Anda di halaman 1dari 10

i

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON

KELOMPOK 4:

1. MASAYU LAELA NUR FITRIA


2. NOVIRA EGAN CAHYANINGRUM
3. ROHLIANA SAFITRI
4. TSABITUL ISMI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2018
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “TEORI KEPERAWATAN
JEAN WATSON”

Makalah ini berisikan tentang teori Jean Watson yang diharapkan dapat
memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita semua. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Mataram, Oktober 2018

Penyusun

ii
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Filosofi Keperawatan Menurut Jean Watson..........................................2


2.2 Konsep-konsep Utama Jean Watson.......................................................4
2.3 Asumsi-asumsi Utama Menurut Jean Watson.........................................5
2.4 Penegasan-penegasan Teori....................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jean Watson adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir
disebuah kota kecil, kerajaan di pegunungan Appalachia Virginia barat pada
tahun 1940-an dan sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejaktahun 1962. Dari
University Of Colorado, ia meraih gelar sarjana di keperawatan dan psikologi,
gelar master di keperawatan kesehatan mental kejiwaan, dan terus mendapatkan
gelar Ph.D dalam psikologi pendidikan dan konseling.
Jean Watson adalah seorang profesor yang membedakan keperawatan dan
sebagai ketua Caring Scince di University Of Colorado, sekolah keperawatan
serta pendiri Center For Human Caring di Colorado. Dia merupakan anggota dari
American Academy of Nursing yang telah menerima penghargaan nasional dan
internasional. Dia telah menerbitkan berbagai karya yang menjelaskann filsafat
dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari oleh perawat di berbagai belahan
dunia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana filosofi keperawatan menurut Jean Watson ?
2. Bagaimana konsep-konsep utama Jean Watson ?
3. Bagaimana asumsi-asumsi utama keperawatan menurut Jean Watson ?
4. Bagaimana penegasan-penegasan teori Jean Watson ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui filosofi keperawatan menurut Jean Watson
2. Mengetahui konsep-konsep utama Jean Watson
3. Mengetahui asumsi-asumsi utama keperawatan menurut Jean Watson
4. Mengetahui penegasan-penegasan teori Jean Watson

1
2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Filosofi Teori Jean Watson
Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih  dari
sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya
caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila
dimensi spritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat
kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai
esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan antara
perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kesehatan.“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas
jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima
asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia yang
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan.
Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring
juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik
keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima
kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon
setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik
keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang
berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan
pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang
sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal
yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat
menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan
kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga

2
3

berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan


keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya,
perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang
dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal
dengan Human Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada
unsur teori kemanusiaan. Jean Watson, 1985 (dalam B. Talento, 1995) membagi
kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang
tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih
tinggi (higher order needs). 
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu
membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap
kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya
dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya
kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup  yang meliputi kebutuhan
makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan
psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan
istirahat, kebuthan seksualitas; kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuhan intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan aktualisasi
diri).
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya
dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera
merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk
mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit
dan penyembuhan kesehatan.
4

2.2 Konsep-konsep Utama Jean Watson


1. Konsep tentang manusia
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi
(ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)
Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya
merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat,
dan merasa dicintai dan merasa mencintai.
2. Konsep tentang kesehatan
Kesehatan merupakan keutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik
dan fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan
merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson
menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
3. Konsep tentang lingkungan
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan
konstanta dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak
diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut
diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan
mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
4. Konsep tentang keperawatan
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit
dan caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun
sehat.Keperawatan berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu. Tujuan
pemberian proses keperawatan melalui proses caring adalah untuk menolong
masyarakat agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999)
menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu
memahami kesadaran dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan
pasiennya.
2.3 Asumsi-asumsi Utama Keperawatan Jean Watson.
5

1. Asuhan keperawatan dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif


hanya secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan
terhadap kebutuhan manusia tertentu.
3. Asuhan keperawatan yang efektifmeningkatkan kesehatan dan pertumbuhan
individu dan keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat
ini, tetapi juga menerima akan jadi apa dia kemudian.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
perkembangan dari potensi yang ada, dan di saat yang sama membiarkan
sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu.
6. Asuhan keperawatan lebih “healthogenic” dari pada curing.
7. Praktek asuhan keperawatan merupakan sentral bagi keperawatan.

2.4 Penegasan-penegasan Teori


Watson yang terkenal dengan teori of human caring mempertegas bahwa
sebagai jenis hubungan dan interaksi yang di perlukan antara pemberi dan
penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia,
dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.Watson
berpendapat bahwa fokus utama dalam keperawatan ada di faktor carative. Dia
percaya bahwa bagi perawat untuk mengembangkan filsafat humanistik dan
sistem nilai, seorang liberal dengan latar belakang seni yang kuat diperlukan.
Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi science of caring.

BAB III
6

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jean Watson memahami bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna,
yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik,
mental dan spiritual. Karena kesejahteraan merupakan keharmonisan antara
pikiran, badan, dan jiwa.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengetahuan yang
sangat berharga mengenai teori Jean Watson. Penulis menyarankan kepada
semua pembaca untuk mempelajari makalah ini. Dengan mempelajarinya
diharapkan mahasiswa dan mahasiswi dapat menanbah wawasan dan
pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
6
7

Hidayat Aziz Alimun A. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


SalembaMedika.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar keperawatan. Jakarta: BukuKedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai