja kebutuhan dasar menurut Henderson?
Jawab:
-kebutuhan biofisikal: makanan, cairan, eliminasi, ventilasi
-kebutuhan psikofisikal: aktivitas dan istirahat, seksualitas
-kebutuhan psikososial: berprestasi, berorganisasi
-kebutuhan interpersonql: kebutuhan aktualisasi diri
2. Who
Siapa yang menyatakan bahwa keperawatan sebagai sains tentang human care?
Jawab:
Jean Watson
3. Where
Dimana fokus keperawatan pada teori Jean Watson?
Jawab: teori keperawatan Jean Watson berfokus pada aspek humanistik dan perhatian dalam
pelayanan keperawatan. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada
faktor perhatian pada perawatan yang berasal dari perspektif humanistik dan di kombinasikan
dengan dassr ilmu pengetahuan. Menurut Watson, keperawatan seharusnya lebih fokus pada
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan pasien, dan pemulihan keadaan fisik.
4. When
Kapan perawat berperan cara giver?
Jawab: ketika berhadapan dengan pasien perawat berperan sebagai cara giver atson juga
berpendapat bahwa perawagt mempunyai caring meliputi komitmen untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang di dasarkan pada ilmu pengetahuan.
5. how
Bagaimana paradigma keperawatan menurut Watson?
Jawab: paradigma keperawtan menurut Watsoon adalah penerapan seni dan human science
melalui transaksi transpersonal carimg untuk jiwa dan raga yang menimbulkan self-
knowledge, self- control, self- care, and self- healing.

D. IMPLIKASI DALAM ILMU KEPERAWATAN


Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam, agar
menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan kebutuhan manusia. Agar
hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metode pemecahan masalah secara
ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri ats langkah-langkah yan sama
dengan proses milmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang kami bajsa diatas, dapat disimpulkan bahwa Jean Watson adalah
seorang teori keperawatan (theorist) yang menganut human caring. Khirnya kerangka ini
untuk merawat sains dan praktik keperawatan yang mengusulkan, secara individu dan
kolektif, memberikan kontribusi untuk pelestarian kemanusiaan berusaha untuk
mempertahankan peduli dalam kasus dimaan itu terancam. The creative faktor/Caritas proses
berfungsi sebagai struktur dan agar teoriis-landasan filosofis untuk disiplin dan profesi
keperawatan. Jean Watson mengembangkan teori keperawatan transpersonal yang
menekankan pentingnya hubungan manusia antara perawat dan pasien nya. Kesimpulan dari
teorinya adalah bahwa aspek-aspek seperti empati, nkepedulian, dan pemahaman terhadap
dimensi spiritual dalam pelayanan dapat meningkatkan kesembuhan dan kesejahteraan pasien
secara keseluruhan. Teori ini pentingnya perawat sebagai individu yang peduli dan
memahami kebutuhan pasien holistik.
DAFTAR PUSTAKA

Christensen, J, Paula., Kenney,W, Janet. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi Model


Konseptual. Jakarta: EGC

https://mediaperawat.id/teori-dan-model-keperawatan-jean-watson/

Jurnal Unived https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/580

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat, Aziz Alimul dan Hamid, Achir Yani S. 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: EGC

Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:


EGC

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Jean Watson. 2007. “Watson’s Theory of Human Caring and Subjective Living
Experiences: Carative Factors/Caritas Pricesses As a Disciplinary Guide
To The Professional Nursing Practice”.

Nelson, John., Watson, Jean. 2012. Measuring Caring. LLC: Springer Publishing
Company.

Anda mungkin juga menyukai