Anda di halaman 1dari 20

• is an American nurse theorist and nursing professor known for her

“Philosophy and Theory of Transpersonal Caring.”


• She has also written numerous texts, including Nursing: The
Philosophy and Science of Caring.
• Watson’s study on caring has been integrated into education and
patient care to various nursing schools and healthcare facilities
worldwide
Early Life

• Jean Watson was born Margaret Jean Harmon


• grew up in Welch, West Virginia, in the Appalachian Mountains.
• She was the youngest of eight children and was surrounded by an
extended family–community environment.
• Watson attended high school in West Virginia and then the Lewis Gale
School
• then the Lewis Gale School of Nursing in Roanoke, Virginia, where
she graduated in 1961
KONSEP UTAMA TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan
merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan
teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan di antaranya :
1. Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan
cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi.
2. Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat,
kebutuhan seksual.
3. Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi.
4. Kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.
berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami
bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai
macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran,
badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus
berperan dalam meninggalkan status kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan
dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Tolak ukur pandangan Watson
• didasari pada unsur teori kemanusiaan.
• Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki
4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara
kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain.
• Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean
Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan
sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Teori human caring Watson (1975-1979)
• hanya berkisar pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka
untuk memberikan suatu bentuk dan focus terhadap fenomena
keperawatan.
• Watson menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap
sensibilitasnya di masa kini.
• Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan
evolusi teorinya dan arahnya di masa depan.
• Konsep tersebut adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”, yang
dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan ara perkembangan
teorinya (Watson, 2004).
Watson (1988) dalam George (1990)
• mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy
• ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal
moral dari keperawatan.
• Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat
ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang
tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.
• Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien, dimana
perawat membantu partisipsi klien, membantu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Konsep Caring (2004)

• Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap
proses, fenomena, dan pengalaman human caring.
• Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan.
• Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang
terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik dari individu, pada orang lain, pada
masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004).
• Asumsi Dasar Science of Caring
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari
transpersonal caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat
dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi
tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:
1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan dipraktekkan secara
interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor carativeyang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang
sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi
padanya nanti.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan
perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi sesorang untuk memilih kegiatan yang
terbaik bagi dirinya dalam waktu yang telah di tentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih “healthgenic” (menyehatkan) daripada curing (pengobatan).
praktek asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan
tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu individu yang sakit.
ilmu caring melengkapi curing.
7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
Dalam penilaian Watson, penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan. Akan
tetapi, tanpa perawatan, penyakit itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidak akan tercapai. Caring
merupakan intisari keperawatan dan mengandung arti responsive antara perawat dan klien.
Caring dapat membantu seseorang lebih terkontrol, lebih berpengetahuan, dan dapat
meningkatkan kesehatan.
Paradigma Keperawatan Menurut Watson
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian,
yaitu:
1. Kemanusiaan (Human Being)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain
dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara,
menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit.
Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks
yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena
bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi
perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika
adaptasi tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (tentang konflik
psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya.
2. Kesehatan

Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang baik. Akan tetapi Watson
juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam
definisi sehat ini, yaitu:
1) Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi.
2) Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkungannya.
3) Tidak adanya penyakit.
4) Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :
5) Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
6) Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan
dengan apa yang dialami.
3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan
sosial.
Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana
seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai.
Nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat
biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain.
Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat
dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang
saling peduli dengan yang lainnya.
Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi
diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap
lingkungan.
4. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan
mengobati penyakit.
Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu: masalah
penanganan stres dan penanganan konflik.
Hal ini dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik,
yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan.
Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu
pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan
masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan
kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.Ada 10
faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistik altruistik.
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
lanjut
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negative.
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik
untuk mengambil keputusan.
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu
memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
• Faktor Carative Teori Watson
Struktur ilmu caring dibangun dari 10 faktor carative, yaitu:
1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.
2. Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan padanilai-nilai
kemanusiaan (humastik) dan perilaku mementingkan kepentingan oranglain diatas
kepentingan pribadi (altruistik)
3. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
4. Menekankan pentingnya obat-obatan untuk carative, perawat juga perlu memberi tahu
individu alternatif pengobatan lain yang tersedia (mis: meditasi, relaksasi atau kekuatan
penyembuhan oleh diri sendiri atau secara spiritual)
5. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan oranglain.
6. Perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitivitas terhadap diri pribadi dan
oranglain serta bersikap lebih otentik.
7. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
8. Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis (hubungan yang harus dilakukan secara jujur
dan terbuka), empati (perawat harus menunjukkan sikap dengan berusaha merasakan apa
yang dirasakan oleh klien) dan hangat (menerima oranglain secara positif).
9. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positf dan negatif.
10. Perawat harus menerima persaan oranglain serta memahami perilaku mereka.
1. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan.
2. Metode ini merupakan metode yang memberikan control dan prediksi serta
memungkinkan koreksi diri sendiri.
3. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal
4. Perawat harus mampu memahami persepsi klien dan meredakan situasi yang
menegangkan agar proses belajar-mengajar ini berjalan lebih efektif.
5. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan/atau memperbaiki mental,
sosiokultural dan spiritual.
6. Perawat dapat memberi dukungan situsional, membantu individu mengembangkan
persepsi yang lebih akurat serta memberi informasi sehingga klien dapat menanggulangi
masalahnya. Perawat juga harus menyalurkan perasaan nyaman, aman, dan keleluasaan
pribadi kepada klien.
7. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
8. Menurut hirarki kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fungsional, kebutuhan
integrative, kebutuhan untuk tumbuh dan kebutuhan untuk mencari bantuan (seeking)
ketika individu kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya.
9. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis.
10. Kedua faktor ini membantu seseorang untuk mengerti kehidupan dan kematian serta
membantu seseorang untuk menemukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi
kehidupan dan kematian.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai