Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON

Oleh

Kelompok 3

Dzakaa Farid 202207036


Maharani Eka 202207033
Aloysius Kia 202207014
Sri Maitika 202207041
Izah Novitri 202207027
Kintania T 202207018
Ike Widayanti 202207030
Brigeta Putri 202207017

PRODI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu melim
pahkan karunia Nya sehingga kami bisa meyelesaikan tugas Falsafah Keperawata
n dengan judul “Teori Keperawatan Jean Watson ”. Dalam penyusunan makalah i
ni saya mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu k
ami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami. Kami Menyadari sepenuhnya,
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. O
leh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan d
emi kesempurnaan makalah ini.

         Surabaya, 05 Desember 2022

       Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN PENGANTAR………………………………………………


…………………….ii
DAFTAR ISI………….…………………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................  1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT ........................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Teori Keperawatan Menurut Jean Watson .............................3

2.2 Konsep Sehat Sakit Menurut Jean Watson …………………………………...4

2.3 Teori Keperawatan Menurut Jean Watson ……………………………………4

2.4 Asumsi Dasar Tentang Ilmu Keperawatan Jean Watson ……………………..5

2.5 Grand Teori Menurut Jean Watson …………………………………………...6

2.6 Paradigma Keperawatan Menurut Jean Watson …...…………………………8

2.7 Metaparadigma Keperawatan Menurut Jean Watson …...……………………9

2.8 Penerapan Teori Jean Watson di Komunitas Keperawatan.............................11

BAB 3 PENUTUP
 3.1 KESIMPULAN ..............................................................................................12
 3.2 PENUTUP  .....................................................................................................12

 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Margaret Jean Harman Watson, PhD, RN, AHN-BC, FAAN, lahir dan bes
ar di kota kecil dari Welch, Virginia Barat, di Pegunungan Appalachian. Seba
gai anak bungsu dari delapan bersaudara, dia dikelilingi oleh keluarga besar-k
omunitas lingkungan. Watson bersekolah di SMA di West Virginia dan kemu
dian Sekolah Keperawatan Lewis Gale di Roanoke, Virginia. Setelah lulus pad
a tahun 1961, dia menikah suaminya, Douglas, dan pindah ke barat ke negara
bagian asalnya Colorado. Douglas, yang dijelaskan Watson sebagai pasangan f
isik dan spiritualnya, dan yang terbaik teman, meninggal pada tahun 1998. Dia
memiliki dua anak perempuan yang sudah dewasa, Jennifer dan Julie, dan lim
a cucu. Jean hidup di Boulder, Colorado Setelah pindah ke Colorado, Watson
melanjutkannya pendidikan keperawatan dan studi pascasarjana di University
of Colorado. Dia memperoleh gelar sarjana muda di keperawatan pada tahun 1
964 di kampus Boulder, gelar master gelar dalam keperawatan kesehatan jiwa-
jiwa pada tahun 1966 di kampus Ilmu Kesehatan, dan gelar doktor di psikolog
i pendidikan dan konseling pada tahun 1973 di Sekolah Pascasarjana, kampus
Boulder. Setelah Watson menyelesaikan gelar doktoralnya, dia bergabung den
gan School fakultas Keperawatan, Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Colorado
di Denver, di mana dia telah melayani di keduanya posisi fakultas dan adminis
trasi. Pada tahun 1981 dan 1982, dia melanjutkan studi sabatikal internasional
di Selandia Baru, Australia, India, Thailand, dan Taiwan; pada tahun 2005, dia
mengambil cuti untuk di Spanyol El Camino.(Raile Alligood, 2014a)

Keperawatan adalah suatu bentuk profesi pelayanan kesehatan sebagai bag


ian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawa
tan, berbentuk pelayanan yang bersifat biologi,psikologi,sosial, spiritual yang
komprehensif, ditujukan pada individu siapa pun baik yang sakit maupun yang
sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Dunia keperawatan
memang tidaklah mudah seperti yang banyak orang kira. Begitu banyak hal ya
ng harus dimengerti dan juga dipahami untuk bisa melaksanakan tugas dengan

1
baik sebagaiseorang perawat. Di dalam keperawatan ada empat konsep utama
yaitu manusia, lingkungan, sehat-sakit, dan keperawatan itu sendiri. Semua itu
merupakan buah pikir pakar keperawatan yang menjadi dasar pengembangan
keilmuan keperawatan atau teorimodel konseptual. Teori model konseptual ya
ng dikemukakan oleh Jean Watson, seorang theorist keperawatan dengan mod
el monsep teorinya yaitu Human Caring. Teori Jean Watson yang telah dipubli
kasikan dalam keperawatan dengan dasar adalah “Human Science and Human
Care “. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada c
areative factor, yang bermula dari prespektif humanistic yang dikombinasikan
dengan dasar pengetahuan ilmiah.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1. Agar mengetahui pengertian dari teori keperawatan menurut Jean Watson.
2. Agar mengerti konsep sehat sakit menurut Jean Watson.
3. Agar mengetahui teori keperawatan menurut Jean Watson.
4. Agar mengerti asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Jean Watson.
5. Agar mengerti grand theory menurut Jean Watson.
6. Agar mengerti paradigma menurut Jean Watson.
7. Agar mengerti metaparadigma menurut Jean Watson.
8. Agar mengetahui penerapan teori Jean Watson di komunitas keperawatan.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Kep
erawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari Univ
ersity of Colorado – Danver, serta PhD dalam Educational Psychology. Watson ad
alah pengarang banyak artikel, chapter/tulisan singkat dalam buku, dan buku lainn
ya. Hasil penelitiannya adalah tentang manusia dan rasa kehilangan.

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Hum
an Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperaw
atan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanist
ic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Dalam kepera
watan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem nilai, serta men
ggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson merupakan salah satu dari
kebutuhan manusia dalam merawat pasien. (Raile Alligood, 2014a)

Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan
memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spirit
ual. Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :

1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekk


an hanya secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasi
lnya dapat memuaskan Kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkemban
g ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di
rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulan
g.

3
5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa me
nawarkan kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memili
h apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
6. Asuhan keperawatan lebih “healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek a
suhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan peng
etahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untu
k memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
2.2 Konsep Sehat Sakit Menurut Jean Watson

Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person


as a whole, asa fully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat
sebagai kondisi yangutuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaianantara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.
Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multi dim
ensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor ya
ng mempengaruhi. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseor
ang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal. Sehat
tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu, teta
pi berubah-ubah padalingkungan yang dinamis.

2.3 Teori Watson

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pen
getahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasa
ri pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami ba
hwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubunga
n diantaranya kebutuhan dasar biofisikal(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi k
ebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebut
uhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan ist
irahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untukintegrasi) yang
meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra d
an interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi dir
i. Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia

4
adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,
sehingga dalamupaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sej
ahtera baik fisik, mentaldan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan a
ntara pikiran, badan dan jiwasehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawa
tan harus berperan dan meningkatkanstatus kesehatan, mencegah terjadinya penya
kit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.(Raile Alligood, 2014a)

Teori human caring Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keper
awatan adalah “human science andhuman care”. Watson percaya bahwa fokus uta
ma dalam keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif h
umanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu
perawat perlu mengembangkan filososfi humanistik dan sistem nilai serta seni ya
ng kuat. Filosofi humanistik dan sistem nilai ini memberi fondasi yang kokoh bagi
ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat mengembangka
n visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis. Pengembang
an keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fok
usnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.(McKenna et
al., 2014)

2.4 Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson

 Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:

1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interperson


al.
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang menghasi
lkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perk
embangan individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaima
na mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nant
inya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemun
gkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang unt

5
uk memilih kegiatanyang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah diten
tukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) dari pada c
uring (mengobati).
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna y


ang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya menca
pai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental,
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan
dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berper
an dalam meningkatkan statuskesehatan, mencegah terjadinya penyakit, meng
obati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.(Raile Alligood, 2014a)

2.5 Grand theory menurut Jean Watson


a. Carrative Factor
Yang terdapat dalam carative factor adalah:
1) Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.
2) Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3) Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang la
in.
4) Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helpin
g-trust).
5) Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan
negative.
6) Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemanti
s dalam pengambilankeputusan.
7) Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8) Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, da
n memeperbaiki mental,sosialkultural, dan spiritual.
9) Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10) Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenolog
i
b. Transpersonal Caring Relationship

6
Menurut Watson Transpersonal caring relationship berkarakteristik
kan hubungan khusus manusia yang tergantung pada moral perawat ya
ng berkomitmen, melindungi, dan meningkatkan martabat manusia sep
erti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya. Perawat merawat dengan kes
adaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spir
itual, oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah o
bjek.Perawat sadar bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk me
nyembuhkan. Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah mel
ampaui penilain secara objektif, menunjukkan perhatian kepada subjek
tifitas seseorang, dan dan lebih mendalami situasi Kesehatan diri mere
ka situasi  kesehatan diri mereka sendiri. Kesadaran perawat menjadi p
erhatian penting untuk berkelanjutan dan pemahaman terhadap perseps
i orang lain. Pendekatan ini melihat keunikan dari kedua belah pihak, y
aitu perawat dan pasien, dan juga hubungan saling menguntungkan ant
ara dua individu, yang menjadi dasar dari suatu hubungan. Oleh karena
itu, yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam menca
ri makna dan kesatuan, dan mungkin mampu merasakan penderitaan p
asien. Istilah transpersonal berarti pergi keluar dari diri sendiri dan me
mungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatka
n kenyamanan dan penyembuhan pasien. Pada akhirnya tujuan dari tra
nspersonal caring relation ship adalah berkaitan dengan melindungi, m
eningkatkan dan martabat, kemanusiaan.
c. Caring Occation Moment 
Caring Occation menurut adalah kesempatan (mengenai tempat da
n waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human cari
ng dilaksanakan, dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang uni
k mempunyai kesempatan secara Bersama datang dalam moment inter
aksi human to human. Bagi Watson bidang yang luar biasa yang sesuai
dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan perasaan yang dialam
i seseorang, pikiran atau kepercayaan spiritual, tujuan-tujuan, harapan-
harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemu
anya berdasarkan pada pengalaman hidup yang dialami seseorang, sek

7
arang atau masa yang akan atang. Watson menekankan bahwa perawat
dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaan dan ke
hadiranya dalam moment merawat dengan pasiennya, lebih lanjut dari
kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi ole
h perawatan dan tindakanyang dilakukan keduanya, dengan demikian a
kan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri. Caring occation
bisa menjadi transpersonal jika memungkinkan adanya semangatdari k
eduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang me
mungkinkan keterbukaan dan kemampuan – kemampuan untuk berke
mbang.(Raile Alligood, 2014).
2.6 Paradigma Keperawatan Menurut Watson
a. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaks
i transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan p
ikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-
care, dan  selfhealing. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kond
isi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kond
isi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitme
n terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, pra
ktek, dan riset keperawatan. Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivit
as perawatan, antara lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistik altruistik.
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada ora
ng lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping t
rust”.
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik pos
itif, maupun negative.
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik u
ntuk mengambil keputusan.
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.

8
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperb
aiki kondisi mental,fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

b. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharm
onisan pikiran, jiwa danraga, yang membutuhkan bantuan terhadap penga
mbilan keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan har
monisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination
c. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiw
a dan raga antara diridengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi a
ntara klien dan perawat. (McKenna et al., 2014).
2.7 Metaparadigma Keperawatan Menurut Watson
a. Manusia
Watson memandang manusia sebagai ‘makhluk di dunia’ yang me
njadi tempat kedudukan manusia.adanya. Seseorang ada sebagai gestalt ya
ng hidup dan tumbuh dan memiliki tiga dimensi keberadaan - pikiran, tubu
h dan jiwa - yang ada dalam harmoni dalam kesehatan yang baik, di mana
inti dari orang tersebut adalah jiwa, yang merupakan 'roh, atau rasa diri ya
ng lebih tinggi'.
b. Perawat
Watson menegaskan bahwa kepedulian sangat penting untuk keper
awatan dan merupakan cita-cita moral yang mencakup konsep-konsep sep
erti bidang fenomenal, kesempatan peduli yang sebenarnya, dan kepedulia
n transpersononal, yang merupakan inti dari teorinya. melihat keperawatan
sebagai ilmu dan seni. Watson mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu
manusia tentang orang dan pengalaman penyakit kesehatan manusia yang
dimediasi oleh transaksi perawatan manusia yang profesional, pribadi, ilmi

9
ah, estetika, dan etis. Watson lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam panda
ngan keperawatan sebagai ilmu manusia, keperawatan dapat menggabungk
an dan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan keindahan, seni, etika
dan estetika dari proses perawatan manusia ke manusia.
c. Kesehatan
Awalnya, definisi kesehatan Watson (1979) adalah berasal dari Or
ganisasi Kesehatan Dunia sebagai, keadaan positif kesejahteraan fisik, me
ntal, dan sosial dengan dimasukkannya tiga elemen:
1. Tingkat tinggi fungsi fisik, mental, dan sosial secara keseluruhan.
2. Sebuah tingkat pemeliharaan adaptif umum dari fungsi sehari-hari.
3. Tidak adanya penyakit (atau adanya upaya yang menyebabkan keti
dakhadirannya).
Kemudian Watson menyebut kesehatan sebagai 'kesatuan dan harm
oni dalam pikiran, tubuh, dan jiwa. Baginya, kesehatan dikaitkan dengan ti
ngkat kesesuaian antara diri yang dirasakan dan diri yang dialami. Seseora
ng menjadi sakit ketika ada kesadaran atau ketidakharmonisan bawah sada
r antara ini. Penyakit belum tentu penyakit.

d. Lingkungan
Watson tidak secara eksplisit mendefinisikan lingkungan, tetapi lin
gkungan secara khusus digunakan dalam 10 faktor karatifnya, khususnya,
promosi lingkungan mental, fisik, sosial, dan spiritual yang mendukung, m
elindungi, dan atau korektif. Perawat harus mengenali pengaruh lingkunga
n internal dan eksternal pada kesehatan dan penyakit individu dan juga keb
utuhan untuk mendukung dan melindungi individu.(McKenna et al., 2014)
2.8 Penerapan teori Jean Watson di komunitas keperawatan
a. Praktik
Teori Watson divalidasi dalam pengaturan klinis rawat jalan, rawat
inap dan kesehatan masyarakat termasuk memperhatikan perawatan untuk
pasien yang menggunakan ventilator
b. Administrasi/ kepemimpinan

10
Teori Watson menyerukan praktik administrasi dan bisnis untuk m
erangkul kepedulian, bahkan di lingkungan perawatan kesehatan dengan m
eningkatnya individu yang dirawat di rumah sakit, rawat inap, meningkatk
an kompleksitas teknologi dan tugas keperawatan.
c. Edukasi
Tulisan Watson berfokus untuk mendidik mahasiswa keperawatan
dan memberi mereka dasar ontologis, etik, dan epistemologis untuk prakti
k bersama dengan arahan penelitian. Kerangka kepedulian watson telah di
ajarkan di banyak kurikulum keperawatan pada beberapa negara seperti au
stralia, jepang, brazil, inggris dan lainnya.
d. Penelitian
Metode kualitatif, naturalistik dan fenomenologis relevan dengan st
udi tentang kepedulian dan pengembangan keperawatan sebagai pengetahu
an makhluk hidup. Watson menyarankan bahwa kombinasi penyelidikan k
ualitatif-kuantitatif mungkin berguna. (Raile Alligood, 2014b)

11
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh pengembangan t
eori-teori keperawatan salah satunya adalah teori keperawatan menurut Jean W
atson. Jean Watson adalah seorang salah satu teori keperawatan yang menganut
“Human Science and Human Care” yang fokus utamanya dalam keperawatan a
dalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic
perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Dalam kepera
watan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem nilai, serta
menggunakan seni perawatan yang baik.
Jean Watson terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat man
usia. Jean Watson juga memahami bahwa manusia memiliki empat cabang keb
utuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisik
al, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan psikososial dan kebutuhan intra dan inter
personal.
Teori kepedulian manusia berevolusi dari teori Watson keyakinan, nilai, d
an asumsi. Watson mengatakan kesehatan mengacu pada persatuan dan harmon
i dalam pikiran, tubuh, dan jiwa. Tujuannya untuk membantu keselarasan yang
lebih tinggi dengan pikiran.

3.2 Saran
Manusia dituntut agar dapat beinteraksi atau berhubungan baik dengan ma
nusia lainnya. Dengan berinteraksi, segala kebutuhan manusia akan mudah terp
enuhi. Manusia juga harus memiliki pengetahuan dalam pemeliharaan / perawa
tan manusia karena tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak dapat berinteraksi d
an bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Dan tanpa adanya pemeliharaan /
perawatan diri pun manusia juga akan sakit dan tidak akan dapat memenuhi ke
butuhan. Untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif

12
dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

McKenna, H. P., Pankhihar, M., & Murphy, F. (2014). Fundamentals of nursing


models, theories and practice.
Raile Alligood, M. (2014). Nursing Theorists. In Nursing Theorists and their wor
k.
Sue C. Delaune and Patricia K. Ladner. (2011). Fundamentals of nursing standar
ds & practice fourth edition. Hal 37.

Sue C. Delaune and Patricia K. Ladner. (2002). Fundamentals of nursing standar


ds & practice second edition. Hal 26

Jean Watson. (1979). The philosophy and sciene of caring.

Jean Watson. (1985). Human sciene and human care. Hal 48-49

Jeans Watson. (1988). New dimension of human caring theory.

Jean Watson. (1989). Watsons philosophy and theory of human caring in nursing.

Tylor Lillie, Lemone Lynn. (2011). Fundamentals of nursing the art and sciens of
nursing care seventh edition.

14

Anda mungkin juga menyukai