Anda di halaman 1dari 27

ASTHMA

dr. Risky Irawan Sp.P.,MARS


DEFINISI

• PENYAKIT HETEROGEN
• DITANDAI DENGAN INFLAMASI KRONIK PADA SALURAN NAPAS
• MELIBATKAN BANYAK SEL DAN ELEMENNYA
• SEHINGGA TERJADI GEJALA OBSTRUKSI SALURAN NAPAS YANG
• BERVARIASI PADA WAKTU
• INTENSITAS
• KETERBATASAN ALIRAN UDARA EKSPIRASI.
DEFINISI

• PENYAKIT HETEROGEN
• YANG BIASANYA MEMILIKI KARAKTERISTIK INFLAMASI KRONIK
SALURAN NAPAS.
• PENYAKIT INI DITANDAI DENGAN RIWAYAT GEJALA PERNAPASAN
SEPERTI:
• MENGI
• SESAK NAPAS
• DADA TERASA BERAT
• BATUK

• YANG BERVARIASI DALAM HAL WAKTU DAN INTENSITAS, DISERTAI


VARIASI HAMBATAN ALIRAN UDARA EKSPIRASI
Asthma alergi
FENOTIP ASTHMA
Asthma non alergi

Asthma awitan (onset) lambat

Asthma dengan obstruksi saluran napas menetap

Asthma dengan obesitas


FENOTIP ASTHMA
PATOFISIOLOGI ASTHMA
PATOFISIOLOGI ASTHMA NON ALERGI
Patogenesis Asthma

• Komponen penting dari asma adalah proses inflamasi dan remodeling saluran
pernapasan.

• Proses inflamasi saluran napas  interaksi banyak sel dan berbagai mediator
yang mendasari patogenesis asma.

• Sel inflamasi yang berperan dalam asma yaitu: sel mast, sel dendritik,
eosinofil, sel limfosit T, makrofag, eosinofil, neutrofil, sel epitel, dan basofil
Patogenesis Asthma
FAKTOR RESIKO
Bakat yang diturunkan:
Pengaruh lingkungan:
Asma
Alergen
Atopi / Alergi
Infeksi pernapasan
Hipereaktivitas bronkus
Asap rokok / polusi udara
Inflamasi saluran napas
Diet
Faktor yang memodifikasi
Status sosioekonomi
Penyakit genetik

Asimptomatik atau asma dini

Manifestasi klinis asma


( Perubahan ireversibel pada struktur dan
fungsi saluran napas )
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA

Gejala karakteristik asthma :


Gejala yang dapat mengurangi
• Lebih dari satu gejala (mengi, sesak, batuk,
kecurigaan terhadap asthma :
dada terasa berat) terutama pada orang dewasa
• Batuk tanpa disertai gejala pernapasan
• Gejala umumnya lebih berat pada malam atau
lainnya
awal pagi hari
• Produksi sputum kronik
• Gejala bervariasi menurut waktu dan
• Sesak berhubungan dengan rasa kantuk,
intensitas
kepala terasa ringan atau kesemutan
• Gejala dicetuskan oleh infeksi virus (flu),
• Nyeri dada
aktifitas fisik, pajanan alergen, perubahan
• Inspirasi dengan suara napas yang cukup
cuaca, emosi, serta iritan seperti asap rokok
keras dan dipicu oleh aktifitas fisik
atau bau yang menyengat
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA

Gejala utama: sesak napas, batuk,


rasa tertekan di dada, mengi yang
bersifat episodik dan bervariasi
Diagnosis asthma Anamnesis
Gejala tambahan: rhinitis atau atopi
lainnya
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA

Tanda-tanda obstruksi: ekspirasi


memanjang, mengi, hiperinflasi (sela iga
Diagnosis asthma Pemeriksaan fisik
melebar, dada cembung, hipersonor, dan
suara napas lemah
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA

Dasar : foto toraks, APE (arus


puncak ekspirasi)
Variasi diurnal dengan APE ≥
20%

Spirometri: VEP1/KVP < 75%,


Eosinofil total ≥300 (≥4%)
dengan pemberian bronkodilator
meningkat ≥12% dan 200 ml
Diagnosis Pemeriksaan Uji provokasi bronkus
asthma penunjang (metakolin/histamin)

Pemeriksaan penunjang lain: Uji kulit (Skin Prick Test)

FeNo
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA

Apakah ada gejala siang hari > 2x/pekan


Terkontrol  Tidak
mengalami keempat hal
Apakah pernah terbangun di malam hari tersebut
karena asma
Derajat kontrol
Terkontrol sebagian 
asma Apakah penggunaan pelega > 2x/pekan
1 – 2 hal tersebut

Apakah ada keterbatasan aktifitas akibat


asma Tidak terkontrol  3 – 4
hal tersebut
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA
Gejala asthma tidak terkontrol
Tingginya penggunaan SABA
Pemakaian ICS yang inadekuat
Rendahnya VEP1 % terutama jika < 60% prediksi
Faktor yang Masalah psikologis atau sosioekonomi
meningkatkan resiko Pajanan terhadap rokok, pajanan alergen jika tersensitisasi
eksaserbasi pada pasien
asma Komorbiditas berupa obesitas, rinosinusitis dan alergi makanan
Eosinofilia darah atau sputum
Kehamilan
Riwayat intubasi atau dirawat di ruang intensif karena asma
Riwayat ≥ 1 kali eksaserbasi berat dalam 12 bulan terakhir
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA
INTERMITEN PERSISTEN RINGAN PERSISTEN SEDANG PERSISTEN
BERAT
GEJALA Bulanan : Setiap pekan : Harian : Terus-menerus :

< 1x /pekan > 1x/ pekan Setiap hari Terus menerus

Gejala (-) di luar < 1x/ hari Butuh bronkodilator tiap Sering kambuh
serangan hari
Serangan singkat Serangan mengganggu Serangan mengganggu Aktifitas fisis terbatas
aktifitas dan tidur aktifitas dan tidur

Malam ≤ 2x/bulan > 2x/bulan > 1x/pekan sering

VEP1 ≥ 80% prediksi ≥ 80% prediksi 60-80% prediksi ≤ 60% prediksi

APE ≥ 80% prediksi ≥ 80% prediksi 60-80% prediksi ≤ 60% prediksi

Variabilitas < 20% 20-30 % > 30% > 30%


DIAGNOSIS DAN PENILAIAN ASTHMA
Ringan – Sedang Berat Mengancam jiwa

Berbicara Frasa Kata per kata

Posisi Duduk Duduk membungkuk

Kesadaran Tidak agitasi Agitasi


Penurunan kesadaran, silent
Frekuensi napas Meningkat < 30 > 30 kali/menit chest, pernapasan paradoksal
kali/menit
Otot bantu napas Tidak ada Ada

Frekuensi nadi 100-120 kali/menit > 120 kali/menit

Saturasi <90-95% < 90%

APE > 50% nilai prediksi < 50% nilai prediksi


EKSASERBASI
ASMA
Eksaserbasi asma adalah episode peningkatan progresif dari sesak napas, batuk, mengi, atau
dada terasa berat dan penurunan progresif dari fungsi paru.

• Eksaserbasi terjadi sebagai respon alergen dan/atau buruknya kepatuhan pasien


terhadap terapi pengontrol.

• Tujuan penatalaksanaan eksaserbasi asma, meliputi:


 Menghilangkan obstruksi udara secepat mungkin
 Menghilangkan hipoksemia secepat mungkin
 Menekan inflamasi yang menjadi penyebab dasar terjadinya eksaserbasi
 Mencegah kekambuhan
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
FAKTOR RISIKO EKSASERBASI
YANG DAPAT MENGANCAM NYAWA

01 02 03 04
Serangan asma yang Intubasi karena Pneumotoraks dan/atau Serangan asma
mengancam jiwa serangan asma penumomediastinum berlangsung dalam
05 06 07 waktu yang
08 lama
Penggunaan steroid Kunjungan ke UGD
Tidak teratur berobat Berkurangnya persepsi
sistemik (saat ini atau atau perawatan rumah
sesuai rencana terapi tentang sesak napas
baru berhenti) sakit (RS) Karena asma
dalam setahun terakhir
09 10
Penyakit psikiatrik atau Alergi makanan dengan
masalah psikososial gejala yang berat
Tatalaksana Eksaserbasi pada Pasien Asma Dewasa (1)

PENILAIAN AWAL Apakah salah satu dari hal berikut ini ada?
Observasi
A: airway B: breathing C: circulation Mengantuk, kebingungan, Silent chest
awal
TIDAK

YA

Triase lebih lanjut dengan status klinis Konsul ke ICU, mulai SABA dan O2,
berdasarkan pada fitur terburuk dan siapkan pasien untuk intubasi

RINGAN atau SEDANG BERAT Observasi


  Bicara dalam kata
Bicara dalam kalimat

lanjutan kondisi
 Lebih suka duduk daripada berbaring Duduk membungkuk
 Tidak gelisah  Gelisah pasien untuk
 Frekuensi pernapasan meningkat  Frekuensi pernapasan > 30 x/ menit klasifikasi
 Otot aksesori tidak digunakan  Otot aksesori digunakan keparahan
 Denyut nadi 100-120 x/menit  Denyut nadi > 120 x/menit
 O2 saturasi (udara kamar ) < 90 % eksaserbasi
 O2 saturasi ( udara kamar ) 90-95 %
 PEF > 50 % prediksi atau terbaik  PEF ≤50 % prediksi atau terbaik
Tatalaksana Eksaserbasi pada Pasien Asma Dewasa (2)
RINGAN atau SEDANG BERAT
Beta 2 agonist kerja singkat
Beta 2 agonist kerja singkat Ipratropium bromida
Terapi
sesuai Pertimbangkan ipratropium bromida Atur O2 untuk mempertahankan saturasi 93–95%
dengan Atur O2 untuk mempertahankan saturasi (anak 94-98%)
klasifikasi Kortikosteroid oral atau IV
eksaserbasi
93–95% (anak 94-98%) Pertimbangkan magnesium IV
Kortikosteroid oral Pertimbangkan ICS dosis tinggi
Konsul ke ICU, mulai
Jika terus memburuk, obati dengan SABA dan O2,
Evaluasi
kriteria berat dan nilai ulang untuk ke ICU dan siapkan pasien untuk
berkala intubasi
kemajuan
kondisi NILAI KEMAJUAN KLINIS SECARA BERKALA
pasien tiap 1 UKUR FUNGSI PARU
jam pada semua pasien 1 jam sesudah pengobatan awal

Pulangkan FEV 1 atau PEF 60-80% FEV1 atau PEF < 60%
pasien, lakukan (prediksi atau terbaik) (prediksi
22 atau terbaik)
pengulangan dan ada perbaikan gejala Atau kurangnya respon klinis
terapi, atau BERAT
SEDANG Lanjutkan perawatan seperti di atas dan lakukan penilaian ulang
konsulkan ke Pertimbangkan untuk dipulangkan secara berkala
ICU
Terapi pada Eksaserbasi Asma

Berikut adalah terapi yang biasanya diberikan pada pasien eksaserbasi untuk mencapai
perbaikan secara cepat:
Kortikosteroid sistemik
Oksigen SABA Kortikosteroid sistemik
Oksigen SABA 1. Diberikan jika terapi dengan SABA tidak menunjukan
Untuk mencapai saturasi oksigen Inhalasi SABA diberikan 1. Diberikan jika terapi dengan SABA tidak menunjukan
perbaikan
Untuk pada
93-95% mencapai saturasi
pasien dewasaoksigen
(94- Inhalasi
hingga SABAkali
beberapa diberikan
pada perbaikan
2. Eksaserbasi terjadi saat pasien sedang menggunakan
93-95%
98% untuk pasien anak) (94-
pada pasien dewasa hingga beberapa
pasien kali pada
asma akut 2. Eksaserbasi terjadi saat pasien sedang menggunakan
OCS
98% untuk pasien anak) pasien asma akut OCS
3. Telah diterapi dengan OCS pada riwayat eksaserbasi
3. Telah diterapi dengan OCS pada riwayat eksaserbasi
sebelumnya
sebelumnya

Kortikosteroid inhalasi Magnesium IV


Kortikosteroid inhalasi Ipratropium Bromide Magnesium IV
ICS dosis tinggi (>1 mg, 2x sehari) Ipratropium Bromide - Menurunkan angka rawat inap pada pasien dengan
ICSdiberikan
dosis tinggi (>1 mg, pertama
2x sehari) Kombinasi SABA & ipratropium - Menurunkan
FEV1 <25-30%, angka
pasienrawat
yang inap
tidak pada pasienterapi
merespon dengan
yang pada 1 jam Kombinasi SABA & ipratropium
bromide menurunkan angka
yangmengurangi
diberikan pada 1 jam pertama FEV1
awal dan<25-30%, pasienhipoksemia
pasien dengan yang tidak merespon terapi
dapat kebutuhan rawat bromide menurunkan
hospitalisasi angka
dan meningkatkan
dapat mengurangi kebutuhan rawat awal dan pasien dengan hipoksemia
23
inap pada pasien yang tidak menerima hospitalisasi
FEV1 dandan PEF
meningkatkan - Tidak direkomendasikan untuk perawatan rutin
inap pada pasien yang
kortikosteroid tidak menerima
sistemik. FEV1 dan PEF - Tidak direkomendasikan untuk perawatan rutin
eksaserbasi
kortikosteroid sistemik. eksaserbasi

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
PENATALAKSANAAN ASTHMA STABIL
PENATALAKSANAAN ASTHMA STABIL
PENATALAKSANAAN ASTHMA STABIL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai