Anda di halaman 1dari 10

ASMA BRONCHIALE

KELOMPOK 1
Definisi
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik pada jalan nafas dan
dikarakteristikkan dengan hiperresponsivitas, produksi mukus, dan
edema mukosa. Inflamasi ini berkembang menjadi episode gejala
asma yang berkurang yang meliputi batuk, sesak dada, mengi, dan
dispnea. Penderita asma mungkin mengalami periode gejala secara
bergantian dan berlangsung dalam hitungan menit, jam, sampai
hari (Brunner &Suddarth, 2017).
Anatomi sistem pernapasan

Saluran pernapasan bagian atas :


• Rongga Hidung
• Sinus Paranasal
• Faring

Saluran pernapasan bagian bawah :


• Laring
• Trakhea
• Broncus
• Paru-paru
• Pleura
• Otot-otot
Etiologi
Faktor Genetik Faktor Lingkungan
• Atopi/alergi • Alergen dalam rumah
• Hiperaktivitas • Alergen luar rumah
• Jenis Kelamin • Faktor lainnya :
• Ras/etnik • Alergen dari makanan
• Obesitas • Alergen obat-obatan
tertentu
Manifestasi Klinis
Batuk (dengan atau tanpalendir),
dispnea, dan mengi

Obstruksi jalan napas yang memperburuk


dyspnea

Menyerang pada malam hari atau


pada pagi hari
Batuk kering awalnya, diikuti dengan batuk
yang lebih kuat dengan produksi sputum
berlebih
Eksaserbasi sering didahului dengan
meningkatnya gejala selama berhari-
hari, tapi bisa juga terjadi secara tiba-
tiba
Gejala tambahan seperti diaphoresis, takikardi,
dan tekanan nadi yang melebar

Pernapasan berat
Patofisiologi
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas.
Penyebab yang umum adalah hipersesitivitas bronkhiolus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang
timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara, seorng yang alergi mempunyai kecenderungan untuk
membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibody ini menyebabkan reaksi alergi
bila reaksi dengan antigen spefisikasinya.

Antibody ini terutama melekat pada sel yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan
bronkhiolus dan bronkhus kecil. Seseorang yang menghirup alergen bereaksi dengan antibody Ig E orang
tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibody yang telah terlekat pada sel dan menyebabkan sel ini
akan mengeluarkan berbagai macam zat,diantaranya histamin. Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini
akan menghasilkan edema lokal pada dinding bronkhiolus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam
lumen bronkhiolus dan spasma otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi
sangat meningkat
Komplikasi

Pneumotoraks Bronkhitis

Gagal nafas

Atelectasis Aspergilos
Konsep Dasar
Asuhan Keperawatan

Pengkajian, meliputi :

• Identitas Pasien • Pola hubungan dan peran Gejala


• Keluhan Utama • Pola persepsi dan konsep diri
• Riwayat penyakit saat ini
• Riwayat penyakit dahulu • Pola Penanggulangan dan Stress
• Riwayat penyakit keluarga • Pola Sensorik dan Kognitif
• Pengkajian psiko-sosio-kultural • Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
• Pola Resepsi dan tata laksana hidup sehat • Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan

• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan


upaya napas
• Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
spasme jalan napas
• Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang
kontrol tidur
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
• Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang
terpaparnya informasi
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai