Anda di halaman 1dari 25

KONSEP KEPERAWATAN MENURUT

JEAN WATSON
KELOMPOK 4
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
 NI PUTU INDAH PRASTIKA DEWI (P07120216050)
 NI PUTU NATIYA GIYANTI (P07120216051)
 FENDY ANUGRAH PRATAMA (P07120216052)
SEKILAS TENTANG JANE WATSON
 Seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir di
West Virginia dan sekarang tinggal di Boulder,
Colorado sejak tahun 1962.
 Dari University of Colorado, ia meraih gelar sarjana
di keperawatan dan psikologi, gelar master di
keperawatan kesehatan mental-kejiwaan, dan
mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi
pendidikan dan konseling.
 Sekarang ini Dr. Jean Watson adalah seorang
Profesor yang membedakan keperawatan dan
sebagai ketua Caring Science di University of
Colorado, Sekolah Keperawatan
 Pendiri Center for Human Caring di Colorado. Dia
merupakan anggota dari Amecican Academy of
Nursing yang telah menerima penghargaan nasional
dan internasional.
 Menerbitkan berbagai karya yang menjelaskan
Gambar 1. Jane Watson filsafat dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari
oleh perawat di berbagai belahan dunia
BAB I PENDAHULUAN
KONSEP KEPERAWATAN JEAN WATSON
1.1 Latar Belakang
 Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada
tahun 1979 di keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science
of Caring”. Pada tahun 1988, teorinya diumumkan dalam
“nursing: Human Science and Human Care”. Postmodern
Nursing and Beyond (1999).
 Watson berpendapat bahwa fokus utama dalam keperawatan
ada di faktor carative. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk
mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai, seorang
liberal dengan latar belakang seni yang kuat diperlukan.
Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi
science of caring.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manusia Sebagai Fokus Sentral menurut
Jean Watson ?
2. Bagaimana Konsep sehat sakit menurut Jean Watson ?
3. Bagaimana Teori Watson ?
4. Bagaimana Asumsi dasar tentang ilmu keperawatanWatson ?
5. Bagaimana Grand theory menurut Jean Watson ?
6. Bagaimana Paradigma Keperawatan MenurutWatson ?
7. Bagaimana Asumsi Dasar Science of Caring ?
8. Bagaimana Proses Keperawatan Dalam Teori Caring?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manusia sebagai Fokus
Sentral menurut Jean Watson.
2. Untuk mengetahui konsep sehat sakit menurut Jean
Watson.
3. Untuk mengetahui Teori Jean Watson.
4. Untuk mengetahui asumsi dasar tentang ilmu keperawatan
menurut jean Watson.
5. Untuk mengetahui Grand Theory menurut Jean Watson.
6. Untuk mengetahui Paradigma Keperawatan Menurut
Watson.
7. Untuk mengetahui dasar science of Caring.
8. Untuk mengetahui Proses keperawatan dalam teori caring.
BAB II PEMBAHASAN
KONSEP KEPERAWATAN JEAN WATSON

KONSEP KEPERAWATAN JEAN WATSON


2.1 Pengertian Manusia Sebagai Fokus
Sentral
Human care is the heart of nursing” (Watson:
1985) Keperawatan sebagai sains tentang human
care didasarkam pada asumsi bahwa human
science and human care merupakan domain
utama dan menyatukan tujuan keperawatan.
Sebagai human science keperawatan berupaya
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan
estetika, humanities, dan kiat/art (Watson,
1985).
2.2 Konsep sehat sakit
 Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini
sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self.
Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh
dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan
diri yang diwujudkan
2.3 Teori Watson
 Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal
dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak
ukur pandanganWatson ini didasari pada unsure teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan
untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan
psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.
Teori Human Caring
 Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam
keperawatan adalah “human science and human care”. Watson
percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada
carative factor yang bermula dari perspektif humanistik yang
dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah.
 Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi
humanistic dan system nilai serta seni yang kuat.
2.4 Asumsi dasar tentang ilmu
keperawatan Watson
1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana
mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang
untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah
ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada curing
(mengobati).
Lanjutan………
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan. Watson (1988) dan George (1990)
mendefenisikan caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia
memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari
keperawatan.
8. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat ditunjukkan dengan
penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri,
intuitif.
9. “Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi
yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan
melindungi pasien sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk
sembuh.
10. Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal
ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien
11. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human Caring
Theory.
Lanjutan………
12. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain
dan semuanya dianggap penting yaitu : kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat,
kebuthan seksualitas; kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuhan intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan
aktualisasi diri).
13. Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual
karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus
berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya
2.5 Grand Theory menurut Jean
Watson
2.5.1 Carrative Factor
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative faktor adalah:
1. Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemantis dalam
pengambilan keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan
memeperbaiki mental, sosialkultural, dan spiritual.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.
 Tetapi kesepuluh carative factors ini terlalu standart terhadap
sensibilitasnya di masa kini. Ia pun menawarkan suatu konsep
yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa
depan, yaitu konsep “clinical caritas” dan “caritas
processe”. Isi konsep tersebut adalah menerapkan
perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan
ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring.
2.5.2 Transpersonal Caring Relationship

 Transpersonal caring relationship berkarakteristikkan hubungan


khusus manusia yang tergantung pada moral perawat yang
berkomitmen, melindungi, dan meningkatkan martabat manusia
seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.
 Perawat sadar bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk
menyembuhkan. Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat
telah melampaui penilain secara objektif, menunjukkan perhatian
kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi
kesehatan diri mereka sendiri.
 Tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan
dengan melindungi, meningkatkan dan mempertahankan martabat,
kemanusiaan, kesatuan dan keselarasan batin.
2.5.3 Caring Occasion Moment
 Caring Occation menurut Watson (1988,1999) adalah kesempatan
(mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang
pada saat human caring dilaksanakan, dan dari keduanya dengan
fenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama
datang dalam moment interaksi human to human.
 Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care
giver juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment
merawat dengan pasiennya, lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat
maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan
yang dilakukan keduanya, dengan demikian akan menjadi bagian dari
pengalaman hidupnya sendiri.
 Caring occation bisa menjadi transpersonal jika memungkinkan adanya
semangat dari keduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya
kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan–
kemampuan untuk berkembang
2.6 Paradigma Keperawatan Menurut
Watson
1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan
pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, selfcontrol, self-
care, dan selfhealing.
2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan
pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi,
self-control, pilihan dan selfdetermination.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga
antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien
dan perawat.
2.7 Asumsi Dasar Science of Caring
1. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya
secara interpersonal
2. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan
terhadap kebutuhan manusia tertentu.
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga.
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini,
tetapi juga menerima akan jadi apa dia dikemudian.
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan
dari potensi yang ada, dan disaat yang sama membiarkan seseorang
untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu.
6. Caring lebih ”healthogenic” daripada curing.
7. Praktik caring merupakan sentral bagi keperawatan.
2.8 Proses Keperawatan Dalam Teori
Caring
1. Pengkajian

Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari


literature yang dapat diterapkan, melibatkanpengetahuan konseptual untuk
pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang
dan mengkaji masalah. (Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3,
September 2008 :147-150)
Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan
masalah. Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji
oleh perawat yaitu:
1. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup
meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
2. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputikebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
3. Higher order needs (psychosocial needs) ,yaitu kebutuhan integritas yang
meliputikebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
4. Higher order needs (intrapersonali needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
2. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-
variabel akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan
konseptual atau design untuk memecahan masalah yang mengacu
pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang
akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan
dikumpulkan.
3. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana
serta meliputi pengumpulan data.
4. Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga
untuk meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta
meliputi interpretasi hasil,tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai,dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan
SESI DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai