Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

“TRANSPERSONAL CARING (JEAN WATSON)”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

HILDA INAYAH (C2314201105)

MULYANTI MULDIN (C2314201102)

NIKITA APRILIA PAGALLA (C2314201094)

DOSEN PENGAMPU : SERLINA SANDI, Ns., M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayahnya-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah Transpersonal Caring dengan baik
dan tepat waktu. Terima kasih juga kami ucapkan pada dosen pengajar
yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya

Makalah ini kami buat dengan harapan dapat bermanfaat untuk


penulis pada khususnya bagi pembaca pada umumnya. Walaupun
demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini

Akhir kata, kami berharap semoga makalah Transpersonal Caring


ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah
membaca makalah ini hingga akhir .

Makassar,18 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1. Biografi Jean Watson ………………………………………………. 2
2. Pendidikan …………………………………………………………… 3
3. Karir …………………………………………………………………… 3
4. Penghargaan ………………………………………………………… 5
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 7
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………. 7
BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………. 8
2.1 Teori Kepedulian Manusia Jean Watson ……………………………. 8
2.2 Teori Transpersonal caring (Kepedulian) Jean Watson ………….... 8
2.3 Faktor Karatif (10 Kebutuhan Perawatan) Tanspersonal caring
Jean Watson ……………………………………………………………. 11
2.4 Teori Transpersonal Caring Jean Watson dan Proses
Keperawatan ……………………………………………………………. 14
BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………….. 15
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 15
3.2 Saran …………………………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep adalah blok bangunan dasar dari sebuah teori, bentuk


pikiran atau gagasan dari pemahaman manusia yang mencerminkan
tanda penting dan umum dari objel tertentu yang dipahami. Konsep dapat
juga diartikan istilah atau label yang menjelaskan fenomena (Alligood,
2017). Konsep membuat kita mengetahui intisari dari fenomena dan
proses, membantu kita merumuskan gambaran mental tentang obyek atau
situasi, membantu menamai sesuatu dan kejadian di dunia di sekitar kita
dan dalam berkomunikasi satu sama lain tentang dunia.

Teori keperawatan merupakan suatu gagasan atau ide yang


menjelaskan tentang pengalaman, hasil observasi, menggambarkan
hubungan dan hasil. Teori keperawatan sangat penting bagi ilmu
keperawatan karena menjadi cerminan keprofesionalan suatu disiplin ilmu.
Teori keperawatan merupakan sebuah rancangan yang diciptakan untuk
memantau perkembangan ilmu pengetahuan, dan menjelaskan fenomena
yang terjadi di keperawatan kedalam level yang lebih spesifik.

Penelitian keperawatan telah menghasilkan sejumlah teori


keperawatan yang dapat dimanfaatkan sebagai titik tolak pelaksanaan
praktik keperawatan. Teori keperawatan adalah deskripsi berbagai aspek
realitas keperawatan dengan tujuan menggambarkan fenomena,
menjelaskan hubungan antara fenomena, memprediksi risiko, dan
menentukan tindakan keperawatan. Teori keperawatan digunakan untuk
membangun model konsep keperawatan, yang memerlukan penerapan
struktur keperawatan itu sendiri, memungkinkan perawat untuk
menggunakan pengetahuan mereka dalam koridor asuhan keperawatan
(Elon et al., 2021).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori
dan model konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci
dalam mengembangkan ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di
Indonesia. Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan “Teori
dan Model Konsep Keperawatan Transpersonal Caring (Jean Watson)”

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep Caring?
2. Apa yang dimaksud dengan 10 faktor karatif (Kebutuhan
Perawatan) Transpersonal caring Jean Watson?
3. Apa yang dimaksud dengan paradigma keperawatan menurut Jean
Watson?
4. Apa yang dimaksud tentang Teori Transpersonal Caring Jean
Watson dan proses keperawatan?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui tentang konsep caring
2. Untuk mengetahui 10 faktor karatif (kebutuhan perawatan) Jean
Watson
3. Untuk mengetahui paradigma keperawatan Jean Watson
4. Untuk mengetahui tentang Teori Transpersonal Caring Jean Watson
dan proses keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi

Margaret Jean Harman Watson, PhD, RN, AHN-BC, FAAN, lahir


dan besar di kota kecil Welch, West Virginia. Anak bungsu dari delapan
bersaudara, ia dikelilingi oleh lingkungan keluarga-komunitas besar.
Watson bersekolah di sekolah menengah atas di West Virginia dan Lewis
Gale School of Nursing di Roanoke, Virginia. Setelah lulus pada tahun
1961, ia menikah dengan Douglas Watson dan pindah ke negara bagian
asalnya, Colorado. Memiliki dua anak perempuan yang sudah dewasa,
Jeninifer dan Julie, dan lima cucu.

Watson melanjutkan pendidikan keperawatannya di Universitas


Colorado. Ia memperoleh gelar sarjana muda dalam bidang keperawatan
pada tahun 1964, gelar master pada tahun 1966, dan gelar doktor dalam
bidang psikologi Pendidikan dan konseling pada tahun 1973. Watson
pernah menjabat posisi fakultas dan administrasi di University of Colorado
Health Sciences Center, termasuk dekan School of Nursing dari tahun
1983 hingga 1990 dan direktur pendiri Center for kepedulian Manusia.
Pada tahun 1992, Watson diangkat sebagai Profesor Terhormat di
Universitas Colorado, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada
fakultas Universitas Colorado untuk karya ilmiahnya. Buku-buku
terbarunya berkisar dari pengukuran empiris tentang kepedulian hingga
filosofi kepedulian dan penyembuhan. Konstruksi teoritis dari teori Watson
telah digunakan untuk memandu program akademik dan model perawatan
baru di berbagai lingkungan di seluruh dunia.

2.2 Konsep Caring

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan


kemanusiaan terhadap proses, fonomena, dan pengalaman human
caring. Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dan
kemanusiaan. Caring adalah tindakan yang diarahkan untuk membantu,
membimbing,, atau melakukan cara untuk membantu dalam pencapaian
tujuan tertentu, dengan cara mendukung individu lain atau kelompok
dengan nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia (Leininger, 1991).

Asumsi hubungan caring transpersonal Watson dijelaskan sebagai


berikut :

1. Adanya komitmen moral, keinginan dan kesadaran caritas perawat


untuk memenuhi kebutuhan pasien seperti advokasi, memotivasi
harga diri pasien, dan mendorong kesembuhan pasien.

2. Perawat memotivasi pasien untuk menyadari pentingnya spiritual


dan motivasi diri sendiri. Motivasi diberikan perawat sebagai bentuk
caring untuk membebaskan pasien dari rasa putus asa dan
penderitaannya akan penyakit.

3. Konsep caring dalam diri perawat berjalan seiring dengan tindakan,


ucapan, perilaku, sikap, pikiran, perasaan, yang hadir secara tulus.

4. Adanya seni dalam berhubungan dengan pasien.

5. Modalitas caring-healing dihadirkan dengan tujuan menjaga


hubungan pasien dan perawat untuk mempercepat proses
penyembuhan pasien.

6. Adanya pengembangan hubungan personal dan profesional yang


terjadi secara terus menerus.

7. Perawat harus dapat mengambil pelajaran dalam setiap


pengalamannya dalam merawat pasien. Pengalaman ini dapat
menjadi sebuah ilmu yang berharga bagi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kedepannya. Pengalaman juga
dapat membangkitkan kepercayaan diri perawat lebih baik dalam
menghadapi pasien.
8. Adanya kebangkitan dari sisi spiritual pasien.

9. Keinginan terus menerus untuk belajar dan memperbaiki dan


mengembangkan caring (Alligood, 2014).

Setiap buku yang ditulisnya Watson selalu menggunakan kata Caring


sebagai dasar dari teori keperawatannya yang mengacu pada Teori
Caring yang dipublikasikannya pertama kali di tahun 1979 dengan judul
Nursing : The Philosophy and Science of Caring. Teori Watson ini
menggambarkan keperawatan merupakan sebuah ilmu tentang manusia,
yang berfokus pada kepedulian (care) bagi individu, keluarga dan
kelompok. Teori Watson terbentuk berdasarkan kesadaran akan
pentingnya humanisme dan ilmu metafisika yaitu sebuah filsafat menjadi
dan mengetahui. Tujuan dari teori keperawatan Watson berfokus pada
bantuan yang diberikan seorang perawat kepada individu, agar individu
tersebut mendapatkan keseimbangan dan keselarasan dalam pikiran,
fungsi tubuh dan jiwanya.

Transpersonal caring diwujudkan melalui 10 faktor karatif yang


menjadi ciri kepedulian antar manusia. Meskipun faktor-faktor tersebut
bersifat hierarkis, faktor-faktor tersebut juga merupakan sekelompok
karakteristik yang saling terkait yang mengarah pada pengembangan
kepedulian manusia secara holistik. Faktor karatif yang mewakili inti
keperawatan dan unsur utama praktik keperawatan yang efektif,
memberikan Bahasa, struktur, dan tatanan untuk mempelajari dan
memahami Pendidikan dan praktik keperawatan.

2.3 Faktor Carative Watson


Sepuluh faktor dan deskripsi carative Watson, yaitu:
1. Nilai-nilai Humanistik-Altruistik
Kepedulian didasarkan pada seperangkat nilai-nilai altruistik
humanistik universal. Nilai-nilai humanistik meliputi kebaikan, empati,
kepedulian, dan cinta terhadap diri sendiri dan orang lain. Mereka
berasal dari pengalaman masa kecil dan diperkuat oleh kepercayaan,
budaya dan seni. Nilai-nilai altruistik muncul dari komitmen dan
kepuasan menerima melalui memberi. Mereka membawa makna pada
kehidupan seseorang melalui kepercayaan dan hubungan dengan
orang lain. Perasaan dan tindakan humanistik-altruistik menjadi
landasan kemanusiaan peduli dan mempromosikan perawatan
profesional terbaik, dan dengan demikian, merupakan faktor pertama
dan paling mendasar bagi ilmu pengetahuan dan etika kepedulian
2. Menanamkan iman dan harapan
Dalam faktor karatif ini, keyakinan pasien didorong, dihormati dan
dihormati sebagai pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan dan
memelihara kesehatan. Terlepas dari regimen ilmiah apa yang
diperlukan untuk perawatan medis seseorang, perawat harus
memupuk keyakinan dan harapan serta sistem kepercayaan yang
mendalam dari orang yang dirawat. Bahkan ketika tidak ada lagi yang
bisa dilakukan secara medis, perawat memupuk keyakinan dan
harapan pasien pada sesuatu atau seseorang di luar dirinya.
3. Mengembangkan sensitivitas terhadap diri sendiri dan orang lain
Perawat yang peka terhadap orang lain lebih mampu mempelajari
pandangan orang lain terhadap dunia yang, selanjutnya,
meningkatkan kepedulian terhadap kenyamanan, pemulihan, dan
kesejahteraan orang lain. Perawat yang mengenali dan menggunakan
kepekaannya mendorong pengembangan diri dan aktualisasi diri,
serta mampu mendorong pertumbuhan yang sama pada orang lain.
Tanpa faktor ini pelayanan keperawatan akan gagal
4. Pengembangan hubungan saling membantu dan saling percaya
Hubungan kepedulian manusia bersifat transpersonal. dalam hal ini
mengandung arti suatu jenis hubungan khusus: hubungan dengan
orang lain, rasa hormat yang tinggi terhadap pribadi seutuhnya dan
Keberadaan mereka di dunia. Dalam hubungan kepedulian manusia
transpersonal, perawat masuk ke dalam pengalaman orang lain, dan
orang lain dapat masuk ke dalam pengalaman perawat. Ini adalah
cita-cita intersubjektivitas yang melibatkan kedua orang. Ini adalah
seni di mana perawat membentuk kesatuan dengan orang lain,
berhubungan dengan orang yang dipenuhi roh, di belakang pasien,
yang melampaui fisik. Hubungan ini menghormati kepedulian
sepenuhnya terhadap martabat manusia dan pelestarian umat
manusia.
5. Promosi dan penerimaan ekspresi perasaan positif dan negatif
Dalam mendengarkan dan menghormati perasaan orang lain, kita
menghormati cerita mereka yang mempunyai arti dan pentingnya bagi
mereka dan penyembuhan mereka. Dengan mendengarkan cerita
orang lain, itu mungkin merupakan tindakan penyembuhan terbesar
yang bisa kita tawarkan. Mungkin perawatlah satu-satunya orang yang
mendengarkan dan menghargai cerita orang lain serta segala
besarnya perasaan yang menyertainya.
6. Penggunaan proses kepedulian pemecahan masalah secara ilmiah
(kreatif)
Pemecahan masalah keperawatan tidak dilakukan dalam proses
linear satu lawan satu, namun sering kali perawat masuk ke ruangan
pasien dan memahami “gestalt' – membaca lapangan, dalam sekejap.
Proses ini melibatkan penggunaan penuh diri dan seluruh
kemampuan, pengetahuan, naluri, intuisi, estetika, teknologi,
keterampilan, empiris, etika, pengetahuan pribadi dan bahkan
spiritual. Dalam model ilmu kepedulian untuk praktik, semua
pengetahuan bernilai mampu dan dapat diakses untuk perawatan
klinis. Prosesnya mengundang imajinasi kreatif serta logika ilmiah dan
teknologi yang sistematis.
7. Promosi pembelajaran transpersonal
Faktor ini memperjelas bahwa belajar lebih dari sekedar menerima
informasi dan data. Ini melibatkan hubungan kepedulian sebagai
konteks untuk setiap pembelajaran mengajar. Faktor ini berkembang
ke arah peran pembinaan di mana seseorang menjadi guru terbaik
bagi dirinya sendiri, berbeda dengan peran penyampaian informasi
konvensional.
8. Penyediaan lingkungan mental, sosial, spiritual yang mendukung,
melindungi, dan/atau memperbaiki
Kita kini diajak untuk mempertimbangkan perawat sebagai yang
mempengaruhi pola – misalnya, dengan menggunakan teori sebagai
panduan terhadap lingkungan, kita dapat menganggap perawat
sebagai pemolaan pola. lingkungan untuk mendorong penyembuhan,
keselarasan, dan penggunaan modalitas perawatanpenyembuhan
untuk membantu membentuk pola lingkungan yang lebih
menyembuhkan; misalnya perumpamaan, visualisasi, relaksasi, suara
musik, sentuhan yang disengaja, seni dan sebagainya
9. Bantuan pemuasan kebutuhan manusia
Dalam model Caring Science diakui bahwa perawat tidak hanya
menyentuh tubuh fisik seseorang atau memenuhi kebutuhan fisiknya,
namun mencatat bahwa ketika menyentuh orang lain kita tidak hanya
menyentuh tubuh, tetapi jiwa yang terkandung di dalamnya. Hal ini
juga dinyatakan secara eksplisit dalam penelitian ini bahwa semua
kebutuhan adalah satu kesatuan dan saling bergantung; semua
kebutuhan sama pentingnya dan harus dihargai dan ditanggapi untuk
perawatan-penyembuhan
10. Penyisihan dimensi spiritual aksistensial-fenomenologis
Fakto ini menghormati makna yang penuh semangat, keyakinan
budaya, mitos, dan metafora serta dunia kehidupan subjektif perawat
dan pasien serta keluarga, yang memungkinkan penyembuhan dan
penyembuhan serta penyembuhan yang ajaib.

2.4 Paradigma Keperawatan


Paradigma keperawatan menurut Jean Watson, yaitu:
1. Keperawatan
Keperawatan sebagai ilmu perawatan manusia didasarkan pada
premis bahwa ilmu manusia dan perawatan manusia adalah dua
disiplin dasar yang menghubungkan tujuan keperawatan.
Keperawatan, sebagai ilmu manusia, bertujuan untuk
menggabungkan pengetahuan faktual dengan estetika, humaniora,
dan seni (Watson, 1985). Sejauh pengetahuan perawatan manusia
berjalan, penekanannya adalah pada penciptaan pengetahuan yang
merupakan pusat keperawatan, seperti yang dikatakan Watson
(1985): "perawatan manusia adalah jantung dari keperawatan." Fokus
keperawatan adalah pada mempromosikan kesehatan dan
penyembuhan penyakit, dan didasarkan pada 10 komponen kunci,
termasuk: membangun sistem nilai humanistik altruistik, membangun
kepercayaan dan harapan, dan membangun sistem nilai humanistik
altruistik. Menciptakan hubungan yang memenuhi kebutuhan pasien/
"membangun kepercayaan" Mengembangkan intuisi dan menjadi lebih
peka terhadap ekspresi emosi positif dan negatif untuk membuat
keputusan, para ilmuwan menggunakan metode ilmiah "penyelesaian
masalah" yang metodis. "Mengajar-belajar" untuk meningkatkan
hubungan interpersonal mendukung, membela, dan membantu dalam
peningkatan situasi mental, fisik, sosial budaya, dan spiritual Bantuan
yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan manusia. Kenali aset
pasien.
2. Kemanusiaan (Human Being)
Manusia, menurut perspektif Jean Watson tentang keperawatan,
adalah manusia secara keseluruhan, sebagai diri terintegrasi yang
berfungsi penuh. Orang yang memberikan pelayanan keperawatan
dan dihargai untuk diri sendiri atau orang lain harus mampu merawat,
menghormati, merawat, memahami, dan membantu orang sakit.
Manusia memiliki fungsi rumit yang terjalin di dalam dirinya, menurut
filosofi umum. Manusia juga dianggap sempurna karena bagian tubuh
mereka bekerja dengan sempurna; namun demikian, dalam fungsi
perkembangannya, mereka harus selalu menyesuaikan diri dengan
konteks sosialnya. Jika adaptasi gagal, akan muncul konflik
(khususnya konflik psikososial), yang akan berdampak pada timbulnya
krisis sepanjang hidup mereka.
3. Konsep Sehat
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, itu mencakup karakteristik
positif dari kesehatan fisik, mental, dan sosial yang sehat. Namun,
Watson merasa bahwa banyak kriteria lain yang harus ditambahkan
dalam definisi kesehatan ini, termasuk fungsi manusia secara
keseluruhan (fungsi fisik, mental, dan sosial yang
seimbang/harmonis), adaptasi umum terhadap pertahanan diri sehari-
hari dengan lingkungan, dan tidak adanya penyakit. Jean Watson
menggambarkan kesehatan sebagai keadaan yang lengkap dan
harmonis dari pikiran, tubuh, dan jiwa, yang mengacu pada tingkat
keselarasan antara diri yang dirasakan dan diri yang dimanifestasikan.
4. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
masyarakat saat ini. Nilai-nilai ditetapkan oleh masyarakat dan
menentukan bagaimana seseorang harus bertindak dan tujuan apa
yang harus dikejar. Lingkungan sosial, budaya, dan spiritual
berdampak pada cita-cita tersebut. Setiap lingkungan sosial yang
memiliki beberapa orang yang saling peduli, menurut Watson,
membutuhkan kepedulian dan keperawatan. Sikap peduli diturunkan
melalui budaya profesional sebagai cara khas menghadapi
lingkungan, bukan diturunkan melalui keturunan.

2.5 Proses Caring Dalam Keperawatan Menurut Watson


Menurut Watson (2017) terdapat empat langkah dalam proses caring,
yaitu pengkajian, perencanaan, pengimplementasian dan proses
evaluasi. Adapun penjelasan langkah-langkah proses caring adalah
sebagai berikut:
1. Pengkajian
Proses caring pada tahap ini meliputi pengamatan/observasi,
mengidentifikasi, melakukan review masalah, menggunakan
pengetahuan dan konseptual dari berbagai literatur yang dapat
untuk diterapkan, membentuk konseptualisasi kerangka kerja yang
digunakan untuk mengkaji masalah dan pengkajian juga meliputi
pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam menyelesaikan
masalah.
2. Perencanaan.
Perencanaan dapat membantu menentukan bagaimana variabel-
variabel akan diteliti dan diukur, meliputi pendekatan konsep atau
design untuk menyelesaikan masalah yang mengacu pada asuhan
keperawatan dan meliputi penentuan data yang akan dikumpulkan
pada siapa dan bagaimana data tersebut dikumpulkan.
3. Implementasi
Implementasi adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan dari
rencana yang telah disusun berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan.
4. Evaluasi
evaluasi adalah metode, proses analisa, serta efek dari tindakan
yang telah dilakukan berdasarkan data yang meliputi intervensi
hasil, tingkat dimana suatu tujuan tercapai atau tidak, dana apakah
hasil yang didapat dapat digeneralisasikan.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap buku yang ditulisnya Watson selalu menggunakan kata
Caring sebagai dasar dari teori keperawatannya yang mengacu pada
Teori Caring yang dipublikasikannya pertama kali di tahun 1979
dengan judul Nursing : The Philosophy and Science of Caring.
Teori Watson ini menggambarkan keperawatan merupakan
sebuah ilmu tentang manusia, yang berfokus pada kepedulian (care)
bagi individu, keluarga dan kelompok. Teori Watson terbentuk
berdasarkan kesadaran akan pentingnya humanisme dan ilmu
metafisika yaitu sebuah filsafat menjadi dan mengetahui. Tujuan dari
teori keperawatan Watson berfokus pada bantuan yang diberikan
seorang perawat kepada individu, agar individu tersebut mendapatkan
keseimbangan dan keselarasan dalam pikiran, fungsi tubuh dan
jiwanya.
Transpersonal caring diwujudkan melalui 10 faktor karatif yang
menjadi ciri kepedulian antar manusia. Meskipun faktor-faktor tersebut
bersifat hierarkis, faktor-faktor tersebut juga merupakan sekelompok
karakteristik yang saling terkait yang mengarah pada pengembangan
kepedulian manusia secara holistik.
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat harus terus
meningkatkan kompetenensi diri selalu menghadirkan rasa tanggung
jawab dan kepedulian kepada pasien, salah satunya melalui
pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, memperbarui
pengetahuan dengan mengikuti seminar/workshop, membaca buku &
penelitian / jurnal yang diakui nasional dan internasional sehingga kita
tidak mengalami ketertinggalan. Selain itu, sebagai perawat kita
sebaiknya mempelajari bagaimana sejarah perkembangan dunia
keperawatan yang ada.

Daftar Pustaka

Aini, Nur. Teori Model Keperawatan: Keperawatan. Vol. 1. UMMPress,


2018.

Alligood, M.R. (2014). Nursing Theorists and Their Work. St Louis,


Missouri 63043 : Elsevier Health Sciences, pp : 225 – 226.

Elon, Y., Malinti, E., Sihombing, R. M., Rukmi, D. K., Tandilangi, A. A.,
Rahmi, U., Damayanti, D., Manalu, N. V., Koerniawan, D. &
Winahyu, K. M. 2021. Teori Dan Model Keperawatan, Yayasan Kita
Menulis.

Leininger, M. M. (Ed.). (1991). Culture Care Diversity and Universality: A


theory of nursing (Pub. No. 15-2402). New York: National League
for Nursing Press

Leone-Sheehan, Danielle M. "Jean Watson: Watson’s Philosophy and


Theory of Transpersonal Caring." Nursing Theorists and Their
Work E-Book 29 (2021).

Lestari, Lilis, M. Kep, M. Kep Ramadhaniyati, and Ns Sp Kep An.


"Falsafah dan Teori Keperawatan." (2018).

Mccance, T. V, & Rgn, H. (1999). Caring : theoretical perspectives of


relevance to nursing, 30(6), 1388–1395.

Pardede, Jek Amidos. "Caring Concept In Nursing: Jean Watson Theory


Opproach." no. November (2020).
Watson, Jean. Caring as the essence and science of nursing and health
care. Mundo saúde 33, no. 2 (2009) 143-9.

Watson, Jean. Nursing The philosophy and science of caring (revised


edition). Caring in nursing classics An essential resource (2013)
243-264.

Watson, Jean. Theory of transpersonal caring. J. George, J.(Ed.). Nursing


theories The base for professional nursing practice (2011) 454-478.

Wijaya, Yunus Adi, Ni Luh Putu Suardini Yudhawati, Kiki Rizki Fista
Andriana, and Shofi Khaqul Ilmy. Classification Of Nursing Theory
Developed By Nursing Experts.

Anda mungkin juga menyukai